Berdasarkan  dari  hasil  perhitungan  yang  dapat  dilihat  pada  tabel  3.4,  maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini adalah reliabel, karena nilai
koefisien  alpha  variabel  keluarga,  kelompok  referensi  dan  peran  dan  status lebih  besar  dari  0,60.  Oleh  karena  berdasarkan  uji  coba  instrumen  ini  sudah
valid  dan  reliabel  seluruh  item  pertanyaannya,  yakni  dari  4  item  pertanyaan keluarga, 4 item pertanyaan kelompok referensi, 3 item pertanyaan peran dan
status dan 5 item pertanyaan keputusan pembelian, maka item-item pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.
3.8 Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah memenuhi kriteria  ekometrik  dalam  arti  tidak  terjadi  penyimpangan  yang  cukup  serius  dari
asumsi-asumsi yang diperlukan.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji asumsi ini akan menguji data variabel bebas X dan data variabel terikat Y pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau
berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data  variabel  bebas  dan  data  variabel  terikat  berdistribusi  mendekati  normal
atau normal sama sekali Sunyoto, 2012.
3.8.2 Uji Multikolinearitas
Uji  Multikolinearitas  adalah  untuk  melihat  ada  atau  tidaknya  korelasi  yang tinggi  antara  variabel-variabel  bebas  dalam  suatu  model  regresi  linear
berganda.  Jika  ada  korelasi  yang  tinggi  di  antara  variabel-variabel  bebasnya, maka  hubungan  antara  variabel  bebas  terhadap  variabel  terikatnya  menjadi
terganggu.  Dikatakan  tidak  terjadi  multikolonearitas  jika  koefisien  korelasi antar  variabel  bebas  lebih  kecil  atau  sama  dengan  0,60  r ≤  0,60  Sunyoto,
2012.
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians    dari  residual  dari  observasi  yang  satu  dengan  observasi  lain.  Jika
residualnya mempunyai  varians  yang sama disebut terjadi homoskedastisitas. Persamaan  yang  baik  adalah  jika  tidak  terjadi  heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang  teratur,  baik  menyempit,  melebar  maupun  bergelombang-gelombang
Sunyoto, 2012.
3.9 Teknik Analisis Data
Setelah memperoleh data, kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial sebagai berikut:
3.9.1 Analisis Deskriptif
Sangadji  dan  Sopiah  2010  mengungkapkan  analisis  deskriptif  merupakan analisis  yang  lebih  banyak  hendak  menggambarkan  fakta  sebagaimana
adanya. Peneliti akan mengolah data mentah yang hanya mengemukakan data masuk  dengan  cara  dikelompokkan  dan  ditabulasikan  kemudian  diberi
penjelasan. Dalam  hal  ini  adalah  untuk  menyederhanakan  data  ke  dalam bentuk  yang  lebih  mudah  dibaca  dan  diinterpretasikan  melalui  pendekatan
teori, kemudian dideskripsikan atau dijelaskan.
3.9.2 Analisis Inferensial
Analisis inferensial dilakukan melalui pengujian sebagai berikut:
a. Uji Regresi Linier Berganda
Uji  regresi  linier  mengestimasikan  besarnya  koefisien-koefisien  yang dihasilkan  dari  persamaan  yang  bersifat  linier,  yang  melibatkan  beberapa
variabel  bebas,  untuk  digunakan  sebagai alat  prediksi.  Sugiyono,  2009. Rumus persamaan regresi linier berganda tersebut yaitu sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Di mana : Y = Keputusan Pembelian
X
1
= Keluarga X
2
= Kelompok Referensi X
3
=    Peran dan Status a
= Intercept Titik Potong b
=   Koefisien Regresi
b. Uji Hipotesis
Kemudian  untuk menguji  hipotesis  secara  parsial  digunakan  Uji  t  dengan rumus, yaitu :
t
hitung
=
Ho  :  r  =  0;  Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  variabel  X
1
,  X
2
dan  X
3
terhadap variabel Y.