Negeri 1 Baradatu Kabupaten Way Kanan Tahun Ajara 20112012. Maka peneliti akan menjelaskan keadaan dan kondisi yang sebenarnya sesuai dengan data yang
diperoleh mengenai Faktor Penghambat Peningkatan Profesionalisme Guru yang belum Bersertifikat Di SMP Negeri 1 Baradatu Kabupaten Way Kanan Tahun
Ajara 20112012, berdasarkan indikator dari masing-masing variabel sebagai berikut:
a. Faktor Penghambat Dari Dalam Intern
Berdasarkan indikator faktor penghambat dari dalam intern, dari 40 responden11 atau 27,5 responden tergolong dalam kategori tinggi, terlihat
dari ke 11 atau 27,5 responden memilih jawaban yang menyatakan bahwa adanya faktor penghambat dari dalam untuk meningkatkan profesionalisme
guru, seperti faktor ekonomi yang tidak mencukupi untuk biaya melanjutkan studi lanjut, selain itu juga tidak adanya minat para guru untuk meningkatkan
profesionalisme karna banyaknya faktor seperti keterbatasan dana, jarak dan waktu, selain itu juga adanya guru yang tidak menekuni profesinya sebagai
guru karena alasan pendapatan yang tidak mencukupi. Sedangkan dari 40 responden terdapat 28 atau 70 respon tergolong dalam
kategori sedang, terlihat dari pilihan jawaban mereka yang menyatakan bahwa faktor penghambat dari dari dalam cukup menghambat mereka dalam
meningkatkan profesionalisme, seperti kurangnya minat untuk meningkatkan profesionalisme karena dana yang ada kurang mencukupi untuk biaya
meningkatkan profesionalisme sperti untuk melanjutkan studi lanjut atau ikut berbagai pelatihan diklat dan workshop. Selain itu juga adanya keraguan akan
kemampuan dalam diri para guru juga, sedangkan untuk meningkatkan
profesionalisme mereka terbentur oleh biaya, selain itu masih kurangnya para guru untuk menekuni profesi sebagai guru karena alasan pendapatan yang
kurang mencukupi, sehingga ke 28 atau 70 responden termasuk dalam kategori sedang.
Kemudian dari 40 responden untuk indikator faktor penghambat dari dalam,
terdapat 1 atau 2,5 responden dari 40 responden tergolong dalam kategori rendah, karena 1 atau 2,5 responden memilih jawaban yang menyatakan
tidak adanya hambatan dari dalam untuk meningkatkan profesionalisme, 1 responden tersebut merasa mampu untuk meningkatkan profesionalisme guru
sesuai pengarahan yang diberikan oleh pihak sekolah baik melanjutkan studi lanjut atau ikut pelatihan diklat dan workshop, kepada dan 1 responden
tersebut termasuk dalam kategori rendah, untuk indikator faktor penghambat dari dalam intern.
Berdasarkan dari pembahasan di atas mengenai indikator Faktor Penghambat Dari
Dalam intern yang dari keseluruhan responden termasuk dalam kategori sedang, peneliti memberikan saran kepada pihak sekolah untuk memperhatikan dan
meminimalisir faktor intern yang dapat menghambat para guru untuk meningkatkan profesionalisme, seperti memperhatikan kesejahteraan para guru
agar dapat menekuni profesi mereka dan dapat meningkatkan minat guru untuk meningkatkan profesionalisme, guna menciptakan mutu pendidikan yang
berkualitas.
b. Indikator Faktor Penghambat Dari Luar Ektern