Prosedur Pemberian Kredit Mitra Binaan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MITRA BINAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh

ARINI 062101044

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Medan 2009


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini hingga selesai. Rangkaian shalawat beriring untaian salam keharibaan Rasulullah SAW, semoga kita mendapatkan syafa’atnya di akhirat kelak. Amin.

Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Keuangan Universitas Sumatera Utara. Oleh sebab itu Penulis mengambil judul ”Prosedur Pemberian Kredit Mitra Binaan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan”.

Selama penyusunan tugas akhir ini, Penulis banyak memperoleh dukungan moril dan materil dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan terima kasih terutama kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Mastriono dan Ibunda Sudarmi, atas kasih sayang, doa, motivasi dan dukungan baik moril maupun materil sehingga Penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan tugas akhir ini dengan baik.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing Penulis, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk mengenai penyusunan tugas akhir ini ke arah yang lebih sempurna. 5. Bapak Drs. Rachmat Sumanjaya Hsb., M.Si, selaku dosen wali.

6. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar beserta Staf Pegawai di Fakultas Ekonomi USU 7. Bapak Ir. H. Amri Siregar selaku Direktur Utama PTPN III.

8. Bapak R. Sinulingga beserta Staff Pegawai BKBL PTPN III Medan yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan Penulis saat riset.


(4)

9. Adik-adikku tercinta Ary Rahayu, Fajri Jauhari dan Novia Hasanah beserta seluruh keluarga besar Penulis yang selalu mendukung Penulis untuk memperlancar tugas akhir ini.

10.Teman-teman perkuliahan, khususnya Grup A dan B stambuk 2006 (Leli, Yessi, Dwi, Irma, Izty, Hotma, Juju’, Nita, Ayu, Dinda, Fitri, dan Anggi,). Teman-teman yang lain, terima kasih atas dukungan teman-teman semuanya, maaf karena tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan saran kepada Penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih banyak. Penulis pun menyadari bahwa tugas akhir ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi Penulis dan pihak yang membutuhkan.

Medan, Mei 2009 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) ... 6

A. Sejarah Ringkas ... 6

B. Jenis Usaha / Kegiatan ... 9

C. Struktur Organisasi ... 10

D. Job Description ... 13

E. Kinerja Usaha Terkini ... 17

BAB III : PEMBAHASAN ... 19

A. Program Kemitraan ... 19

1. Mekanisme Penyaluran Program Kemitraan ... 22

2. Prosedur Kontrak Penyaluran Dana Kemitraan ... 23

B. Masalah yang Dihadapi Penanganan Mitra Binaan Bermasalah ... 29

1. Masalah yang Dihadapi ... 29


(6)

Halaman BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

A. Kesimpulan ... 35 B. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 : Realisasi Dan Anggaran Penyaluran Dana Dalam Bentuk Usaha

s/d Triwulan III Tahun 2008 ... 18 Tabel 2.2 : Realisasi Dan Anggaran Penyaluran Dana Per Provinsi s/d

Triwulan III Tahun 2008 ... 18

Tabel 3.1 : Jumlah Mitra Binaan di Provinsi Sumatera Utara ... 29

Tabel 3.2 : Kualitas Pinjaman Program Kemitraan Menurut Sektor Usaha Pada Tahun 2008 ... 32

Tabel 3.3 : Rekapitulasi Penyaluran Dana Program Kemitraan Menurut


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 : Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) .... 11 Gambar 2.2 : Struktur Organisasi Bagian Kemitraan dan

Bina Lingkungan PTPN III ... 12

Gambar 3.1 : Skema Prosedur Pemberian Kredit Mitra Binaan


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan semakin berkembangnya kegiatan ekonomi maka akan semakin dibutuhkan sumber dana untuk membiayai kegiatan tersebut. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi ataupun pertumbuhan kegiatan usaha sangat erat kaitannya dengan perkreditan. Di era globalisasi seperti sekarang ini, dimana krisis moneter sedang melanda beberapa negara, banyak perusahaan-perusahaan yang kondisinya hampir tidak stabil karena besarnya biaya operasional tidak sebanding dengan jumlah penerimaan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Untuk menutupi semua itu banyak perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau yang biasanya dikenal dengan sebutan PHK sehingga semakin bertambahlah jumlah pengangguran di negara tersebut.

Jumlah penduduk yang semakin bertambah, tidak diimbangi dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup sehingga sulitnya mendapat pekerjaan membuat jumlah pengangguran semakin bertambah. Oleh karena itu, tidak sedikit yang akhirnya menjadi wirausahawan dengan membuka usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk menjadi seorang wirausahawan diperlukan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Dan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut adalah dengan melakukan pinjaman dalam bentuk kredit kepada Perbankan atau Lembaga yangn menyediakan dana lewat fasilitas kredit tersebut.

Ditinjau dari sudut pandang Perbankan atau Lembaga yang menyediakan dana lewat fasilitas kredit tersebut maka kredit mempunyai kedudukan yang


(10)

sangat istimewa terutama di negara-negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia karena di negara-negara ini volume permintaan dana jauh lebih besar dari penawaran dana yang ada di masyarakat. Dalam rangka menolong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha dan pemberdayaan masyarakat, perlu ditingkatkan partisipasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memberdayakan dan mengembangkan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil. Oleh karena itu Pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh BUMN untuk melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan memanfaatkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Selaku BUMN, PT. Perkebunan Nusantara III yang bergerak pada Core

Business tanaman perkebunan di wilayah Sumatra Utara juga bertugas sebagai

pelaksana Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL) sebagaimana yang diamanatkan pemerintah selaku Pemegang Saham melalui Kementrian BUMN. Upaya tersebut bersifat pembinaan yang dilakukan melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan di sekitar wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara III. Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL) merupakan unit khusus yang menangani Program Kemitraan


(11)

BUMN dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan (Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003, tanggal 17 Juni 2003).

Dalam artian luas, kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam bahasa latin kredit berarti “credere” artinya percaya. Maksud percaya bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu (Kasmir, 93: 2005).

Sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan BUMN atau Lembaga Keuangan bahwa si nasabah benar-benar dapat dipercaya maka BUMN atau Lembaga Keuangan tersebut terlebih dahulu harus mengadakan analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar BUMN atau Lembaga Keuangan yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman.

Pemberian kredit tanpa analisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan BUMN atau Lembaga Keuangan. Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-data fiktif sehingga kredit tersebut sebenarnya tidak layak untuk diberikan. Akibatnya jika salah dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan akan sulit untuk ditagih sehingga terjadilah yang disebut dengan kredit macet. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi Lembaga Keuangan ataupun BUMN yang memberikan kredit untuk meninjau kembali proses pemberian kredit yang disalurkan tersebut.


(12)

Berdasarkan pemikiran tersebutlah Penulis tertarik untuk menyusun Tugas Akhir dengan judul “Prosedur Pemberian Kredit Mitra Binaan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

a. Bagaimana prosedur pemberian kredit mitra binaan yang dilaksanakan oleh PT. Perkebunan Nusantara III Medan dalam menyalurkan kredit kepada para nasabah.

b. Masalah apa yang dihadapi oleh PT. Perkebunan Nusantara III dalam penyaluran dan pengembalian kredit Mitra Binaan tersebut serta bagaimana penyelesaiannya.

C. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, Penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah:

a. Untuk memenuhi persyaratan akademis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Diploma III, Universitas Sumatera Utara.

b. Mendapatkan gambaran secara keseluruhan mengenai kegiatan, data-data sejarah berdirinya, struktur organisasi, prosedur penyaluran dan pemberian kredit Mitra Binaan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

c. Mengidentifikasi masalah-masalah serta kendala yang dihadapi PT. Perkebunan Nusantara III Medan dalam penyaluran kredit tersebut.


(13)

d. Untuk mengetahui kebijakan pemberian kredit dan pertimbangan-pertimbangan atau syarat-syarat pemberian kredit sampai menjadi Mitra Binaan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

a. Bagi Penulis, penulisan tugas akhir ini berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan Penulis tentang prosedur pemberian kredit Mitra Binaan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan dan untuk mendapatkan keselarasan teori yang dipelajari selama masa perkuliahan dengan apa yang dipraktekkan pada perusahaan tersebut.

b. Bagi Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara III Medan, dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan atau kebijakan pemberian dan penyaluran kredit Mitra Binaan di masa mendatang.

c. Bagi Akademisi, berguna sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mencari metode yang lebih baik dalam bidang pemberian kredit bagi yang membutuhkan.

d. Bagi masyarakat, adalah untuk menambah wawasan masyarakat dan siapa saja yang membaca tugas akhir ini mengenai prosedur pemberian kredit Mitra Binaan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan, jika ingin menjadi debitur.


(14)

BAB II

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

A. Sejarah Ringkas

Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero). Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegitan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan, Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.


(15)

Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Perseroan (Persero). Keputusan Menteri Keuangan No.:316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba Badan Usaha Milik Negara. Maka PT. Perkebunan Nusantara III membentuk PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).

PKBL merupakan Program Pembinaan Usaha Kecil dan pemberdayaan kondisi lingkungan oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Jumlah penyisihan laba untuk pendanaan program maksimal sebesar 2% (dua persen) dari laba bersih untuk Program Kemitraan dan maksimal 2% (dua persen) dari laba bersih untuk Program Bina Lingkungan. Agar tujuan pelaksanaan Program Kemitraan Program Bina Lingkungan dapat tercapai, dibentuk bagian tersendiri yang khusus melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan selanjutnya disebut Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi perusahaan secara keseluruhan. Upaya yang dilakukan oleh PKBL terrhadap mitra binaan bersifat pembinaan yang dilakukan di sekitar wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara III.

Dasar hukum Program Kemitraan serta Program Bina Lingkungan dilaksanakan berdasarkan:

- Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 Tanggal 4 Juni 2002


(16)

- Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-236/MBU/2003 Tanggal 17 Juni 2003

- Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE-433/MBU/2003 Tanggal 16 September 2003

- Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 Tanggal 27 April 2007

Kebijakan Direksi dalam melaksanakan PKBL adalah sebagai berikut : 1) Guna Efektivitas pengelolaan Program dimaksud, Direksi PTPN 3 melalui

Surat Keputusan Nomor : III.12/KPTS/03/2007 Tanggal 3 April 2007 tentang Struktur Organisasi, Sasaran Tugas Organisasi dan Proses Bisnis PTPN 3 telah membentuk satuan Bagian yang khusus mengelola kegiatan pembinaan tersebut yaitu bagian Kemitraan dan Bagian Bina Lingkungan.

2) Mekanisme dan prosedur Penyaluran Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tertuang dalam Instruksi Kerja (IK) Nomor: 3.10, 02/01 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

3) Pelaksanaan Program

a) Operasional pelaksanaan tugas pada bagian ini dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan dibantu oleh dua Urusan yaitu: Urusan Perencanaan dan Pembinaan, Urusan Administrasi Keuangan dan Umum

b) Penghimpunan dana dan pengeluaran dana dicatat serta dibukukan berdasarkan Cash Basis

c) Sistem pembukuan dilaksanakan berdasarkan prinsip Akuntansi yang lazim dan diberlakukan secara khusus berdasarkan pedoman-pedoman


(17)

yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia dan Menteri Negara BUMN

d) Dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan ditetapkan berdasarkan sisa dana tahun 2007, penerimaan atas pengembalian pinjaman Triwulan II tahun 2008 dan alokasi bagian laba PTPN 3 tahun buku 2007.

B. Jenis Usaha / Kegiatan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan memanfaatkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Bentuk Program Kemitraan yang dilakukan adalah berupa :

a) Penyaluran pinjaman lunak bergulir untuk modal kerja investasi para usaha kecil dan Koperasi (Mitra Binaan) yang tersebar di 14 Wilayah Kabupaten/Kota dalam Propinsi Sumatera Utara. Penyaluran kredit lunak bergulir dengan tingkat suku bunga 6% per tahun dari limit pinjaman (sesuai Peraturan Meneg BUMN No. : Per.05/MBU/07 tanggal 27 April 2007)

b) Pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk penelitian yang berkaitan dengan Program Kemitraan.


(18)

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan pola yang dapat mempertinggi efektivitas. Maka struktur organisasi dalam PT. Perkebunan Nusantara III adalah :


(19)

Gambar 2.1


(20)

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN III

Sumber : Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN III Staff

Urusan Kemitraan Staff

Adm. dan Keu.

Kepala Bagian BK dan BL

Kepala Adm. dan Keu.

Staff Bina Lingkungan Kepala


(21)

D. Job Description

Bagian Kemitraan Dan Bina Lingkungan 1. Kepala Bagian

Tugas Pokok:

1) Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKU dan RKA bagian PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan Kebun/Unit agar rencana kerja dan anggaran terkendali

2) Mengevaluasi laporan pelaksanaan PKBL triwulan, semester dan tahunan dengan cara mempedomani Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor : SE-433/MBU/2003 untuk pencapaian kinerja

3) Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan cara mempedomani Peraturan Menteri Nomor : PER-05/MBU/2007 agar tepat sasaran 4) Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dengan cara

membandingkan piutang yang telah jatuh tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat kemacetan piutang

5) Mengawasi penyusunan Standard Operating Procedur (SOP) dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan Kebun/Unit untuk mendapat persetujuan dari Direksi

6) Berupaya mengurangi resiko kemacetan dengan cara menyerahkan agunan dan mengasuransikan Mitra Binaan agar pinjaman dapat dikembalikan tepat waktu

7) Melakukan pemantauan, monitoring dan pembinaan terhadap Mitra Binaan dengan cara memberikan surat teguran kepada Mitra Binaan agar dapat dilakukan rescheduling/reconditioning.

2. Kaur Administrasi Keuangan dan Umum Tugas Pokok :

1) Mengkordinir pembuatan draf RKAP dan RKA tahunan dengan cara melakukan koordinasi antar urusan dan bagian terkait agar RKAP dan RKA yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan perusahaan


(22)

2) Mengkordinir dan memeriksa pembuatan draf laporan pelaksanaan PKBL triwulan, semester dan tahunan dengan cara memenuhi Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor : SE-433/MBU/2003

3) Mengkordinir pembuatan draf alokasi dana per wilayah kerja PTPN III dengan cara berkoordinasi dengan Kebun/Unit dan bagian terkait untuk menetapkan besaran alokasi dana per wilayah kerja

4) Melakukan analisa keuangan terhadap proposal CMB dengan cara membobot agar dapat menentukan besar pinjaman yang layak.

5) Mengkordinir pembuatan draf usulan besarnya bantuan yang diberikan kepada Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan dengan cara membandingkan hasil analisis dengan pengajuan proposal untuk kewajaran pemberian bantuan

6) Mengkoordinir pembuatan draf surat perjanjian dengan cara melegalisasikan ke Notaris untuk terjaminnya aspek hukum

7) Mengusulkan surat teguran I, II, III dengan cara menganalisis pembayaran angasuran agar angsuran tertagih lancar.

8) Mengusulkan Mitra Binaan yang akan di rescheduling/reconditioning dengan cara menganalisis kemampuan membayar angsuran agar piutang tertagih

9) Mengevaluasi calon peserta pameran dengan cara menseleksi Mitra Binaan untuk mendapatkan produk yang layak untuk dipamerkan 10)Menyusun rencana biaya pelatihan terhadap Calon Mitra Binaan

11)Mengkoordinir pengadministrasian dokumen agar terjamin keamanannya

12)Mengevaluasi biaya bantuan dengan cara membandingkan antara harga pasar dengan harga proposal agar mendapatkan harga yang paling murah

13)Menganalisis RKAP dan RKA secara periodik dengan cara membandingkan realisasi dengan RKAP dan RKA untuk mendapatkan kinerja yang ditetapkan


(23)

14)Menyerahkan dana pinjaman ke rekening CMB dengan cara mentransfer ke rekening CMB agar jumlah yang diterima sesuai dengan yang diperjanjikan

3. Kaur Perencanaan dan Pembinaan Tugas Pokok :

1) Menerima dan menindaklanjuti proposal Kemitraan dan Bina Lingkungan setelah didisposisi oleh Kepala Bagian dan meneruskannya ke masing-masing Staf Urusan

2) Melakukan analisa terhadap proposal Calon Mitra Binaan yang memenuhi kriteria dan mempunyai prospek untuk menjadi Mitra Binaan

3) Menyusun laporan hasil analisa kelayakan usaha Calon Mitra Binaan dan mempersiakan daftar usulan untuk menjadi Mitra Binaan PTPN III

4) Merencanakan, mempersiapkan dan mengkoordinir segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan Mitra Binaan

5) Melaksanakan analisa pasar terhadap peluang usaha dari Mitra Binaan dan melakukan upaya demi terciptanya hubungan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara Mitra Binaan dengan Mitra Binaan, Usaha Menengah, Usaha Besar (termasuk PTPN III)

6) Merencanakan pembinaan terhadap Mitra Binaan baik melalui pelaksanaan pelatihan, pemagangan, pameran dan promosi yang bersumber dari dana hibah yang telah dianggarkan

4. Staf Administrasi Keuangan dan Umum Tugas Pokok :

1) Mengerjakan draf RKA dan RKAP tahunan dengan cara melakukan koordinasi antara urusan dan bagian terkait agar RKAP dan RKA yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan perusahaan


(24)

2) Mengerjakan draf laporan pelaksnaan PKBL triwulan, semester, dan tahunan dengan cara berkoordinasi antar urusan untuk memenuhi Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor : SE-433/MBU/2003

3) Mengerjakan alokasi dana per wilayah kerja PTPN III dengan cara berkoordinasi dengan Kebun/Unit

4) Mengerjakan draf usulan besarnya bantuan yang diberikan kpd Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan dengan cara membandingkan hasil analisis dengan pengajuan proposal untuk kewajaran pemberian bantuan

5) Mengerjakan draf surat perjanjian dengan cara melegalisasikan ke Notaris untuk terjaminnya aspek hukum

6) Membuat surat teguran I, II, III dengan cara menganalisis pembayaran angsuran agar angsuran tertagih lancar

7) Membuat surat usulan Mitra Binaan yang akan di

rescheduling/reconditioning dengan cara menganalisis kemampuan

membayar angsuran agar piutang tertagih.

5. Staf Urusan Perencanaan Tugas Pokok :

1) Mengerjakan draf RKAP, RKA dan RKU dengan cara melakukan koordinasi antar urusan dan bagian terkait agar RKAP, RKA dan RKU yang dibuat sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan perusahaan

2) Mengerjakan draf wilayah kerja Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan cara melakuknn koordinsi antar Bagian Kebun/Unit agar bantuan yang disalurkan tepat guna

3) Mengerjakan draf Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan yang akan dianalisis dengan cara mengevaluasi hasil analisis Distrik Manager/General Manager agar pelaksanaan analisa tepat waktu dan tepat sasaran


(25)

4) Mengevaluasi hasil analisis Distrik Manager/General Manager dengan cara meninjau objek Calon Mitra Binaan/Bina Lingkungan agar tepat guna dan tepat sasaran

5) Mengerjakan draf Calon Mitra Binaan/Objek Bina Lingkungan yang layak dibantu dengan cara membandingkan hasil analisis dengan kondisi usaha/kondisi lapangan objek binaan agar pemberian pinjaman tepat guna

6. Staf Urusan Pembinaan Tugas Pokok :

1) Mengerjakan draf RKAP, RKA, RKU dengan cara melakukan koordinasi antar urusan dan bagian terkait agar RKAP, RKA, RKU dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan perusahaan

2) Mengerjakan jadwal pelaksanaan pembinaan terhadap Mitra Binaan dengan cara mengadakan pelatihan, pemagangan, pameran agar SDM Mitra Binaan meningkat

3) Melaksanakan Monitoring kepada Mitra Binaan dengan menyusun beberapa draf pertanyaan agar dapat diketahui kendala yang dihadapi Mitra Binaan agar diketahui solusinya

E. Kinerja Usaha Terkini

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan bertujuan memberdayakan dan mengembangkan potensi ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan memanfaatkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Total dana yang disalurkan untuk kemitraan selama tahun 2008 adalah Rp. 10.8750.000.000 dan Rp. 20.639.109.655 untuk bina lingkungan. Dana yang telah disalurkan untuk bina lingkungan adalah berupa : Bantuan pendidikan dan atau pelatihan (37.50%), sarana ibadah (30.17%), sarana kesehatan (17.97%) dan


(26)

prasarana umum (14.36%). Total dana yang disalurkan sejak digulirkan Program Kemitraan berjumlah Rp. 51.480.319.238,-

Tabel 2.1 Realisasi dan anggaran penyaluran dana dalam bentuk usaha s/d triwulan III tahun 2008 (Rp.000)

Bentuk Usaha

Anggaran Triwulan. III 2008

Realisasi Triwulan. III

2008 %tase

Mitra

Binaan Rp.

Mitra

Binaan Rp.

Perorangan 250 7,500,000 253 7,615,000 102 Perusahaan 4 200,000 7 225,000 113 Koperasi 4 200,000 1 50,000 25

Jumlah 258 7,900,000 261 7,890,000 100 Sumber : Laporan Penyaluran Dana Kemitraan Triwulan III tahun 2008 PTPN III

Tabel 2.2 Realisasi dan anggaran penyaluran dana per Provinsi s/d triwulan III tahun 2008

Wilayah Provinsi

s/d Tahun 2007 Realisasi Triw. III 2008 s/d Triw. III 2008 Mitra

Binaan Rp.

Mitra

Binaan Rp.

Mitra

Binaan Rp.

Sumatera Utara 2018 42,291,318 261 7,890,000 2279

50,181,318

Sumatera Barat 16 170,000 - - 16

170,000

NAD 47 1,129,001 - - 47

1,129,001

Jumlah 2081 43,590,319 261 7,890,000 2342

51,480,319 Sumber : Laporan Penyaluran Dana Kemitraan Triwulan III tahun 2008 PTPN III


(27)

BAB III PEMBAHASAN

A. Program Kemitraan

Sesuai dengan KEP-05/MBU/2007, yang dimaksud Program Kemitraan adalah Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dalam memberikan bantuan pinjaman modal pengembangan usaha dan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan memanfaatkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Dana Program Kemitraan yang disalurkan berupa:

1) Pinjaman untuk Modal Kerja atau pembelian barang-barang modal (Aktiva Tetap Produktif) seperti: mesin dan alat bantu produksi, dan lain sebagaimana yang dapat meningkatkan produksi dan penjualan produk Mitra Binaan.

2) Pinjaman khusus

a) Untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha Mitra Binaan yang bersifat jangka pendek dengan waktu maksimal 1 tahun dengan nilai pinjaman yang cukup material dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan Mitra Binaan.

b) Perjanjian pinjaman dilaksanakan antara 3 pihak yaitu; PTPN 3, Mitra Binaan dan rekanan usaha Mitra Binaan dengan komisi yang ditetapkan oleh PTPN 3


(28)

3) Tingkat bunga pinjaman dikenakan kepada Mitra Binaan bersifat regresif proporsional yaitu semakin besar jumlah pinjaman maka semakin besar pula tingkat bunga yang dikenakan dengan batasan sebagai berikut:

No Jumlah Pinjaman yang diberikan Tingkat Bunga

1 s/d 10.000.000,- 6%

2 > Rp 10.000.000 s/d Rp 30.000.000 8%

3 > Rp 30.000.000 s/d Rp 50.000.000 10%

4 Diatas Rp 50.000.000,- 12%

Sumber: Pedoman Pelaksana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN III

4) Penetapan bunga pinjaman dihitung dengan sistem bunga efektif atau dapat juga dihitung dengan sistem flat atau sistem bagi hasil sepanjang nilainya setara dengan bunga efektif.

5) Jangka waktu atau masa pembinaan untuk Mitra Binaan adalah selama 36 bulan sejak masa tenggang waktu angsuran 2-3 bulan kecuali yang

rescheduling dan program-program khusus atau dapat dilakukan terus

menerus atau sampai Mitra Binaan tersebut menjadi tangguh, mandiri,

Bankable sepanjang tetap memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

Penyaluran dana kemitraan yang diberikan oleh PT. Perkebunan Nusantara III meliputi beberapa sektor usaha, yaitu :

- sektor perdagangan - sektor jasa

- sektor pertanian - sektor industri - sektor perikanan


(29)

- sektor peternakan - sektor perkebunan - sektor-sektor lainnya

Usaha kecil yang dapat ikut serta dalam Program Kemitraan adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

c. Milik Warga Negara Indonesia

d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Besar

e. Membentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

f. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun serta mempunyai potensi dan prospek untuk dikembangkan.

g. Usaha Kecil yang belum memiliki kemampuan akses perbankan.

h. Usaha Kecil yang tidak memiliki kaitan usaha maupun yang memiliki kaitan usaha dengan BUMN Pembina, namun diupayakan ke arah terwujudnya keterkaitan usaha.


(30)

i. Mitra Binaan yang telah melunasi pinjamannya boleh mengajukan pinjaman tahap berikutnya sepanjang memiliki ketentuan dan persyaratan tersebut di atas.

1. Mekanisme Penyaluran Program Kemitraan

Setiap Usaha Kecil dan Koperasi (UKK) yang mengajukan permohonan untuk menjadi Mitra Binaan (MB) mengirimkan proposal kepada Kebun./Unit sesuai dengan wilayah kerjanya masing-masing.

1) Permohonan proposal harus dilengkapi dengan persyaratan administrasi yang tdd:

Nama dan alamat unit usaha Calon Mitra Binaan (CMB) Nama dan alamat Pemilik/Pengurus unit usaha

Surat Keterangan Kepala Desa tentang keberadaan dan domosili Usaha/Koperasi dan KUD yang bersangkutan.

Surat Izin Tempat Usaha (SITU), jika ada Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), jika ada Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) jika ada Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) jika ada Tanda Daftr Industri , jika ada

Akta Pendirian Usaha, jika ada

Surat Keterangan dari Kantor Dinas Kesehatan (jika produk usaha ini berbentuk makanan)

Photo Copy rekening/tabungan di Bank Susunan Pengurus (khusus untuk Kopersai)


(31)

Bidang usaha Photo lokasi usaha

Pas Photo CMB 4x6 ( suami/istri) Photo Chopy Kartu Keluarga CMB Photo Copy KTP suami/istri

Photo Copy jaminan yang diagunkan

Pas Photo Ketua, Sekretaris dan Bendahara (khusus Koperasi /KUD) 2) Permohonan proposal harus berisikan :

Penjelasan singkat tentang kegiatan usaha yang bersangkutan

Penjelasan singkat tentang pembiayaan dan keuangan dari usaha yang bersangkutan

Penjelasan singkat tentang hasil usaha serta penyerapan tenaga kerja di unit usahanya

Penjelasan singkat tentang jumlah anggota (khusus Koperasi/KUD) Besarnya pinjaman yang diinginkan serta rencana penggunaannya

2. Prosedur Kontrak Penyaluran Dana Kemitraan 1) Tahap Pertama

Bagian Kemitraan dan Bina lingkungan akan memberitahukan kepada Distrik Manager bahwa proporsi CMB yang diajukan telah dilakukan proses analisa/evaluasi dan telah disetujui oleh Direksi selanjutnya Distrik Manager menghubungi CMB melalui Kebun/Unit.


(32)

2) Tahap Kedua

Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan menyiapkan kontrak penyaluran dan bantuan kemitraan yang akan ditandatangani oleh Direksi sebagai pihak pertama dan CMB sebagai pihak kedua (masing-masing diatas materai secukupnya), kontrak akan disertai dokumen berupa:

- Surat pengakuan hutang oleh pihak kedua - Tanda terima uang, pinjaman oleh pihak kedua

- Jadwal angsuran pinjaman (modal kerja dan investasi) 3) Tahap Ketiga

Calon Mitra Binaan akan menyiapkan jaminan berupa :

a) Hak Atas Tanah baik berupa Sertifikat Asli atau Akta Jual Beli (di depan Notaris atau Camat) maupun surat-surat berharga lainnya seperti: Surat Kendaraan Bermotor (BPKB) dan lain-lain untuk pinjaman jangka panjang dengan jumlah pinjaman relatif kecil.

b) Hak Atas Tanah (Sertifikat Asli) yang akan di Akta Pemberi Hak Tanggungan (APHT) didepan Notaris yaitu bentuk jaminan yang diberikan untuk pinjaman jangka panjang dengan jumlah pinjaman cukup besar dan jaminan ini akan dipegang oleh Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan :

- Jika jaminan tersebut berupa Hak Atas Tanah Hak Milik (Sertifikat Asli), Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan akan meninjau lokasi keberadaan dari jaminan tersebut, untuk menentukan kebenarannya serta jumlah/harga taksiran dari Hak Atas Tanah


(33)

yang dijaminkan. Nilai jaminan ini sekurang-kurangnya sama dengan pinjaman yang akan diberikan, jaminan ini akan lebih baik nilainya mencapai 125% dari nilai pinjaman.

- Jika pinjaman tersebut berupa Hak Atas Tanah yang bukan Hak Milik (Sertifikat Asli) Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan akan memintakan Surat Kuasa dari Pemilik sah atas tanah tersebut kepada CMB yang disahkan oleh Notaris serta meninjau lokasi keberadaan dari jaminan tersebut untuk menentukan kebenarannnya serta jumlah/harga taksiran dari Hak Atas Tanah yang dijaminkan. Nilai jaminan ini sekurang-kurangnya sama dengan nilai pinjaman yang kan diberikan dan akan lebih baik nilainya mencapai 125 % dari nilai pinjaman .

c) Surety Bond yaitu jaminan yang diberikan oleh Perusahaan Asuransi

kepada Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan atas pinjaman Mitra Binaan. Jaminan ini dapat diberikan jika pinjaman dalam jangka pendek dengan jumlah pinjaman yang cukup besar. Dimana jumlah nominalnya sekurang-kurangnya sama dengan jumlah pinjaman yang akan diberikan.

d) Surat-surat berharga lainnya yang merupakan Hak Milik CMB, yaitu jaminan yang diberikan jika jumlah pinjaman relatif kecil baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang besarnya sekurang-kurangnya sama dengan jumlah pinjaman yang akan diberikan.


(34)

4) Tahap Keempat

Setelah penandatanganan surat perjanjian atau kontrak dan penyerahan jaminan oleh CMB dilakukan pendistribusian sebagai berikut :

a) Surat Perjanjian/Kontrak didistribusikan kepada Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai pihak pertama dan CMB sebagai pihak kedua

b) Seluruh dokumen baik yang berada di Distrik Manager Kebun/Unit dan Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan agar difile dan disimpan dengan rapi untuk mempermudah proses evaluasi dan monitoring Mitra Binaan.

5) Tahap Kelima

Penyaluran Dana Kemitraan

Penyaluran dana kemitraan dilakukan oleh masing-masing Distrik Manager/ General Manager dan disaksikan oleh Manager Kebun/Unit penerima proposal setelah didahului perikatan perjanjian dengan ketentuan:

a) CMB harus hadir (suami/istri) di kantor Distrik Manager/General Manager untuk mendapatkan penjelasan tentang bunyi pasal demi pasal yang tercantum dalam surat perjanjian.

b) Setelah CMB mengerti dan menyatakan sanggup mentaati bunyi pasal demi pasal yang ada dalam surat perjanjian, maka dilakukan perikatan perjanjian antara PTPN III sebagai pihak pertama dan CMB sebagi pihak kedua yang disaksikan oleh notaris.


(35)

c) Penyaluran dana kemitraan harus didukung dengan berita acara penyerahan yang berisikan tentang:

- Waktu penyerahan, nomor dan tanggal bilyet yang diserahkan - Jumlah dana yang tercantum dalam bilyet giro yang diserahkan Penyaluran dana kemitraan tidak dilakukan secara seremonial, namun penyalurannya terlebih dahulu dikoordinasikan dengan Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan.

6) Tahap Keenam Pengembalian kredit

a) Pembayaran cicilan kredit dapat dilakukan melalui

• Transfer Bank langsung ke rekening PTPN III/dan PUKK AC Nomor: 0053-01-000-179-30-9 pada BRI Cabang Medan Putri Hijau

• Kebun/Unit terdekat

b) Pembayaran dapat dilakukan dari mulai tanggal 1 s/d 10 setiap bulannya.


(36)

Gambar 3.1

Skema Prosedur Pemberian Kredit Mitra Binaan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan

Sumber : Data diolah Penandatanganan

Kontrak Pengajuan Proposal oleh CMB

Penyerahan Jaminan oleh CMB Disetujui Direksi

Analisa Kredit oleh BK dan BL

Penyaluran Dana

Pengembalian Kredit

Ket:

CMB : Calon Mitra Binaan BK : Bagian Kemitraan BL : Bina Lingkungan


(37)

Tabel 3.1 Jumlah Mitra Binaan di Provinsi Sumatera Utara

Wilayah Jumlah Mitra Binaan

Pemerintah Kota Medan 95 Mitra Binaan

Pemerintah Kabupaten Karo 9 Mitra Binaan

Pemerintah Kabupaten Dairi 2 Mitra Binaan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang 41 Mitra Binaan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai 13 Mitra Binaan Pemerintah Kota Tebing Tinggi 3 Mitra Binaan Pemerintah Kabupaten Simalungun 16 Mitra Binaan Pemerintah Kabupaten Asahan 35 Mitra Binaan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu 22 Mitra Binaan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan 18 Mitra Binaan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah 4 Mitra Binaan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara 1 Mitra Binaan Pemerintah Kabupaten Tobasa 1 Mitra Binaan

Jumlah 260 Mitra Binaan

Sumber : Laporan Penyaluran Dana Kemitraan Triwulan III tahun 2008 PTPN III

B. Masalah yang Dihadapi dan Penanganan Mitra Binaan Bermasalah 1. Masalah yang Dihadapi

Setiap badan usaha dalam menjalankan operasi perusahaan tidak akan pernah terlepas dari apa yang dinamakan dengan masalah atau hambatan dalam usahanya untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Kredit bermasalah (problem loan) dapat artikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan dan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan kendali debitur. Demikian juga dengan


(38)

permasalahan yang dihadapi PT. Perkebunan Nusantara III dalam penyaluran dan pengembalian kredit Mitra Binaan yang antara lain yaitu:

a) Masih terdapatnya itikad yang kurang baik dari para Mitra Binaan untuk membayar cicilan sehingga terjadi tunggakan.

b) Masih belum membudayanya di kalangan Mitra Binaan untuk membayar angsuran melalui transfer Bank.

c) Letak usaha dari Mitra Binaan yang terpencil mengakibatkan tingginya biaya operasional, baik di saat analisa apalagi saat melakukan monitoring/penagihan.

d) Masih ada Mitra Binaan yang bersifat tertutup, sehingga pembinaan sulit dilakukan secara optimal.

e) Mitra Binaan sulit memasarkan produknya.

Upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi PT. Perkebunan Nusantara III dalam penyaluran dan pengembalian kredit Mitra Binaan:

a) Melakukan deregulasi dalam pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan mengikutsertakan Distrik dan Kebun/Unit-unit usaha yang ada di dalam wilayah binaan PTPN III dalam melaksanakan analisa. b) Sebelum penyerahan dana kemitraan, Calon Mitra Binaan terlebih dahulu

diberikan Pelatihan Management dasar bagi Usaha kecil.

c) Dalam hal penyusunan pembukuan dan pelaporan Usaha Kecil dilakukan monitoring dan pembinaan langsung secara berkala Triwulan dan tahunan baik lintas sektoral maupun BUMN.


(39)

d) Mengikutsertakan para Mitra Binaan (khususnya Mitra Binaan Unggulan) melalui kegiatan pameran dan promosi baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri.

2. Penanganan Mitra Binaan Bermasalah

Kredit bermasalah sering juga disebut non performing loan yang dapat diukur dari kolektibilitasnya. Kolektibilitas merupakan gambaran kondisi pembayaran pokok dan bunga pinjaman serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga. Berbeda dengan Perbankan yang dalam penilaian kolektibilitas kredit atau penggolongan kualitas pinjamannya digolongkan ke dalam 5 (lima) kelompok yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Maka penggolongan kualitas pinjaman pada BUMN khususnya pada PT. Perkebunan Nusantara III ditetapkan sebagai berikut:

a. Lancar; adalah pembayaran angsuran pokok dan atau bunga pinjaman tepat waktu.

b. Kurang Lancar; apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 1 (satu) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo, pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.

c. Ragu-ragu; apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari, dan belum melampaui 360 (tiga ratus enam puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.


(40)

d. Macet; apabila terjadi keterlambatan pembayaran dan atau bunga yang telah melampaui 360 (tiga ratus enam puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.

Tabel 3.2

Kualitas Pinjaman Program Kemitraan Menurut Sektor Usaha Tahun 2008 (Rp)

Sektor Lancar Kurang Lancar Ragu-ragu Macet Jumlah

Perdagangan 6.013.760.548 1.338.132.392 317.569.556 2.363.431.115 10.832.893.611

Jasa 3.250.938.458 771.136.191 313.630.296 1.859.837.440 6.195.542.385

Pertanian 476.517.040 119.261.848 958.474 717.623.819 1.314.361.181

Industri 1.014.883.828 444.417.243 89.477.844 1.937.700.070 3.486.478.985

Perikanan 145.342.895 1.675.003 0 857.145.341 1.004.163.239

Peternakan 39.722.235 5.700.386 16.016.993 824.796.812 886.236.426

Perkebunan 7.967.768 8.302.783 0 880.217.604 896.488.155

Sektor lain 0 0 0 0 0

Jumlah 10.949.132.172 2.688.625.846 737.653.163 9.440.752.201 23.816.163.982 Sumber : Laporan Penyaluran Dana Kemitraan Triwulan III Tahun 2008 PTPN III

Mitra Binaan dikategorikan bermasalah apabila pengembalian pinjaman pokok dan atau bunga telah mencapai kualitas ragu-ragu dan macet, tindakan selanjutnya adalah Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan secara bersama-sama dengan Distrik Manager/General Manager masing-masing wilayah binaan melakukan peninjauan ke lapangan terhadap Mitra Binaan tersebut untuk mengetahui dan mengevaluasi permasalahan yang dihadapi Mitra Binaan tersebut.


(41)

Apabila telah terjadi kemacetan dalam proses pengembalian kredit Mitra Binaan dikarenakan adanya itikad kurang baik dari para Mitra Binaan, maka penanganan terhadap Mitra Binaan bermasalah yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara III antara Lain:

1) Surat Teguran I Dan II

Distrik Manager/General Manager atau Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan agar memberikan surat teguran terhadap Mitra Binaan wilayah binaan yang telah mencapai kualitas ragu-ragu setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi Mitra Binaan tersebut.

Dan bila surat teguran I tidak diindahkan Mitra Binaan, agar dilanjutkan dengan surat teguran II, surat teguran hanya dapat dikeluarkan 2 kali.

Surat teguran berisikan kondisi usaha Mitra Binaan dan tunggakan terhadap hutang pokok dan bunga Mitra Binaan.

2) Surat Peringatan I, II, dan III

Surat peringatan diberikan oleh Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan yang ditandatangani Direksi kepada Mitra Binaan yang kualitas pengembaliannya telah mencapai tingkat macet dan atau pinjaman telah jatuh tempo tetapi belum melunasi hutang pokok dan atau bunganya.

Surat peringatan berisikan teguran keras yang mengacu kepada surat perjanjian yang telah ditandatangani antara pihak pertama (PTPN III) dan pihak ke dua (Mitra Binaan) dihadapan notaris pada saat pemberian pinjaman.


(42)

3) Eksekusi Jaminan

Pengeksekusian jaminan Mitra Binaan dapat dilaksanakan setelah diadakan rapat tim antara Distrik Manager/General Manager, Kebun/Unit dan Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan, kemudian memberitahukan secara tertulis kepada Direksi tentang rencana pengeksekusian tersebut setelah mendapat persetujuan Direksi membuat surat pemberitahuan tertulis kepada Pengadilan Negeri setempat di mana saat penandatanganan surat perjanjian tersebut ditandatangani, pengeksekusian jaminan harus sejalan dengan isi surat perjanjian.

Tabel 3.3

Rekapitulasi penyaluran dana program kemitraan menurut sektor usaha pada tahun 2007 dan 2008 (Rp. 000)

URAIAN

PENYALURAN PENGEMBALIAN TUNGGAKAN HIBAH

2007 2008 2007 2008 2007 2008 2007 2008

Perdagangan Jasa Pertanian Industri Perikanan Peternakan Perkebunan Sub Jumlah Sektor Lain 18.000.098 12.159.236 1.820.656 11.145.312 599.652 1.556.828 1.866.693 48.434.757 1.088.000 18.827.848 12.244.628 2.001.805 11.216.701 1.335.853 1.556.828 1.956.562 49.140.229 1.088.000 17.295.627 11.588.768 1.729.022 7.543.377 593.840 1.450.387 1.712.348 42.976.496 1.088.000 18.210.208 11.620.166 1.766.022 7.588.763 1.239.033 1.415.387 1.750.738 43.590.319 0 3.200.146 2.097.836 633.758 2.066.673 187.975 844.153 815.166 10.888.389 0 3.968.680 2.191.127 712.157 2.140.955 832.224 829.792 863.605 11.538.542 0 704.471 570.467 91.633 3.601.934 58.127 106.440 154.345 5.458.260 0 761.769 603.213 194.354 3.603.540 86.670 106.440 193.921 5.549.910 0

Jumlah 49.522.757 50.228.229 44.064.496 44.678.319 10.888.389 11.538.542 5.458.260 5.549.910 Sumber : Laporan Penyaluran Dana Kemitraan Triwulan III Tahun 2008 PTPN III


(43)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam menyalurkan dana kemitraannya, PT. Perkebunan Nusantara III

menetapkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh Calon Mitra Binaan, salah satunya adalah telah melakukan usaha minimal 1 (satu) tahun. Jadi PT. Perkebunan Nusantara III hanya memberikan dana kemitraannya kepada usaha yang sudah berjalan dan masih memerlukan tambahan dana untuk meningkatkan usahanya sesuai dengan KEP-05/MBU/2007 bahwa yang dimaksud Program Kemitraan adalah Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dalam memberikan bantuan pinjaman modal pengembangan usaha dan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan.

2. Penyaluran dana kemitraan pada PT. Perkebunan Nusantara III meliputi beberapa sektor usaha yaitu sektor perdagangan, jasa, pertanian, industri, perikanan, peternakan, perkebunan, dan sektor-sektor lainnya.

3. Penggolongan kualitas pinjaman Program Kemitraan pada PT. Perkebunan Nusantara III dibagi dalam empat kelompok yaitu lancar, kurang lancar, ragu-ragu, dan macet. Sedangkan pada Perbankan penggolongan kualitas pinjaman kreditnya dibagi dalam lima kelompok selain ke empat kriteria di


(44)

atas di tambah dengan dalam perhatian khusus.

4. Terjadi peningkatan dalam penyaluran dana kemitraan yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara III dari tahun 2007 ke tahun 2008, sebaliknya tingkat kemacetan pada tahun 2008 dalam pengembalian dana kemitraannya juga sangat besar. Hal ini mengakibatkan terganggunya perputaran dana untuk Mitra Binaan yang lain.

B. Saran

1. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kredit kepada nasabah agar tetap dilakukan secara aktif dan berkesinambungan, agar kredit yang disalurkan terkendali dengan baik sehingga kredit bermasalah dapat diminimalkan.

2. Melakukan penilaian yang lebih ketat terhadap jaminan yang diterima agar tingkat pengembalian pinjaman terjamin. Disamping itu hendaknya dilakukan pengecekan terhadap barang jaminan yang diberikan oleh Calon Mitra Binaan. Dan juga PT. Perkebunan Nusantara III juga harus dapat mengambil tindakan tegas kepada nasabah yang beritikad tidak baik untuk memperkecil kerugian.

3. Dengan adanya Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berati BUMN telah membantu peningkatan perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu, PT. Perkebunan Nusantara III selaku BUMN yang juga melaksanakan Program kemitraan dan Bina Lingkungan dapat lebih meningkatkan jumlah dana kemitraan yang disalurkan kepada Mitra Binaan sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada

Pedoman Pelaksana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara III

Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 Tanggal 27 April 2007

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 236/MBU/2003 Tanggal 17 Juni 2003

Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE-433/MBU/2003 Tanggal 16 September 2003

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 Tanggal 4 Juni 2002


(46)

Kepada Yth.

Direksi PT Perkebunan Nusantara III

Up. Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan Jln. Sei Batang Hari No. 2

Sei Sikambing Medan.

Dalam rangka peningkatan usaha, bersama ini kami mengajukan proposal permohonan pinjaman kredit lunak Usaha Kecil dan Koperasi sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003.

Adapun pinjaman kredit lunak yang kami ajukan adalah sebesar Rp…………..… Terdiri dari:

- Modal Kerja Rp………...….

- Modal Investasi Rp………

Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini kami sampaikan informasi/data dari usaha kami sebagai berikut:

I. Bio Data

1. Nama Lengkap (sesuai KTP) : 2. Tempat & tanggal lahir : 3. Laki-laki / Perempuan : 4. Status perkawinan :

5. Alamat Rumah :

c) Kelurahan :

d) Kodya / Kabupaten :

e) Provinsi :

f) Telepon Nomor :


(47)

7. Pendidikan Formal : 8. Pelatihan / Kursus yang pernah

Diikuti :

9. Jabatan di perusahaan :

II. Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan/Koperasi : g) Akta Pendirian Nomor :

h) Izin Usaha Nomor :

2. Jenis Usaha :

3. Berdiri Sejak :

4. Alamat Perusahaan :

i) Kelurahan :

j) Kecamatan :

k) Kodya / Kabupaten :

l) Provinsi :

m) Kode Pos :

n) Telepon Nomor :

5. NPWP Nomor :

6. Jumlah Tenaga Kerja / Anggota

Koperasi :

7. Rekening Koran / Tabungan

Nomor :

- Nama Bank :

- Alamat Bank :

IV. Keuangan

1. Neraca (1 tahun terakhir)

Aktiva Tahun

a. Kas Rp


(48)

c. Piutang Rp

d. Persediaan Rp

e. Peralatan kantor Rp f. Peralatan produksi Rp

……… Total (a…..f) Rp

………

g. Bangunan Rp

h. Tanah Rp

i. Lain-lain Rp

……… Total (g……i) Rp

……… Total Aktiva (a….i) Rp

………

Passiva

a. Hutang Dagang Rp

b. Hutang Bank Rp

c. Hutang Lain-Lain Rp

d. Modal Rp

e. Laba ditahan Rp

…….……… Total passiva (a….e) Rp

……….

2. Penjelasan Hutang a. Hutang Bank

Nama Bank :

Pokok pinjaman : Rp


(49)

Besar Bunga : Prosentase Bunga : %

Sisa Pinjaman : Rp

Sisa Angsuran : angsuran (…..x) Jumlah Angsuran per Bulan : Rp

b. Hutang Pihak Ke II

Nama BUMN :

Pokok Pinjaman : Rp

Besar Bunga : Rp

Prosentase Bunga : %

Sisa Pinjaman : Rp

Sisa Angsuran : angsuran (…x) Jumlah Angsuran per Bulan : Rp

V. Laporan Pendapatan dan Laba Rugi

Pendapatan dan Laba Rugi periode 1 tahun terakhir dapat kami laporkan sebagai berikut

Uraian tahun

1. Pendapatan per Usaha

Penjualan Rp

Penjualan Rp

Penjualan Rp

Penjualan Rp

………

Total Pendapatan Rp

2. Harga Pokok Penjualan (HPP) Per jenis usaha

Harga Pokok : Rp

- Rp

- Rp


(50)

Total HPP : Rp 3. Laba Rugi : Rp 4. Biaya adm. dan umum

- Administrasi Rp

- Telpon, Air/Listrik Rp

- Penyusutan yang belum dibebani Rp

- Biaya Umum Lain Rp

Total Rp

5. Laba Rugi Bersih

(setelah pajak) ………. Rp

VI. Tenaga Kerja Saat Ini : orang

a. Jumlah Tenaga Kerja :

b. Pendidikan Umum Tertinggi : c. Pendidikan Umum Terendah : d. Pendidikan/Kursus/Pelatihan yang

Diikuti oleh Tenaga Kerja : - Jenis Pendidikan (1)

Diikuti Sebanyak :

- Jenis Pendidikan (2)

Diikuti Sebanyak :

- Jenis Pendidikan (3)

Diikuti Sebanyak :

e. Jam Kerja Lembur Seluruh

Tenaga Kerja/Minggu :

f. Upah Rata-Rata/Orang/Bln

(diluar lembur) : Rp

g. Terdaftar pada Jamsostek : Sudah / Belum

h. Jumlah Tenaga Ahli :


(51)

VII.Pemasaran (Saat ini) a. Konsumen

b. Daerah Pemasaran

- Lokal (Setempat) :

- Regional (Antar Kabupaten) : - Nasional (Antar Provinsi) :

- Ekspor (Internasional) :

c. Distribusi :

d. Masalah yang Dihadapi (Pemasaran) :

VIII. Pendapatan/Penjualan setelah Pengembangan

a. Penjualan :

b. Biaya Produksi :

c. Biaya Lain-Lain :


(52)

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

BAGIAN KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (KBL)

SURVEY REPORT I. DATA CALON MITRA BINAAN

1. Nama Usaha : ... 2. Alamat : ... 3. Bidang Usaha : ... 4. Penanggung jawab : ….……….(t.t.………..)

5. Waktu Kunjungan : a. Tgl./Bln./Thn………...….……... b. Pukul………...………..

6. Petugas Kemitraan dan Bina Lingkungan :

………..………..…(……….………...)

II. INFORMASI PERUSAHAAN 1. Biodata

a. Nama perusahaan : ... b. Alamat : ... ... ... c. Jenis usaha : ... d. Nama Pimpinan : ... e. Jabatan : ...


(53)

f. Alamat/Phone : ... g. Jika koperasi : jumlah anggota……..…..(…...……..….) orang 2. Kelengkapan Administrasi

a. PPKL : ... b. Akta pendirian : ada / tidak

c. Izin usaha : ada / tidak

d. NPWP : ada / tidak

e. Rekening Koran : Nomor :………...

f. Tabungan : Nomor :………...

g. Rencana jaminan : ... ... ... 3. Penjelasan dari PPKL

a. Asset 2 Tahun : ... ... b. Hutang Bank : ...

... c. Hutang Pihak III : ...

... 4. Penjelasan Data Pendukung

a. Peralatan Produksi : ... ... ...


(54)

b. Produksi Sekarang : ... ... ... ... ... c. Pemasaran Sekarang : ... ... ... ... ... 5. Kebutuhan Peralatan : ... ... ...

6. Prospek Pemasaran : ... ... ... ...

Catatan : coret yang tidak perlu

Catatan : ... ... ...


(55)

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

BAGIAN KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (KBL)

MONITORING REPORT

I. DATA CALON MITRA BINAAN

1. Nama Usaha : ... 2. Alamat : ... 3. Bidang Usaha : ... 4. Penanggung jawab : ……….….(t.t.………..) 5. Waktu Kunjungan : a. Tgl./Bln./Thn……….………...…..…….... b. Pukul………..………...………. 6. Petugas Kemitraan dan Bina Lingkungan :

………..………..…(……….………...)

7. Pembinaan Mulai : Tgl./Bln/Thn………..……….. 8. Jumlah Pinjaman : a. Modal Kerja : Rp………...….. b. Investasi : Rp………...……… 9. Petugas KEMITRAAN dan BINA LINGKUNGAN :

(t/t………..) II. INFORMASI KUNJUNGAN

1. Perkembangan Usaha a. Produksi


(56)

... ... b. Pemasaran

... ... ... 2. Permasalahan yang dihadapi :

a. Produksi

... ... ... b. Pemasaran

... ... ... c. Lain-lain

... ... ... 3. Angsuran Pinjaman

b. Lancar s/d ke : ………Tgl./Bln./Thn………….…...… c. Macet mulai dari : ……….Tgl./Bln./Thn………….……..


(57)

III.PENDAPAT / SARAN 1. Mitra Binaan

... ... ... ... ... ... 2. Petugas Kemitraan dan Bina Lingkungan

... ... ... ... ... ... 3. Lain-lain

... ... ... ... ... ...


(58)

(59)

(1)

b. Produksi Sekarang : ... ... ... ... ... c. Pemasaran Sekarang : ... ... ... ... ... 5. Kebutuhan Peralatan : ... ... ...

6. Prospek Pemasaran : ... ... ... ...

Catatan : coret yang tidak perlu

Catatan : ... ... ...


(2)

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

BAGIAN KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (KBL)

MONITORING REPORT

I. DATA CALON MITRA BINAAN

1. Nama Usaha : ... 2. Alamat : ... 3. Bidang Usaha : ...

4. Penanggung jawab : ……….….(t.t.………..)

5. Waktu Kunjungan : a. Tgl./Bln./Thn……….………...…..……....

b. Pukul………..………...………. 6. Petugas Kemitraan dan Bina Lingkungan :

………..………..…(……….………...)

7. Pembinaan Mulai : Tgl./Bln/Thn………..………..

8. Jumlah Pinjaman : a. Modal Kerja : Rp………...…..

b. Investasi : Rp………...………

9. Petugas KEMITRAAN dan BINA LINGKUNGAN :

(t/t………..)

II. INFORMASI KUNJUNGAN

1. Perkembangan Usaha

a. Produksi


(3)

... ... b. Pemasaran ... ... ... 2. Permasalahan yang dihadapi :

a. Produksi ... ... ... b. Pemasaran ... ... ... c. Lain-lain ... ... ... 3. Angsuran Pinjaman

b. Lancar s/d ke : ………Tgl./Bln./Thn………….…...…


(4)

III.PENDAPAT / SARAN 1. Mitra Binaan

... ... ... ... ... ... 2. Petugas Kemitraan dan Bina Lingkungan

... ... ... ... ... ... 3. Lain-lain ... ... ... ... ... ...


(5)

(6)