Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ANALISIS MODAL KERJA
PADA PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA MEDAN
SKRIPSI MINOR
Diajukan Oleh : YOGIE RIZKY VALDANO
042101093
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini tepat pada waktunya.
Skripsi minor ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi USU.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi minor ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan dalam hal pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian penulis berharap semoga penyusunan skripsi minor ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan bagi yang lain pada umumnya.
Dalam penyusunan skripsi minor ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Untuk kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU.
2. Bapak Drs. Nakman Harahap, MSi, selaku Ketua Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi USU.
(3)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
3. Ibu Dra. Yulinda, MSi, selaku Sekretaris Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi USU.
4. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi minor ini.
5. Bapak Mhd. Simba Sembiring, SE, selaku Kepala Sub Bag Akademik Fakultas Ekonomi USU.
6. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Keuangan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Bapak Pimpinan dan seluruh pegawai PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan yang telah membantu penulis selama riset di perusahaan.
8. Teristimewa kepada kedua orang tua qu yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kasih sayang dan atas semua pengorbanan yang tak terhingga kepada penulis selama ini.
9. Buat Om dan Tantequ thank’s ya yang senantiasa memberikan dukungan penulis selama ini.
10.Special thank’s buat mBemqu “Ira” dan Adekqu “Windy” yang telah banyak memberikan nasehat, dorongan, semangat serta doanya kepada penulis.
11.Buat Firman dan Inggrit, terima kasih atas bantuannya dan arahannya dalam pengerjaan skripsi ini.
(4)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
12.Buat anak-anak Keuangan “2004”, Datoq, Ari, Dedek, Koko, Bubu, Skate, Dito, Andri, Badi, Eka, Vira, dll. “2006”, Ira (makasi ya dukungannya buat yogi), De2k, Raiza, Ai. Maaf ya kalau tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara tidak langsung ikut membantu penulis dalam penyusunan skripsi minor ini. Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas jasa-jasa baik yang penulis terima selama masa perkuliahan dan dalam penyusunan skripsi minor ini. Amin.
Medan, Desember 2007 Penulis,
(5)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
TABEL II. 1 Neraca Laporan Keuangan……….. 15
TABEL II. 2 Laporan Laba Rugi………... 16
TABEL II. 3 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana……….. 24
TABEL II. 4 Laporan Perubahan Modal Kerja………. 26
TABEL III. 1 Persentase Ratio Likuiditas……….. 27
TABEL III. 2 Persentase Ratio Solvabilitas………... 30
TABEL III. 3 Persentase Ratio Rentabilitas………... 31
TABEL III. 4 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana……….. 33
TABEL III. 5 Modal Kerja Pada Konsep Kuantilatif…………. 36
TABEL III. 6 Modal Kerja Pada Konsep Kualitatif…………... 37
(6)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………. i
DAFTAR TABEL………... iv
DAFTAR ISI...………... v
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… ………. 1
B. Perumusan Masalah…… ……….. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 4
D. Metodologi Penelitian……….. 5
1. Lokasi Penelitian………. 5
2. Sumber Data……….………... 5
3. Teknik Pengumpulan Data………. 6
4. Metode Analisis……….. 7
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Perusahaan ………. 8
1. Sejarah Perusahaan………. 8
2. Struktur Organisasi………. 9
3. Uraian Tugas Perusahaan………. 11
B. Laporan Keuangan Perusahaan……… 14
C. Pengertian dan Jenis Modal Kerja………... 16
(7)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
E. Kebijakan Modal Kerja……… 20
F. Sumber dan Pengunaan Modal Kerja……….. 21
G. Menentukan Besarnya Modal Kerja……… 24
BAB III : ANALISIS DAN EVALUASI
A. Analisis Laporan Keuangan……… 27
B. Analisis Sumber dan Pengunaan Modal Kerja……… 33
C. Analisis Besarnya Modal Kerja……… 35
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……….. 39
B. Saran……….. 40
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
(8)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Salah satu tujuan perusahaan adalah memperoleh laba seoptimal mungkin, sehingga perusahaan dituntut untuk beroperasi secara produktif dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada seefektif dan seefisien mungkin. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka perusahaan memerlukan modal kerja yang merupakan salah satu faktor pendukung dalam upaya kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Banyak perusahaan yang gagal menjalankan usahanya disebabkan kurang efektifnya dalam pembelanjaan modal yang ada.
Berdirinya suatu perusahaan hingga pada fase pengoperasiannya harus didasari oleh adanya dana. Dana merupakan unsur yang paling essential dalam hal pendirian dan pengoperasian suatu perusahaan. Dengan demikian secara tidak langsung perusahaan dituntut untuk mampu mendayagunakan dana tersebut secara efektif dan efisien. Kegagalan dalam mendapatkan dana dapat menghambat proses produksi sehingga berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan.
Modal kerja adalah salah satu element penting dalam perusahaan sehingga memerlukan penanganan yang serius untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Oleh sebab itu modal kerja harus dikelola dengan baik melalui penerapan manajemen pembelanjaan yang professional. Manajemen modal kerja berhubungan dengan keputusan - putusan manajerial sehubungan dengan aktiva lancar.
Masalah utama dalam manajemen modal kerja adalah pengaturan modal kerja yang terdiri dari dua proses yaitu meramalkan kebutuhan dana
(9)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
dan bagaimana mendapatkan dana dari sumber dana yang paling tepat dengan biaya yang paling rendah pada waktu dibutuhkan. Kebutuhan modal kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan modal perusahaan. Hal ini untuk menghindari kelebihan ataupun kekurangan modal kerja. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana tidak produktif sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan, sedangkan modal kerja disediakan terlalu kecil akan mengakibatkan kurang lancarnya operasional perusahaan.
Dana yang dimiliki perusahaan dapat diperoleh dari dalam maupun dari luar perusahaan. Dana yang bersumber dari dalam perusahaan berupa laba yang ditahan dalam akumulasi penyusutan. Sedangkan dana yang bersumber dari luar perusahaan berasal dari kreditur dan dari penanam modal. Dana yang berasal dari penanam modal dalam bentuk saham merupakan modal perusahaan, sementara dana yang diperoleh dari kreditur menjadi kewajiban perusahaan.
Dari segi penggunaan dana, maka dana dapat dibedakan atas aktiva lancar dan aktiva tetap. Yang dimaksud aktiva lancar adalah aktiva yang habis dalam satu produksi dan proses perputarannya dalam jangka waktu yang pendek, sedangkan aktiva tetap adalah aktiva yang tahan lama yang secara berangsur - angsur habis dalam proses produksi.
Dalam menangani perusahaan perkebunan seperti PT. PRAKARSA
DHARMA MADUMA, masalah modal kerja lebih penting karena sering
(10)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
produktif dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada seefektif dan seefisien mungkin.
Dalam memenuhi penambahan modal kerja, maka PT. PRAKARSA
DHARMA MADUMA mengadakan hubungan dengan pihak perbankan atau
pihak pemberi kredit lainnya. Artinya dalam menanamkan modalnya ke PT.
PRAKARSA DHARMA MADUMA, pihak perbankan atau pihak kreditur
lainnya akan menilai permohonan kredit yang diajukan oleh pihak penerima kredit. Hal ini dimaksudkan agar modal yang diberikan oleh pihak perbankan atau pihak kreditur lainnya dapat dimanfaatkan dengan sebaik– baiknya, sehingga modal yang diberikan cukup untuk membiayai
pengeluaran atau kegiatan operasional perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk
menganalisis masalah modal kerja, karena modal kerja merupakan unsur essensial yang sangat perlu diperhatikan dalam perusahaan perkebunan. Untuk itu maka penulis mengambil judul “Analisis Modal Kerja pada PT.
PRAKARSA DHARMA MADUMA”.
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan di ambil dalam penyusunan skripsi minor ini adalah :
1) Kebijakan pembiayaan modal kerja yang bagaimana yang dilakukan di PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA ?
(11)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
2) Apa yang menjadi masalah modal kerja terhadap kebijakan tersebut ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Ingin mengetahui apa yang menjadi masalah dalam menerapkan kebijakan modal kerja pada PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA saat ini.
b. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program Diploma III jurusan Keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Penulis
Untuk memperluas ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan manajemen keuangan yang selama ini penulis memperoleh dibangku kuliah serta usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berfikir serta kemampuan menganalisa setiap permasalahan yang dihadapi untuk menyelaraskan dengan menerapkan teori yang dipelajari dalam perkuliahan.
b. Bagi Perusahaan
Perusahaan dapat mengetahui langkah-langkah yang akan diambil dalam mengantisipasi kegiatan usahanya berdasarkan modal kerja yang tersedia bagi pencapaian sasaran, sehingga diharapkan terus
(12)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
mengalami perkembangan ke arah yang lebih sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam hal menentukan kebijakan penyediaan modal kerja pada masa yang akan datang.
c. Bagi Pihak Lain
Bermanfaat bagi mahasiswa yang akan membuat skripsi minor dengan topik yang sama sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi.
D. Metodologi Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi penelitian pada PT.
PRAKARSA DHARMA MADUMA yang beralamat di Jl. Ring
Road Baru Marendal gedung PS. Maju Bersama.
2. Sumber Data
Adapun data yang diperlukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh langsung dari kepala Bagian Akuntansi, Kepala Bagian Keuangan, dan Kepala Bagian Personalia dan umum pada PT. PRAKARSA DHARMA
MADUMA yang beralamat di Jl. Ring Road Baru Marendal
(13)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dalam bentuk dokumen perusahaan atau bahan bacaan dan buku-buku dan literature yang berhubungan dengan objek penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Wawancara
Yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak Kepala Bagian Akuntansi dan Kepala Bagian Personalia dan umum pada PT.
PRAKARSA DHARMA MADUMA. b. Studi Dokumentasi
Metode ini ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian termasuk mencari data dan informasi dari peraturan - peraturan, dari laporan kegiatan, mengumpulkan foto / gambar, data dan informasi dari surat kabar / majalah, notulen dapat termasuk cacatan harian individu.
4. Metode Analisis
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan data-data yang diperoleh, selanjutnya memperoleh gambaran jelas, terarah, menyeluruh dari masalah yang dibahas secara umum.
(14)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
BAB II
PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA MEDAN
A. PROFIL PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan
(15)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA, suatu perusahaan yang berdiri dibidang perkebunan dan berkantor pusat di Jakarta, didirikan pada tanggal 22 Januari 1987 yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan surat Keputusan No. C2. 5490. HT. 01. 01 tahun 1987 tanggal 29 Agustus 1987.
Berdasarkan Akte Notaris Aniswar Yanis, SH, No. 204 tanggal 29 Juni 1990 kantor pusat perusahaan dipindahkan dari Jakarta ke Medan, di Jalan Sisingamangaraja No. 170, dan kemudian dipindahkan lagi ke Jl. Ring Road Baru, Pasar Swalayan Maju Bersama Mariendal Medan. Anggaran Dasar perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir dengan Akte Notaris Renny Helena Hutagalung, SH notaris di Medan No. 169 tanggal 27 Juni 1991, mengenai pertambahan modal dasar perseroan.
Lokasi yang dikelola sebagai areal perkebunan adalah bekas kawasan hutan produksi yang berkonversi status tanah masih merupakan tanah milik Negara dan sampai saat ini telah memperoleh izin dari panitia B dan dalam proses memperoleh Hak Guna Usaha (HGU).
PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, bergerak dibidang perkebunan kakao yang mempunyai lokasi di Desa Simpang Gambir, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Madina.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan menjadi 2 (dua) bagian :
(16)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
a. Berdagang hasil–hasil perkebunan dan perindustrian, termasuk ekspor, impor dan lokal baik untuk perdagangan sendiri maupun secara komisi atas perhitungan pihak lain.
b. Menjalankan usaha–usaha eksploitasi perkebunan, pertanian, perikanan dan kehutanan.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah kerangka dasar yang menggambarkan pembagian pelaksanaan kegiatan organisasi di dalam badan tersebut, yang meliputi tata cara pembagian tugas dan wewenang, fungsi dan tanggung jawab pekerjaan dan ketentuan mengenai hubungan formal antara fungsi yang terdapat di dalam organisasi perusahaan. Berikut adalah struktur organisasi perusahaan PT. Prakarsa Dharma Maduma :
STRUKTUR ORGANISASI PR. PRAKARSA DHARMA MADUMA
DIREKTUR UTAMA
(17)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
ADMINISTRATUR
ASKEP
KTU PENGOLAHAN PENGAMATAN
MANDOR MANDOR MANDOR
3. Uraian Tugas Perusahaan
Berikut adalah uraian tugas pokok dan fungsi setiap bagian yang terdapat pada PT. Prakarsa Dharma Maduma :
Direktur Utama
Tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya adalah :
PEMBUKUAN &ADM STAF AHLI
(18)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
1. Melaksanakan koordinasi tugas masing-masing fungsi yang berbeda di bawah pengelolaannya sesuai dengan struktur organisasi yang telah ditetapkan.
2. Merencanakan produksi dan sumber daya yang dibutuhkan dan
mengupayakan tercapainya sarana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
3. Mengendalikan dan mengevaluasikan biaya, mutu dan waktu secara berkala.
4. Mengupa yakan peningkatan kualitas hasil kerja sesuai standar yang telah ditetapkan.
Financial ADM
1. Menyusun anggaran biaya dan kas untuk keperluan seluruh kegiatan perusahaan.
2. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi biaya serta anggaran kas perusahaan secara berkala.
3. Melaksanakan fungsi administrasi pembukuan.
4. Mengelola serta tertib kas dan bank, jaminan bank dan perpajakan.
Direktur Pelaksana
Tugas yang dijalankan yaitu : Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perusahaan baik di tingkat kebun maupun Medan dan juga kepada direktur utama.
(19)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Adapun tugas dan wewenang yang dijalankan adalah :
1. Melaksanakan pemanfaatan tenaga kerja, alat dan bahan baku seoptimal mungkin.
2. Memimpin regu dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal dan pedoman kerja yang telah diterapkan.
3. Menjalankan kebijaksanaan direksi dalam mengolah semua faktor produksi secara kontiniu dengan berpedoman kepada kebijaksanaan perusahaan.
4. Menjalin kerja sama yang sebaik-baiknya dengan semua staf yang di bawah pengawasannya.
Administratur dibantu oleh askep dan KTU
Askep
Tugas yang dijalankan adalah :
1. Menjalankan kebijaksanaan direksi atau administratur dalam memimpin staf afdelling factor-faktor produksi secara kontiniu dan konsisten dengan berpedoman kepada kebijaksanaan perusahaan.
2. Dalam menjalankan tugas menerima pengawasan dari administratur yang memberi tugas.
3. Menjalin kerja sama yang baik dengan semua staf di bawah
pengawasannya.
4. Melaksanaankan seluruh kegiatan produksi (perawatan tanaman).
KTU
(20)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
1. Menyelesaikan administrasi pembukuan unit perseroan agar dapat dipergunakan administrasi sebagai gambaran informasi.
2. Dalam menjalankan tugas menerima pengawasan dari administrator kepada administrasi.
3. Bagian yang menyusun keuangan di tingkat kebun. 4. Bertanggung jawab kepada administratur.
Pergudangan
Tugas yang dijalankan adalah :
1. Mencegah terjadinya kekurangan bahan baku dalam proses produksi.
2. Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang disimpan di gudang.
3. Mencatat pengeluaran bahan baku dan barang jadi dari gudang. 4. Menetapkan sistem pengadaan dan persediaan bahan baku.
Asisten Pengolahan
Tugas yang dijalankan :
1. Memimpin dan mengawasi semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolahan di laboratorium.
2. Menerima pengawasan dari administratur dan masinis kepala yang memberikan tugas.
3. Bertanggung jawab atas pengolahan kakao dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi.
(21)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
4. Melaksanakan kegiatan operasi semua instalasi kebun serta mencapai kapasitas yang ditentukan guna memperoleh hasil tanaman yang memiliki kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan standar.
Pengamatan
Tugas yang dijalankan yaitu : Melaksanakan pengawasan semua tanaman baik tanaman yang belum menghasilkan maupun yang sudah menghasilkan.
Sedangkan karyawan tetap atau karyawan lepas adalah Buruh yang bekerja menjalankan kegiatan proses produksi di dalam perusahaan/pabrik.
B. Laporan Keuangan Perusahaan
Penyusunan laporan keuangan pada PT. Prakarsa Dharma Maduma sudah dilakukan yaitu neraca dan laba – rugi. Periode buku ini seperti pada umumnya yaitu berjalan untuk periode satu tahun.
Adapun laporan keuangan pada PT. Prakarsa Dharma Maduma untuk dua tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Table 2.1
PT.PRAKARSA DHARMA MADUMA NERACA
Per 31 Desember 2005 dan 31 Desember 2006 (Dalam Rupiah)
AKTIVA 2005 2006
(22)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Kas dan Bank
Surat Berharga (Efek) Piutang usaha
Persediaan Kakao Transfer Bahan Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap: Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Kantor Akmulasi Penyusutan Total Aktiva Tetap
100.200.000 106.800.000 98.000.000 95.000.000 40.000.000 440.000.000 100.000.000 22.522.889 85.000.000 20.000.000 (10.000.000) 237.522.889 110.239.500 110.473.250 98.000.000 95.530.000 40.220.000 470.363.194 140.000.000 19.200.000 85.000.000 21.000.000 (11.000.000) 254.200.000
Total Aktiva 677.522.889 724.563.194
Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Lancar Hutang Usaha Hutang Lain-lain
Akumulasi biaya yang belum dibayar Pajak Penghasilan yang di bayar Total Kewajiban Lancar
Ekuitas :
Modal Saham Biasa Laba di Tahan
Total Kewajiban dan Ekuitas
238.015.549 100.000.000 50.300.000 33.000.000 421.515.588 61.007.301 195.000.000 677.522.889 240.000.000 130.000.000 55.000.000 39.000.000 464.000.000 38.063.194 225.500.000 724.563.194
Sumber : PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA
Tabel 2.2
PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA LAPORAN LABA RUGI
Per 31 Desember 2005 dan 31 Desember 2006 (Dalam rupiah)
Keterangan 2005 2006
(23)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Pendapatan Kakao Pendapatan Lain-lain Total Pendapatan 849.400.325 849.554.325 1.698.954.650 888.000.000 902.235.000 1.790.235.000 Beban Operasi :
Beban Gaji
Beban Air, Listrik dan Telepon Beban Pemeliharaan
Beban Pengadaan Coklat Beban Lain-lain
Total Beban Operasi
700.763.000 335.525.500 215.766.650 250.225.500 1.674.000 1.503.954.650 770.763.200 323.266.800 220.820.000 250.225.000 2.660.000 1.567.735.000
Laba Sebelum Pajak 195.000.000 223.500.000
Pajak (12.000.000) (12.000.000)
Laba Bersih 183.000.000 211.500.000
Sumber : PT. PRAKARSA DHARMA
C. Pengertian dan Jenis Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja
Menurut Bambang Riyanto (1995 : 49) Modal kerja dipergunakan untuk membelanjai operasi perusahaan sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya.
Ada beberapa konsep modal kerja yang umum digunakan, yaitu : a) Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitikberatkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukkan jumlah dana (Fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Modal
(24)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja bruto (Gross Working Capital).
b) Konsep Kualitatif
Konsep ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya dan menunjukkan pula margin of protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja netto (networking capital).
c) Konsep Fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan (income) tahun 2005 dan tahun 2006.
2. Jenis – Jenis Modal Kerja
Mengenai jenis–jenis modal kerja, W.B. Taylor (1998 : 59) menggolongkannya dalam :
a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
Permanent working capital ini dapat dibedakan dalam : • Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)
(25)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada dalam perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
• Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. Pengertian normal disini adalah dalam artian yang dinamis.
b. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah – ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara lain :
1. Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital )
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah – ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
2. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah – ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur.
3. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)
Yaitu modal kerja yang besarnya berubah – ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).
D. Unsur-unsur Modal Kerja
(26)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
1) Kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Perusahaan memegang kas untuk memenuhi kebutuhan transaksi, berjaga–jaga dan spekulatif untuk likuiditas. Kas juga sangat berguna untuk mendapatkan kesempatan usaha yang sekali–sekali dijumpai oleh perusahaan sehingga memerlukan kas untuk menghadapi keadaan darurat. 2) Piutang
Semua perusahaan mempunyai sifat dalam menjual barang ataupun jasa. Walaupun sebahagian penjualan ini secara tunai, sebahagian besar melibatkan kredit. Jika penjualan kredit, ia meningkatkan piutang dagang perusahaan, yang sekaligus menambah laba usaha. Walaupun perusahaan harus mengandung suatu resiko. Masalah yang umum dihadapi oleh perusahaan adalah sering terjadi penagihan piutang yang telah jatuh tempo tidak selalu tertagih seluruhnya, dan jika keadaan ini berlangsung dalam jangka lama maka modal perusahaan akan semakin kecil.
3) Persediaan
Setiap perusahaan dagang atau perusahaan industri perlu mengadakan persediaan untuk menjamin kelangsungan perusahaan. Kategori umum persediaan termasuk persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses produksi untuk dijual dalam kegiatan bisnis perusahaan biasa. Pentingnya manajemen persediaan bagi perusahaan tergantung pada besarnya investasi persediaan.
(27)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Kelebihan dana yang dimiliki oleh perusahaan dapat dipergunakan untuk membeli surat – surat berharga. Surat – surat berharga adalah bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Biasanya surat – surat berharga itu mudah dipindah tangankan, oleh sebab itu dapat diperbandingkan.
E. Kebijakan Modal Kerja
Beberapa kebijakan perusahaan yang diambil dapat mempengaruhi tingkat modal kerja baik permanen maupun variabel. Jika perusahaan mengubah kebijakan kredit net 30 menjadi net 60, maka tambahan dana permanen mungkin terikat pada piutang. Jika perusahaan mengubah kebijaksanaan produksi mungkin akan mempengaruhi kebutuhan persediaan. Kebijakan – kebijakan perusahaan dalam mengelola modal kerja dimaksudkan untuk mencapai 3 (tiga) tujuan, yaitu :
1. Likuiditas yang cukup
Tujuan yang paling penting dalam mengelola modal kerja adalah untuk mencapai likuiditas sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat menjalankan kegiatan perusahaan sehari – hari.
2. Meminimalkan Resiko
Didalam pemilihan terhadap sumber – sumber dana untuk membelanjai modal kerja, utang dagang dan utang – utang jangka pendek lainnya memerlukan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan sumber dana yang lain. Dengan demikian manajemen harus dapat menjamin bahwa kewajiban – kewajiban jangka pendek ini tidak menjadi berlebihan dan
(28)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
berusaha meminimumkan resiko atau ketidakmampuan membayar kewajiban – kewajiban jangka pendek atau segera harus dipenuhi.
3. Memperbesar Nilai Perusahaan
Perusahaan mempunyai tujuan yang sama didalam mengelola modal kerja maupun aktiva – aktiva lainnya, yaitu berusaha untuk memaksimumkan nilai sekarang atas saham biasa dan nilai perusahaan.
F. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 1. Sumber Modal Kerja
Menurut Van Horne (2000 : 110) sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
1. Modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa laporan perhitungan laba rugi perusahaan tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba dari usaha perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.
2. Keuntungan dari penjualan surat – surat berharga (Investasi Jangka Pendek) surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek (Markettable Securities atau Efek) adalah salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan surat berharga yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi modal kerja, sebaliknya apabila dalam penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja.
(29)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
3. Penjualan Aktiva Lancar
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.
4. Penjualan Saham atau Obligasi
Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya. Disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk utang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan utang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
2. Penggunaan Modal Kerja
Menurut Van Horne (2000 : 125) penggunaan modal kerja suatu perusahaan meliputi :
(30)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan modal kerja.
b) Berkurangnya Hutang Jangka Panjang
Berkurangnya hutang jangka panjang terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur hutangnya. Pembayaran hutang berarti penggunaan modal kerja.
c) Berkurangnya Modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti pula pengurangan modal yang merupakan penggunaan modal kerja.
d) Pembayaran Kas Deviden
Pembayaran kas deviden jelas merupakan pengguanaan modal kerja. Kas deviden dibayar dari keuntungan neto sesudah pajak.
e) Adanya Kerugian dalam Operasi Perusahaan
Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Bertambahnya hutang merupakan sumber modal kerja, tetapi dengan adanya kerugian maka hambatan dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian. Dengan demikian kerugian merupakan penggunaan modal kerja.
Tabel 2.3
(31)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Dalam Bentuk Modal Kerja
31 Desember 2005 dan 31 Desember 2006 (Dalam Rupiah)
Sumber : PT. Prakarsa Dharma Maduma (Data yang diolah) G. Menentukan Besarnya Modal Kerja
Meskipun metode perhitungan modal kerja yang digunakan berbeda– beda, namun ada hal–hal yang tetap sama yaitu bahwa kebutuhan modal atau komposisi modal kerja akan dipengaruhi oleh :
1. Besar kecilnya kegiatan usaha atau perusahaan (produksi dan penjualan). 2. Kebijakan penjualan
3. Kebijakan persediaan 4. Kebijakan likuiditas 5. Kebijakan pembelian
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan dapat dihitung dengan menggunakan metode yaitu :
a. Metode Keterikatan Dana
Menurut metode ini jumlah dana yang diperlukan untuk membelanjai aktiva lancar akan tergantung pada beberapa jumlah pengeluaran kas setiap harinya dan berapa lama dana yang
SUMBER MODAL KERJA TAHUN PENGGUNAAN
MODAL KERJA
TAHUN
2005-2006 2005-2006
Dana berasal dari operasi : Laba Bersih
Depresiasi
Bertambahnya modal Bertambahnya hutang usaha Bertambahnya hutang lain-lain
Akumulasi biaya yang belum dibayar
28.500.000 1.000.000 7.555.893 1.984.451 30.000.000 4.700.000
Bertambahnya Aktiva tetap Bertambahnya modal kerja
16.793.182 56.947.162
(32)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
diinvestasikan pada elemen – elemen aktiva lancar akan berubah kembali menjadi kas. Hal ini dipengaruhi oleh jangka waktu kredit pembelian barang atau bahan mentah, penyimpan bahan mentah di gudang, lamanya proses produksi, lamanya barang jadi disimpan di gudang dan jangka waktu penerimaan piutang. Dan pengeluaran setiap harinya adalah pengeluaran kas rata – rata untuk keperluan pembelian bahan baku, bahan pembantu, pembayaran upah buruh dan pengeluaran lainnya.
b. Metode Aliran Kas
Metode ini mencoba menaksir kebutuhan modal kerja dengan cara menaksir berapa banyaknya kas keluar. Setiap periode umumnya dilakukan bulanan, cara ini biasanya disebut sebagi penyusunan anggaran kas. Dengan cara ini jika perusahaan mengalami deficit, maka modal kerja harus ditambah untuk menutupi keadaan deficit tersebut, tetapi jika perusahaan mengalami surplus maka kebutuhan modal kerja tidak perlu ditambah. Dalam menaksir besarnya aliran kas ini ada beberapa hal yangt perlu diperhatikan, yaitu :
1. Besarnya taksiran kas atas dasar setelah pajak.
2. Informasi tersebut haruslah didasarkan atas kenaikan atau selisih suatu proyek.
3. Aliran uang kas keluar tidak memasukkan unsur bunga, jika proyek ini dibelanjai dengan pinjaman karena bila hal ini diperhitungkan, maka akan terjadi perhitungan ganda.
(33)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
c. Metode Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
Modal kerja dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen – komponen modal kerja sampai dimana kembali lagi menjadi kas.
Tabel 2.3
PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA Laporan Perubahan Modal Kerja 31 Desember 2005 dan 31 Desember 2006
(Dalam Rupiah)
Sumber : PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA
BAB III
ANALISIS dan EVALUASI
Aktiva 2005 2006 Modal Kerja
Bertambah Berkurang
Aktiva Lancar : Kas Bank
Surat Berharga(Efek) Piutang Usaha Persediaan Kakao Transfer Bahan Jumlah Aktiva Lancar Kewajiban Lancar: Hutang usaha Hutang Lain-lain
Akumulasi Biaya yang belum di bayar Pajak Penghasilan yang belum di bayar Jumlah Kewajiban Lancar
100.200.000 106.800.000 98.000.000 95.000.000 40.000.000 440.000.000 238.015.549 100.200.039 50.300.000 33.000.000 421.515.588 110.239.500 110.473.250 98.000.000 95.530.000 40.220.000 470.363.194 240.000.000 130.000.000 55.000.000 39.000.000 464.000.00 10.039.500 3.673.250 - 530.000 220.000 - 1.984.451 29.799.961 4.700.000 6.000.000 - - - - - - - - - - - Modal Kerja
56.471.162 -
- 56.471.162 Bertambahnya Modal 56.471.162 56.471.162
(34)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Analisis dan evaluasi dilakukan dengan tiga tahap, yaitu : A. Analisis Laporan Keuangan.
B. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. C. Analisis Besarnya Modal Kerja.
Ketiganya saling berhubungan dalam penelitian ini.
A. Analisis Laporan Keuangan
Adapun analisis dan evaluasi terhadap laporan keuangan PT. Prakarsa Dharma Maduma adalah sebagai berikut :
1. Ratio Likuiditas
Tabel 3.1
Persentase Ratio Likuiditas PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA
Tahun 2005 dan 2006
Uraian Tahun / Nilai
Perubahan
2005 2006
Current Ratio 1,04 1,01 0,03
Acid / Quick Ratio 0,81 0,80 0,01
Cash Ratio 0,26 0,46 0,20
Working Capital To Totall Ratio 0.02 0,08 0,06
Sumber : PT. Prakarsa Dharma Maduma (Data yang diolah) a. Current Ratio
Current Ratio yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Rumus rasio current ratio adalah sebagai berikut :
CR
ancar KewajibanL
ar AktivaLanc =
2005 = 421.515.588
000 . 000 . 440
(35)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
2006 = 000 . 000 . 464 194 . 363 . 470 = 1,01
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2005 sebesar 1,04. Nilai ini dapat diartikan untuk setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan Rp. 1,04 aktiva lancar. Sedangkan untuk tahun 2006 sebesar 1,01 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan Rp. 1,04 aktiva lancar. Maka terjadi penurunan sebesar 0,03. Terjadinya penurunan sebesar 0,03 hal ini perusahaan dalam keadaan kurang baik di karenakan jumlah aktiva lancar yang menigkat sehingga banyak dana yang menganggur di dalam perusahaan.
b. Acid / Quick Ratio
Quick Ratio yaitu kemampuan aktiva lancar dikurangi dengan persediaan untuk membayar kewajiban lancar. Rumus Quick Ratio adalah sebagai berikut : QR ancar KewajibanL Persediaan ar AktivaLanc − = 2005 = 588 . 515 . 421 000 . 000 . 95 000 . 000 . 440 −
= 0,81
2006 = 000 . 000 . 464 000 . 530 . 95 194 . 363 . 470 −
= 0,80
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2005 sebesar 0,81 yang biasa diartikan untuk setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan 0,81 aktiva lancar yang dapat di uangkan. Sedangkan untuk tahun 2006 sebesar 0,80 yang setiap
(36)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 0,80 aktiva lancar. Hal ini berarti terjadi penurunan sebesar 0,01. Berdasarkan ukuran tersebut quick ratio perusahaan sudah baik hal ini disebabkan oleh jumlah aktiva lancar setelah dikurangi persediaan lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan jumlah hutang lancar.
c. Cash Ratio
Cash ratio yaitu kemampuan kas ditambah surat-surat berharga dibagi
dengan kewajiban lancar.
Cash ratio ancar KewajibanL a suratberh Surat
Kas+ − arg
= 2005 =
588 . 515 . 421 000 . 800 . 106 000 . 200 . 100 + =0,26
2006 =
000 . 000 . 464 250 . 473 . 110 500 . 239 . 110 + =0,46
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2005 sebesar 0,26 dan pada tahun 2006 sebesar 0,46. Hal ini berarti terjadi kenaikan sebesar 0,20. Terjadinya kenaikan sangat kurang baik karena menunjukkan tingkat kemampuan membayar hutang lancarnya dengan kas, bank, efek-efek yang tersedia tidak dapat memenuhi hutang lancarnya.
d. Working Capital To Totall Assets Ratio (WCA)
Working Capital To Totall Assets Ratio digunakan untuk mengetahui modal
bersih terhadap kewajiban lancar. Rumusnya adalah sebagai berikut :
WCA =
ancar KewajibanL ancar KewajibanL ar AktivaLanc −
(37)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
2005 =
588 . 515 . 421 588 . 515 . 421 000 . 000 . 440 − = 0,02 2006 = 000 . 000 . 464 000 . 000 . 464 194 . 363 . 470 − = 0,08
Dari hasil perhitungan diperoleh Working Capital To Totall Assets Ratio tahun 2005 sebesar 0,02. Sedangkan pada tahun 2006 sebesar 0,08 yang mengalami penurunan sebesar 0,06 . Penurunan ini terjadi di sebabkan karena jumlah hutang lancar yang lebih besar dari jumlah aktiva lancarnya, yang di sebabkan oleh adanya peningkatan hutang usaha yang di lakukan oleh perusahaan dengan hutang pajak penghasilan yang harus di bayar oleh perusahaan.
2. Ratio Solvabilitas
Tabel 3.2 Persentase Ratio Solvabilitas PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA
Tahun 2005 dan 2006
Uraian Tahun / Nilai
Perubahan
2005 2006
Total Debt To Assets Ratio 0,62 0,60 0,02
Sumber : PT. Prakarsa Dharma Maduma (Data yang diolah)
Total Debt To Total Assets Ratio (DAR)
Total Debt To Total Assets Ratio yaitu rasio total hutang terhadap aktiva.
(38)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
DAR = a TotalAktiv g TotalHu tan 2005 = 889 . 522 . 677 588 . 515 . 421 = 0,62 2006 = 194 . 563 . 724 000 . 000 . 464 = 0,60
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR pada tahun 2005 sebesar 0,62 dan pada tahun 2006 sebesar 0,60. Maksud rasio ini adalah untuk tahun 2006 persentase aktiva yang didanai oleh hutang adalah 62 % sedangkan untuk tahun 2005 adalah 60 %. Terjadinya penurunan menunjukkan kinerja perusahaan semakin meningkat dengan semakin menurunnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva dan semakin besarnya rasio DAR menunjukkan sebagian kecil investasi didanai oleh modal sendiri.
3. Ratio Rentabilitas
Tabel 3.3 Persentase Ratio Rentabilitas PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA
Tahun 2005 dan 2006
Uraian Tahun / Nilai
Perubahan
2005 2006
Rentabilitas Ekonomi 0,28 0,30 0,02
Rentabilitas Modal Sendiri 0,71 0,80 0,09
Sumber : PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA (Data yang diolah)
a. Rentabilitas Ekonomi (ROA)
Rentabilitas ekonomi adalah dibagi laba bersih dibagi dengan total aktiva. Rumusnya adalah sebagai berikut :
(39)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
ROA
=
Total Aktiva
Laba Sebelum Bunga dan Pajak
2005 =
889 . 522 . 677 000 . 000 . 195 = 0,28
2006 =
194 . 563 . 724 000 . 500 . 223 = 0,30
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai ROA pada tahun 2005 sebesar 0,28 sedangkan pada tahun 2006 sebesar 0,30. Arti angka ini adalah untuk setiap seratus rupiah aktiva yang dimiliki perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 28 untuk 2005 dan Rp. 30 untuk tahun 2006. Untuk menilai kinerja rasio ROA akan di bandingkan dengan rata-rata suku bunga simpanan atau dengan tingkat kembalian pada industri yang sama. Misalkan suku bunga simpanan saat ini sebesar 11 % untuk tahun 2006, ini dapat di simpulkan bahwa kinerja perusahaan masih kurang baik karena memiliki tingkat pengembalian yang terlalu rendah jika di lihat dari modal kerja perusahaan.
b. Rentabilitas Modal Sendiri (ROE)
Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya pengembalian yang dilakukan perusahaan untuk setiap rupiah modal bagi pemilik. Rumusnya adalah sebagai berikut :
ROE =
Ekuitas LabaBersih
2005 =
301 . 007 . 256 000 . 000 . 183 = 0,71
(40)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
2005 =
194 . 563 . 263 000 . 500 . 211 = 0,80
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai ROE pada tahun 2005 sebesar 0,71. Sedangkan pada tahun 2006 sebesar 0,80. Arti angka ini adalah untuk setiap seratus rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan pengembalian Rp. 71 tahun 2005 dan Rp. 80 untuk tahun 2006.
B. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tabel 3.4
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Bentuk Modal Kerja
31 Desember 2005 dan 31 Desember 2006 (Dalam Rupiah)
Sumber : PT. Prakarsa Dharma Maduma (Data yang diolah)
1. Sumber Modal Kerja
a. Laba Bersih
SUMBER MODAL KERJA TAHUN PENGGUNAAN
MODAL KERJA
TAHUN
2005-2006 2005-2006
Dana berasal dari operasi : Laba Bersih
Depresiasi
Bertambahnya modal Bertambahnya hutang usaha Bertambahnya hutang lain-lain
Akumulasi biaya yang belum dibayar 28.500.000 1.000.000 7.555.893 1.984.451 30.000.000 4.700.000
Bertambahnya Aktiva tetap Bertambahnya modal kerja
16.793.182 56.947.162
(41)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Laba bersih yang diterima oleh PT. Prakarsa Dharma Maduma dari hasil kegiatan operasi perusahaan mengalami peningkatan pada tahun 2005 sampai dengan 2006 sebesar Rp. 28.500.000 (dari Rp. 183.000.000 menjadi Rp. 211.500.000).
b. Depresiasi
Depresiasi pada tahun 2005 sebesar Rp. 10.000.000 dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 11.000.000 yang terjadi peningkatan sebesar Rp. 4.000.000. c. Bertambahnya Hutang Usaha (Hutang Jangka Pendek)
Adanya peningkatan hutang jangka pendek dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 sebesar Rp. 1.984.451.
d. Bertambahnya Hutang Lain-Lain (Hutang Jangka Panjang)
Adanya peningkatan sebesar Rp. 30.000.000 (dari tahun 2005 sampai dengan 2006).
2. Penggunaan Modal Kerja
a. Bertambahnya Aktiva Tetap
Bertambahnya aktiva tetap disebabkan oleh adanya pembelian aktiva tetap dari tahun 2005 samapai dengan tahun 2006. Dimana pada tahun 2005 aktiva tetap bertambah sebesar Rp. 237.522.889 dan pada tahun 2006 aktiva tetap bertambah sebesar Rp. 254.200.000 (terjadi kenaikan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 sebesar Rp. 16.793.182).
(42)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Bertambahnya modal kerja dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 sebesar Rp. 56.974.162.
C. Analisis Besarnya Modal Kerja.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa didalam memberikan pengertian mengenai modal kerja, ada tiga konsep yang harus digunakan, yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
2. Konsep Kualitatif
3. Konsep fungsional
Berdasarkan laporan keuangan pada tahun 2005 dan 2006, maka berikut ini akan dibahas besarnya modal kerja menurut konsep – konsep diatas.
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini lebih menitik beratkan pada kuantitas yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, yang berarti menganggap modal kerja adalah jumlah aktiva lancar.
Berdasarkan konsep ini maka modal kerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.5
(43)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA Tahun 2005 dan 2006
Uraian Tahun/Jumlah Perubahan
2005 2006 (Rp) (%)
Aktiva Lancar 440.000.000 470.363.194 30.363.194 0,60
Modal Kerja - 30.363.194 30.363.194 0,60
Sumber : PT PRAKARSA DHARMA MADUMA (Data yang diolah)
Berdasarkan tabel 3.4 modal kerja pada konsep kuantitatif bahwa modal kerja pada PT.PRAKARSA DHARMA MADUMA pada tahun 2005 sebesar Rp 440.000.000 dan pada tahun 2006 sebesar Rp 470.363.194. Dimana dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar Rp 30.363.194 (0,60%). Kenaikan modal kerja dengan menggunakan konsep kuantitatif sangat baik karena semakin cepat perusahaan membayar hutang – hutang nya jika di danai dengan aktiva lancar perusahaan
2. Konsep Kualitatif
Pada konsep ini lebih menitik beratkan pada kualitas modal kerja yaitu kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Konsep ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancarnya. Berdasarkan konsep ini, maka modal kerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA dapat dilihat pada tabel berikut:
(44)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Modal Kerja Pada Konsep Kualitatif PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA
Tahun 2005 dan 2006
Uraian Tahun/Jumlah Perubahan
2005(Rp) 2006(Rp) (Rp) (%)
Aktiva Lancar 440.000.000 470.363.194 30.363.194 6,45
Hutang Lancar 421.515.588 464.000.000 42.484.412 9,15
Modal Kerja 18.484.412 6.363.194 12.121.218 192
Sumber : PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA (Data yang diolah)
Menurut konsep ini maka modal kerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA mengalami penurunan sebesar Rp. 12.121.218, (192 %) pada tahun 2006. Hal ini terjadi karena jumlah aktiva lancarnya lebih kecil dibandingkan dengan jumlah hutang lancarnya. Sedangkan aktiva lancar pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar Rp. 30.363.194, (6,45 %) sedangkan hutang lancar bertambah pada tahun 2006 sebesar Rp. 42.484.412, (9,15 %). Modal kerja perusahaan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 cukup baik karena jumlah aktiva lancar yang lebih besar dari pada jumlah hutang lancar, berarti telah menunjukkan margin of safety bagi kreditur dalam jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi perusahaan dimasa yang akan datang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancarnya.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan bagi periode tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut dan sebagian dana lain yang digunakan selama periode tersebut tetapi tidak
(45)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
seluruhnya digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Berdasarkan konsep ini modal kerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA adalah sebagai berikut
Tabel 3.6
Modal Kerja Pada Konsep Fungsional PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA
Tahun 2005 dan 2006
Working Capital 2005(Rp) 2006(Rp) Naik/Turun
Kas 100.200.000 110.239.500 10.039.500
Surat Berharga (Efek) 106.800.000 110.473.250 3.673.250
Piutang Usaha 98.000.000 98.000.000 -
Persediaan 95.000.000 95.530.000 530.000
Transfer Bahan 40.000.000 40.220.000 220.000
Non Working Capital
Tanah 100.000.000 140.000.000 40.000.000
Bangunan 22.522.889 19.200.000 3.322.889
Kendaraan 85.000.000 85.000.000 -
Peralatan Kantor 20.000.000 21.000.000 1.000.000
Modal Kerja Potensial 687.522.889 724.563.194 -
Sumber : PRAKARSA DHARMA MADUMA (Data yang diolah)
Menurut konsep ini modal kerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA mengalami kenaikan secara keseluruhan. Bila dilihat dari jumlah laba bersih pada tahun 2005 sebesar Rp 195.000.000 dan pada tahun 2006 sebesar Rp 225.500.000 maka terlihat adanya kenaikan dan ini menunjukkan bahwa kinerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA cenderung baik.
(46)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari faktor likuiditasnya dapat disimpulkan bahwa keadaan perusahaan adalah cenderung kurang baik, dimana working capital to
total assets ratio perusahaan selama dua tahun (2005-2006)
mengalami kenaikan sebesar 0,06.
2. Dari segi solvabilitas terlihat bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya cenderung meningkat dari tahun ketahun. 3. Berdasarkan sumber dan penggunaan modal kerja, PT. Prakarsa
Dharma Maduma Medan telah melakukan pembiayaan dengan modal kerja sebesar Rp. 56.947.162 dan dibiayai oleh hutang jangka panjang sebesar Rp. 30.000.000 dan hutang jangka panjang sebesar Rp. 1.984.451.
B. SARAN
Demi kemajuan perusahaan maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan ratio – ratio keuangannya. Dalam arti agar dapat mengunakan seluruh modal kerjanya dimasa yang akan datang.
(47)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
2. Sebaiknya perusahaan terus mempertahankan laba, kalau bisa lebih meningkatkan laba perusahaan melalui rencana pembelanjaan yang lebih baik.
3. Dilihat dari likuiditasnya sebaiknya perusahaan dapat meningkatkan aktiva lancarnya untuk mengimbangi hutang lancar yang cukup besar, agar dapat menambah modal kerja perusahaan, sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan didalam melunasi kewajiban lancarnya bila sudah jatuh tempo.
4. Penggunaan modal kerja perusahaan harus disesuaikan dengan aktiva lancar minimal 85 % dibiayai oleh pinjaman jangka pendek, sisanya baru dibiayai oleh pinjaman jangka panjang.
(48)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin, Dasar - Dasar Manajemen Modal Kerja, Cetakan Pertama PT. Rikena Cipta, Jakarta, 1997.
Alwi, syahfruddin, Alat - Alat Analisa Dalam Pembelanjaan, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, BPFE UII, Yogyakarta, 1986.
Husnan, Suad, Enny Padjiastuti, Dasar - Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1994 .
Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keungan, Penerbit Salemba Empat, Buku Pertama, 1995.
Munawir, S, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Jakarta, 1997. Nazir, Muhammad, Metode Penelitian, Cetakan Ketiga, Penerbit Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1999.
Syahyunan, Manajemen Keuangan 1, Cetakan Pertama, Penerbit USU Press, Medan, 2004.
Simamora, Henry, Akuntansi, Jilid Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004.
Supangkat, Harry, Panduan Direktur Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004.
Van Horne, Wachhorwich.Jr, Prinsip – prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 1997.
(1)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA Tahun 2005 dan 2006
Uraian Tahun/Jumlah Perubahan
2005 2006 (Rp) (%)
Aktiva Lancar 440.000.000 470.363.194 30.363.194 0,60
Modal Kerja - 30.363.194 30.363.194 0,60
Sumber : PT PRAKARSA DHARMA MADUMA (Data yang diolah)
Berdasarkan tabel 3.4 modal kerja pada konsep kuantitatif bahwa modal kerja pada PT.PRAKARSA DHARMA MADUMA pada tahun 2005 sebesar Rp 440.000.000 dan pada tahun 2006 sebesar Rp 470.363.194. Dimana dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar Rp 30.363.194 (0,60%). Kenaikan modal kerja dengan menggunakan konsep kuantitatif sangat baik karena semakin cepat perusahaan membayar hutang – hutang nya jika di danai dengan aktiva lancar perusahaan
2. Konsep Kualitatif
Pada konsep ini lebih menitik beratkan pada kualitas modal kerja yaitu kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Konsep ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancarnya. Berdasarkan konsep ini, maka modal kerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA dapat dilihat pada tabel berikut:
(2)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
Modal Kerja Pada Konsep Kualitatif PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA
Tahun 2005 dan 2006
Uraian Tahun/Jumlah Perubahan
2005(Rp) 2006(Rp) (Rp) (%)
Aktiva Lancar 440.000.000 470.363.194 30.363.194 6,45
Hutang Lancar 421.515.588 464.000.000 42.484.412 9,15
Modal Kerja 18.484.412 6.363.194 12.121.218 192
Sumber : PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA (Data yang diolah)
Menurut konsep ini maka modal kerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA mengalami penurunan sebesar Rp. 12.121.218, (192 %) pada tahun 2006. Hal ini terjadi karena jumlah aktiva lancarnya lebih kecil dibandingkan dengan jumlah hutang lancarnya. Sedangkan aktiva lancar pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar Rp. 30.363.194, (6,45 %) sedangkan hutang lancar bertambah pada tahun 2006 sebesar Rp. 42.484.412, (9,15 %). Modal kerja perusahaan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 cukup baik karena jumlah aktiva lancar yang lebih besar dari pada jumlah hutang lancar, berarti telah menunjukkan margin of safety bagi kreditur dalam jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi perusahaan dimasa yang akan datang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancarnya.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan bagi periode tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut dan sebagian dana lain yang digunakan selama periode tersebut tetapi tidak
(3)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
seluruhnya digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Berdasarkan konsep ini modal kerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA adalah sebagai berikut
Tabel 3.6
Modal Kerja Pada Konsep Fungsional PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA
Tahun 2005 dan 2006
Working Capital 2005(Rp) 2006(Rp) Naik/Turun
Kas 100.200.000 110.239.500 10.039.500
Surat Berharga (Efek) 106.800.000 110.473.250 3.673.250
Piutang Usaha 98.000.000 98.000.000 -
Persediaan 95.000.000 95.530.000 530.000
Transfer Bahan 40.000.000 40.220.000 220.000
Non Working Capital
Tanah 100.000.000 140.000.000 40.000.000
Bangunan 22.522.889 19.200.000 3.322.889
Kendaraan 85.000.000 85.000.000 -
Peralatan Kantor 20.000.000 21.000.000 1.000.000
Modal Kerja Potensial 687.522.889 724.563.194 -
Sumber : PRAKARSA DHARMA MADUMA (Data yang diolah)
Menurut konsep ini modal kerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA mengalami kenaikan secara keseluruhan. Bila dilihat dari jumlah laba bersih pada tahun 2005 sebesar Rp 195.000.000 dan pada tahun 2006 sebesar Rp 225.500.000 maka terlihat adanya kenaikan dan ini menunjukkan bahwa kinerja PT. PRAKARSA DHARMA MADUMA cenderung baik.
(4)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari faktor likuiditasnya dapat disimpulkan bahwa keadaan perusahaan adalah cenderung kurang baik, dimana working capital to
total assets ratio perusahaan selama dua tahun (2005-2006)
mengalami kenaikan sebesar 0,06.
2. Dari segi solvabilitas terlihat bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya cenderung meningkat dari tahun ketahun. 3. Berdasarkan sumber dan penggunaan modal kerja, PT. Prakarsa
Dharma Maduma Medan telah melakukan pembiayaan dengan modal kerja sebesar Rp. 56.947.162 dan dibiayai oleh hutang jangka panjang sebesar Rp. 30.000.000 dan hutang jangka panjang sebesar Rp. 1.984.451.
B. SARAN
Demi kemajuan perusahaan maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan ratio – ratio keuangannya. Dalam arti agar dapat mengunakan seluruh modal kerjanya dimasa yang akan datang.
(5)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
2. Sebaiknya perusahaan terus mempertahankan laba, kalau bisa lebih meningkatkan laba perusahaan melalui rencana pembelanjaan yang lebih baik.
3. Dilihat dari likuiditasnya sebaiknya perusahaan dapat meningkatkan aktiva lancarnya untuk mengimbangi hutang lancar yang cukup besar, agar dapat menambah modal kerja perusahaan, sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan didalam melunasi kewajiban lancarnya bila sudah jatuh tempo.
4. Penggunaan modal kerja perusahaan harus disesuaikan dengan aktiva lancar minimal 85 % dibiayai oleh pinjaman jangka pendek, sisanya baru dibiayai oleh pinjaman jangka panjang.
(6)
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin, Dasar - Dasar Manajemen Modal Kerja, Cetakan Pertama PT. Rikena Cipta, Jakarta, 1997.
Alwi, syahfruddin, Alat - Alat Analisa Dalam Pembelanjaan, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, BPFE UII, Yogyakarta, 1986.
Husnan, Suad, Enny Padjiastuti, Dasar - Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1994 .
Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keungan, Penerbit Salemba Empat, Buku Pertama, 1995.
Munawir, S, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Jakarta, 1997. Nazir, Muhammad, Metode Penelitian, Cetakan Ketiga, Penerbit Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1999.
Syahyunan, Manajemen Keuangan 1, Cetakan Pertama, Penerbit USU Press, Medan, 2004.
Simamora, Henry, Akuntansi, Jilid Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004.
Supangkat, Harry, Panduan Direktur Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004.
Van Horne, Wachhorwich.Jr, Prinsip – prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 1997.