Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
2006 =
000 .
000 .
464 194
. 363
. 470
= 1,01 Dari hasil perhitungan untuk tahun 2005 sebesar 1,04. Nilai ini dapat
diartikan untuk setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan Rp. 1,04 aktiva lancar. Sedangkan untuk tahun 2006 sebesar 1,01 yang berarti setiap
satu rupiah hutang lancar dijamin dengan Rp. 1,04 aktiva lancar. Maka terjadi penurunan sebesar 0,03. Terjadinya penurunan sebesar 0,03 hal ini
perusahaan dalam keadaan kurang baik di karenakan jumlah aktiva lancar yang menigkat sehingga banyak dana yang menganggur di dalam
perusahaan.
b. Acid Quick Ratio
Quick Ratio yaitu kemampuan aktiva lancar dikurangi dengan persediaan untuk membayar kewajiban lancar. Rumus Quick Ratio adalah sebagai
berikut : QR
ancar KewajibanL
Persediaan ar
AktivaLanc −
=
2005 = 588
. 515
. 421
000 .
000 .
95 000
. 000
. 440
− = 0,81
2006 =
000 .
000 .
464 000
. 530
. 95
194 .
363 .
470 −
= 0,80
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2005 sebesar 0,81 yang biasa diartikan untuk setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan 0,81 aktiva lancar yang
dapat di uangkan. Sedangkan untuk tahun 2006 sebesar 0,80 yang setiap
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 0,80 aktiva lancar. Hal ini berarti terjadi penurunan sebesar 0,01. Berdasarkan ukuran tersebut quick ratio
perusahaan sudah baik hal ini disebabkan oleh jumlah aktiva lancar setelah dikurangi persediaan lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan jumlah
hutang lancar.
c. Cash Ratio
Cash ratio yaitu kemampuan kas ditambah surat-surat berharga dibagi dengan kewajiban lancar.
Cash ratio ancar
KewajibanL a
suratberh Surat
Kas arg
− +
=
2005 =
588 .
515 .
421 000
. 800
. 106
000 .
200 .
100 +
=0,26
2006 =
000 .
000 .
464 250
. 473
. 110
500 .
239 .
110 +
=0,46 Dari hasil perhitungan untuk tahun 2005 sebesar 0,26 dan pada tahun 2006
sebesar 0,46. Hal ini berarti terjadi kenaikan sebesar 0,20. Terjadinya kenaikan sangat kurang baik karena menunjukkan tingkat kemampuan
membayar hutang lancarnya dengan kas, bank, efek-efek yang tersedia tidak dapat memenuhi hutang lancarnya.
d. Working Capital To Totall Assets Ratio WCA
Working Capital To Totall Assets Ratio digunakan untuk mengetahui modal bersih terhadap kewajiban lancar. Rumusnya adalah sebagai berikut :
WCA = ancar
KewajibanL ancar
KewajibanL ar
AktivaLanc −
Yogie Rizky Valdano : Analisis Modal Kerja Pada PT. Prakarsa Dharma Maduma Medan, 2007. USU Repository © 2009
2005 =
588 .
515 .
421 588
. 515
. 421
000 .
000 .
440 −
= 0,02
2006 = 000
. 000
. 464
000 .
000 .
464 194
. 363
. 470
− = 0,08
Dari hasil perhitungan diperoleh Working Capital To Totall Assets Ratio tahun 2005 sebesar 0,02. Sedangkan pada tahun 2006 sebesar 0,08 yang
mengalami penurunan sebesar 0,06 . Penurunan ini terjadi di sebabkan karena jumlah hutang lancar yang lebih besar dari jumlah aktiva
lancarnya, yang di sebabkan oleh adanya peningkatan hutang usaha yang di lakukan oleh perusahaan dengan hutang pajak penghasilan yang harus di
bayar oleh perusahaan.
2. Ratio Solvabilitas