E. Sistematika Penulisan
Guna memudahkan pemahaman terhadap penulisan terhadap penulisan skripsi ini
secara keseluruhan, maka disajikan sistematika penulisan sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, permasalahan dan ruang lingkup, tujuan dan kegunaan penulisan, kerangka
teoritis dan konseptual, serta sistematika penulisan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan bab pengantar yang menguraikan tentang pengertian-pengertian umum dari pokok bahasan yang terdiri dari Pengertian Pidana dan Tujuan
Pemidanaan, Pengertian Tindak Pidana Pencabulan, Teori Dasar-Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhi Pidana, Teori Mekanisme Sanksi
Pidana Sebagaimana Yang Diatur Dalam Hukum Positif Indonesia.
III. METODE PENELITIAN
Merupakan bab yang berisi uraian metode yang digunakan dalam skripsi ini yang meliputi pendekatan masalah, sumber dan jenis data, penentuan
populasi dan sampel, prosedur pengumpulan dan pengolahan data serta analisis data.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Merupakan penjelasan dan pembahasan yang mengemukakan hasil penelitian mengenai Analisis Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Sanksi Pidana
yang Lebih Tinggi Dari tuntutan Penuntut Umum Terhadap Pelaku Tindak
Pidana Pencabulan Studi Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Karang No.75Pid.B2012PN.TK dan untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim
dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana pencabulan berdasarkan
putusan Pengadilan
Negeri Tanjung
Karang No.75Pid.B2012PN.TK
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari hasil penelitian serta memuat saran-saran mengenai pertimbangan putusan hakim yang melebihi
dari tuntutan penuntut umum terhadap tindak pidana pencabulan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Pidana dan Tujuan Pemidanaan
1.
Pengertian Pidana
Pembentuk undang- undang kita telah menggunakan istilah “tindak pidana”
sebagai pengganti dari perkataan “strafbaar feit” tanpa memberikan sesuatu
penjelasan mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan perkataan “strafbaar feit” tersebut. Istilah tindak pidana sebagai terjemahan dari
“Strafbaar feit” merupakan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang yang diancam dengan pidana.
1
Mezger mengatakan bahwa hukum pidana dapat didefinisikan sebagai aturan hukum, yang mengikatkan kepada suatu perbuatan yang memenuhi syarat-
syarat tertentu suatu akibat yang berupa pidana.
2
Dengan perbuatan yang memenuhi syarat-syarat tertentu itu dimaksudkan perbuatan yang dilakukan
oleh orang, yang memungkinkan adanya pemberian pidana. Perbuatan semacam itu dapat disebut perbuatan yang dapat di pidana atau disingkat
perbuatan jahat Verbrechen atau Crime. Oleh karena dalam perbuatan jahat ini harus ada orang yang melakukannya, maka persoalan tentang perbuatan
1
Kartanegara Satochid, Hukum Pidana Kumpulan Kuliah Bagian Satu, Balai Lektur mahasiswa, Tanpa Tahun, hlm. 74.
2
Sudarto, Hukum Pidana, Purwokerto:Fakultas Hukum Universitas jenderal Soedirman Purwokerto Tahun Akademik 1990-1991,1990, hlm. 23.