Tinjauan Eksistensi .1 Definisi Eksistensi

keberadaan seseorang ataupun kelompok untuk lebih menonjolkan diri dari yang lainnya sehingga seseorang ataupun kelompok tersebut menjadi sesuatu sehingga dapat diakui dan diterima oleh dirinya sendiri dan orang lain. Conny setiawan 1993 mengemukakan bahwa: Manusia hidup antara dua kutub eksistensi, yaitu kutub eksistensi individual dan kutub eksistensi social, di mana keduanya amat terjalin dan tampaknya menjadi suatu hal yang tidak terpisahkan dalam diri manusia individualisasi dan sosialisasi. Pada suatu pihak ia berhak mengemukakan dirinya kutub eksistensi individual, ingin diharagai dan diakui tetapi pada pihak lain ia harus mampu menyesuaikan diri pada ketentuan- ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat di dalam lingkungan sosialnya kutub eksistensi sosial. Bila kedua kutub ini ada kesimbangan, maka ia akan mencapai suatu kondisi mental sehat. Tetapi bukan semata-mata keseimbangan inilah yang merupakan makna hidup. Pada umumnya manusia teraspirasi dan dalam mewujudkan aspirasi itu ada suatu jarak yang ditempuh oleh setiap orang, yaitu jarak antara potensi yang dimilikinya dan apa yang ingin dicapainya, jarak antara mengenal diri sebagaimana ia adanya konsep diri prestasinya dan sebagaimana ia ingin menjadi Rismawaty, 2008:29 Dalam pemikiran eksistensial manusia dianggap bertanggung jawab atas proses kemenjadian dalam arti bahwa dengan memilih diantara bebagai alternatif yang berbeda perilaku, dia menjadi dirinya sejati diri yang benar-benar dirinya dan hal ini merupakan latihan kebebasan yang memebedakan manusia dari makhluk-makhluk yang lain. Panadangan semacam itu menhyanggah doktrin yang dipegang psikologi Barat selama satu abad, bahwa manusia ditentukan oleh factor keturunan atau faktor-faktor lingkungan dan pengalaman. Seorang individu tidak memiliki karakter siap dibuat , yang dibentuk oleh faktor keturunan dan tekanan lingkungan dan berkembang sesuai dengan hukum-hukum psikologi yang ketat. Manusia tidak ditentukan oleh hasrat yang menguasainya seperti kekuatan-kekuatan eksternal. Emosinya, seperti setiap orang dengan sikapnya, adalah hasil dari bagaimana dia memutuskan berhubungan dengan dunia yang mngelilinginya. Dia bebas setiap saat membuat pilihan baru tentang dirinya, memilih jalan hidup yang baru dalam eksistensinya dan memperbarui apa yang disebut sifat alamiah .

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Manajemen Wannabe

Pada awalnya Wannabe adalah sebuah komunitas anak muda, khususnya Anak Gaul Bandung pada era 1980 an, tepatnya tahun 1986. Awalnya Wannabe dibentuk oleh Dadan Iskandar, Violeta Burky dan Vicky Burky pada tanggal 23 Maret 1986 di Bumi Sangkuriang, Bandung. Pada saat itu mengapa Wannabe dibentuk adalah karena kalangan anak muda Bandung pada era tersebut sering berkumpul di Bumi Sangkuriang, di mana pada saat itu Bumi Sangkuriang merupakan tempat bergaul di Kota Bandung dan selalu ada acara music ataupun dance. Dan kebetulan ketiga orang tersebut lebih focus untuk membentuk komunitas dance. Nama Wannabe sendiri sebenarnya diambil dari keinginan untuk menjadi seperti Madonna yang pada saat itu memang sedang berada pada era Madonna yang fenomenal. Pada perkembangannya, akhirnya Wannabe menjadi sebuah komunitas Modern Dance yang professional di tahun 1990 an. Dan di tahun yang sama Wannabe mulai dikenal hingga sekarang hingga akhirnya memiliki Team Manajemen dance sendiri. Saat ini tidak hanya bergerak dalam bidang dance saja, Wannabe juga bergerak dibidang penyewaan kostum Sebagai identitas dari Wannabe maka dibuatlah logo Wannabe seperti yang dibawah ini. Gambar 3.1 Wannabe Sumber: Manajemen Wannabe, 2010

3.2 Visi dan Misi Manajemen Wannabe

Visi manajemen Wannabe: Ingin menjadikan Wannabe sebagai industry sehingga seniman, khususnya dapat hidup dengan layak. Misi Manajemen Wannabe: Membuka kelas untuk belajar tari bagi pemula dan senior.

3.3 Struktur Organisasi

Struktur dapat diartikan sebagai suatu susunan dan bagian-bagian atau posisi-posisi dalam suatu perusahaan yang mana setiap bagian tersebut saling berhubungan yang ditunjukan dengan garis. Struktur organisasi juga merinci pembagian tingkatan aktivitas yang berkaitan satu sama lainnya, sampai tingkat tertentu ia juga menunjukan tingkat spesialisasi dari aktivitas kerja. Agar dapat berjalan dengan baik, lancar dan teratur setiap organisasi perlu menyusun struktur organisasi yang berguna untuk menetapkan pembagian tugas, pendelegasian tugas, pembagian dan penempatan pegawai pada posisi tertentu. Ini adalah bagan struktur dari Team Manajemen Wannabe :

Dokumen yang terkait

POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS OUTSIDER DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS (Studi pada Komunitas Outsider di Kota Malang)

2 16 15

Eksistensi Komunitas Cosplay Shinsen Gumi di Kota Bandung(Studi Deskriptif mengenai Eksistensi Komunitas Cosplay Shinsen Gumi di Kota Bandung)

2 11 1

PENDAHULUAN Strategi Komunikasi Pemasaran Event Organizer & Pomotor Rajawali Indonesia Communication (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Rajawali Indonesia Communication Dalam Mempertahankan Eksistensi Di Dunia Promotor).

1 8 48

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN“REEBS CLOTH”DALAM MEMPERTAHANKAN MINAT BELANJA PELANGGAN (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran “Reebs Cloth” dalam Mempertahankan Minat Belanja Pelanggan).

2 8 123

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN “COFFEE CORNER” DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN PELANGGAN (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran “Coffee Corner” dalam Upaya Mempertahankan Pelanggan).

2 8 85

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Youth Krew Salatiga dalam Mempertahankan Eksistensi Kelompok

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Youth Krew Salatiga dalam Mempertahankan Eksistensi Kelompok

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Radio Komunitas Angkringan 107,8 FM dalam Mempertahankan Eksistensi

0 0 15

STRATEGI KOMUNIKASI RADIO KOMUNITAS USUKOM FM DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA

0 0 16

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN“REEBS CLOTH”DALAM MEMPERTAHANKAN MINAT BELANJA PELANGGAN (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran “Reebs Cloth” dalam Mempertahankan Minat Belanja Pelanggan)

0 0 17