Strategi Komunikasi Pemasaran Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breandance Dawn Squad Di Kota Bandung
iv
ABSTRAK
Strategi Komunikasi Pemasaran Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas
Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung. Nama : Nella Selviana
NIM : 41806086
Skripsi ini di bawah Bimbingan: Melly Maulin P., S.Sos, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung . Sehingga peneliti ingin melihat eksistensi komunitas breakdance Dawn Squad dilihat dari Komunikasi Pemasaran Team Manajemen Wannabe, peneliti mencoba untuk menganalisa, menjelaskan dan mendeskripsikan tentang proses komunikasi pemasaran dengan mengembangkan konsep Marketing Mix, yaitu Product (produk jasa), Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion (promosi) Team Manajemen Wannabe dalam mempertahankan eksistensi komunitas breakdance Dawn Squad di Kota Bandung.
Penelitian ini dilakukan selama enam bulan terhitung dari bulan Febuari 2010 hingga bulan Juli 2010. Subjek pada penelitian ini adalah Manajemen Wannabe dan yang menjadi informannya adalah Manajer komunitas breakdance Dawn Squad. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif, dimana peneliti hanya menggambarkan suatu karakteristik objek yang diteliti.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata Produk jasa yang baru dari Manajemen Wannabe adalah komunitas breakdance Dawn Squad.yang menjadi target klien orang-orang yang berotensi menggunakan jasanya. Harga yang diberikan disesuaikan dengan jenis show dan SDM yang terlibat. Promosi dilakukan dalam bentuk Direct Marketing dengan menggunakan media DVD.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Manajemen Wannabe menggunakan Marketing Mix untuk strategi komunikasi pemasaran dalam mempertahankan eksistensi komunitas breakdance Dawn Squad.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran untuk Manajemen Wannabe yaitu sebaiknya lebih mengefektifkan media online seperti facebook dan blog serta ada baiknya promosi mengenai produk jasa barunya tersebut dilakukan secara road show dan memaksimalkan kegiatan workshop terkait dengan produk jasa Manajemen Wannabe.
(2)
v
ABSTRACT
STRATEGIC MARKETING COMMUNICATIONS OF WANNABE MANAGEMENT TEAM TO KEEP EXISTENCE OF DAWN SQUAD BREAKDANCE
COMMUNITY IN BANDUNG CITY NAME : NELLA SELVIANA NIM : 41806086
COUNSELLOR: Melly Maulin P., S.Sos, M.Si
The study aims to find out Strategic Marketing Communications of Wannabe Management Team to Keep Existence of Dawn Squad Breakdance Community in Bandung City. Reseacher want to saw the existence of Dawn Squad breaidance community visits analysis, explain and describe the product (service product), price, place and promotion Wannabe Management Team to keep exixtence of Dawn Squad breakdance community in Bandung city.
The subject in study is Wannabe management team and the informant is Manager of Dawn Squad breakdance community. Approach is qualitative resach and descriptive method. Where reseachcer just describe a characteristic of the object being studied.
The research has been done a new service product bought Wannabe management is Dawn Squad breakdance community. Place is became the potential target client whose the people us their service. The price adjusted to the type of every show and everyperson involved. The promotionis Wannabe management team is Direct Marketing and DVD is application instrument to promotion.
The conclusionthis research is to use Marketing Mix for strategic Marketing communication of Wannabe management to keep existence of Dawn Squad breakdance community.
From the research that has been done there a few suggestions for Wannabe management team is should further online instrument like facebook and blog. Wannabe management team did promotion in road show activity also made workshop about service product of wannabe management team.
(3)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sebagai peneliti yang pernah berada pada suatu trend anak muda yang menjadi life style di tahun 2000 tentu tidak lupa dengan adanya demam breakdance. Semua orang termasuk kalangan anak muda ingin belajar breakdance, setiap acara atau event seperti acara pentas seni di tingkat SMP dan SMA, perpisahan ataupun acara dan
event yang mengundang kalangan anak muda selalu menghadirkan penampilan breakdance sebagai hiburan bagi para undangan yang hadir. Penampilan breakdance pada acara dan event tersebut menjadi penampilan yang ditunggu-tunggu oleh para undangan yang secara dominan dihadiri oleh kalangan anak muda.
Mengingat pada tahun tersebut (tahun 2000) breakdance
menjadi trend dan life style kembali, banyak sekali komunitas-komunitas breakdance yang bermunculan sebagai wujud dari kreativitas yang dimiliki.
Secara umum breakdance terbagi menjadi dua kategori yaitu
beatle dan showbiz. Dan breakdance di Indonesia dominan pada kategori showbiz karena sifatnya adalah untuk menghibur .
(4)
2
Jika melihat uraian di atas, dengan banyaknya komunitas
breakdance yang muncul maka akan terjadi suatu keadaan persaingan yang kuat diantara komunitas breakdance. Tidak hanya persaingan antar komunitas breakdance saja, tetapi karena bergerak pada jalur
showbiz yang kental dengan persaingan maka setiap komunitas
breakdance yang berada pada jalur showbiz dan team manajemennya mempunyai cara dan strategi komunikasi pemasaran untuk mempertahankan eksistensi komunitas breakdance pada jalur showbiz.
Definisi strategi secara umum pada website Lucian Marin adalah bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen, sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Konsep secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotion mix). (Sutisna, 2001: 267)
Dilihat dari pengertian strategi dan komunikasi pemasaran, maka peneliti mendefinisikan strategi komunikasi pemasaran sebagai rencana tentang manuver yang mencakup seluruh elemen yang kasat 1
(5)
3
mata maupun yang tak-kasat mata melalui proses penyampaian pesan kepada consumen, sasaran keberadaan produk di pasar sehingga tujuan dari pemasaran tercapai dan berhasil.
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang sangat besar, oleh karena itu harus secara hati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi akan berjalan efektif dan efisien. (Sutisna, 2001: 268)
Dalam hal ini yang menjadi sumber dan pemasar adalah team
manajemen, produk yang dimaksud adalah produk jasa (breakdance)
dan yang menjadi sasaran komunikasi adalah mereka yang membutuhkan produk jasa (breakdance) tersebut seperti Even Organizer (EO), stasiun televisi dan stasiun radio.
Langkah yang paling penting di dalam menyusun kebijakan pemasaran adalah bagaimana kita mengetahui pasar sasaran (target market). Diawali dengan melakukan identifikasi segmen pasar uang mungkin bisa dimasuki dengan memahami perilaku konsumen. Dari proses identifikasi segmen pasar, langkah selanjutnya adalah menentukan pasar sasaran (target market) yang akan dimasuki strategi pemasaran yang dikembangkan berupa bauran pasar (marketing mix) yang meliputi hal pokok yaitu 4 P, produk (product), harga (price), promosi
(6)
4
1. Product
Product adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk ini dapat berupa barang dan dapat pula berupa jasa.
2. Price
Masalah kebijakan harga adalah turut menentukan keberhasilan pemasaran.
3. Place/Distribution
Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan. Di sisni penting sekali perantara dan pemilihan saluran distribusi.
4. Promotion
Antara promosi dan produk tidak dapat dipisahkan, ini dua sejoli yang paling berangkulan untuk menuju suksesnya pemasaran.
(Alma, 1998:158)
Pada penelitian ini, peneliti ingin menegaskan bahwa strategi pemasaran yang menjadi fokus penelitian adalah strategi pemasaran jasa di bidang entertainment, yaitu breakdance.
Wannabe adalah sebuah manajemen yang bergerak di bidang
dance pada awalnya adalah sama dengan Dawn Squad yaitu sebuah komunitas dari orang-orang yang menyukai, tertarik dan pelaku di
(7)
5
bidang seni tari (dance). Wannabe pada perkembangannya menjadi sebuah kelompok tari yang profesional sehingga membentuk team
manajemen sendiri. (Sumber Asti wannabe: 2010)
Dari hal tersebut, maka Wannabe menjadi sebuah manajemen yang mengatur, mempromosikan dan menjual jasa kelompok dance
dan breakdance kepada target pasar atau klien yang sudah ditentukan.
George R. Terry(1972), mendefinisikan manajemen sebagai: sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan seta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
(Ruslan, 2006:1)
Dawn Squad adalah sebuah komunitas breakdance yang berasal dari kota Bandung. Dawn Squad pada awalnya hanya sebuah komunitas breakdance pada umunya, di mana yang bergabung dengan komunitas tersebut adalah orang-orang yang mempunyai kegemaran pada bidang breakdance. (Sumber Adi layonk & Mel :2010)
Dawn squad pada perkembangannya tidak hanya sebagai komunitas biasa yang hanya berkumpul dan latihan saja. Pada perkembangannya Dawn squad menjadi sebuah komunitas yang sangat diperhitungkan oleh para pesaingnya, karena Dawn Squad
dipandang atau dinilai sebagai kasta tertinggi dalam bidang
(8)
6
kreativitas yang tinggi serta komitmen dari anggotanya untuk tetap eksis di bidangnya yaitu pada jalur showbiz.
(Sumber Ady Memet:2010)
Komunitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kelompok organisme (manusia dsb) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu; masyarakat; paguyuban. Sedangkan komunitas menurut penulis adalah beberapa orang yang bergabung menjadi satu kelompok yang mempunyai tujuan dan minat yang sama terhadap suatu hal, baik disengaja ataupun tidak disengaja, dalam kata lain bahwa mereka berkumpul bersama dan membentuk kelompok adalah mencapai tujuan yang sama.
Dalam forum diskusi BBOY INDO, iman menuliskan definisi breakadance sebagai berikut, Breakdance atau breaking atau B-boy
atau B-girling adalah gaya tarian yang secara umum berarti tarian patah-patah , namun secara luas gerakan hip-hop, rap, atau remix
(perpaduan jenis musik).
Antara manajemen wannabe dan komunitas breakdance Dawn Squad mempunyai suatu keterkaitan dan terjalin satu hubungan yang dipandang solid oleh peneliti. Mengapa demikian? Karena posisi dari manajemen Wannabe adalah sebagai team manajemen dari Dawn Squad yang merupakan sebuah komunitas breakdance yang bergerak pada jalur showbiz.
2
(9)
7
Hubungan solid yang dimaksud adalah bahwa Wannabe
sebagai manajemen dan Dawn Squad sebagai komunitas breakdance
yang berada dalam manajemen Wannabe bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama yaitu mempertahakan eksistensi komunitas
breakdance Dawn Squad pada jalur showbiz.
Eksistensi yang dimaksud di sisni adalah bahwa komunitas
breakdance Dawn Squad sebagai komunitas breakdance yang sudah berada di jalur showbiz selama kurang lebih 10 tahun ingin tetap diakui bahwa komunitasnya (Dawn Squad) masih ada dan masih eksis di jalur showbiz dan masyarakat masih bisa melihat penampilannya.
Eksistensi berasal dari Bahasa Inggris exist yang berarti ada, terdapat, hidup atau dapat dirasakan keberadaannya. Eksitensi dirumuskan sebagai bentuk keberadaan seseorang untuk dapat diakui oleh dirinya sendiri dan orang lain. Keberadaannya di sini meliputi bagaimana perilaku individu tersebut terbentuk menjadi sesuatu , dimulai dari awal sampai dengan masa yang akan datang. Karena pada dasarnya manusia akan mengalami perubahan yang simultan dan mengubah berbagai pola pikir serta perilaku ke depannya. (Irawan,2008:56)
Wannabe sebagai manajemen telah melakukan strategi komunikasi pemasaran jasa dari komunitas breakdance Dawn Squad, strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan adalah melakuan promosi secara langsung kepada target klien (direct marketing).
(10)
8
Dari Uraian di atas tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung?
Rumusan masalah tersebut diambil dari penelitian yang berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Team Manajemen
Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas
Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung.
I.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana produk jasa (product) Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung?
2. Bagaimana harga (price) yang ditawarkan Team Manajemen Wannabe
Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad
Di Kota Bandung?
3. Bagaimana distribusi (place) Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung?
4. Bagaimana Promosi (promotion) Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung?
(11)
9
5. Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran Team Manajemen Wannabe
Dalam mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad
Di Kota Bandung?
I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian I.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari peneliti dalam melakukan penelitian ini ialah untuk mengetahui,menjelaskan, menganalisa dan medeskripsikan bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung.
I.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui produk jasa (product) Team Manajemen
Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas
Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung.
2. Untuk menngetahui harga (price) yang ditawarkan Team
Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui distribusi (place) Team Manajemen Wannabe
Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung.
(12)
10
4. Untuk mengetahui Promosi (promotion) Team Manajemen
Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas
Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung.
5. Untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran Team
Manajemen Wannabe Dalam mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung.
I.4 Kegunaan Penelitian I.4.1 Kegunaan Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan memberikan kontribusi dalam pengembangan Ilmu Komunikasi pada umumnya dan Konsentrasi Humas pada khususnya, yakni pada strategi komunikasi pemasaran dalam mempertahankan eksistensi suatu komunitas yang mempunyai potensi di bidangnya.
I.4.2 Kegunaan Praktis a. Bagi Peneliti
Menambah berbagai ilmu dan pengetahuan serta pengalaman bagi peneliti pada khususnya mengenai strategi komunikasi pemasaran terhadap suatu komunitas yang berada di jalur showbiz dan berpotensi positif sehingga berguna di masa yang akan datang.
(13)
11
b. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan berguna bagi mahasiswa UNIKOM secara umum, Program Studi Ilmu Komunikasi secara khusus sebagai bahan literatur bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dalam kajian yang sama.
c. Bagi Manajemen Wannabe
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak Wannabe sehingga dapat melaksanakan strategi komunikasi pemasaran yang dapat mempertahankan dan meningkatkan eksistensi dari kelompok
dance dan Dawn Squad (breakdance). d. Bagi Komunitas
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi Dawn Squad agar dapat lebih kreatif dan memunculkan ide-ide baru sehingga komunitas tetap eksis di jalur showbiz.
(14)
12
I.5 Kerangka Pemikiran I.5.1 Kerangka Teoretis
Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan secara teori mengenai srategi komunikasi pemasaran dan eksistensi.
Dalam websitenya, Lucian Marin menuliskan definisi strategi secara umum adalah bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen, sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Konsep secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotion mix). (Sutisna, 2001: 267)
Dilihat dari pengertian strategi dan komunikasi pemasaran, maka peneliti mendefinisikan strategi komunikasi pemasaran sebagai rencana tentang manuver yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata melalui proses penyampaian pesan kepada konsumen, sasaran keberadaan produk di pasar sehingga tujuan dari pemasaran tercapai dan berhasil.
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang sangat besar, oleh karena itu harus secara hati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun
(15)
13
rencana komunikasi pemasaran. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi akan berjalan efektif dan efisien. (Sutisna, 2001: 268)
Pada konteks penelitian ini adalah bahwa yang menjadi pemasar adalah Manajemen wannabe. Dimana sebagai manajemen,
Wannabe juga berperan sebagai komunikator yang melakukan komunikasi dengan publik khususnya target klien mengenai keberadaan produk jasa (breakdance) sehingga publik khususnya target klien mengetahui secara detail informasi yang disampaikan oleh pihak manajemen.
Langkah yang paling penting di dalam menyusun kebijakan pemasaran adalah bagaimana kita mengetahui pasar sasaran (target market). Diawali dengan melakukan identifikasi segmen pasar uang mungkin bisa dimasuki dengan memahami perilaku konsumen. Dari proses identifikasi segmen pasar, langkah selanjutnya adalah menentukan pasar sasaran (target market) yang akan dimasuki strategi pemasaran yang dikembangkan berupa bauran pasar (marketing mix) yang meliputi hal pokok yaitu 4 P, produk (product), harga (price), promosi
(promotion), dan distribusi (place). Berikut penjabaran dari 4P:
1. Product
Product adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk ini dapat berupa barang dan dapat pula berupa jasa.
(16)
14
2. Price
Masalah kebijakan harga adalah turut menentukan keberhasilan pemasaran.
3. Place/Distribution
Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan. Di sisni penting sekali perantara dan pemilihan saluran distribusi.
4. Promotion
Antara promosi dan produk tidak dapat dipisahkan, ini dua sejoli yang paling berangkulan untuk menuju suksesnya pemasaran. (Alma, 1998:158)
Eksistensi berasal dari Bahasa Inggris exist yang berarti ada, terdapat, hidup atau dapat dirasakan keberadaannya. Eksitensi dirumuskan sebagai bentuk keberadaan seseorang untuk dapat diakui oleh dirinya sendiri dan orang lain. Keberadaannya di sini meliputi bagaimana perilaku individu tersebut terbentuk menjadi sesuatu , dimulai dari awal sampai dengan masa yang akan datang. Karena pada dasarnya manusia akan mengalami perubahan yang simultan dan mengubah berbagai pola pikir serta perilaku ke depannya. (Irawan,2008:56)
Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Humanistik: Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Sejarah, Helen Graham mengatakan bahwa: eksistensi, merupakan istilah yang diturunkan dari kosakata Latin existere, yang berarti lebih menonjol daripada (stand out), muncul, atau menjadi (become). Eksistensi dengan demikian berarti
(17)
15
kemunculan: sebuah proses menjadi ada, atau menjadi, daripada berarti kondisi mengganda ( satate of being).
Dari dua pendapat mengenai eksistensi di atas maka dapat disimpulkan bahwa eksistensi tidak lepas dari pengakuan tentang keberadaan seseorang ataupun kelompok untuk lebih menonjolkan diri dari yang lainnya sehingga seseorang ataupun kelompok tersebut menjadi sesuatu sehingga dapat diakui dan diterima oleh dirinya sendiri dan orang lain. Dalam hal ini adalah komunitas breakdance Dawn Squad.
I.5.1 Kerangka konseptual
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada kerangka teoretis bahwa untuk melakukan strategi komunikasi pemasaran yang efektif maka dilakukan melalui:
1. Product, meliputi produk jasa yaitu breakdance dan variasi gerakan tari.
2. Price atau nilai, meliputi mutu penampilan Dawn Squad,
prestasi yang dimiliki Dawn Squad dan Harga atau nilai value
yang ditawarkan untuk memakai jasa Dawn Squad. 3. Place, meliputi target klien
4. Promotion, meliputi bentuk promosi, media promosi dan pesan atau informasi.
(18)
16
Product pada penelitian ini adalah produk jasa yaitu penampilan breakdance Dawn Squad, trik baru yang diciptakan oleh Dawn Squad, konsep penampilan, dan pemilihan jenis music.
Pricepada penlitian ini adalah harga yang ditawarkan oleh manajemen Wannabe untuk memakai jasa breakdance Dawn Squad.
Place, pada penelitian ini adalah target klien yang sudah ditentukan dan dinilai strategis untuk memakai jasa breakdancde Dawn Squad.
Promotion, bentuk promosi yang seperti apa yang dirasa efefktif untuk mempromosikan Dawn Squad, menggunakan media apa dan isi informasi atau pesan yang terdapat pada kegiatan promosi sehingga target klien tertarik.
(19)
17
I.6Pertanyaan Penelitian
1. Bagaiman produk jasa (product) Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung?
a. Apakah manajemen mengklasifikasikan produk jasa breakdance ?
b. Apakah produk jasa breakdance yang ditawarkan mempunyai karakteristik tertentu sehingga penampilannya berbeda dengan komunitas breakdance lainnya?
c. Apakah yang menjadi keunggulan dari produk jasa breakdance Dawn Squad sehingga klien maupun target klien merasa tertarik?
d. Apakah Dawn Squad selalu menciptakan trik-trik baru pada produk jasanya (breakdance)?
e. Apakah komunitas breakdance Dawn Squad memiliki koreografer? f. Apakah pada setiap event/show yang diikuti, konsep penampilan
mengikuti jenis event/show yang diikuti?
g. Apakah pernah ada permintaan khusus dari klien untuk konsep yang akan ditampilkan?
2. Bagaimana nilai (price) yang ditawarkan Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn
Squad Di Kota Bandung?
a. Hal apa saja yang menjadi patokan dalam menetapkan harga agar sesuai dengan produk jasa?
(20)
18
b. Apakah kualitas penampilan dan prestasi Dawn Squad mempengaruhi harga untuk memakai jasa Dawn Squad?
c. Faktor apa saja yang menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan harga?
d. Berapakah harga yang ditawarkan jika memakai jasa breakdance Dawm Squad?
e. Apakah ada pilihan harganya?
3. Bagaimana distribusi (place) Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung?
a. Apakah target klien sudah ditentukan sebelumnya?
b. Untuk di Kota Bandung yang menjadi target klien siapa saja? c. Adakah karakteristik tertentu dalam menetapkan target klien?
d. Apakah target klien yang sudah ditentukan dinilai sebagai target klien yang strategis?
e. Apakah yang menjadi alasan bahwa target klien tersebut sebagai target klien yang strategis?
(21)
19
4. Bagaimana Promosi (promotion)Team Manajemen Wannabe Dalam Mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance Dawn Squad Di Kota Bandung?
a. Apa yang menjadi tujuan promosi?
b. Promosi yang dilakukan Wannabe terhadap produk jasa breakdance Dawn Squad dalam bentuk apa?
c. Apakah bentuk promosi yang sudah dilakukan dinilai tepat dan efektif?
d. Media promosi yang dipakai apa saja?
e. Apakah media yang dipakai dinilai tepat dan mengapa?
f. Biasanya informasi apa saja yang disampaikan dalam mempromosikan Dawn Squad?
g. Apakah target klien selalu mengkonfirmasi ulang dari informasi yang sudah mereka dapat?
5. Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran Team Manajemen
Wannabe Dalam mempertahankan Eksistensi Komunitas Breakdance
(22)
20
I.7 Subjek Penelitian dan Informan I.7.1 Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan subjek penelitian sebagai tolak ukur untuk mengetahui permasalahan yang akan diteliti dari suatu manajemen, khususnya Manajemen Wannabe.
Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya ( attribute -nya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian.
I.7.2 Informan
Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Di antara sekian banyak informan tersebut, ada yang disebut narasumber kunci (key informan) seorang ataupun beberapa orang, yaitu orang atau orang-orang yang paling banyak menguasai informasi (paling banyak tahu) mengenai objek yang sedang diteliti tersebut.
Informan dalam penelitian ini yaitu berasal dari wawancara langsung yang disebut sebagai narasumber. Adapun definisi narasumber menurut Bagong Suyatna adalah:
(23)
21
Peranan informan dalam mengambil data yang akan digali dari orang-orang tertentu yang dinilai menguasai persoalan yang hendak diteliti, mempunyai keahlian dan berwawasan cukup
(Suyatna, 2005 : 72)
Dari sini subjek akan dipilih secara purposive sesuai dengan keperluan karena yang digali dalam penelitian ini adalah kedalaman informasi, bukan kualitas responden.(Krisyantono,2006:386)
Yang menjadi informan pada penelitian ini adalah Manajemen
Wannabe yang menjadi Manajer dari komunitas breakdance Dawn Squad yaitu Asti yulistianti. Alasannya adalah karena Manajer komunitas breakdance Dawn Squad (merangkap sebagai CEO Manajemen Wannabe) adalah orang yang ke lapangan langsung dalam proses komunikasi pemasaran kepada target klien.
I.8 Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif, dimana peneliti hanya menggambarkan suatu karakteristik objek yang diteliti. Krisyantono dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi menjelaskan bahwa :
Jenis riset ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu, Periset sudah mempunyai konsep dan kerangka konseptual. (Krisyantono,2008:67).
(24)
22
Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi yang sedang aktual secara rinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan, dan menentukan apa yang dilakukan oleh orang lain yang dihubungkan dengan teori untuk memecahkan masalah secara rasional.
I.9 Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi
Observasi peneliti melakukan observasi non pertisipan dimana peneliti mengamati kegiatan strategi pemasran yang dilakukan oleh manajemen wannabe terhadap komunitas breakdance DawnSquad untuk mendapatkan data responden penelitian tanpa menjadi atau sebagian kelompok yang diteliti.
2. Wawancara
Wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden (Singarimbun, 1989:192). Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara yang ditunjukan kepada
manager Dawn Squad dan beberapa responden berkenaan dengan hal-hal yang peneliti anggap berkaitan dengan tujuan peneliti.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu, mencari sumber dari literatur atau referensi lain yang relevan untuk meperoleh konsep atau teori yang diperlukan.
(25)
23
Studi pustaka merupakan satu cara mendapatkan sumber dengan cara menemukan sumber tepat dari suatu spesialis tertentu.
Dalam melengkapi data yang mendukung dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dan mencari informasi dari buku-buku yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran, manajemen pemasaran, strategi pemasaran dan eksistensi. Selain itu untuk mendukung penelitian ini, peneliti juga menggunakan artikel dari website yang isinya berhubungan dengan penelitian ini.
4. Internet searching
Penelusuran data online menurut Burhan Bungin adalah :
Tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi online yang berupa data maupun informasi teori, secepat atau semudah mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis .(Bungin,2008:148)
I.10 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah pengolahan data yang dikumpulkan untuk dibahas lebih lanjut. Secara garis besar data yang telah diperoleh dikumpulkan dan dianalisis. Berikut tahapan proses analisis data:
1. Semua data yang telah diperoleh dari narasumber, catatan harian peneliti, studi pustaka dan internet searching dikumpulkan. 2. Data diseleksi, pemeriksaan kelengkapan, dan kejelasan data. 3. Mengklasifikasikan data agar mudah untuk di analisa.
(26)
24
I.11 Lokasi dan Waktu Penelitian I.11.1 Lokasi Penelitian
Pada penelitian ini penelitia melakukan penelitian di dua tempat, yaitu:
1. Jl. Setiabudhi No.12, Bandung (Kesekertariatan Wannabe) 2. Jl. Cipaganti No.159, Bandung (Studio Latihan)
I.11.2 Waktu Penelitian
Waktu untuk penelitian ini dilaksanakan selama ± 6 bulan, terhitung dari bulan Februari 2010 sampai bulan Juli 2010.
(27)
25
Tabel 1.1
Waktu dan Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
Pengajuan Judul
ACC Judul
Bimbingan Perdana
Penulisan Bab I (Sambil Bimbingan)
Seminar UP
Penulisan Bab II (sambil Bimbingan)
Penulisan Bab III (Sambil Bimbingan)
2. Pengumpulan Data
Perusahaan
Wawancara
Bimbingan
3. Pengolahan Data
Penulisan Bab IV
Bimbingan
4. Penulisan Bab V
Bimbingan
5. Penyusunan Skripsi
6. Sidang Kelulusan
(28)
26
I.12 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penelitian ini, membagi ke dalam 5 bab yaitu:
BAB 1: PENDAHULUAN
Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang adanya suatu strategi komunikasi pemasaran dalam mempertahankan eksistensi sebuah komunitas, perumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, subjek penelitian dan informan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, waktu dan tempat penelitian dan sistematika penelitian.
BAB 2: TIJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan tinjauan teoritis mengenai komunikasi, strategi komunikasi pemasaran, pengertian manjemen, komunitas dan eksistensi.
BAB 3 OBJEK PENELITIAN
Bab ini menjelaskan latar belakang perusahaan, struktur perusahaan, job description, sarana dan prasarana yang ada di perusahaan.
BAB 4 : ANALISIS HASIL PENELITIAN
Pada bab ini, penelitian mendeskripsikan hasil dari penelitian peneliti yang didukung oleh data-data dan teori yang diperoleh.
(29)
27
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Peneliti memberikan kesimpulan dari seluruh data penelitian serta saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua pihak.
(30)
28
(31)
28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Ilmu Komunikasi
2.1.1 Definisi Ilmu Komunikasi
Di bawah merupakan definisi komunikasi dari beberapa ahli yang sudah sering dibahas atau disinggung oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia komunikasi.
Carl I. Hovland
Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan).
Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
(32)
29
Harold Lasswell
(Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasiadalah dengan menjawab pertanyaan pertanyaan berikut) Who Says What In which Channel To Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaiman?
Jadi, dari ketiga definisi komunikasi di atas adalah pada intinya bertujuan untuk merubah perilaku seseorang (konsumen) melalui pesan dan rangsangan yang diberikan oleh komunikator sehingga tujuan awal dari komunikasi tersebut dapat tercapai dan berakibat positif serta saling menguntungkan bagi kedua belah pihak
2.1.2 Konteks Komunikasi
a. Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Contohnya adalah berpikir. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya.
b. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
(33)
30
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi adalah komunikasi diadik yang hanya melibatkan dua orang, seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya.
c. Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga, kawan kawan terdekat; kelompok diskusi; kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil keputusan dersama.
d. Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seseorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian juga sering disebut pidato, ceramah, atau kuliah (umum)
(34)
31
e. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang besar daripada komunikasi kelompok.
f. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yamg meggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola olehb suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim, dan heterogen.
2.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi
Berdasarkan definisi Lasswell, dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu:
a. Sumber (Source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kenutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelomppk, organisasi, perusahaan atu bahkan sebuah Negara.
(35)
32
b. Pesan, yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol dan/atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.
c. Saluran atau media, yakni atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima.
d. Penerima (receiver), sering juga disebut sasaran tujuan, komunikate, penyandi balik atau khalayak, pendengar, penafsir, yakni orang yang menerima pesan dari sumber.
e. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya menambah pengetahuan (dari yang tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari tidak setuju jadi setuju), perubahan keyakinan, perubahan perilaku, dan sebagainya.
2.1.4 Fungsi Komunikasi
a. Komunkasi sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, eksistensi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan tegangan.
b. Komunikasi ekspresif
Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok.
(36)
33
Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
c. Komunikasi ritual
Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif.
d. Komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan dan juga untuk menghibur.
2.2 Tinjauan Strategi komunikasi
2.2.1 Definisi Strategi
Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian juga dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication management) untuk mencapai tunjuan yang telah ditetapkan.
(37)
34
Strategi yang baik disusun berdasarkan kombinasi dari: data (fakta), pengalaman dan kepekaan, ilmu (analisis), dan dukungan teknologi untuk memprediksi (forecasting) dan mengolah data (Kasali. 1994:104). Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bias berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.
2.2.2 Tujuan strategi Komunikasi
R dalam buku Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam buku mereka, techniques for effective communication, sebagaiman dikutip oleh Effendy, menyatakan bahwa tujuan sentral strategi komunkasi terdiri atas tiga tujuan utama:
1. To secure understanding 2. To estabilish acceptance 3. To motivate action (effendi, 2003:32)
(38)
35
2.3 Tinjauan Komunikasi Pemasaran
2.3.1 Definisi Komunikasi Pemasaran
Menurut A.R.Bulaeng dalam bukunya komunikasi pemasaran mengatakan bahwa, Pemasaran adalah suatu proses managerial dengan mana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukran produk-produk yang bernilai (A.R. Bulaeng, 2002: 10)
Definisi pemasaran ini berpijak pada konsep-konsep inti sebagai berikut: kebutuhan, keinginan, dan permintaan, produk nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran transaksi ini hubungan pasar serta pemasaran.
Konsep pemasaran lebih lanjut secara runuit meliputi lima jenjang yaitu, kebutuhan manusia, kebuiutuhan adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang sementara keinginan manusia adalah menyangkut hubungan antara permintaan atau memilih produk yang menghasilkan kepuasan tertinggi guna mendapatkan uang.
Konsep pemasaran produk pada hakikatnya sama dengan pemasaran jasa. Dalam kedua hal tersebut pemasaran harus memilih dan menganalisis pasar sasarannya, kemudian suatu program pemasaran yakni jasa, struktur harga, sistem distribusi dan program promosi.
(39)
36
Di dalam buku A.R. Bulaeng mengenai komunikasi pemasaran, mengatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah:
1. Proses penyajian seperangkat rangsangan yang diintegrasikan pada sasaran pasar yang dimaksud untuk menimbulkan seperangkat respon yang diinginkan.
2. Mengadakan saluran-saluran untuk menerima (receive), menafsirkan (interpert), bertindak (act), atas dasar pesan dari pasar untuk mengubah pesan perusahaan sekarang dan mengidentifikasikan kesempatan-kesempatan komunikasi yang baru. (A.R.Bulaeng,2002:22)
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen, sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Konsep secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotional mix). Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk. Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut bauran promosi, yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (publicity and public relations), serta pemasaran langsung (direct marketing). (kotler: 2000)
(40)
37
Berikut ini flatform komunikasi dari masing-masing elemen bauran promosi.
Tabel 2.1 Bauran Promosi Periklanan Promosi
Penjualan Hubungan Masyarakat Penjualan Tatap Muka Pemasaran Langsung Iklan di media
cetak dan elektronik. Kemasan Gambar bergerak Brosur dan buklet Poster dan leflet Direktori Billboard Material Audiovisual Logo dan Simbol Videotape Kontes, permainan, undian,lotre. Hadiah Pameran Eksibisi Demontrasi Kupon Rabat Pembiayaan Bunga rendah Hiburan Press kitts Pidato Seminar Laporan tahunan Donasi dan amal Sponsorship Publikasi Relasi Komunitas Lobi Media identitas Majalah Perusahaan peristiwa Presentasi Penjualan Pertemuan Penjualan Program Insentif Contoh Pameran Perdagangan Katalog Surat Telemarketing Electronic Shopping TV shopping Fax E-mail Voice mail Sumber: Sutisna,2001:268
(41)
38
2.3.2 Bauran Promosi
Lamb, Hair dan Mc Daniel (2006) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju .
Bauran pemasaran pada dasarnya terdiri atas empat bidang strategi pemasaran, yaitu:
1. Keputusan pemasaran yang akan mengubah ide dasar dari barang atau jasa keseluruhan.
2. Keputusan promosi yang akan mengomunikasikan informasi yang berguna pada pasar tujuan.
3. Keputusan distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen.
4. Keputusan harga yang menyatakan nilai pertukaran yang dapat diterima pada barang atau jasa.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi, para manajer bergantung pada empat komponen dasar, yaitu:
1. Produk adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dirancang untuk kebuthan seorang konsumen.
(42)
39
2. Penetapan harga adalah memilih harga yang pasling sesuai untuk menjualnya, kadang-kadang merupakan suatu tindakan penyeimbang.
3. Distribusi/ penempatan adalah menempatkan suatu produk pada outlet yang sesuai dan memerlukan kepastian mengenai sejenis akivitas yang keseluruhannya berkaitan dengan bagaimana menyampaikan produk tersebut dari produsen ke konsumen. 4. Promosi adalah yang berkaitan dengan teknik-teknik
menyampaikan informasi mengenai produk.
Bauran promosi (Promotion Mix) adalah beberapa alat promosi yang terdiri atas empat variable,yaitu:
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah komunikasi nonindividu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba serta individu. Periklanan diartikan sebagai bentuk prestasi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan atau ide promosi dari barabg atau jasa tertentu. Pada iklan bniasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya. Dalam prakteknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makana dalam benak konsumen dan tujuan akhir dalam iklan adalah bagaimana mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
(43)
40
Periklana dapat disajikan dalam berbagai bentuk dan media sebagai berikut: a. Media Cetak
a) Surat Kabar
Surat kabar merupakan media periklanan yang paling efektif. Dengan demikian, periklanan dalam media ini harus diusahakan mendapat kesan yang positif di mata masyarakat karena media ini lebih banyak dibaca oleh masyarakat luas. Meskipun demikian, media ini juga mempunyai kelemahan karena pada umunya surat kabar hanya dibaca sekali kemudian dibuang sehingga kurang mendapat perhatian dari pembaca.
b) Majalah
Media ini hamper sama dengan sjurat kabar, tetapi media ini hanya diterbitkan unuk orang-orang yang khususnya mempunyai rasa dan perhatian yang sama pada segmen tertentu saja.
c) Brosur dan Leaflet
Brosur merupakan selebaran yang dikirim atau diberikan ke berbagai perusahaan maupun perorangan yang dianggap sebagai pembeli potensial, sedangkan leaflet berisi informasi mengenai produk dan harga.
d) Direct Mail
Direct mail adalah surat penawaran yang dikirimkan kepada pembeli potensial dan mencantumkan fasilitas yang tersedia dengan penawaran dan harga khusus.
(44)
41
e) Media Elektronik
Media elektronik adalah media yang paling efektif dan banyak digunakan oleh perusahaan karena media ini dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Media elektronik terdiri atas media Audio dan audio visual. f) Media Audio
Media audio merupakan media yang hanya dapat didengar, dalam hal ini adalah radio dan telepon. Media audio yang lebih banyak digunakan adalah radio karena pengiklanan pada media ini biayanya relative murah. Di samping itu, karena sifatnya audio maka tidak diperlukan keterampilan khusus untuk menyampaikan pesan yang disampaikan dalam media cetak yang memerlukan kecakapan untuk memahami pesan yang disampaikan. g) Media Audio Visual
Media audio visual merupakan media yang dapat dilihat dan didengar. Dalam hal ini yang termasuk dalam media audio visual adalah televise. Internet, dan bioskop. Media ini harganya relative mahal sehingga benar-benar diperlukan keterampilan khusus dan kecakapan dalam proses penyampaiannya. Media ini cukup efektif karena dapat menimbulkan imajinasi tentang produk pada konsumen dan juga tidak harus memilik keterampilan khusus dalam memahami pesan yang disampaikan.
(45)
42
h) Media Outdoor (Luar Ruangan) i) Billboard
Billboard merupakan iklan yang dipasang pada papan-papan besar bergambar yang dianggap strategis, mudah dilihat di jalan raya yang ramai dilalui oleh kendaraan. Media ini hanya bersifat mengingatkan sehingga diperlukan pesan yang jelas, singkat, mudah, dipahami, dan gambar yang menarik.
j) Signboard
Media ini berupa papan-papan kecil dengan gambar petunjuk arah suatu lokasi tertentu. Media ini ditempatkan pada jalan yang menuju lokasi tersebut.
k) Umbu-umbul
Media ini menampilkan gambar dengan warna yang mencolpk sehingga memberikan suasana yang meriah.
l) Sticker
Sticker merupakan iklan yang dipasang pada kendaraan-kendaraan umum seperti bus kota dan taksi. Umumnya, pemasangan iklan menggunakan sticker dipilih untuk kendaraan umum yang melalui jalur padat.
(46)
43
2. Penjualan Perseorangan (Personal Selling)
Penjualan perseorangan adalah interaksi antarindividu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
Penjualan perseorangan ini merupakan alat promosi yang berbeda dari periklanan karena penjualan perseorangan menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan orang secara individu dapat lebih fleksibel dibandingkan alat-alat promosi lainnya. Hal ini adalah karena terjadi interaksi personal langsungg antara seorang pembeli potensial dan seorang salesman, di mana salesman dapat mengetahui keingiunan, motif, dan perilaku konsumen sekaligus dapat melihat reaksi konsumen mengenai produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
3. Publisitas (Publicity)
Kotler dan Amstrong (2003) menjelaskan bahwa publisitas adalah aktivitas untuk mempromosikan perusahaan atau produknya dengan memuat berita mengenai subjek itu tanpa dibayar oleh sponsor.
Pada publisitas, informasi yang tercantum bukan berupa iklan, melainkan berupa berita. Biasanya, individu atau lembaga yang dipublikasikan tidak mengeluarkan biaya dan tidak dapat mengawasi
(47)
44
pengungkapan beritanya. Publisitas mengandung unsure-unsur berita yang menarik sehingga dapat menarik media massa untuk ikut serta menyiarkan meskipuntidak menerima bayaran.
Alat komunikasi umum yang digunakan pada saat melakukan publikasi adalah pers, pidato atau seminar, laporan tahunan, dan donasi serta hubungan masyarakat.
4. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi yang dapat mendorong pembelian oleh konsumen, dan yang dapat menungkatkan efektivitas para distributor atau retailer dengan mengadakan pameran, display, eksebisi, peragaan dan berbagai kegiatan penjualan lainnya, yang dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat tidak rutin. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat tertentu, seperti hadiah, paket harga, peragaan, pameran, demonstrasi dan contoh barang.
Ciri-ciri promosi penjualan adalah komunikasi, insentif, dan undangan. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa sebagaian besar promosi penjualan diorientasikan pada pengubahan perilaku pembelian konsumen dengan segera.
(48)
45
5. Direct Marketing (pemasaran langsung) adalah promosi penjualan yang langsung kepada pembeli atau target pembeli
2.3.3 Marketing Mix
Kotler (2001) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, serta distribusi sejumlah barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Langkah yang paling penting di dalam menyusun kebijakan pemasaran adalah bagaimana kita mengetahui pasar sasaran (target market). Diawali dengan melakukan identifikasi segmen pasar uang mungkin bisa dimasuki dengan memahami perilaku konsumen. Dari proses identifikasi segmen pasar, langkah selanjutnya adalah menentukan pasar sasaran (target market) yang akan dimasuki strategi pemasaran yang dikembangkan berupa bauran pasar (marketing mix) yang meliputi hal pokok yaitu 4 P, produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan distribusi (place). Berikut penjabaran dari 4P:
1. Product
Product adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk ini dapat berupa barang dan dapat pula berupa jasa.
(49)
46
2. Price
Masalah kebijakan harga adalah turut menentukan keberhasilan pemasaran.
3. Place/Distribution
Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan. Di sini penting sekali perantara dan pemilihan saluran distribusi.
4. Promotion
Antara promosi dan produk tidak dapat dipisahkan, ini dua sejoli yang paling berangkulan untuk menuju suksesnya pemasaran.
(Alma, 1998:158)
2.4 Tinjauan Pemasaran Jasa
2.4.1 Definisi Pemasaran Jasa
Ciri-ciri dasar yang membedakan jasa dari produk biasanya menghasilkan program pemasaran yang digunakan dalam pemasaran konvensional suatu produk kerap kali tidak cocok untuk pemasaran jasa-jasa.
Jasa adalah kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara sendiri pada hakikatnya, bersifat tak teraba (intangible) yang merupakan
(50)
47
pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain untuk menghasilkan jasa mungkin perlu atau mungkin pula tidak diperlukan penggunaan benda nyata (tangible).
Jasa-jasa yang dipasarkan oleh perusahaan bisnis atau profesi dengan tujuan laba usaha (profit motive) yakni jasa-jasa komersional, tidak dipisahkan dalam golongan jasa untuk konsumen dan jasa-jasa untuk
industry seperti yang dilakukan terhadap produk tersebut. (A.R. Bulaeng, 2002:11).
Penyaluran jasa, kebanyakan bersifat langsung dari produsen kepada konsumen, seperti jasa perawatan, pengobatan, nasehat-nasehat, hiburan, travel/perjalanan, laundry, barber, beauty/shops, dan bermacam-macam service lainnya.
Dikatakan oleh Dan Steinhoff The raw material of sevices is people (bahan baku untuk menghasilkan jasa ialah orang). Memang benar inti bahan baku jasa adalah orang, akan tetapi masih banyak faktor penunjang lainnya, seperti peralatan canggih, bersih, akurat, mutakhir, dan sebaginya.
Dan Steunhoff juga menyatakan bahwa: Dalam Industri jasa, tidak berlaku apa yang biasanya dijumpai pada industry barang, misalnya (pada umumnya):
(51)
48
1. Tidak ada produksi massal, tidak ada persediaan barang. 2. Tidak ada mekanisme, otomatisasi, standar.
3. Banyak usaha kecil dibidang jasa, dan minim investasi. 4. Daerah kerja terbatas (kebanyakan)
5. Sukses usaha lebih banyak tergantung pada mutu layanan, bukan besarnya investasi.
6. Biaya operasionalnya paling besar untuk keperluan tenaga kerja (kecuali untuk transportasi, hotel, dan lain-lain)
Jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan, hiburan, santai, sehat) bersifat tidak berwujud.
Quality customer service is essential to building customer relationships , artinya dalam membentuk citra hubungan yang baik dengan para langganan ada perbedaan prinsip antara jasa dengan barang, yaitu:
a. Barang berwujud-Jasa tak berwujud. Jasa tidak bisa disimpan/ digudangkan, tidak bisa dipatenkan, dipajangkan dan diperlihatkan. b. Barang ada standar, jasa bersifat heterogen. Kepuasan tehadap jasa,
sangat tergantung pada orang yang melayani, kualitas banyak diopengaruhi oleh faktor-faktor uncontrollable, tak ada jaminan jasa
(52)
49
yang diberikan persis cocok dengan jasa yang direncanakan sebelumnya.
c. Produksi barabg gterpisah dengan waktu konsumsi, sedangkan jasa bersamaan waktu produksi dan konsumsi. Konsumsi ikut berpartisipasi dalam transaksi, jasa sulit diproduksi masal.
d. Barang bersifat Non Perishable, jasa bersifat Perishable adalah sulit mensinkronkan antara penawaran dan permintaan jasa. Jasa tak bisa dijual kemudian dan jasa tidak bisa diretur.
2.4.2 Karakteristik Jasa
Secara umum kita dapat melihat karakteristik umum dari jasa. Beberapa perbedaan antara jasa dan barang menurut Edward W. Wheatley:
1. Pembelian jasa, sangat dipengaruhi oleh motif yang didorong oleh emosi.
2. Jasa bersifat tidak berwujud, bebeda dengan barang yang bersifat berwujud, dapat dilihat, dirasa, dicium, memiliki berat, ukuran dsb. 3. Barang bersifat tahan lama, tetapi jasa tidak. Jasa dibeli dan
dikonsumsi pada waktu yang sama.
(53)
50
5. Ramalan permintaan dalam permintaan dalam marketing barang merupakan masalah, tidak demikian halnya dengan marketing jasa. Untuk menghadapi masa-masa puncak, dapat dilatih tenaga khusus.
6. Adanya masa puncak yang sangat padat, merupakan masalah gtersendiri bagi marketing jasa. Pada masa puncak, ada kemungkinan layanan yang diberikan produsen sangat minim, misalnya waktunya dipersingkat, agar dapat melayani langganan sebanyak mungkin. Jika mutu jasanya tidak dikontrol maka, ini dapat berakubat negatif terhadap perusahaan, karena banyak langganan merasa tidak puas.
7. Usaha jasa sangat mementingkan unsur manusia.
8. Distribusinya bersifat langsung, dari produsen ken konsumen.
Leonard L. Berry mengemukakan ada tiga karakteristik jasa yaitu:
1. Lebih bersifat tidak berwujud daripada berwujud (more intangible than tangible).
2. Produksi dan konsumsni bersamaan waktu (simultaneous production and consumption).
3. Kurang memiliki standar dan keseragaman (les stadarized and uniform).
(54)
51
2.4.3 Macam-macam Jasa
Macam-macam jasa dapat dikelompokkan sebagai berikut (Paul D. Converse et.al):
1. Personlized services 2. Financial services
3. Publik utility and Transportation services 4. Entertainment
5. Hotel services
2.4.4 Menjaga Kualitas Jasa
Parasuraman, zeithaml dan Berry mengungkapkan formulasi model kualitas jasa, yang diperlukan dalam layanan jasa. Dalam model ini dijelaskan ada lima gap yang dapt menimbulkan kegagalan penjualan jasa, yaitu:
1. Kesenjangan harapan konsumen dan persepsi manajemen. 2. Kesenjangan persepsi manajemen dengan kualitas jasa. 3. Kesenjangan kualitas jasa dengan penyampaian jasa.
4. Kesenjangan penyampaian jasa dengan komunikasi eksternal 5. Kesenjangan jasa yang dialami/dipersepsi dengan jasa yang
(55)
52
Gambar 2.1 Model Kualitas Jasa
Sumber: Buchari (2000: 229) Konsumen Pemasar Penyampaian jasa (termasuk sebelum dan sesudah konta) Komunkiasi eksternal ke pelanggan Persepsi manajemen mengenai harapan konsumen Penerjemahan persepsi menjadi spesifikasi kualitas jasa Pengalaman masa lalu Komunikasi dari
mulut ke mulut
Kebutuhan Pribadi Jasa yang diharapkan Jasa yang dipersepsikan Kesenjangan 2 Kesenjangan 4 Kesenjangan 3 Kesenjangan 1 Kesenjangan 5
(56)
53
2.5 Tinjauan Eksistensi
2.5.1 Definisi Eksistensi
Eksistensi berasal dari Bahasa Inggris exist yang berarti ada, terdapat, hidup atau dapat dirasakan keberadaannya. Eksitensi dirumuskan sebagai bentuk keberadaan seseorang untuk dapat diakui oleh dirinya sendiri dan orang lain. Keberadaannya di sini meliputi bagaimana perilaku individu tersebut terbentuk menjadi sesuatu , dimulai dari awal sampai dengan masa yang akan datang. Karena pada dasarnya manusia akan mengalami perubahan yang simultan dan mengubah berbagai pola pikir serta perilaku ke depannya. (Irawan,2008:56)
Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Humanistik: Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Sejarah, Helen Graham mengatakan bahwa: eksistensi, merupakan istilah yang diturunkan dari kosakata Latin existere, yang berarti lebih menonjol daripada (stand out), muncul, atau menjadi (become). Eksistensi dengan demikian berarti kemunculan: sebuah proses menjadi ada, atau menjadi, daripada berarti kondisi mengganda ( satate of being).
Dari dua pendapat mengenai eksistensi di atas maka dapat disimpulkan bahwa eksistensi tidak lepas dari pengakuan tentang
(57)
54
keberadaan seseorang ataupun kelompok untuk lebih menonjolkan diri dari yang lainnya sehingga seseorang ataupun kelompok tersebut menjadi sesuatu sehingga dapat diakui dan diterima oleh dirinya sendiri dan orang lain.
Conny setiawan (1993) mengemukakan bahwa:
Manusia hidup antara dua kutub eksistensi, yaitu kutub eksistensi individual dan kutub eksistensi social, di mana keduanya amat terjalin dan tampaknya menjadi suatu hal yang tidak terpisahkan dalam diri manusia (individualisasi dan sosialisasi). Pada suatu pihak ia berhak mengemukakan dirinya ( kutub eksistensi individual), ingin diharagai dan diakui tetapi pada pihak lain ia harus mampu menyesuaikan diri pada ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat di dalam lingkungan sosialnya (kutub eksistensi sosial). Bila kedua kutub ini ada kesimbangan, maka ia akan mencapai suatu kondisi mental sehat. Tetapi bukan semata-mata keseimbangan inilah yang merupakan makna hidup. Pada umumnya manusia teraspirasi dan dalam mewujudkan aspirasi itu ada suatu jarak yang ditempuh oleh setiap orang, yaitu jarak antara potensi yang dimilikinya dan apa yang ingin dicapainya, jarak antara mengenal diri sebagaimana ia adanya (konsep diri) prestasinya dan sebagaimana ia ingin menjadi (Rismawaty, 2008:29)
Dalam pemikiran eksistensial manusia dianggap bertanggung jawab atas proses kemenjadian dalam arti bahwa dengan memilih diantara bebagai alternatif yang berbeda perilaku, dia menjadi dirinya sejati diri yang benar-benar dirinya dan hal ini merupakan latihan kebebasan yang memebedakan manusia dari makhluk-makhluk yang lain. Panadangan semacam itu menhyanggah doktrin yang dipegang
(58)
55
psikologi Barat selama satu abad, bahwa manusia ditentukan oleh factor keturunan atau faktor-faktor lingkungan dan pengalaman.
Seorang individu tidak memiliki karakter siap dibuat , yang dibentuk oleh faktor keturunan dan tekanan lingkungan dan berkembang sesuai dengan hukum-hukum psikologi yang ketat. Manusia tidak ditentukan oleh hasrat yang menguasainya seperti kekuatan-kekuatan eksternal. Emosinya, seperti setiap orang dengan sikapnya, adalah hasil dari bagaimana dia memutuskan berhubungan dengan dunia yang mngelilinginya. Dia bebas setiap saat membuat pilihan baru tentang dirinya, memilih jalan hidup yang baru dalam eksistensinya dan memperbarui apa yang disebut sifat alamiah .
(59)
56
(60)
56
BAB III
OBJEK PENELITIAN
3.1 Sejarah Manajemen Wannabe
Pada awalnya Wannabe adalah sebuah komunitas anak muda, khususnya Anak Gaul Bandung pada era 1980 an, tepatnya tahun 1986. Awalnya Wannabe dibentuk oleh Dadan Iskandar, Violeta Burky dan Vicky Burky pada tanggal 23 Maret 1986 di Bumi Sangkuriang, Bandung.
Pada saat itu mengapa Wannabe dibentuk adalah karena kalangan anak muda Bandung pada era tersebut sering berkumpul di Bumi Sangkuriang, di mana pada saat itu Bumi Sangkuriang merupakan tempat bergaul di Kota Bandung dan selalu ada acara music ataupun dance. Dan kebetulan ketiga orang tersebut lebih focus untuk membentuk komunitas dance.
Nama Wannabe sendiri sebenarnya diambil dari keinginan untuk menjadi seperti Madonna yang pada saat itu memang sedang berada pada era Madonna yang fenomenal.
Pada perkembangannya, akhirnya Wannabe menjadi sebuah komunitas Modern Dance yang professional di tahun 1990 an. Dan di tahun yang sama Wannabe mulai dikenal hingga sekarang hingga akhirnya memiliki Team Manajemen dance sendiri.
(61)
57
Saat ini tidak hanya bergerak dalam bidang dance saja, Wannabe juga bergerak dibidang penyewaan kostum
Sebagai identitas dari Wannabe maka dibuatlah logo Wannabe seperti yang dibawah ini.
Gambar 3.1 Wannabe
(62)
58
3.2 Visi dan Misi Manajemen Wannabe
Visi manajemen Wannabe:
Ingin menjadikan Wannabe sebagai industry sehingga seniman, khususnya dapat hidup dengan layak.
Misi Manajemen Wannabe:
Membuka kelas untuk belajar tari bagi pemula dan senior.
3.3 Struktur Organisasi
Struktur dapat diartikan sebagai suatu susunan dan bagian-bagian atau posisi-posisi dalam suatu perusahaan yang mana setiap bagian tersebut saling berhubungan yang ditunjukan dengan garis. Struktur organisasi juga merinci pembagian tingkatan aktivitas yang berkaitan satu sama lainnya, sampai tingkat tertentu ia juga menunjukan tingkat spesialisasi dari aktivitas kerja.
Agar dapat berjalan dengan baik, lancar dan teratur setiap organisasi perlu menyusun struktur organisasi yang berguna untuk menetapkan pembagian tugas, pendelegasian tugas, pembagian dan penempatan pegawai pada posisi tertentu. Ini adalah bagan struktur dari Team Manajemen Wannabe :
(63)
59
(64)
60
3.4 Job Description
1. CEO dan Keuangan
a. Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan denga aktivitas sebagai berikut:
a) Mencatat dan mendokumentasikan laporan keuangan dari seluruh divisi setiap akhir bulan
b) Menghitung dan melaksanakan serah terima penggajian seluruh divisi tiap akhir bulan
c) Mencatat alur kas (keluar masuk uang) d) Mencatat kas besar dari seluruh divisi
b. Menjaga agar kegiatan tiap divisi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur
c. Memberikan motivasi dan menggerakkan kegiatan seluruh divisi 2. Vice CEO
a. Membantu mengawasi CEO agar kegiatan tiap divisi berjalan dengan lancar
b. Membantu CEO untuk memberikan motivasi pada tiap divisi c. Mewakili kegiatan CEO apabila yang bersangkutan berhalangan
(65)
61
3. Administrasi dan Umum
Bertanggung jawab atas pengelolaan kesekertariatan perusahaan dan aktifitas umum untuk melancarkan kegiatan perusahaan yang terdiri dari dari:
a. menunjuk penanggung jawab piket yang bertugas: a) penjadwalan piket
b) pelaporan absensi piket tiap putaran c) menghubungi orang-orang yang akan piket
b. melakukan pendataan dan pengarsipan dokumentasi administrasi seluruh divisi dengan daftar sebagai berikut:
a) koreo dan lagu keseluruhan b) kegiatan semua divisi
c) Data kepegawaian: data cv, jabatan dan job description masing-masing pegawai
d) Data siswa keseluruhan e) Datab kontrak kerja f) Data client
4. Marketing
Bertanggung jawab atas kelangsungan / kesinambungan kegiatan pemasaran dan penjualan sebagai berkut:
(66)
62
2) Pemeliharaan hubungan baik dengan klien, contoh: pemberian gift untuk hari raya .dan lain-lain.
a. Administrasi a) Pendataan klien
b) Pencatatan Pengeluaran DVD Profile (menggunakan tanda terima berupa Form dan dicatat di buku daftar pengeluaran: nama, alamat dan instansi tujuan pemberian DVD).
c) Dokumentasi Foto dan/ Video: show, penari dan kostum. 5. Classes
Bertanggung Jawab atas inovasi dalam kreasi tarian dan sumber daya penari sebagai modal dan bertanggung jawab atas kegiatan kelas (Regular: Basic, Middle dan inti, karyawan. anak), dengan perincian sebagai berikut:
1) Administrasi
a. Pendaftaran anggota
b. Penagihan, pencatatan dan pelaporan iuran 1. Penagihan setiap tanggal 1-10 setiap bulannya
2. Pencatatan, dibuat tiga rangkap untuk: dokumentasi class, adm, umum dan CEO
3. Pelaporan dibuat tiap akhir bulan c. Absensi murid
(67)
63
e. Bayar uang sewa tempat f. Penjadwalan kelas
g. Menyiapkan fasilitas latihan: CD, sound System: Compo, player h. Penyediaan ruangan
2) Instruktur
a. Mengajar sesuai dengan kurikulum b. Mengajukan ujian tiap tiga bulan sekali
c. Membuat kurikulum per tiga bulan sekali (dibantu tim) d. Hadir mengajar tepat waktu
6. Show Director
Bertanggung jawab atas kegiatan show dari mulai kontrak sampai dengan show performance.
1) Administrasi
a. Dealing tarif / kontrak
b. Penagihan dan penerimaan pembayaran pekerjaan dari client (pembayaran show)
c. Pencatatan penerimaan dan pengeluaran biaya operasional d. Transportasi dan akomodasi (dalam dan luar kota)
2) Project Officer
Bertanggung jawab atas alur show keseluruhan, sebagai berikut: a) Bloking GR (koordinasi dengan client untuk cek panggung)
(68)
64
b) Kesiapan CD
c) Kesiapan kostum: koordinasi dengan bag. Kostum, menyiapkan dan membereskan kostum yang telah dipakai dan mencek kostum/ property yang telah dipakai (bila saat itu bag. Kostum tidak bertugas/ tidak ada crew maka penari yang membereskan (untuk show kecil)) d) Mencek kehadiran penari: dating telat, on time, tidak GR, dll e) Hubungan dengan client mengenai show
f) Mengikuti alur rundown 3) Kreatif
Bertanggung jawab atas kelancaran kreatifitas show a. Seleksi penari
b. Konsep tarian, musik dan kostum (koordinasi ndengan bag. Kostum: pencatatan kostum apa saja yang akan digunakan untuk data bag. Kostum incase ada kostum yang dibawa pulang setelah show)
c. Bertanggung jawab atas proses latihan nebjelang show: kedisiplinan, jam latihan dan totalitas latihan
(69)
65
7. Kostum Manager
Bertanggung jawab atas kelengkapan dan kegiatan yang melibatkan penggunaan kostum dan property.
1) Pengadaan kostum
a) Merancang dan/ menyiapkan kostum sesuai kebutuhan
b) Merancang dan/ menyiapkan kostum berdasarkan inovasi, kreatifitas dan pengembangan model-model kostum terbaru
2) Pemeliharaan kostum
a. Penyimpanan kostum sesuai dengan tempatnya
b. Mendata jumlah, jenis kostum dan property yang sudah ada maupun yang baru
c. Perawatan kostum: laundry, kostum/ property yang rusak diperbaiki d. Menyiapkan dan membereskan kembali yang telah diapakai show
(apabila bag. Kostum bertugas saat itu) 3) Administrasi
a. Pencatatan jumlah dan jenis kostum dan property secara terperinci b. Pencatatan kostum keluar: Dibuat form pengeluaran dan dicatat dalam
buku pengeluaran
c. Pengontrolan kembali kostum
d. Pencatatan dan pelaporan uang kostum tiap akhir bulan (pada CEO) e. Koordinasi dan pencatatan kostum untuk show
(70)
66
8. Special Event
Bertanggung jawab atas: ide/ gagasan, personil yang dilibatkan dan koordinasi tim
1) Event Organizer
Pelaksanaan dari ide dan gagasan yang telah disepakati bersama, tim akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan.
3.5 Sarana dan Prasarana
Tabel 3.1
Sarana dan Prasarana Studio Latihan Wannabe
No. Sarana & Prasarana Jumlah
Kondisi
Baik Kurang Baik
1. Ruangan Latihan 1
2. Toilet 1
3. Cermin 3
4. Sound system 1 set
5. Media palayer 1 set
6. Compo 1 set
(71)
67
3.6 Sejarah Breakdance
Breakdance, breaking, b-boying atau b-girling adalah gaya tari jalanan yang muncul sebagai bagian dari gerakan hip hop diantara African American dan anak muda dari Puerto Rico yang dilakukan di bagian selatan New York City yang brutal pada tahun 1970. Pada Umumnya tarian ini diiringi lagu hip hop,rap, atau lagu remix (lagu yang di aransemen ulang).
Salah satu pengaruh besar di dalam perkembangan breakdance adalah dengan kehadiran pertama kali Michael Jackson di televisi pada tahun 1974 yang terkenal dengan gaya tarian Robot dance . Penampilan Michael Jackson tersebut banyak diikuti oleh penerus breakdance dan menjadi gerakan paling populer di tahun 1970 an.
Breakdance mulai menunjukan geliatnya ketika DJ Koll Herc mulai menghasilkan musik yang sedikit berbeda dengan musik-musik pada zaman tersebut. Sebuah musik Hip Hop dengan beat yang patah-patah atau biasa disebut dengan break beat. Ialah yang berjasa dalam menghasilkan musik yang dapat menginspirasi para breaker menciptakan gaya-gaya yang atraktif dan unik. Selain sebagai DJ yang menciptakan sebuah musik yang tepat untuk breakdance, Koll Herc juga termasuk salah satu senior di dunia musik Hip Hop. Ialah yang pada saat itu rela menjadikan tempat tinggalnya sebagai markas untuk komunitas ini.
(72)
68
Bboy atau Break boys tentu saja diberikan oleh Dj kool herc (father of hip hop) adalah sebutan bagi para orang-orang yang berdansa di cypher atau open circle di sebuah party yang di sebut herc's party (one of the first block party) di era 1970s saat lagu berada di bagian yang hanya terdengar dentuman bit atau drum atau juga disebut break part dalam lagu. jadi bukan dalam artian mereka break the dance or something but from break part being Break boys different with breakers , dan dance yang mereka lakukan disebut Bboying / Breakin seiring waktu dan pengaruh media secara umum bboying lebih dikenal sebagai breakdance.
Perkembangan jenis tarian yang satu ini pun sangat pesat, bahkan beberapa komunitas di Amerika mulai terbentuk. Pada tahun 1980an, breakdance sudah menjadi seperti fashion di Amerika. Hampir di setiap malam di beberapa bagian kota terdapat beberapa komunitas yang saling menunjukan kebolehannya dalam melakukan jenis tarian ini, walau tidak sedikit yang berujung pada keributan. Cara mereka berkompetisi memang sangat mirip dengan dengan freestyle yang biasa ditemukan pada musik Hip Hop. Tidak hanya di jalan-jalan saja tarian ini ditemukan, karena club dan party pun menjadi lahan empuk bagi para breaker untuk menunjukan kebolehannya.
Setelah sempat menjadi "sampah" di beberapa tempat umum tersebut, akhirnya breakdance mulai menunjukan kelasnya. Pada akhir tahun1980, mulai
(73)
69
banyak kompetisi breakdance yang resmi bermunculan dan Battle Of The Year merupakan salah satu kompetisi yang sangat berkelas. Kehadiran kompetisi ini langsung diikuti dengan berbagai kompetisi lainnya yang secara tidak langsung mengangkat kelas jenis tarian ini.
Seorang breakdancer, breaker, b-boy atau b-girl adalah orang yang memainkan gerakan breakdance.
Di Indonesia, breakdance juga dikenal dengan tarian kejang. Karena menurut para pejabat yang pada masa itu sedang mengkampanyekan penggunaan bahasa Indonesia pada bahasa Inggris, gerakan-gerakan yang diperagakan dalam breakdance seperti gerakan orang kejang yang sedang tersengat listrik.
Breakdance pernah menjadi fenomenal dan tren di kalangan anak muda pada era 1980 an, yang ditandai dengan banyaknya bermunculan penari jalanan yang beraksi dengan alas kardus bekas dan tape dibopong. Di berbagai tempat anak-anak muda menggelar aksinya menyerupai orang-orang Amerika pada saat itu untuk mempertontonkan keahliannya kepada khalayak umum secara tidak langsung.
Namun ternyata aksi mereka ini sempat membuat gerah berbagai pihak, terutama kekhawatiran pihak keamanan, pendidikan, keagamaan, dan pihak lainnya. Pada berbagai kecenderungan di khawatirkan akan menimbulkan ketidaktertiban di berbagai kawasan kota, akibat ulah anak muda yang
(74)
70
membentuk kerumunan. Pihak yang merasa khawatir tersebut beralasan bahwa adanya kekhawatiran kerumunan tersebut tiba-tiba akan bergolak menjadi kekuatan massa, meledak dan menjadi pemicu dari protes kemapanan Era Orde Baru. Maka ketika masuk pada era 1990 an, para penari jalanan tersebut berangsur-angsur menghilang.
Sebenarnya masuk pada pertengahan era 1990 an, tren breakdance mulai terlihat lagi. Di Jakarta ditandai dengan kehadiran tim breakdance Midi Circus yang latihan di Senayan. Tapi lagi-lagi tren ini harus mundur di tengah gempuran tren music baru seperti music ska dan klasik disko yang mulai menjalar di telinga kalangan anak muda saat itu, jadi wajar saja breakdance tidak dilirik lagi.
3.6.1 Sejarah komunitas Breakdance Dawn Squad
Komunitas Dawn Squad sudah ada sekitar tahun 1998-1999 tetapi pada saat itu belum menjadi senuah komunitas seperti saat ini. Kelompok atau crew breakdance yang saat itu (tahun 1998-1999) dibentuk oleh Hilman dan kawan-kawan mengawali latihan di halaman sebuah gereja dan pada saat itu anggotanya hanya terdiri dari lima orang saja.
Dalam perkembangannya, pada tahun 2000 anggota dari kelompok atau crew breakdance ini bertambah dan pada tahun 2000 akhirnya nama Dawn Squad lah yang diambil sebagai identitas dari kelompok atau crew
(1)
149
Gambar 1.4
Dawn Squad in Car Free Day
(2)
150
Gambar 1.5 Event
(3)
151
(4)
152
(5)
153
(6)
59
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Manajemen Wannabe
CEO Show Director Costum Manager Special Event Instruktur Semua Anggota
Wannabe Orang Luar Yang Kompeten Project Officer Marketing Team Classes Manager Kreatif
Penga daan Pemeli haraan Event Organizer Administrasi Umum Wakil CEO
ADM ADM ADM ADM ADM