Penelitian Terdahulu Tabel 2.4 Ringkasan Penelitian Terdahulu

Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur dan Ukuran Perusahaan. ditolak. Sedangkan hasil uji F menunjukkan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap pentingnya untuk Struktur Modal perusahaan dalam taraf signifikansi 5, dan variabel ukuran perusahaan dalam tingkat signifikansi 10. 8 Subekti Djamaluddin, Rahmawati dan Handayani Tri Wijayanti 2008 Analisis Perubahan Aktiva Pajak Tangguhan Dan Kewajiban Pajak Tangguhan Untuk Mendeteksi Manajemen Laba Variabel Dependen: laba menurun Variabel Independen: kewajiban pajak tangguhan bersih, komponen kewajiban pajak tangguhan bersih dan cadangan penilaian aktiva pajak tangguhan. Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan dalam kewajiban pajak tangguhan bersih NDTL dapat digunakan untuk mendeteksi pendapatan pengelolaan untuk menghindari penurunan laba. Dan perubahan dalam komponen kewajiban pajak tangguhan yang berkaitan dengan pendapatan dan beban akrual dan cadangan, kompensasi, depresiasi aset berwujud, penilaian aset lainnya, item micsellaneous, dan perubahan dalam penyisihan aktiva pajak tangguhan tidak dapat digunakan untuk mendeteksi laba manajemen untuk menghindari penurunan laba. 9 Ananta Dimaz Novrianto 2008 Pengaruh Mekanisme Good corporate Governance Dan Motivasi Manajemen Laba Terhadap Praktik Manajemen Laba Variabel dependen: Praktik Manajemen Laba Variabel independen: Good corporate Governance dan Motivasi Manajemen Laba dewan komisaris independen, motivasi perjanjian kredit, dan motivasi biaya politis berpengaruh secara signifikan terhadap praktik manajemen laba. Disisi lain, penelitian ini tidak dapat menemukan adanya pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit independen dan motivasi bonus terhadap praktik manajemen laba. 10 Indri Wahyu Purwandari 2011 Analisis Pengaruh Mekanisme Good corporate Governance, Variabel Dependen : Manajemen Laba Variabel Independen: Good corporate governance, Variabel komite audit, kepemilikan institusional, dan profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Praktik Manajemen Laba Earning Management Profitabilitas dan Leverage Hasil ini membuktikan bahwa komite audit, kepemilikan institusional dan profitabilitas mampu mengurangi tindakan manajemen laba. Sedangkan variabel ukuran dewan direksi, proporsi komisaris independen dan leverage tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 11 Dian Agustia 2013 Pengaruh Faktor Good corporate Governance, Free Cash Flow, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Variabel Dependen: Manajemen Laba Variabel Independen: good corporate governance, free cash flow dan rasio leverage. Semua komponen good corporate governance ukuran komite audit, proporsi komite audit independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan leverage berpengaruh, free cash flow berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini berarti perusahaan dengan free cash flow yang tinggi akan membatasi praktik manajemen laba.

2.3 Kerangka Teoritis

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya berikut ini merupakan Kerangka teoritis yang tersaji dalam gambar berikut: Gambar 1 Bagan Kerangka Teori Penelitian 2.4 Rumusan Hipotesis 2.4.1. Good corporate Governance dan Praktik Manajemen Laba Siallagan dan Machfoedz 2006, menyebutkan bahwa pemisahan Manajemen Laba Profitabilitas Motivasi Biaya Politik Motivasi Perjanjian Hutang Motivasi Rencana Bonus Kepemilikan Institusional Proporsi Komisaris Independen Kepemilikan Manajerial Proporsi Komite Audit H 1 H 2 H 3 H 4 H 5 H 6 H 7 H 8 kepemilikan oleh principal dengan pengendalian oleh agent dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan konflik keagenan “agency conflict” diantara principal dengan agent. Salah satu mekanisme yang diharapkan dapat mengontrol biaya keagenan yaitu dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance. Perumusan hipotesis didasarkan pada empat indikator mekanisme corporate governance yang bertujuan untuk mengurangi konflik keagenan adalah sebagai berikut:

2.4.1.1. Proporsi Komite Audit dan Praktik Manajemen Laba

Chtourou et al., 2001 dalam Klein 2006 memberikan bukti secara empiris bahwa perusahaan yang membentuk komite audit melaporkan laba dengan kandungan akrual diskresioner yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang tidak membentuk komite audit, sehingga keberadaan komite audit dapat mengurangi aktivitas earning management. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Susiana dan Arleen Herawaty 2007 yang menyatakan bahwa komite audit independen menjadi salah satu faktor dalam mendeteksi manajemen laba, hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustia 2012 yang menyatakan bahwa proporsi komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Penambahan anggota komite audit akan cenderung meningkatkan proses pengawasan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih sesuai dengan standar yang berlaku umum, sehingga dapat mengurangi praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajer. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut: H1: Proporsi komite audit berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba.

2.4.1.2 Kepemilikan Manajerial dan Praktik Manajemen Laba

Shleifer dan Vishny 1986 dalam Siallagan dan Machfoedz 2006 menyatakan bahwa kepemilikan saham yang besar dari segi nilai ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor. Secara teoritis ketika kepemilikan manajemen rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan meningkat. Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen, sehingga permasalahan keagenan diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai seorang pemilik. Penelitian Terdahulu yang dilakukan oleh Ujiyantho dan Bambang 2007 menunjukan adanya pengaruh negatif kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba pada Perusahaan go publik Sektor Manufaktur, hal ini dikarenakan ketika manajer juga memiliki porsi kepemilikan, maka mereka akan bertindak sama seperti pemegang saham umumnya dan memastikan bahwa laporan keuangan telah disajikan dengan wajar dan mengungkapkan kondisi riil perusahaan. Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh Agustia 2013 variabel kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba. Salah satu cara mengurangi benturan kepentingan yang telah dijelaskan pada agency theory adalah dengan pemberian bondy shares kepada pihak manajemen. Dengan kepemilikan saham manajerial yang semakin besar, diharapkan akan menurunkan praktik manajemen laba. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut: H2: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

2.4.1.3 Proporsi Komisaris Independen dan Praktik Manajemen Laba

komisaris independen adalah orang yang tidak memiliki hubungan dengan perusahaan maupun afiliasinya seperti anak perusahaan atau induk perusahaan. Hubungan afiliasi ini dapat mempengaruhi independensi dari penilaian atas keputusan yang diambil, Bapepem 2010. Keberadaan Komisaris Independen diharapkan akan dapat lebih efektif dalam melakukan pengawasan kepada pihak manajemen, sehingga diharapkan dapat mengurangi praktik earning management, Murhadi, Werner R. 2009. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Agustia 2013 menyatakan bahwa komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, penelitian lain yang dilakukan oleh Oktovianti, T. and Agustia, D. 2012 menyatakan bahwa proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba. Tugas dari komisaris sendiri adalah melakukan pengawasan dan memastikan perusahaan telah melaksanakan good corporate governance dengan baik.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 9 23

Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Auditor dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 100

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

1 2 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN MOTIVASI MANAJEMEN LABA TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

0 0 11