Kurikulum 2013 KELAYAKAN PENYAJIAN BUKU TEKS MAHIR BERBAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013 TERBITAN ERLANGGA

8. Buku teks itu haruslah mempunyai sudut pandangan atau “point of view” yang jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang setia. 9. Buku teks itu haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai- nilai anak dan orang dewasa. 10. Buku teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya. Grenee dan Petty dalam Tarigan dikutip Husen,1997:187 —188. Selain kualitas buku teks yang disampaikan oleh Green dan Petty di atas, buku teks yang dinyatakan layak pakai bagi satuan pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh peraturan menteri. Dalam hal ini, Peraturan Pemerintah PP No. 192005 pasal 43 ayat 5 menyatakan bahwa “Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri”.

2.6 Penilaian Buku Teks Mengenai pemilihan dan pemakaian buku teks pada dasarnya tidak jauh berbeda

dengan masalah pemilihan dan pemakaian materi pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa buku teks berisi rangkaian materi pembelajaran. Sebagaimana yang terjadi pada pemilihan materi bahan ajar, masalah umum pemilihan buku teks meliputi jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan terhadap materi pembelajaran, kesesuaian dengan kurikulum, dan kekinian. Hal ini harus benar-benar dipahami guru sebelum menjatuhkan pilihan buku teks yang akan dipakai sebagai rujukan pembelajaran. Sebab selama ini ada kecenderungan guru memilih buku teks lebih dititikberatkan pada pertimbangan penampilan buku teks, harga, dan kemudahan atau fasilitas bagi guru. Ditinjau dari jumlah, jenis, maupun kualitasnya, buku teks yang berada di lapangan sangatlah bervariasi. Sementara itu, buku teks pada umumnya menjadi rujukan utama guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Secara umum, ada dua kategori buku teks yang beredar saat ini yaitu sebagai berikut. 1. Buku teks yang telah terstandar. 2. Buku teks yang tidakbelum terstandar. Secara legalitas-formal, buku teks yang dianggap standar adalah buku yang telah dinyatakan lulus penilaian oleh Pusat Perbukuan danatau Badan Standar Nasional Pendidikan. Tanda kelulusan ini ditandai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Buku yang tidak standar atau belum standar adalah buku teks yang belum mendapat penilaian atau tidak lulus penilaian dari Pusat Perbukuan danatau Badan Standar Nasional Pendidikan. Penilaian dalam rangka standardisasi buku teks ini dilakukan secara berkala untuk semua jenis mata pelajaran pada semua tingkat satuan pendidikan SDMI, SMPMTs, SMAMA dan SMKMAK. Dengan demikian, buku-buku yang diedarkan telah memenuhi standar mutu. Terkait dengan penilaian buku teks, Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP telah mengembangkan instrumen penilaian buku teks. Instrumen ini dipakai untuk menentukan kelayakan sebuah buku teks untuk dapat dikategorikan sebagai buku standar. Menurut BSNP 2007, buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat unsur kelayakan, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan dan kelayakan kegrafikaan.