1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anak pada umumnya selalu ingin tahu dengan cara melihat, mendengar dan merasakan terutama pada saat usia pertumbuhan
atau yang disebut sebagai masa keemasan, masa ini juga disebut masa kritis. Pada masa ini anak mengalami perkembangan sangat
pesat baik fisik, motorik, bahasa maupun kecerdasannya. Pembentukan kepribadian seseorang pun terjadi pada masa anak-
anak, oleh sebab itu masa anak-anak adalah masa yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Anak-anak yang sedang
berkembang tentunya mendapatkan pembelajaran dari orang tua sebagai pembimbing sekaligus sebagai pemandu utama untuk
anak, selain orang tua juga anak mendapatkan pembelajaran oleh guru disekolah untuk mendapatkan materi pembelajaran tentang
pengetahuan umum yang dapat merangsang, perkembangan pertumbuhan berfikir dan kreatifitas anak.
Fasilitas-fasilitas yang memadai untuk dapat merangsang perkembangan, pertumbuhan dan kreatifitas anak dengan baik
sangat di butuhkan. Fasilitas-fasilitas penunjang tersebut pada umumnya terdapat pada sekolah taman kanak-kanak. Dimana
sekolah taman kanak-kanak tersebut merupakan lingkungan kedua setelah keluarga yang memberikan pembelajaran baru
tentang lingkungan yang berbeda. Sehingga anak mendapatkan informasi dan pengetahuan yang tidak ia dapatkan di dalam
lingkungan keluarga. Salah satu cara penyampaian informasi yang cepat diterima
oleh anak yaitu melalui bercerita. Cerita yg disampaikan tersebut tentu harus mempunyai nilai-nilai positif yang dapat membangun
2 karakter anak itu sendiri. Karakter-karakter unik tersebut dapat
digambarkan oleh hewan yang menjelma dan bertingkah laku seperti manusia. Anak-anak biasanya menyukai cerita tentang
hewan atau yang disebut juga dengan fabel. Karena didalam fabel tersebut biasanya menggambarkan karakter hewan yang
mempunyai sifat seperti manusia. Salah satu contoh adalah kancil yang mempunyai sifat cerdik atau rubah yang mempunyai sifat
licik. Begitu pula dengan kupu-kupu yang mempunyai sifat yang bebas dan bentuk yang indah. Bentuk hewan-hewan yang
ditampilkan pun dapat dibuat sedemikian rupa sehingga anak- anak dapat menyukainya. Begitu juga dengan tujuan penulis yang
akan menceritakan tentang seekor kupu-kupu yang merupakan salah satu hewan yang mengalami daur hidup sempurna selain
katak. Serangga kupu-kupu merupakan serangga yang menarik, karena didalam daur hidupnya kupu-kupu mengalami perubahan
yang signifikan mulai dari ulat yang buruk rupa hingga menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Dalam fenomena metamorfosis
serangga kupu-kupu ini dapat ditarik suatu pembelajaran tentang proses perubahan dari ulat hingga kupu-kupu yang menarik untuk
pembelajaran anak yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan sehingga dapat memicu anak untuk berfikir
kreatif dalam berimajinasi. Jenis kupu-kupu yang mempunyai daya tarik dalam
bermetamorfosis adalah kupu-kupu papilio demoleus, jenis kupu- kupu ini hidup di pohon jeruk dan kupu-kupu papilio demoleus
merupakan kupu-kupu langka karena pohon jeruk merupakan pohon yang dibutuhkan oleh manusia untuk diambil buahnya
sebagai pelengkap pangan. Ulat papilio demoleus ini kemudian menjadi hama untuk pohon jeruk, oleh sebab itu keberadaan kupu-
kupu jenis papilio demoleus menjadi langka. Sedangkan siklus hidup papilio demoleus mempunyai daya tarik tersendiri
dibandingkan dengan jenis lainnya, karena pada proses
3 metamorfosis sempurnanya, jenis papilio demoleus melewati
nimfa muda dan nimfa dewasa yang bentuknya sangat signifikan. Hal tersebut merupakan siklus hidup metamorfosis yang unik,
karena kupu-kupu jenis lain tidak melewati fase nimfa muda. Dari riset yang telah banyak dilakukan oleh pemerhati anak,
disimpulkan bahwa anak-anak akan belajar dengan efektif jika suasana dan cara menyampaikan pelajarannya menyenangkan
yang dapat menarik perhatian anak. Dan alangkah lebih baik jika anak-anak didampingi oleh orang tuanya sebagai orang atau guru
terdekat bagi mereka. Oleh karena itu, buku ini dilengkapi dengan petunjuk untuk orang tua agar orang tua dapat memahami maksud
dan pesan yang disampaikan buku bergambar ini kepada anak.
1.2 Identifikasi Masalah