Pengaruh Pemupukan Organik dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rosela (Hibiscus sabdariffa L.)Serta Perubahan Temperatur Tanah

PENGARUH PEMUPUKAN ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.)
SERTA PERUBAHAN TEMPERATUR TANAH

SKRIPSI

Oleh:
ANDAR OKTORA SIMANJUNTAK
040303025/ILMU TANAH

DEPARTEMEN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PEMUPUKAN ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.)
SERTA PERUBAHAN TEMPERATUR TANAH


SKRIPSI

Oleh:
ANDAR OKTORA SIMANJUNTAK
040303025/ILMU TANAH

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
di Departeman Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan

DEPARTEMEN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010

Universitas Sumatera Utara

Judul Skripsi


Nama
Nim
Program Studi

: Pengaruh Pemupukan Organik dan Anorganik Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Rosela (Hibiscus sabdariffa L.)
Serta Perubahan Temperatur Tanah.
: Andar Oktora Simanjuntak
: Ilmu Tanah
: Konservasi Tanah dan Air

Disetujui Oleh:
Komisi Pembimbing

(Ir.Bintang Sitorus, MP)
Ketua

(Ir. Sarifuddin, MP)
Anggota


Mengetahui:

(Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP)
Ketua Departemen

DEPARTEMEN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pemupukan Organik dan Anorganik
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Serta
Perubahan Temperatur Tanah”. Yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
berbagai pemupukan organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L.) serta kaitannya dengan temperatur tanah.

Penelitian ini dilakukan di lahan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Medan pada bulan Desember
2009 sampai April 2010. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak
Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan dan tiga
ulangan, faktor pertama pupuk organik, yaitu: 1). kompos kemasan (O1),
2). pupuk kandang ayam (O2), 3). abu sekam padi (O3), dan faktor kedua
,pemberian pupuk anorganik, yang terdiri dari empat taraf, yaitu: 1). 0 gr NPK
(A0), 2). 25 gr NPK (A1), 3). 50 gr NPK (A2), 4). 75 gr NPK (A3). Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dan tingkat
signifikasinya dengan Uji Jarak Duncan (UJD).
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemupukan organik, tidak
mempengaruhi pertumbuhan, produksi, dan temperatur tanah, namun pemupukan
anorganik mempengaruhi pertumbuhan, produksi dan temperatur tanah,
sedangkan interaksi ppemupukan organik dan anorganik mempengaruhi
kandungan zat besi (Fe) pada buah rosela.
Kata kunci: Pemupukan Organik, Pemupukan Anorganik, Rosela, Temperatur
Tanah

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

The topic of this study is “The Effect of Organic and Inorganic
Fertilization on Growth and Production of Roselle (Hibiscus sabdariffa L.) and
Their Relation to Soil Temperature” Which aims to determine the effect of
various organic and inorganic fertilizers on growth and yield of roselle
(Hibiscus sabdariffa L.) And its relation to soil temperature is done in Faculty of
Agriculture practice land of University of North Sumatra and Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Medan from December 2009 until April 2010.This
research used a Randomized Block Design (RBD) factorial consisting of two
factors and three replications, with the first factor of organic fertilizer, that is:
1). Packaged compost (O1), 2). Chicken manure (O2 ), 3). Paddy husk ash (O3),
and the second factor, inorganic fertilizer, which consists of four levels, that is:
1). 0 gr NPK (A0), 2) 25 gr NPK (A1), 3). 50 gr NPK (A2), 4). 75 gr NPK
(A3). Data obtained from this study will be analyzed by using analysis of variance
and level of significantly using Duncan Mean Range Test (DMRT).
The results of this research showed that the organic fertilizer treatment,
did not affect the growth, production, and soil temperature, but the inorganic
fertilizer affect the growth, production and soil temperature, while the interaction

of organic and inorganic fertilization affect the content of iron (Fe) at the fruits of
roselle.
Key words: Organic Fertilization, Inorganic Fertilization, Roselle, Soil
Temperature

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 30 Oktober 1985 dari
Ayahanda N. Simanjuntak dan Ibunda R. Sitorus. Penulis merupakan putra
pertama dari tiga bersaudara.
Pada tahun 2004, penulis lulus dari SMUN 6 Medan, dan lulus seleksi
masuk Universitas Sumatera Utara (USU) melalui jalur SPMB pada tahun
2004. Penulis memilih program studi Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian .
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PTPN III Kebun
Rambutan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupatern Serdang Bedagai dari bulan Juni
sampai Juli 2008.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
Adapun judul skripsi ini adalah Pengaruh Pemupukan Organik dan
Anorganik

Terhadap

Pertumbuhan

dan

Produksi

Rosela

(Hibiscus sabdariffa L.) Serta Perubahan Temperatur Tanah yang merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Ir. Bintang Sitorus, MP sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak
Ir. Sarifuddin, MP sebagai anggota komisi pembimbing yang telah memberi
arahan dan bimbingan kepada penulis.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
isi maupun formatnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi
ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2010

Penulis

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ..............................................................................................
i
ABSTRAK ................................................................................................

ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................

iii

KATA PENGANTAR ..............................................................................

iv

DAFTAR ISI ..............................................................................................

v

DAFTAR TABEL .......................................................................................


vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN. ..............................................................................

ix

PENDAHULUAN ......................................................................................
Latar Belakang .................................................................................
Tujuan Penelitian .............................................................................
Hipotrsa Penelitian ...........................................................................
Kegunaan Penelitian .........................................................................

1
1
3
3

4

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................
Tanaman Rosella ..............................................................................
Temperatur Tanah ............................................................................
Kompos ............................................................................................
Pupuk Kandang Ayam ......................................................................
Abu Sekam Padi ...............................................................................
Pupuk Majemuk NPK .......................................................................

5
5
8
10
12
14
14

BAHAN DAN METODE ...........................................................................
Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................
Bahan dan Alat .................................................................................
Metode Penelitian .............................................................................
Pelaksanaan Penelitian .....................................................................
Persiapan dan Pengolahan Lahan ..........................................
Persiapan Tanam ...................................................................
Pemeliharaan Tanaman .........................................................
Pengukuran Parameter………………………………………...

16
16
17
17
18
18
18
18
19

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................

20

Universitas Sumatera Utara

KESIMPULAN DAN SARAN. ...................................................................
Kesimpulan. ...................................................................................
Saran. .............................................................................................

31
31
31

DAFTAR PUSTAKA. .................................................................................

32

LAMPIRAN… ............................................................................................

34

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No

Judul

Halaman

1. Tabel 1: Rataan Nilai Tinggi Tanaman Rosela Karena Pengaruh
Perlakua Pemberian Pupuk Anorganik…………………
2. Tabel 2 : Rataan Nilai Produksi Buah Segar Rosela Karena
PengaruhPerlakua Pemberian Pupuk Anorganik……….
3. Tabel 3 : Rataan Nilai Suhu Tanah 6 MST Minggu Karena
Pengaruh Perlakua Pemberian Pupuk Anorganik……....
4. Tabel 4 : Rataan Nilai Kandungan Fe Dalam Buah Rosela
Karena Perlakuan Pemberia Pupuk Anorganik …………

22
25
27
29

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No

Judul

Halaman

1. Gambar 1: Hubungan Antara Pengaruh Pemberian Pupuk
Anorganik Terhadap Tinggi Tanaman Rosela
(Hibiscus sabdariffa L.).....................................

23

2. Gambar 2: Hubungan Antara Pengaruh Pemberian Pupuk
Anorganik Terhadap Produksi Tanaman
Rosela (Hibiscus sabdariffa L.)........................

25

3. Gambar 3: Hubungan Antara Pengaruh Pemberian Pupuk
Anorganik Terhadap Temperatur Tanah...........

27

4. Gambar 4: Grafik Pengaruh Pemberian Pupuk Anorganik
Terhadap Kandungan Fe Dalam Buah Rosela
(Hibiscus sabdariffa L.).....................................

29

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No

Judul

Halaman

1. Lampiran 1: Bagan Penelitian ...................................................................... 34
2. Lampiran 2: Data Tinggi Tanaman 1 MST (cm) ........................................... 35
3 Lampiran 3: Analisa Sidik Ragam Data Tinggi Tanaman ........................ .....35
4. Lampiran 4: Nilai Rataan Tinggi Tanaman 1MST ..................... ...................36
5. Lampiran 5: Data Tinggi Tanaman 2 MST (cm). ....................... ...................36
6. Lampiran 6: Analisa Sidik Ragam Data Tinggi Tanaman 2 MST...................37
7. Lampiran 7: Nilai Rataan Tinggi Tanaman 2 MST..........................................37
8. Lampiran 8: Data Tinggi Tanaman 3 MST (cm) ........................ ....................38
9. Lampiran 9: Analisa Sidik Ragam Data Tinggi Tanaman 3 MST ..................38
10. Lampiran 10: Nilai Rataan Tinggi Tanaman 3 MST. .............. .....................39
11. Lampiran 11: Data Tinggi Tanaman 4 MST (cm). .................. .....................40
12. Lampiran 12: Analisa Sidik Ragam Data Tinggi Tanaman 4 MST...............40
13. Lampiran 13: Nilai Rataan Tinggi Tanaman 4 MST...................... ..............40
14. Lampiran 14: Data Tinggi Tanaman 5 MST (cm).........................................41
15. Lampiran 15: Analisa Sidik Ragam Data Tinggi Tanaman 5 MS.................41
16.
Lampiran 16: Nilai Rataan Tinggi Tanaman
5 MST .
...................................42 17. Lampiran 17: Data Tinggi Tanaman 6 MST
(cm).........................................42
18. Lampiran 18: Analisa Sidik Ragam Data Tinggi Tanaman. ...... ...................42
19. Lampiran 19: Nilai Rataan Tinggi Tanaman 6 MST ................ ...................43
20. Lampiran 20: Data Produksi Buah Segar (g)............................. ...................43
21. Lampiran 21: Analisa Sidik Ragam Produksi Buah Segar (g). .. ...................44
22. Lampiran 22: Lampiran 22. Nilai Rataan Produksi Buah Segar (g)...............44
23. Lampiran 23: Analisa Data Suhu 1 MST (0C) ......................... ...................45
24. Lampiran 24: Analisa Sidik Ragam Data Suhu 1 MST (0C). ... ....................45
25. Lampiran 25: Nilai Rataan Data Suhu 1 MST (0C) .................. ...................46
26. Lampiran 26: Analisa Data Suhu 2 MST (0C) ......................... ....................46
27. Lampiran 27: Analisa Sidik Ragam Suhu 2 MST (0C).................................47
28. Lampiran 28: Nilai Rataan Data Suhu 2 MST (0C) .......... ............................48
29. Lampiran 29: Analisa Data Suhu 3 MST (0C)..............................................48
30. Lampiran 30: Analisa Sidik Ragam Suhu 3 MST (0C)..................................49
31. Lampiran 31: Nilai Rataan Data Suhu 3 MST (0C).......................................49
32. Lampiran 32: Analisa Data Suhu 4 MST (0C)..............................................50
33. Lampiran 33: Analisa Sidik Ragam Suhu 4 MST (0C).................................50
34. Lampiran 34: Nilai Rataan Data Suhu 4 MST (0C).......................................51
35. Lampiran 35: Analisa Data Suhu 5 MST (0C)..............................................51
36. Lampiran 36: Analisa Sidik Ragam 5 MST (0C)..........................................52
37. Lampiran 37: Nilai Rataan Data Suhu 5 MST (0C).......................................52
38. Lampiran 38: Analisa Data Suhu 6 MST (0C)..............................................53
39. Lampiran 39: Analisa Sidik Ragam 6 MST (0C)..........................................53

Universitas Sumatera Utara

40.
41.
42.
43.

Lampiran 40: Nilai Rataan Data Suhu 6 MST (0C).......................................54
Lampiran 41: Data Pengamatan Kandungan Fe ................ ...........................54
Lampiran 42: Analisa Sidik Ragam Data Pengamatan...................................55
Lampiran 43: Nilai Rataan Kandungan Fe dalam Bunga Rosela...................55

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pemupukan Organik dan Anorganik
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Serta
Perubahan Temperatur Tanah”. Yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
berbagai pemupukan organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L.) serta kaitannya dengan temperatur tanah.
Penelitian ini dilakukan di lahan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Medan pada bulan Desember
2009 sampai April 2010. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak
Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan dan tiga
ulangan, faktor pertama pupuk organik, yaitu: 1). kompos kemasan (O1),
2). pupuk kandang ayam (O2), 3). abu sekam padi (O3), dan faktor kedua
,pemberian pupuk anorganik, yang terdiri dari empat taraf, yaitu: 1). 0 gr NPK
(A0), 2). 25 gr NPK (A1), 3). 50 gr NPK (A2), 4). 75 gr NPK (A3). Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dan tingkat
signifikasinya dengan Uji Jarak Duncan (UJD).
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemupukan organik, tidak
mempengaruhi pertumbuhan, produksi, dan temperatur tanah, namun pemupukan
anorganik mempengaruhi pertumbuhan, produksi dan temperatur tanah,
sedangkan interaksi ppemupukan organik dan anorganik mempengaruhi
kandungan zat besi (Fe) pada buah rosela.
Kata kunci: Pemupukan Organik, Pemupukan Anorganik, Rosela, Temperatur
Tanah

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

The topic of this study is “The Effect of Organic and Inorganic
Fertilization on Growth and Production of Roselle (Hibiscus sabdariffa L.) and
Their Relation to Soil Temperature” Which aims to determine the effect of
various organic and inorganic fertilizers on growth and yield of roselle
(Hibiscus sabdariffa L.) And its relation to soil temperature is done in Faculty of
Agriculture practice land of University of North Sumatra and Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Medan from December 2009 until April 2010.This
research used a Randomized Block Design (RBD) factorial consisting of two
factors and three replications, with the first factor of organic fertilizer, that is:
1). Packaged compost (O1), 2). Chicken manure (O2 ), 3). Paddy husk ash (O3),
and the second factor, inorganic fertilizer, which consists of four levels, that is:
1). 0 gr NPK (A0), 2) 25 gr NPK (A1), 3). 50 gr NPK (A2), 4). 75 gr NPK
(A3). Data obtained from this study will be analyzed by using analysis of variance
and level of significantly using Duncan Mean Range Test (DMRT).
The results of this research showed that the organic fertilizer treatment,
did not affect the growth, production, and soil temperature, but the inorganic
fertilizer affect the growth, production and soil temperature, while the interaction
of organic and inorganic fertilization affect the content of iron (Fe) at the fruits of
roselle.
Key words: Organic Fertilization, Inorganic Fertilization, Roselle, Soil
Temperature

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Indonesia, nama Rosela (Hibiscus sabdariffa L) sudah dikenal sejak
tahun 1992. Tanaman ini tumbuh subur disepanjang lintasan kereta api
Indramayu, Jawa Barat. Terutama pada musim hujan terlihat hamparan kelopak
bunga Rosela yang bermekaran dan biasanya dipakai sebagai tanaman hias di
dalam ruangan (bunga potong) (Mardiah, dkk., 2009).
Saat ini Rosela

begitu populer, karena memiliki kandungan senyawa

kimia yang dapat memberikan banyak manfaat, antara lain dapat digunakan untuk
kebutuhan pengobatan, terutama untuk pengobatan alternatif (Anonimous, 2008a).
Prospek pemasaran produk olahan berbahan baku bunga dan daun rosela
cukup prospektif, terutama untuk pasar luar negeri, cara penanaman dan
pemeliharaan tanaman ini sangat mudah. Karena itu tak heran jika banyak
masyarakat yang mulai mengembangbiakkan tanaman yang berbunga merah ini.
Produktivitas kelopak rosela di luar negri jauh melebihi produktivitas di
dalam negri. Misalnya, produksi kelopak bunga di California mencapai 1.3 kg per
tanaman. Di Puerto Rico sekitar 1,8 kg per tanaman. Sedangkan di Indonesia,
tepatnya di P.Jawa, setiap pohon rosela baru dapat menghasilkan 0,2-1 kg per
tanaman (Mardiah, dkk., 2009).
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara
tanaman (plant nutrient) dan kandungan hara dalam tanah berbeda-beda
tergantung pada jenis tanah dan pengelolaannya. Oleh sebab itu untuk memenuhi

Universitas Sumatera Utara

kebutuhan hara bagi tanaman perlu dilakukan pemberian pupuk kimia maupun
pupuk organik.
Dinas Pertanian Jawa Timur merekomendasikan dosis pemupukan tanam
rosela 300 kg urea/ha, 150 kg TSP/ha, dan 150 kg KCl/ha. Namun jika
diaplikasikan di daerah yang berbeda ternyata

secara statistik tidak berbeda

(Mardiah, dkk., 2009).
Sampai sekarang unsur hara yang banyak menjadi permasalahan adalah
unsur hara Nitrogen, Fosfor dan Kalium karena ketiga unsur ini dibutuhkan dalam
jumlah banyak yang disebut dengan unsur hara makro primer. Ketiga unsur ini
seringkali mengalami kahat di dalam tanah (Hasibuan, 2006).
Hasibuan (2006) menyatakan bahwa ada beberapa manfaat pupuk organik
diantaranya adalah menambah kandungan bahan organik dan memperbaiki
struktur tanah sehingga dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan
air. Sifat-sifat tanah tersebut secara tidak langsung juga dapat berpengaruh
terhadap temperatur tanah.
Suhu tanah merupakan sifat fisik tanah yang sangat penting karena
mendayai langsung pertumbuhan dari tumbuhan dan merupakan salah satu faktor
tumbuh yang penting bersama air, udara dan hara. Hidup dan proses kehidupan
biji, akar dan edafon didayai langsung oleh suatu suhu tanah. Suhu tanah juga
mempengaruhi lengas tanah, aerasi, struktur, kegiatan mikrobia, dan enzim,
perombakan sisa jaringan tumbuhan dan hewan serta ketersediaan hara tumbuhan
(Notohadiprawiro, 1998).
Salah satu faktor utama yang menentukan ketersediaan unsur mikro adalah
pH tanah. Tanah sangat masam, Mo tidak tersedia, tetapi unsur mikro yang lain

Universitas Sumatera Utara

menjadi mudah larut sehingga terdapat berlebihan dan dapat menjadi racun bagi
tanaman (Hardjowigewno, 2003).
Tingginya kandungan zat besi (Fe) pada rosela menunjukkan tingginya
serapan zat besi oleh tanaman rosela. Maka dari itu diharapkan tanaman rosela
mampu menjadi tanaman konservasi untuk mengurangi kandungan zat besi pada
tanah-tanah masam.
Berdasarkan uraian-uraian masalah tersebut

diatas maka

penulis

merasakan perlunya dilakukan suatu penelitian mengenai pengaruh berbagai
pemupukan organik dan buatan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
rosela (Hibiscus sabdariffa L.) serta kaitannya terhadap temperatur tanah.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh

berbagai pemupukan organik dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman rosela

(Hibiscus sabdariffa L.) serta kaitannya terhadap

temperatur tanah.

Hipotesa Penelitian

-

Pemupukan organik dan anorganik baik sendiri atau bersama-sama
berpengaruh

dalam

meningkatkan

pertumbuhan

dan

produksi

rosela (Hibiscus sabdariffa L.).
-

Pemupukan organik dan anorganik akan memberikan pengaruh terhadap
temperatur tanah.

Universitas Sumatera Utara

Kegunaan Penelitian

-

Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di
Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.

-

Sebagai bahan masukan dan informasi dalam mengetahui pengaruh
pemupukan organik dan anorganik baik sendiri atau bersama-sama dalam
meningkatkan pertumbuhan dan produksi rosela (Hibiscus sabdariffa L.) bagi
pihak yang membutuhkannya.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa L.)

Saat ini terdapat lebih dari 100 varietas rosela yang tersebar di seluruh
dunia. Dua varietas yang paling terkenal adalah Sabdariffa dan Altissima Webster.
Varietas Sabdariffa mempunyai kelopak bunga yang dapat dimakan, berwarna
merah atau kuning pucat, dan kurang banyak mengandung serat. Sementara itu,
varietas Altissima Webster sengaja ditanam untuk mendapatkan seratnya, tetapi
kelopak

dari varietas

ini tidak

dapat

dimanfaatkan sebagai

makanan

(Maryani dan Lusi, 2008).
Dalam taksonomi tumbuhan, rosela diklasifikasikan sebagai berikut
(Mardiah, dkk 2009):
Divisio

: Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae
Kelas

: Dicotiledonae

Ordo

: Malvaceales

Famili

: Malvaceae

Genus

: Hibiscus

Species

: Hibiscus sabdariffa L.

Rosela merupakan herba tahunan yang bisa mencapai ketinggian 0,5–3 m.
Batangnya bulat, tegak, berkayu dan berwarna merah. Daunnya tunggal,
berbentuk bulat telur, pertulangan menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan
pangkal berlekuk. Panjang daun 6-15 cm dan lebarnya 5-8 cm. Tangkai daun bulat
berwarna hijau, dengan panjang 4-7 cm (Maryani dan Lusi, 2008).

Universitas Sumatera Utara

Bunga rosela yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga tunggal,
artinya pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini mempunyai 8-11
helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1cm, pangkalnya saling berlekatan, dan
berwarna merah. Kelopak bunga ini sering dianggap sebagai bunga oleh
masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan
minuman. Mahkota bunga berbentuk corong, terdiri dari 5 helaian, panjangnya
3-5 cm. Tangkai sari merupakan tempat melekatnya kumpulan benang sari
berukuran pendek dan tebal, panjangnya sekitar 5 mm dan lebar sekitar 5 mm.
Putiknya berbentuk tabung, berwarna kuning atau merah (Mardiah, dkk., 2009).
Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dapat hidup di daerah yang memiliki iklim
lembab dan hangat pada daerah tropis dan subtropis. Rosela memiliki kelebihan
dibandingkan tanaman tropis dan subtropis lainnya yaitu dapat bertahan
hidup dalam ruangan yang memiliki sedikit pencahayaan akan tetapi
pertumbuhan terbaik pada ruang yang terbuka dengan cahaya matahari.
(Anonimous, 2005a).
Kualitas bunga rosela sangat dipengaruhi oleh adanya sinar matahari. Jika
saat tanaman mulai berbunga kurang mendapat sinar matahari, bunga yang
dihasilkan akan berkualitas rendah. Karena itu, faktor utama yang perlu
dipertimbangkan saat memperhitungkan waktu tanam adalah tanaman harus
mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sementara itu curah hujan yang kurang
dapat disiasati dengan pengairan yang baik (Mardiah, dkk., 2009).
Untuk mendapatkan kelopak yang besar tanaman perlu dipupuk, pupuk
yang diperlukan adalah pupuk kandang, urea dan NPK. Pupuk kandang diberikan
sebelum tanah diolah dan pupuk lanjutan diberikan 2 kali, yaitu pada umur 2-3

Universitas Sumatera Utara

minggu dan 1,5 bulan setelah tanam. Pupuk susulan pertama menggunakan urea
20-30 gr/lubang tanam dan NPK 30-50 gr/lubang tanam.
(Maryani dan Lusi, 2008).
Seluruh bagian tanaman mulai buah, kelopak bunga dan daunnya dapat
dimakan, dimanfaatkan sebagai bahan minuman, sari buah, salad, sirup, pudding
dan asinan. Minuman dari kelopak bunga rosela, selain mempunyai rasa yang
enak juga berkasiat sebagai obat batuk, sebagai obat tradisional, secara empiris
rosela berkasiat sebagai antiseptik (mencegah infeksi), aprodisiak (meningkatkan
gairah), digestif (melancarkan pencernaan), demulcent (menetralisir asam
lambung) , dan tonik (penambah tenaga). Beberapa zat gizi lain yang terkandung
dalam rosela adalah niasin, protrin, dan riboflavia serta besi yang cukup tinggi.
Kandungan zat besi pada kelopak segar rosella dapat mencapai 8,89 mg/100g,
sedangkan pada daun rosella sebesar 5,4 mg/100g. Selain itu, kelopak rosella
mengandung 1,12% protein, 12% serat kasar, 21,89 mg/100g sodium, vitamin C
dan A (Mardiah, dkk., 2009).
Selain mengandung vitamin C, kelopak bunga rosela juga mengandung
vitamin A dan 18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah
arginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Disamping itu, rosela
juga mengandung protein, kalsium dan unsur-unsur yang berguna bagi tubuh
(Maryani dan Lusi, 2008).
Bila pH tanah mineral rendah sejumlah Al, Fe dan Mn menjadi sangat
larut, sehingga merupakan racun bagi tanaman sedangkan jika pada pH 6-7
kemungkinan keracunan Al, Fe dan Mn rendah (Hakim, dkk., 1986).

Universitas Sumatera Utara

Secara alamiah zat besi (Fe) pada manusia diperoleh dari makanan.
Kekurangan zat besi dalam menu makanan sehari-hari dapat menimbulkan
penyakit anemia atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah.
Unsur Fe penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Dengan ini
diharapkan kandungan zat besi pada kelopak rosela yang dikonsumsi dapat
mensuplai

kebutuhan

zat

besi

dalam

pembentukan

hemoglobin

darah

(Anonimous, 2007).
Tanaman rosela tumbuh optimal di daerah dengan ketinggian