ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG PASAR SETELAH RELOKASI DI PASAR PURWOYOSO KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN PEDAGANG PASAR SETELAH RELOKASI DI

PASAR PURWOYOSO KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Aditya Septian Pratama 7450408062

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013


(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada :

Hari : Tanggal :

Mengetahui, Pembimbing I

Dr.Hj . Sucihatiningsih DWP, MSi. NIP.196812091997022001

Pembimbing II

Kusumantoro, S.Pd., M.Si. NIP.197805052005011001

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Dr.Hj . Sucihatiningsih DWP, MSi. NIP.196812091997022001


(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Tanggal :

Penguji Skripsi

Shanty Oktavilia, S.E, M.Si

NIP.197808152008012016

Mengetahui :

PERNYATAAN PERNYATAAN

Pembimbing I

Dr.Hj . Sucihatiningsih DWP, MSi. NIP.196812091997022001

Pembimbing II

Kusumantoro, S.Pd., M.Si. NIP.197805052005011001

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M.Si. NIP.196603081989011001


(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang,

Aditya Septian Pratama NIM. 7450408062


(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Berbuat kesalahan adalah hal yang biasa, akan tetapi memperbaiki semua kesalahan adalah hal yang paling luar biasa”.

“Berpikir positif dan bertindak optimis dalam segala hal”.

“Dan pada akhirnya setiap orang akan menemukan yang namanya titik jenuh, hal

yang terbaik adalah kembali kepadaNya ( Alm.Uje )”.

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini kupersembahkan kepada : Bapak dan Ibu, tercinta, keluarga yang telah memberikan kasih sayang, bimbingan, doa, semangat dan nasihat.


(6)

vi

SARI

Aditya Septian Pratama. 2013 “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pasar Setelah Relokasi Di Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang”. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

Kata kunci : Modal , lokasi berdagang, jam berdagang, pendapatan Pedagang Pasar.

Keberadaan pasar, khususnya yang tradisional, merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonorni masyarakat di suatu wilayah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Adakah pengaruh antara modal terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang? Adakah pengaruh antara jam berdagang terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang? Adakah pengaruh antara lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso? Adakah pengaruh antara modal, jam berdagang, dan lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang?

Populasi penelitian yaitu pedagang pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang yaitu sebanyak 108 pedagang. Jumlah sampel yang diperoleh berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan berjumlah 52 pedagang. Data yang digunakan berupa data primer yang diambil dengan metode angket. Teknik analisis regresi berganda menggunakan uji hipotesis secara parsial (uji t) dan uji hipotesis secara simultan (uji F) pada level significance 5%.

Hasil uji hipotesis secara uji simultan (uji F) menunjukkan bahwa nilai Ftabel didapat dari df1 = 3 dan df2 = 48 dengan alpha = 0,05 artinya kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%. Tabel 4.14 menunjukkan bahwa diperoleh nilai Fhitung sebesar 26,731 dikarenakan nilai Fhitung (26,731) > Ftabel (2,733) atau besarnya probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian, dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari modal, jam dagang dan lokasi sebagai variabel bebas secara simultan (bersama-sama) terhadap pendapatan pedagang sebagai variabel terikat.

Simpulan dari penelitian ini adalah Bahwa modal berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Bahwa jam dagang tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Bahwa lokasi berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Bahwa ada pengaruh antara modal, jam berdagang, dan lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Besarnya pengaruh sebesar sebesar 60,2%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel yang ada diluar model sebesar 39,8 %. Saran penelitian ini bagi pedagang hendaknya melakukan menambah modal sehingga kebutuhan untuk perdagangan dapat dipenuhi sehingga pedagang akan semakin berkembang dengan baik dan akan dapat mendapatkan keuntungan lebih banyak.


(7)

vii

ABSTRACT

Aditya septian pratama. 2013, “analysis factors that affect income market traders after the relocation in the market purwoyoso sub-district ngaliyan semarang”. A thesis. Major economic development. The faculty of economics. Director of semarang state university.

Keywords : Capital, Location of Bussines, Time of Bussines, Income market trader

The existence of the market, especially the traditional kind, is one of the most concrete activity indicator ekonorni the people in a region. Traditional markets basically has a preeminence compete natural which is not possessed by modern market. Problems in the research is There influence between capital income traders Market Purwoyoso Subdistrict Ngaliyan Semarang? Is there any influence between trade against the market's merchants income Purwoyoso Subdistrict Ngaliyan Semarang? Is there any influence among the new location of trader's revenue Market Purwoyoso? Is there any influence between capital, the hours of trade, and the new location of the merchant Market revenues Ngaliyan Semarang district, Purwoyoso?

Population research namely market traders purwoyoso sub-district ngaliyan semarang namely 108 traders. The number of samples obtained based on criteria set totaled 52 traders. Data used in form of data primary taken with method poll. Technique of multiple regression analysis using test hypotheses in partial ( test t ) and test hypotheses simultaneously test ( f ) in levels significance 5 %.

The results of the test test hypotheses in simultaneous ( f ) show that the value of f table obtained from df1 = 3 and df2 = 48 with alpha = 0.05 it means that we take a risk wrong in taking a decision to reject a hypothesis that right way to the top 5 %. A table 4.14 show that obtained the value of f count as much as 26,731 because the value of fhitung ( 26,731 ) & gt; ftabel ( 2,733 ) or the magnitude of the probability of 0,000 & it; 0.05. Thus, in this research stated that there is significant influence of capital, trade hours and lokasi as variable free simultaneously ( together ) against earnings traders as variable bound.

A summary of this research is that capital merchant Market revenues to Purwoyoso Sub Ngaliyan Semarang. That trade has no effect on the income of the merchant Market Purwoyoso Subdistrict Ngaliyan Semarang. That site to the merchant Market revenues Ngaliyan Semarang District Purwoyoso. That there are influences between capital, the hours of trade, and the new location of the merchant Market revenues Ngaliyan Semarang District Purwoyoso. The amount of influence of remaining 60,2%, influenced the existing variable model outside of 39.8%.


(8)

viii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pasar Setelah Relokasi Di Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang”.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan serta kerjasama yang baik dari beberapa pihak, tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang banyak kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 3. Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

4. Penguji utama yang telah memberikan evaluasi dan bimbingan hingga skripsi ini menjadi lebih baik.

5. Dosen Pembimbing I, Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si, yang telah memberikan bimbingan, arahan dan bantuan dengan penuh kesabaran dan kerendahan hati.


(9)

ix

6. Dosen Pembimbing II, Kusumantoro S.Pd, M.Si, yang telah memberikan bimbingan dan dorongan moral sehingga membuat penulis bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh jajaran Dosen dan karyawan Jurusan EP dan FE UNNES.

8. Kepala Dinas pasar Purwoyoso Kota Semarang beserta para stafnya.

9. Orang tua, adik seluruh keluarga atas doa, dukungan moral dan nasihat selama ini.

10.Teman-teman EP angkatan tahun 2008, terima kasih atas kebersamannya selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, waktu dan tenaga yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf dan terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Semarang,

Aditya septian pratama NIM. 7450408062


(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v

SARI ... vi

ABSTRACT ... vii

PRAKATA ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Permasalahan ... 9

1.3Tujuan Penelitian ... 10

1.4Manfaat Penelitian ... 11

1.4.1. Manfaat Praktis ... 11

1.4.2. Manfaat Teoritis ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Pasar ... 12

2.1.1 Definisi Pasar ... 12

2.1.2 Pasar Menurut Jumlah Penjual dan Pembeli ... 13


(11)

xi

2.1.4 Fungsi Pasar ... 15

2.1.5 Pasar Persaingan Sempurna ... 16

2.1.6 Mekanisme Pasar ... 17

2.2 Lokasi Pasar ... 17

2.3 Transportasi ... 20

2.4 Modal ... 21

2.5 Jam Kerja ... 23

2.6 Pendapatan ... 24

2.6.1 Jenis-jenis pendapatan ... 25

2.6.2 Faktor yang mempengaruhi pendapatan ... 25

2.6.3 Keuntungan Maksimum ... 26

2.7 Penelitian terdahulu ... 27

2.8 Kerangka Berpikir... 29

2.9 Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1Populasi dan Sampel ... 32

3.1.1. Populasi ... 32

3.1.2. Sampel ... 32

3.2Variabel Penelitian ... 34

3.2.1 Variabel Bebas (X) ... 34

3.2.2 VariabelTerikat (Y) ... 35

3.3Jenis dan Sumber Data ... 35

3.4Metode Pengumpulan Data ... 36

3.4.1. Metode Angket atau Kuesioner ... 36

3.4.2. Observasi ... 36

3.4.3. Metode Dokumentasi ... 37

3.5Uji Validitas dan Reliabilitas Data ... 37


(12)

xii

3.4.2. Uji Reliabilitas Data ... 38

3.6Analisis Data ... 39

3.5.1. Deskripsi Data ... 39

3.5.2. Uji Normalitas Data ... 42

3.5.3. Uji Asumsi Klasik ... 42

3.5.4. Analisis Regresi Linier Berganda ... 44

3.5.5. Uji Hipotesis ... 44

3.5.6. Koefisien Determinasi (R2) ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Hasil Penelitian ... 47

4.1.1 Statistik Deskriptif Data ... 47

4.1.2 Analisis Data ... 52

4.1.2.1 Uji Normalitas Data ... 52

4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 53

4.1.2.3 Pengujian Hipotesis ... 55

4.1.2.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 60

4.2 Pembahasan ... 61

BAB V PENUTUP ... 65

5.1. Simpulan ... 65

5.2. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN - LAMPIRAN


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Banyaknya Pasar dan Jenis pasar di Kota Semarang Tahun : 2006 – 2010 .... 3

1.2 Jenis Bangunan Pasar Purwoyoso Setelah Relokasi ... 6

1.3 Jumlah Pedagang Sebelum dan Sesudah Relokasi ... 6

1.4 Pedagang yang Menempati Dasaran Setelah Relokasi ... 9

1.5 Rujukan kategori Pendapatan ... 34

1.6 Rujukan kategori jam dagang ... 35

1.7 Rujukan kategori lokasi ... 35

1.8 Rujukan kategori modal ... 36

1.9 Deskripsi Umur Pedagang ... 41

1.10Deskripsi Tingkat Pendidikan Terakhir Pedagang ... 42

1.11Deskripsi Jenis Kelamin Pedagang ... 42

1.12Deskripsi Modal Pedagang ... 43

1.13Jam Dagang Pedagang ... 43

1.14Deskripsi Lokasi Pasar ... 44

1.15Deskripsi Pendapatan Pedagang ... 45

1.16Uji Normalitas Data ... 46

1.17Hasil Uji Heteroskedastisitas Dengan Uji Glejser ... 47


(14)

xiv

1.19 Analisis Regresi Pengaruh modal, jam berdagang, lokasi berdagang, dan

pendapatan pedagang ... 49

1.20Uji T ... 51

1.21Hasil Uji Simultan ... 53


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1 Kerangka Berpikir ... 24


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 68

2 Tabulasi Data Penelitian ... 71

3 Hasil Analisis Data ... 75

4 Surat Ijin Penelitian ... 77

5 Surat Pelaksanaan Penelitian ... 78


(17)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolak ukur untuk menunjukkan adanya pembangunan ekonomi suatu daerah, dengan kata lain pertumbuhan ekonomi dapat memperlihatkan adanya pembangunan ekonomi.

Pembangunan tidak sekedar ditunjukkan oleh prestasi pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara, akan tetapi lebih dari itu pembangunan mempunyai perspektif yang lebih luas. Dimensi sosial yang sering diabaikan dalam pendekatan pertumbuhan ekonomi justru mendapat tempat yang strategis dalam pembangunan. Dalam proses pembangunan, selain memperhitungkan dampak aktifitas ekonomi terhadap kehidupan sosial masyarakat, lebih dari itu dalam proses pembagunan dilakukan upaya yang bertujuan untuk mengubah struktur perekonomian kearah yang lebih.

Dewasa ini istilah pasar dikategorikan kedalam pasar tradisional dan pasar modern. Hal mendasar yang membedakan keduanya adalah proses interaksi dan pola pengelolaan atau manajemen antara keduanya. Pada pasar tradisional yang pada umumnya dimiliki oleh pemerintah, terjadi interaksi langsung antara penjual dan


(18)

pembeli, dengan proses tawar menawar. Sementara pasar modern, pada umumnya pembeli melakukan kegiatan secara swalayan, atau terdapat pramuniaga, dan sistem pembelian dilakukan dengan harga yang sudah ditetapkan, terdapat label harga. Pasar modern diantaranya adalah pertokoan, mall, plasa, minimarket, supermarket dan hipermarket.

Keberadaan pasar, khususnya yang tradisional, merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonorni masyarakat di suatu wilayah. Pasar tradisional sejatinya memiliki keunggulan bersaing alamiah yang tidak dimiliki secara langsuhg oleh pasar modern. Lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang yang lengkap, harga yang rendah, sistem tawar menawar yang menunjukkan keakraban antara penjual dan pembeli merupakan keunggulan yang dimiliki oleh pasar tradisional.

Eksistensi pusat perbelanjaan modern seperti minimarket, supermarket hingga hipermarket sedikit mengusik keberadaan pasar tradisional. Kesamaan fungsi yang dimiliki oleh pusat perbelanjaan modern dan pasar tradisional, telah menimbulkan persaingan antara keduanya. Menjamurnya pusat perbelanjaan modern dikhawatirkan akan mematikan keberadaan pasar tradisional yang merupakan refleksi dan ekonomi kerakyatan. Pasar tradisional identik dengan kondisi yang kumuh, kotor, dan bau, sehingga memberikan atmosfer yang tidak nyaman dalam berbelanja. Ini merupakan kelemahan terbesar pasar tradisional. Sebaliknya, pusat perbelanjaan modern memberikan suasana berbelanja yang nyaman serta dilengkapi pendingin


(19)

ruangan dengan fasilitas belanja yang bersih dan higienis, maka tidak salah apabila konsumen lebih memilih berbelanja di pusat perbelanjaan modern dibandingkan pasar tradisional.

Pasar tradisional memiliki berbagai kelemahan yang telah menjadi karakter dasar yang sangat sulit diubah, mulai dari faktor desain, tata ruang, tata letak, dan tampilan yang tidak sebaik pusat perbelanjaan modern, alokasi waktu operasional yang relatif terbatas, kurangnya teknologi yang digunakan, kualitas barang yang kurang baik, kurangnya promosi penjualan, rendahnya tingkat keamanan, kesemrawutan parkir, hingga berbagai isu yang merusak citra pasar tradisional seperti maraknya informasi produk barang yang menggunakan zat kimia berbahaya, praktek penjualan daging oplosan, serta kecurangan-kecurangan lain dalam aktivitas penjualan dan perdagangan. Kompleksitas kelemahan pasar tradisional tersebut menyebabkan konsumen beralih dari pasar tradisional ke pusat perbelanjaan modern. Pasar tradisional memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh pusat perbelanjaan modern yaitu adanya sistem tawar menawar yang menunjukkan keakraban antara penjual dan pembeli. Di pasar tradisional terdapat suatu komunikasi yang tidak akan ditemui di pusat perbelanjaan modern. Sistem tawar menawar dalam transaksi jual beli di pasar tradisional membuat suatu hubungan tersendiri antar penjual dan pembeli. Berbeda dengan pusat perbelanjaan modern, dimana harga barang sudah ditetapkan dan tidak ada komunikasi antara penjual dan pembeli.


(20)

Tabel 1.1

Banyaknya Pasar dan Jenis pasar di Kota Semarang Tahun : 2006 - 2010

No Jenis Pasar 2006 2007 2008 2009 2010

1 Dept. Store 10 10 10 10 10

2 Pasar swalayan 52 52 52 52 52

3 Pasar Pembelanjaan 2 2 2 2 2

4 Pasar Umum 47 47 47 47 47

5 Pasar Hewan 1 1 1 1 1

6 Pasar Buah 1 1 1 1 1

No Jenis Pasar 2006 2007 2008 2009 2010

7 Pasar Sepeda 1 1 1 1 1

8 Pasar Ikan 2 2 2 2 2

9 Lain-lain 3 3 3 3 3

Jumlah /Total 119 119 119 119 119 Sumber : Bps Kota Semarang, 2010

Dari data di atas dapat di ketahui banyaknya pasar dan jenis-jenis pasar dari tahun 2006 sampai 2010 tidak mengalami perubahan. Dan dari sembilan jenis pasar tersebut pasar swalayan yang paling banyak, ada 52 jumlah dan dimungkinkan karena pasar swalayan banyak di minati konsumen/ pembeli karena pasar swalayan dan segi tempat bersih dan rapi. Dan data di atas urutan yang paling banyak kedua adalah pasar umum. Pasar umum ini di Semarang adalah kebanyakan pasar tradisional yang juga banyak di minati dengan jumlah 47 pasar tetap sama dan tahun 2006 sampai


(21)

2010. Pasar yang paling sedikit adalah pasar-pasar khusus, di maksudkan adalah pasar yang menjual hanya satu produk yaitu misalnya pasar hewan.

Dalam perekonomian suatu negara maupun daerah, kenyataannya terdapat berbagai sektor-sektor yang rnemperlihatkan tingkat pertumbuhan perekonornian yaitu sektor formal dan sektor informal. Dalam sektor informal umumnya usaha kecil dengan modal, ruang lingkup, dan pengembangan yang terbatas serta sedikit sekali menerima proteksi secara resmi dari pemerintah. Banyak juga sektor informal yang mampu diangkat sebagai suatu kegiatan atau pekerjaan untuk menghasilkan pendapatan pada suatu masyarakat. Usaha berdagang merupakan salah satu usaha yang dapat menghasilkan penghasilan bagi masyarakat, dalam hal ini adalah usaha berdagang dalam suatu pasar tradisional.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian,barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa


(22)

Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Sernarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang, berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging.Sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah hypermarket, pasar swalayan supermarket), dan minimarket.

Seperti yang akan peneliti kaji mengenai pendapatan pedagang di Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Berdagang di pasar tidak jauh dari berbagai kendala, misalnya relokasi atau pemindahan lokasi pasar tempat berdagang yang mempengaruhi tingkat pendapatan pedagang.

Setelah relokasi Pasar Purwoyoso tersebut, bangunan pasar tersebut terdiri dan jenis bangunan yang permanen seperti kios, los, kantor dinas pasar, toilet, dan Musholla. Berikut ini merupakan gambaran Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang setelah relokasi:


(23)

Tabel 1.2

Jenis Bangunan Pasar Purwoyoso Setelah Relokasi

Jenis Bangunan Jumlah

Kios 24

Los 84

Kantor Dinas Pasar 1

MCK 5

Musholla 1

Koperasi Pasar 1

Jumlah 116

Sumber : Kantor Dinas Pasar Purwoyoso, 2011

Tabel diatas merupakan jenis bangunan yang ada di Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Dan rincian jumlah pedagang dan jenis dagangannya ada di tabel di bawah ini sebagai berikut:

Tabel 1.3

Jumlah Pedagang Sebelum dan Sesudah Relokasi Tahun Sebelum Relokasi Setelah Relokasi

2010 144

2011 108


(24)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah pedagang sebelum relokasi adalah 144 pedagang, tetapi setelah relokasi menjadi 108. Mengapa demikian, menurut pegawai Kantor Dinas Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang bahwa pedagang yang memilih tidak berjualan dikarenakan tidak memilki biaya lebih untuk mengkontrak kios. Pada kenyataannya pedagang yang membeli banyak yang tidak berjualan dikarenakan kurangnya modal atau memilih jenis dagangannya. Dengan alasan itu maka pedagang yang tidak mempunyai jiwa berdagang, karena takut akan tidak laku.

Tabel 1.4

Pedagang yang Menempati Kios Setelah Relokasi

No Jenis Dagangan Jumlah Pedagang

1 Sembako 24

2 Sayuran 20

3 Makanan 9

4 Pakaian 7

5 Buah 5

6 Bolo Pecah 5

7 Kelontong 4

8 Jajanan 4


(25)

10 Ikan Laut 4

11 Roti 3

12 Kelapa Parut 3

13 Daging 2

14 Bumbu Masak 2

15 Jamu 2

16 Tahu 2

17 Sandal 1

18 Tempe 1

19 DLL 6

Jumlah 108

Sumber : Kantor Dinas Pasar Purwoyoso, 2011

Dari data di atas menunjukan jumlah pedagang setelah relokasi, yang paling banyak adalah pedagang sembako ada 24 orang dan yang paling sedikit adalah pedagang sandal dan tempe. Dan pengurangan jumlah pedagang tersebut berpengaruh terhadap retribusi pasar, dan kantor dinas pasar mempunyai data tersebut seperti berikut:

Pendapatan retribusi pasar Purwoyoso sebelum relokasi pada tahun 2010 sebesar Rp. 78.840.000, mengalami penurunan jumlah pendapatan reribusi pasar sebesar Rp. 19.710.000,00 pada tahun 2011 setelah relokasi pasar. Hal ini dikarenakan jumlah pedagang yang tidak berjualan. Hasil retribusi tersebut didapatkan dari jumlah keseluruhan pendapatan retribusi dari pedagang pasar


(26)

purwoyoso setelah dan sebelum relokasi. Menurut relevansinya terhadap pendapatan retribusi pasar tersebut, dapat diketahui bahwa peran pembentuk suatu retribusi pasar adalah dengan pajak kios, pajak fasilitas pasar, serta pajak ijin mendirikan dagangan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Utami selaku pedagang ikan di pasar Purwoyoso, menyatakan bahwa setelah adanya relokasi pendapatan memang mengalami peningkatan karena letak lokasi yang baru bersih dan rapi, yang dulunya secara lokasi tidak tertata dan kumuh. Hal ini juga diperjelaskan oleh Ibu Ida selaku pedagang sembako, yang menyatakan bahwa adanya suatu kenaikan penadapatan yang dimungkinkan pembeli merasa nyaman, senang karena dipasar purwoyoso memilki fasilitas lengkap dan letak yang strategis selain itu ada koperasi yang berguna untuk pinjam modal untuk usaha dagang. Rata-rata pendapatan pedagang sebelum direlokasi Rp. 2.600.000,00 per bulan setelah direlokasi naik dua kali lipat menjadi sebesar Rp. 5.600.000,00 per bulan. Hal itu tentu menguntungkan para penjual di pasar dan pasti akan mempengaruhi pendapatan para pedagang mereka. Tetapi dari keadaan tersebut masih banyak kekurangan, yaitu banyak para penjual yang menempati los atau kios lokasinya berbeda- beda. Misalnya para pedagang yang menempati los letaknya strategis dan ada pula para pedagang yang menempati los kurang strategis yang letaknya jauh dari keramaian yang letaknya di pojokan pasar dan mahalnya harga sewa los dan kios setelah direlokasi.

Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang pendapatan pedagang pasar setelah relokasi di pasar purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Ngaliyan


(27)

Semarang. Untuk tujuan tersebut, maka judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang pasar setelah relokasi di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang”.

1.2 Perumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang diatas, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan pedagang pasar tersebut. Menurut (Swasta, 1988) Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi pendapatan para pedagang pasar yaitu modal. Modal usaha yang relatif besar jumlahnya akan memungkinkan suatu unit penjualan dengan banyak jenis produk. Dengan cara tersebut, pendapatan yang akan didapatnya juga semakin besar. Selain modal usaha menurut (Swasta, 1988) faktor yang bisa mempengaruhi pendapatan yaitu lokasi berjualan. Lokasi tempat untuk berdagang akan sangat berpengaruh besar terhadap pendapatan, karena tempat atau lokasi yang strategis untuk berjualan akan mudah dijangkau oleh para pembeli sehingga akan diketahui pendapatan pedagang tersebut. Selain itu, kondisi tempat atau keadaan untuk berjualan juga berpengaruh terhadap pendapatan para pedagang. Jika tempat berjualan tersebut kotor, tidak nyaman, pembeli pun akan berfikir dua kali untuk membeli suatu barang di tempat tersebut sehingga akan berpengaruh terhadap pendapatan mereka. Ketiga Faktor lama berjualan atau jam berdagang, dampak jam berdagang sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan pedagang.

Dengan melihat latar belakang masalah di atas, maka dapat diketahui perumusan masalah sebagai berikut:


(28)

1) Adakah pengaruh antara modal terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang?

2) Adakah pengaruh antara jam berdagang terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang?

3) Adakah pengaruh antara lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang?

4) Adakah pengaruh antara modal, jam berdagang, dan lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pernyataan penelitian di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengaruh modal, jam berdagang dan lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang

2) Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang

3) Untuk rnengetahui pengaruh jam berdagang terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang

4) Untuk mengetahui pengaruh lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang


(29)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi pembangunan, khususnya mengenai pendapatan Pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.

2) Manfaat praktis

Diharapkan penelitian ini bagi pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang untuk meningkatkan pendapatan mereka.

3) Manfaat akademis


(30)

14

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2007:72). Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang yaitu sebanyak 108 pedagang.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006 : 56). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:117).

Menurut Arikunto (2006:112), jika populasinya besar atau lebih dari 100 maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

a) Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.

b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.


(31)

c) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja sampelnya lebih besar akan lebih baik.

Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan menggunakan metode rumus Slovin (Husein, 2001 : 120), yaitu

Dimana :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir

Dalam penelitian ini diketahui N sebesar 108, e ditetapkan sebesar 10%. Jadi jumlah minimal sampel yang diambil oleh peneliti adalah sebesar :


(32)

51,92

Jumlah minimal sampel yang diambil sebesar 51,92 yang dibulatkan menjadi 52 pedagang.

Berdasarkan perhitungan dengan rumus slovin di atas jumlah sampel dalam penelitian ini kurang lebih 52 pedagang. Dalam hal ini sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling) yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:118). Variabel penelitian dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (yang mempengaruhi) dan variabel terikat (yang dipengaruhi). Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Adalah suatu variabel yang akan mempengaruhi variabel terikat. Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah :

1) Modal (X1)

Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi lainya menghasilkan pemasukan dari hasil penjualan. Indikatornya adalah jumlah modal dan sumber modal.


(33)

2) Jam Dagang (X2)

Jam dagang adalah waktu yang digunakan selama melakukan aktivitas berjualan dipasar.

3) Lokasi (X3)

Lokasi berdagang adalah tempat berjualan para pedagang pasar. Indikatornya strategis atau belum tempat untuk berjualan para pedagang pasar tersebut.

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

Adalah suatu variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah pendapatan pedagang pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam penyusunan penelitian jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer dan data sekunder.

3.3.1 Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden yaitu kepada pedagang pasar yang bersangkutan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).


(34)

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan atau sumber lain yang telah ada sebelumnya dan diolah kemudian disajikan dalam bentuk teks, karya tulis, laporan penelitian, buku dan lain sebagainya. Data sekunder yang dibutuhkan diperoleh dari dinas pasar dan lembaga-lembaga terkait.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Suatu penelitian, metode pengumpulan data merupakan faktor yang cukup penting yang mempengaruhi hasil penelitian. Hal ini karena dengan pemilihan metode yang tepat, maka akan dapat diperoleh data yang tepat, relevan, dan akurat. Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu:

3.4.1 Observasi

Observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan panca indera. Observasi dapat dilaksanakan dengan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pengecap. Dengan demikian dapat dikatakan observasi adalah pengamatan secara langsung (Arikunto, 2006:140).

3.4.2 Observasi Angket atau Kuesioner

Metode angket/kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang diri pribadi atau hal lain yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 155). Dalam penelitian ini peneliti memberikan angket atau kuesioner untuk diisi responden yaitu pedagang pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.


(35)

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket jenis tertutup, artinya angket diberikan langsung kepada responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Penggunaan angket diharapkan akan memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban, pada item soal disediakan 4 (empat) pilihan jawaban dengan skor masing-masing sebagai berikut: katagori skor, masing-masing sebagai berikut:

a. Apabila jawaban a). diberi skor 4 b. Apabila jawaban b). diberi skor 3 c. Apabila jawaban c). diberi skor 2 d. Apabila jawaban d). diberi skor 1

3.4.3 Obsaervasi Dokumentasi

Dokumentasi dari asal dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan-catatan harian dan lain-lain. (Arikunto, 2006:158).

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Data 3.5.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2006:65). Pengukuran validitas instrumen penelitian ini dilakukan menggunakan validitas isi atau content validity. Validitas ini menunjuk


(36)

sejauh mana isi kuesioner mewakili semua aspek dari suatu konsep. Untuk mengetahui validitas instrumen mengunakan rumus korelasi produk moment, yaitu:

2 2

2

2 N Y Y X

X N

Y X XY

N rxy

(Arikunto, 2006:72) Keterangan:

xy

r = koefisien korelasi antara X dan Y N = jumlah objek uji coba

X = nilai dari X (skor tiap item) Y = nilai dari Y (skor tiap item)

2

X = jumlah kuadrat nilai X 2

Y = jumlah nilai kuadrat Y

XY = jumlah perkalian antara nilai X dan Y

Selanjutnya rXY dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf

signifikansi 5%. Dikatakan valid apabila harga r hitung > r table.

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006).


(37)

Reliabilitas angket penelitian dicari dengan menggunakan rumus alpha dengan alasan karena skor yang digunakan angket penelitian ini merupakan rentangan antara beberapa nilai yaitu 1-4.

2 2

11 1

1

t

b k

k r

(Arikunto, 2006:192) Keterangan:

11

r = Reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

2

b = jumlah varians butir 2

t = varians total

Selanjutnya r11 dikonsultasikan dengan r tabel dengan N (jumlah responden)

dengan taraf signifikan 5%. Dikatakan reliable apabila harga r hitung > r tabel.

Dari hasil pengukuran validitas dan reliabilitas data menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan adalah valid dan reliabel. Dengan demikian alat ukur (instrumen ) tersebut bisa digunakan untuk mencari data yang dibutuhkan

3.6 Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskripsi Data

Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendiskripsikan data pada instrumen modal, jam dagang, lokasi dan pendapatan.


(38)

1) Membuat tabel distribusi jawaban angket modal, jam dagang, lokasi dan pendapatan

2) Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan 3) Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap responden

4) Menentukan skor tersebut kedalam rumus %=

N n

x 100% Keterangan :

n = Skor yang diperoleh N = Skor Ideal

% = Persentase yang diperoleh (Ali Muhammad 1992:104) 1) Variabel Modal

Untuk mengetahui gambaran mengenai angket penelitian variabel modal dengan jumlah 3 item pertanyaan, masing-masing memiliki skor maksimal 2 dan skor minimal 1, sehingga memiliki skor tertinggi/maksimal 2 x 3 = 6 dan skor terendah/minimal 1 x 3 = 3, rentang skor (6 - 3) = 3 dengan interval kelas 3 : 2 = 1,5. Perhitungan tersebut dapat disajikan dengan table sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rujukan kategori modal

No Skor Kategori

1 5 – 6 Ya

2 3 – 4 Tidak


(39)

2) Variabel jam dagang

Untuk mengetahui gambaran mengenai angket penelitian variabel jam dagang dengan jumlah 4 item pertanyaan, masing-masing memiliki skor maksimal 4 dan skor minimal 1, sehingga memiliki skor tertinggi/maksimal 4 x 4 = 16 dan skor terendah/minimal 4 x 1 = 4, rentang skor (16-4) = 12 dengan interval kelas 12 : 4 = 3. Perhitungan tersebut dapat disajikan dengan table sebagai berikut:

Tabel 3.2 Rujukan kategori jam dagang

No Skor Kategori

1 14 – 16 Sering

2 11 – 13 Selalu

3 8 – 10 Kadang-kadang

4 4 – 7 Tidak

Sumber: data primer, diolah 2013 3) Variabel lokasi

Untuk mengetahui gambaran mengenai angket penelitian variabel lokasi dengan jumlah 5 item pertanyaan, masing-masing memiliki skor maksimal 4 dan skor minimal 1, sehingga memiliki skor tertinggi/maksimal 5 x 4 = 20 dan skor terendah/minimal 5 x 1 = 5, rentang skor (20-5) = 15 dengan interval kelas 15 : 4 = 3,75 dibulatkan jadi 4. Perhitungan tersebut dapat disajikan dengan table sebagai berikut:


(40)

Tabel 3.3 Rujukan kategori lokasi

No Skor Kategori

1 17 – 20 Sangat Baik

2 13 – 16 Baik

3 9 – 12 Tidak Baik

4 5 – 8 Sangat Tidak Baik

Sumber: data primer, diolah 2013 4) Variabel Pendapatan

Untuk mengetahui gambaran mengenai angket penelitian variabel pendapatan dengan jumlah 3 item pertanyaan, masing-masing memiliki skor maksimal 4 dan skor minimal 1, sehingga memiliki skor tertinggi/maksimal 3 x 4 = 12 dan skor terendah/minimal 3 x 1 = 3, rentang skor (12-3) = 9 dengan interval kelas 9 : 4 = 2,25 dibulatkan jadi 2. Perhitungan tersebut dapat disajikan dengan table sebagai berikut

Tabel 3.4 Rujukan kategori Pendapatan

No Skor Kategori

1 10 – 12 Sangat Meningkat

2 7 – 9 Meningkat

3 5 – 6 Tetap

4 3 – 4 Menurun

Sumber: data primer, diolah 2013

3.6.2 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model


(41)

regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Alat analisis yang dapat digunakan adalah dengan melihat tampilan plot atau data dapat juga menggunakan uji kolmogorov smirnov (Ghozali, 2009:147). Data analisis dengan bantuan komputer program SPSS. Data pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas lebih besar dari 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi normal.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Sehubungan dengan pemakaian metode regresi ganda, maka untuk menghindari pelanggaran asumsi-asumsi model klasik, perlu diadakan pengujian asumsi klasik. Adapun uji asumsi klasik tersebut adalah:

a. Uji multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut:

1. Jika R2 sangat tinggi tapi variabel independen banyak yang tidak signifikan, maka dalam model regresi terdapat multikolonieritas.

2. Melihat nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 berarti ada multikolonieritas.


(42)

Bila ternyata dalam model regresi terdapat multikolonieritas, maka harus menghilangkan variabel independen yang mempunyai korelasi tinggi (Ghozali, 2009:95).

b. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas.

Cara untuk mendeteksinya adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED sebagai (X) dengan residualnya SRESID sebagai (Y).

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:125).

3.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara modal, jam dagang, lokasi berdagang terhadap pendapatan pedagang pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis regresi. Metode analisis regresi yang


(43)

digunakan adalah analisis regresi berganda yang ditransformasikan ke logaritma berganda dengan menggunakan logaritma natural (Ln), bentuk persamaannya adalah sebagai berikut :

Ui LnX LnX

LnX Ln

YLn 0 1 1 2 2 3 3

Keterangan :

Y = pendapatan pedagang pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.

0 = Konstanta X1 = Modal X2 = Jam Dagang X3 = Lokasi berdagang

3 2

1, , = Variabel yang dicari untuk mengukur elastisitas hasil terhadap variabel X1,X2,X3.

3.6.5 Uji Hipotesis

a. Uji parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui kemaknaan koefisien parsial. Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai ttabel, maka kita menerima hipotesis alternatif (Ghozali, 2009:88). Hal ini berarti bahwa variabel modal, jam dagang, lokasi berdagang terhadap pendapatan pedagang pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang secara parsial. Selain


(44)

membandingkan nilai thitung dengan ttabel keputusan dalam uji t juga dapat dilihat dari tingkat signifikansinya. Jika tingkat signifikansinya dibawah 5% maka secara parsial variabel modal, jam dagang, lokasi berdagang berpengaruh terhadap pendapatan pedagang pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.

b.Uji simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2009:88). Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel, maka secara simultan variabel modal, jam dagang, lokasi berdagang berpengaruh terhadap pendapatan pedagang pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Seperti halnya ketika kita melakukan uji t, keputusan dalam melaksanakan uji F juga bisa dilihat dari tingkat signifikansinya. Jika tingkat signifikansinya dibawah 5% maka secara simultan variabel modal, jam dagang, lokasi berdagang berpengaruh terhadap pendapatan pedagang pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.

3.6.6 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0<R2<1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel


(45)

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:87).


(46)

30

4.1 Hasil penelitian

4.1.1 Analisis Deskripsi Data

1) Umur Pedangang

Deskripsi pedagang sampel menurut umur dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1

Deskripsi Umur Pedagang

No Rentang Umur F Persentase

1 25 - 65 tahun 50 96.2%

2 ≥ 66 tahun 2 3.8%

Jumlah 52 100.0%

Sumber : data primer diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa umur pedagang sampel pada kelompok umur lebih dari 66 tahun berjumlah 2 pedagang atau sebesar 3,8%, umur pedagang pada kelompok umur 25 – 65 tahun adalah 50 pedagang atau sebesar 96,2%. Ini menunjukkan bahwa kebanyakkan umur pedagang sampel berada pada kelompok umur usia produktif.

2) Pendidikan Pedagang

Deskripsi pedagang sampel menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini :


(47)

Tabel 4.2

Deskripsi Tingkat Pendidikan Terakhir Pedagang

No Pendidikan F Persentase

1 SD – SMP 31 59.6%

2 SMA - Diploma 21 40.4%

Jumlah 52 100.0%

Sumber : data primer diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pendidikan pedagang yang lulus SD – SMP adalah 31 pedagang atau 59,6%, SMA – Diploma sejumlah 21 pedagang atau 40,4%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pedagang sampel sangat rendah. Rendahnya pendidikan inilah yang mendorong seseorang untuk bekerja pada sektor pedagangan, yang diperlukan hanya ketrampilan dan pengalaman berdagang.

3) Jenis Kelamin Pedagang

Deskripsi pedagang sampel menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Deskripsi Jenis Kelamin Pedagang

No Jenis Kelamin F Persentase

1 Laki-laki 12 23.1%

2 Perempuan 40 76.9%

Jumlah 52 100%

Sumber: data primer, diolah 2013

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa pedagang yang berjenis laki-laki sebesar 12 orang atau 23,1% lebih sedikit dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan sebesar 40 orang atau 76,9%.


(48)

4) Modal Pedagang

Deskripsi pedagang sampel menurut modal dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Deskripsi Modal Pedagang

No Skor Kategori F Persentase

1 5 – 6 Ya 27 51.9%

2 3 – 4 Tidak 25 48.1%

Jumlah 52 100%

Sumber: data primer, diolah 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 52 orang diperoleh keterangan tentang modal pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang sebagai berikut. Sebanyak 27 orang (51,9%) berpendapat bahwa modal berdagang pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang berasal dari dana sendiri dan gunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana lain (alat-alat yang digunakan untuk berdagang). Sebanyak 25 orang (48,1%) berpendapat bahwa modal berdagang pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang berasal dari dana pinjaman dan gunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana lain (alat-alat yang digunakan untuk berdagang).

5) Jam Dagang

Deskripsi pedagang sampel menurut jam dagang dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini :


(49)

Tabel 4.5 Jam Dagang Pedagang

No Skor Kategori F Persentase

1 14 – 16 Sering 9 17.3%

2 11 – 13 Selalu 26 50.0%

3 8 – 10 Kadang-kadang 17 32.7%

No Skor Kategori F Persentase

4 4 – 7 Tidak 0 0.0%

Jumlah 52 100%

Sumber: data primer, diolah 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 52 orang diperoleh keterangan tentang jam dagang pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang sebagai berikut sebagai berikut. Sebanyak 9 orang (17,3%) berpendapat bahwa pedagang sering berdagang di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Sebanyak 26 orang (50%) berpendapat bahwa pedagang selalu berdagang di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Sebanyak 17 orang (32,7%) berpendapat bahwa pedagang kadang-kadang berdagang di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.

6) Lokasi

Deskripsi pedagang sampel menurut lokasi pasar dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6

Deskripsi Lokasi Pasar

No Skor Kategori F Persentase

1 17 – 20 Sangat Baik 18 34.6%

2 13 – 16 Baik 33 63.5%


(50)

4 5 – 8 Sangat Tidak Baik 0 0.0%

Jumlah 52 100%

Sumber: data primer, diolah 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 52 orang diperoleh keterangan tentang lokasi Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang sebagai berikut sebagai berikut. Sebanyak 18 orang (34,6%) berpendapat bahwa lokasi berdagang di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang sangat baik. Sebanyak 33 orang (63,5%) berpendapat bahwa lokasi berdagang di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang baik. Sebanyak 1 orang (1,9%) berpendapat bahwa lokasi berdagang di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang tidak baik.

7) Pendapatan

Deskripsi pedagang sampel menurut pendapatan yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7

Deskripsi Pendapatan Pedagang

No Skor Kategori F Persentase

1 10 – 12 Sangat Meningkat 19 36.5%

2 7 – 9 Meningkat 33 63.5%

3 5 – 6 Tetap 0 0.0%

4 3 – 4 Menurun 0 0.0%

Jumlah 52 100%


(51)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 52 orang diperoleh keterangan tentang pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang sebagai berikut sebagai berikut. Sebanyak 19 orang (36,5%) berpendapat bahwa pendapatan berdagang di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang sangat meningkat. Sebanyak 33 orang (63,5%) berpendapat bahwa pendapatan berdagang di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang meningkat.

4.1.2 Analisis Data

4.1.2.1Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Alat analisis yang dapat digunakan adalah dengan melihat tampilan plot atau data dapat juga menggunakan uji kolmogrov smirnov (Ghozali, 2009:147). Data analisis dengan bantuan komputer program SPSS. Data pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas lebih besar dari 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi normal.

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Modal Jam Dagang Lokasi Pendapatan

N 52 52 52 52


(52)

Std. Deviation 1.09210 2.06128 1.57505 1.32785

Most Extreme Differences Absolute .176 .159 .178 .150

Positive .176 .105 .178 .150

Negative -.176 -.159 -.149 -.148

Kolmogorov-Smirnov Z 1.273 1.146 1.285 1.083

Asymp. Sig. (2-tailed) .078 .145 .074 .192

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan one-sample kolmogrov-smirnov test menunjukkan bahwa semua variabel berdistribusi normal. Nilai profitabilitas dari modal sebesar 0,078; jam dagang sebesar 0,145; lokasi sebesar 0,074; dan pendapatan sebesar 0,192. Nilai profitabilitas dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 sehingga menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi uji normalitas.

4.1.2.2Uji Asumsi Klasik

Sehubungan dengan pemakaian metode regresi ganda, maka untuk menghindari pelanggaran asumsi-asumsi model klasik, perlu diadakan pengujian asumsi klasik. Adapun uji asumsi klasik tersebut adalah:

a. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data di maksudkan untuk mendeteksi gangguan yang diakibatkan faktor- faktor dalam model tidak memiliki varians yang sama. Jika varians berbeda disebut homokedastisitas model regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedasisitas dilakukan dengan menggunakan uji


(53)

glejser. Uji glejser menunjukkan bahwa model regresi tidak terkena heteroskedastisitas, jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05.

Tabel 4.9

Uji Homogenitas Data

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .466 .783 .595 .554

Modal -.114 .089 -.241 -1.284 .205

Jam Dagang .091 .049 .361 1.847 .071

Lokasi -.023 .071 -.071 -.327 .745

a. Dependent Variable: AbsUt

Uji glejser menunjukkan bahwa model regresi tidak terkena heteroskedastisitas, jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 artinya kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (Ghozali, 2009: 108).

Berdasarkan uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari variabel modal sebesar 0,205 lebih dari 0,05 artinya variabel modal tidak mengalami heteroskedastisitas. Nilai signifikansi dari variabel jam dagang sebesar 0,071 lebih dari 0,05 artinya variabel jam dagang tidak mengalami heteroskedastisitas. Nilai signifikansi dari variabel lokasi sebesar 0,745 lebih dari 0,05 artinya variabel lokasi tidak mengalami heteroskedastisitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh homogen.


(54)

b. Uji Multikolinieritas Data

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2009:95). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian adanya multikolinier ini dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF (varians inflation factor) pada masing-masing variabel bebasnya. Jika nilai VIFnya lebih kecil dari 10 tidak ada kecenderungan terjadi gejala multikolinier.

Tabel 4.10

Uji Multikolinieritas Data

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Modal .541 1.849

Jam Dagang .499 2.003

Lokasi .407 2.457

a. Dependent Variable: Pendapatan

Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa modal mempunyai nilai tolerance 0,541 dan VIF 1,849; jam dagang mempunyai nilai tolerance 0,499 dan VIF 2,003; lokasi mempunyai nilai tolerance 0,407 dan VIF 2,457. Sehingga nilai dari masing-masing variabel menunjukkan bahwa nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.


(55)

4.1.2.3Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis data dan pengijuan hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda, dimana dalam analisis regresi tersebut akan menguji pengaruh modal, jam dagang, lokasi terhadap pendapatan. Pengolahan data menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 16.00 berdasarkan data-data yang diperoleh dari 52 sampel penelitian yang dilakukan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji persamaan regresi secara parsial maupun simultan.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.00 yaitu antara nilai modal (X1), jam dagang (X2), dan lokasi (X3), dan pendapatan (Y) digunakan analisis regresi berganda.

Tabel 4.11

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.523 1.283 1.966 .055

Modal .819 .146 .674 5.609 .000

Jam Dagang -.156 .081 -.242 -1.933 .059

Lokasi .280 .117 .332 2.400 .020


(56)

Hasil analisis regresi berganda diperoleh koefisien untuk variabel bebas X1 = 0,819 , X2= -0,156, X3 = 0,280 dengan konstanta sebesar 2,523, sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah:

Y = 2,523 + 0,819X1 - 0,156X2 + 0,280X3 Model regresi tersebut mengandung arti :

a. Nilai konstan (Y) sebesar 2,523 yang berarti bahwa jika modal, jam dagang dan lokasi sama dengan nol maka pendapatan akan mengalami penurunan 2,523 . b. Koefisien regresi X1 (modal) dari perhitungan linier berganda didapat nilai

koefisien (b1) = 0,819, hal ini berarti setiap ada peningkatan modal (X1) sebesar 1 % maka pendapatan (Y) akan meningkat sebesar 0.819 % dengan anggapan variabel jam dagang (X2), dan variabel lokasi (X3) adalah konstan.

c. Koefisien regresi X2 (jam dagang) dari perhitungan linier berganda didapat nilai koefisien (b2) -0,156, hal ini berarti setiap ada peningkatanjam dagang (X2) sebesar 1 % maka pendapatan (Y) akan menurun sebesar 0.156 % dengan anggapan variabel i modal (X1), variabel lokasi (X3) adalah konstan.

d. Koefisien regresi X3 (lokasi) dari perhitungan linier berganda didapat nilai koefisien (b3) = 0,280, hal ini berarti setiap ada peningkatan lokasi (X3) sebesar 1 % maka pendapatan (Y) akan meningkat sebesar 0.280 % dengan anggapan variabel modal (X1), dan variabel jam dagang (X2) adalah konstan.


(57)

b. Uji hipotesis secara parsial (uji t)

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial. Hasil analisis uji hipotesis antara variabel bebas X1, X2, dan X3 terhadap Y diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.12

Uji Hipotesis Parsial (t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part

1 (Constant) 2.523 1.283 1.966 .055

Modal .819 .146 .674 5.609 .000 .759 .629 .495

Jam Dagang -.156 .081 -.242 -1.933 .059 .366 -.269 -.171

Lokasi .280 .117 .332 2.400 .020 .611 .327 .212

a. Dependent Variable: Pendapatan

1) Pengujian Hipotesis 1 (H1) dengan uji t atau uji parsial

Dalam tabel 4.13 menunjukan bahwa koefisien korelasi secara parsial untuk variabel modal sebesar 0,819. Uji keberartian koefisien korelasi untuk hasil t hitung sebesar 5,609 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 ( 0,000 < 0,05) maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima maka menunjukan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan.

Sehingga hipotesis 1 (H1) yang diuji dalam penelitian ini yaitu ” modal berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang” diterima. Kontribusi modal terhadap pendapatan pedagang


(58)

Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang (r²) adalah (0.629)² x 100% = 14,51%.

2) Pengujian Hipotesis 2 (H2) uji t atau uji parsial

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dengan yang dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS versi 16.00 seperti yang terangkum dalam tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi secara parsial untuk variabel jam dagang sebesar -0,156. Uji keberartian koefisien korelasi untuk hasil t hitung sebesar -1,933 dengan probabilitas sebesar 0,002. Nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,59 (0,059 > 0,05) maka dengan demikian Ha ditolak menerima Ho maka menunjukan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut tidak signifikan. Sehingga hipotesis 2 (H2) yang diuji dalam

penelitian ini yaitu ” jam dagang berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang” ditolak.

3) Pengujian Hipotesis 3 (H3) uji t atau uji parsial

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dengan yang dilakukan dengan menggunakan computer program SPSS versi 16.00 seperti yang terangkum dalam tabel di atas menunjukan bahwa koefisien korelasi secara parsial untuk variabel lokasi sebesar 0,280. Uji keberartian koefisien korelasi untuk hasil t hitung sebesar 2,400, dengan probabilitas sebesar 0,020. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari pada 0,05 (0,020 < 0,05) dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha, maka dengan demikian Ho ditolak menerima Ha


(59)

maka menunjukan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan. Sehingga hipotesis 3 (H3) yang diuji dalam penelitian ini yaitu ”lokasi berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang” diterima. Kontribusi lokasi terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang (r²) adalah (0.327)² x 100% = 6,60%.

c. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2009:88). Hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.13 Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 56.253 3 18.751 26.731 .000a

Residual 33.670 48 .701

Total 89.923 51

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Modal, Jam Dagang b. Dependent Variable: Pendapatan

Hasil pengujian pada tabel di atas, uji simultan (uji F) menunjukkan bahwa nilai Ftabel didapat dari df1 = 3 dan df2 = 48 dengan alpha = 0,05 artinya kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%. Tabel 4.14 menunjukkan bahwa diperoleh nilai Fhitung


(60)

sebesar 26,731 dikarenakan nilai Fhitung (26,731) > Ftabel (2,733) atau besarnya probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian, dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari modal, jam dagang dan lokasi sebagai variabel bebas secara simultan (bersama-sama) terhadap pendapatan pedagang sebagai variabel terikat.

4.1.2.4Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai prosentase kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien determinasi. Dalam out put SPSS, koefisien determinasi terletak pada table Model Summary dan tertulis R square. sebagai berikut.

Tabel 4.14

Uji Koefisien Determinasi Secara Bersama-Sama

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .791a .626 .602 .83753

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Modal, Jam Dagang

Sumber : Data primer diolah, 2013

Dari hasil perhitungan statistik dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,602, hal itu berarti bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan X1, X2, dan X3 sebesar 60,2%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel yang ada diluar model sebesar 39,8 %.


(61)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh modal terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso

Kecamatan Ngaliyan Semarang.

Ekonomi modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru. Karena modal menghasilkan barang-barang baru atau merupakan alat untuk memupuk pendapatan maka akan menciptakan dorongan dan minat untuk menyisihkan kekayaannya maupun hasil produksi dengan maksud yang produktif dan tidak untuk maksud keperluan yang konsumtif.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai t hitung modal sebesar 5,609 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 ( 0,000 < 0,05) maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti modal berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.

Modal dapat diciptakan untuk menahan diri dalam bentuk konsumsi, dengan tujuan pendapatannya akan dapat lebih besar lagi di masa yang akan datang. Pengembangan pembangunan ekonomi akan terlaksana bila pembentukan modal berjalan baik. Oleh sebab itu pembangunan yang berhasil akan tetap berusaha meningkatkan modalnya.


(62)

4.2.2 Pengaruh jam berdagang terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.

Hasil t hitung jam dagang sebesar -1,933 dengan probabilitas sebesar 0,002. Nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,59 (0,059 > 0,05) maka dengan demikian Ha ditolak menerima Ho maka menunjukan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti jam dagang tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata waktu operasi pedagang pasar tradisional sudah cukup wajar bila dikaitkan dengan tingkat pendapatan yang diperoleh.

Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Tjiptoroso dalam (Asakdiyah dan Sulistyani 2004), membuktikan adanya hubungan langsung antara jam kerja dengan tingkat pendapatan. Setiap penambahan waktu operasi akan makin membuka peluang bagi bertambahnya omzet penjualan. Jam kerja pedagang pasar tradisional sangat bervariasi. Hal ini di karenakan pada tempat penelitian Tjiptoroso dalam (Asakdiyah dan Sulistyani 2004), terjadi interaksi jual – beli pada jam yang tidak tentu sehingga pendapatan berpengaruh terhadap jam berdagang. Oleh sebab itu di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan tidak berpengaruh karena transaksi jual – beli dilakukan semuanya atau serentak pada jam tertentu, yaitu pada pagi hari atau dikatakan pasar krempyeng jadi jam berdagang tidak berpengaruh pada variabel pendapatan.

4.2.3 Pengaruh lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.


(63)

Sebuah pasar yang letaknya strategis akan lebih terjamin kelancaran penjualannya daripada yang letaknya di tempat yang kurang strategis. Faktor-faktor keramaian lalu lintas, kemungkinan sebagai tempat pemberhentian orang untuk berbelanja, keadaan penduduk di lingkungan tersebut, keadaan perparkiran kendaraan dan lain-lain merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi sebuah pasar.

Berdasarkan hasil analisa data diperoleh nilai t hitung lokasi pasar sebesar 2,400, dengan probabilitas sebesar 0,020. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari pada 0,05 (0,020 < 0,05) dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha, maka dengan demikian Ho ditolak menerima Ha maka menunjukan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan. Hal ini berarti lokasi berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang.

Lokasi usaha yang strategis akan mudah terlihat oleh konsumen, sehingga akan banyak konsumen yang berdatangan. Meningkatnya jumlah pelanggan akan berakibat pada peningkatan laba bersih usaha. Jarak dengan pemukiman masyarakat yang diperkirakan akan berkunjung sebaiknya juga tidak terlalu jauh, dan untuk mencapainya tersedia cukup fasilitas transportasi atau aksesibilitas yang lancar. Hal ini menjadikan jarak yang jauh dirasakan menjadi lebih dekat yaitu adanya jalan dan alat transportasi, kemudahan untuk parkir, kelengkapan dan kualitas barang-barang yang dijual dan kemudahan untuk mencapai lokasi (tidak macet misalnya).


(64)

4.2.4 Pengaruh modal, jam berdagang, dan lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang

Menurut Cristopher Pass dalam Arjanggi (2011:23), menyatakan bahwa pasar adalah pertukaran yang mempertemukan para penjual dan pembeli suatu produk (product), faktor produksi (factor of production) untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli secara langsung dalam waktu dan tempat tertentu.

Hasil dari analisis regresi berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh antara modal, jam berdagang, dan lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Salah satu yang harus dipertimbangkan dalam melakukan suatu usaha yang pihak saingan agar barang dagangan dapat terjual meningkat. Barang dagangan dalam jumlah besar dapat meningkatkan volume penjualan sehingga dibutuhkan penambahan modal yang besar. Tambahan yang diperoleh dengan kredit dan pengolahan kredit yang dapat mengembangkan usaha.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Wahyudin dan Oktarina yang menyimpulkan bahwa hasil pengujian koefisien regresi secara sereapak dengan uji F menunjukkan nilai Fhitung sebesar 54,645. Sedangkan nilai Ftabel sebesar 2,46. Sehingga Nilai Fhitung > Ftabel yang berarti bahwa variabel bebas secara serempak atau bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Hal ini berarti variabel modal usaha, jam kerja, jumlah tenaga kerja dan variabel lama uasaha secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel terikat tingkat pendapatan pedagang pasar.


(65)

49

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahwa modal berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Berdasarkan nilai t hitung modal sebesar 5,609 dengan probabilitas sebesar 0,000.

2. Bahwa jam dagang tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Berdasarkan Hasil t hitung jam dagang sebesar -1,933 dengan probabilitas sebesar 0,002.

3. Bahwa lokasi berpengaruh terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Berdasarkan nilai t hitung lokasi pasar sebesar 2,400, dengan probabilitas sebesar 0,020.

4. Bahwa ada pengaruh antara modal, jam berdagang, dan lokasi yang baru terhadap pendapatan pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang. Besarnya pengaruh sebesar sebesar 60,2%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel yang ada diluar model sebesar 39,8 %.


(66)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada pedagang Pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Secara khusus, bagi pedagang hendaknya melakukan menambah modal sehingga kebutuhan untuk perdagangan dapat dipenuhi sehingga pedagang akan semakin berkembang dengan baik dan akan dapat mendapatkan keuntungan lebih banyak.

2. Dalam menentukan lokasi berdagang seharusnya pihak pedagang lebih memperhatikan keadaan, letak yang dekat dengan konsumen dan yang jauh dengan konsumen harus memberikan pelayanan yang lebih baik.

3. Perlu dikajinya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pendapatan pedagang antara lain produk, harga dan lain sebagainya.


(67)

67

DAFTAR PUSTAKA

Arjanggi, Wisnu Raga. 2011. Analisis Kinerja Penerimaan Retribusi Pasar di Kabupaten Demak Tahun 2006-2009. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Asakdiyah dan Sulistyani. 2004. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Di Kota Yogyakarta. Jurnal Akuntansi & Manajemen, Vol.15 No.1, April 2004. Yogyakarta. STIE YKPN Yogyakarta.

Boediono. 1982. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Cetakan IV. Semarang : BP UNDIP

Gilarso. 1991. Pengantar Ilmu Ekonomi. Yogyakarta: anggota IKAPI

Raharja, Pratama. 2002. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sadono. 2006. Teori Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. . 2007. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Samuelson dan Nordhaus. 2003. Ilmu Mikro Ekonomi Edisi Ketujuh Belas. Jakarta: PT Media Global Edukasi.

Sigit Triandaru. 2001. Ekonomi Mikro Pendekatan Kontemporer. Jakarta: PT Salemba Empat.

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Wahyudi dan Oktariana. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional. Jurnal Ekonomi &


(68)

Manajemen Dinamika, Vol.16 No.1, 2007. Semarang. Unnes Semarang


(69)

53

KUESIONER PENELITIAN

Dengan Hormat,

Bersamaan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar

pertanyaan sebagai data agar dapat menyusun skripsi saya yang berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang pasar setelah relokasi di pasar purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang”. Saya mengharapkan

kesediaannya untuk menjawab dengan baik. Atas kerjasamanya, Saya ucapkan terimakasih.

Identitas Responden

1. Nama Pengusaha :

2. Umur : ………tahun

3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Wanita

4. Pendidikan : a. SD d. Diploma

b. SMP e. Sarjana

c. SMA

Mohon berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban sesuai pilihan Bapak/Ibu.

Pertanyaan Modal

1. Apakah modal usaha pada awal berdagang berasal dari dana sendiri?

a. Ya b. Tidak

2. Bapak/Ibu memperoleh modal usaha dari pinjaman?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah jumlah modal yang Bapak/ibu gunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana lain (alat-alat yang digunakan untuk berdagang)?


(70)

Jam Berdagang

4. Berapa lama bapak/ibu/saudara/i berdagang di pasar Purwoyoso?

a. 5 jam c. 7 jam

b. 6 jam d. 8 jam

5. Dimulai dari jam berapa bapak/Ibu mulai membuka kios di pasar Purwoyoso?

a. Jam 04.00 c. Jam 06.00

b. Jam 05.00 d. Jam 07.00

6. Berapa hari Bapak/ibu berjualan di pasar Purwoyoso?

a. 1 – 2 hari c. 5 – 6 hari

b. 3 – 4 hari d. Setiap hari

Hari apa saja bapak/ibu berjualan...

7. Apakah Bapak/ibu berjualan dalam sehari tersebut dilakukan pada jam-jam tertentu saja ?

a. Sering c. Kadang-kadang

b. Selalu d. Tidak

Lokasi

8. Apakah lokasi pasar sekarang strategis?

a. Sangat strategis c. Tidak Stategis

b. Strategis d. Sangat Tidak Stategis

Apa alasan lokasi pasar strategis...

9. Bagaimana kondisi keamanan pasar ini menurut bapak/ibu/saudara/i, setelah pasar di relokasi?

a. Sangat aman c. Tidak Aman

b. Aman d. Sangat Tidak Aman

10.Menurut bapak/ibu/saudara/i, bagaimana kondisi fasilitas-fasilitas di pasar ini?

a. Sangat Baik c. Tidak Baik


(71)

11.Menurut bapak/ibu/saudara/i, apakah letak pasar terjangkau oleh pembeli?

a. Sangat terjangkau c. Tidak

terjangkau

b. Terjangkau d. Sangat Tidak

terjangkau

12.Apakah transportasi mudah diperoleh untuk pergi kepasar?

a. Sangat mudah c. Tidak mudah

b. Mudah d. Sangat Tidak mudah

Pendapatan

13.Apakah pedagang mudah memperoleh keuntungan dilokasi pasar yang baru?

a. Sangat mudah c. Tidak mudah

b. Mudah d. Sangat Tidak mudah

Berapa keuntungan yang diperoleh sebelum pasar relokasi... Berapa keuntungan yang diperoleh setelah pasar relokasi...

14.Apakah pendapatan bapak/ibu/saudara/i meningkat setelah pasar di relokasi?

a. Sangat meningkat c. Tetap

b. Meningkat d. Menurun

Berapa pendapatan yang diperoleh sebelum pasar relokasi... Berapa pendapatan yang diperoleh setelah pasar relokasi...

15.Apakah bapak/ibu/saudara/i mudah memperoleh pendapatan tambahan setelah pasar di relokasi?

a. Sangat mudah c. Tidak mudah


(72)

TABULASI DATA PENELITIAN

No Resp Umur Pendidikan JK

Modal

% K

Jam Dagang

% K

1 2 3 4 5 6 7

1 R-01 36 Diploma P 2 1 2 5 83% Ya 3 4 2 4 13 81% Selalu

2 R-02 42 SMA L 2 1 2 5 83% Ya 4 2 4 3 13 81% Selalu

3 R-03 45 SMA P 1 1 1 3 50% Tidak 2 1 3 3 9 56% Kurang

4 R-04 26 SMA L 1 1 2 4 67% Tidak 4 1 3 3 11 69% Selalu

5 R-05 50 SD P 1 2 1 4 67% Tidak 2 3 4 2 11 69% Selalu

6 R-06 41 SMA P 2 2 1 5 83% Ya 4 3 4 2 13 81% Selalu

7 R-07 33 SMA P 1 1 1 3 50% Tidak 2 2 2 2 8 50% Kurang

8 R-08 34 SMA P 1 1 2 4 67% Tidak 2 2 4 3 11 69% Selalu

9 R-09 57 SD P 1 2 1 4 67% Tidak 3 1 2 4 10 63% Kurang

10 R-10 48 SD L 2 1 2 5 83% Ya 4 4 2 3 13 81% Selalu

11 R-11 71 SD P 1 1 2 4 67% Tidak 3 1 4 2 10 63% Kurang

12 R-12 55 SD P 2 2 2 6 100% Ya 3 3 4 4 14 88% Sering

13 R-13 47 SMA P 1 2 1 4 67% Tidak 3 2 2 3 10 63% Kurang

14 R-14 63 SD P 2 1 2 5 83% Ya 2 3 3 4 12 75% Selalu

15 R-15 31 Diploma P 2 2 2 6 100% Ya 2 4 4 3 13 81% Selalu

16 R-16 31 Diploma P 2 2 2 6 100% Ya 3 4 4 2 13 81% Selalu

17 R-17 44 SMA P 1 2 2 5 83% Ya 4 3 2 3 12 75% Selalu

18 R-18 49 SMA P 2 1 1 4 67% Tidak 2 1 4 3 10 63% Kurang

19 R-19 54 SMP P 1 2 2 5 83% Ya 3 1 4 4 12 75% Selalu

20 R-20 40 SMA P 1 1 1 3 50% Tidak 2 1 3 2 8 50% Kurang

21 R-21 51 SMP P 2 2 2 6 100% Ya 4 3 4 2 13 81% Selalu

22 R-22 42 SD L 2 2 2 6 100% Ya 4 3 3 4 14 88% Sering

23 R-23 41 SD P 1 2 2 5 83% Ya 4 1 4 3 12 75% Selalu

24 R-24 58 SD P 1 1 1 3 50% Tidak 2 2 2 2 8 50% Kurang

25 R-25 47 SMA P 1 1 2 4 67% Tidak 3 2 4 2 11 69% Selalu

26 R-26 46 SMA P 2 2 2 6 100% Ya 4 2 4 3 13 81% Selalu

27 R-27 59 SD P 2 2 2 6 100% Ya 4 4 4 2 14 88% Sering

28 R-28 52 SD P 2 2 2 6 100% Ya 4 3 4 4 15 94% Sering

29 R-29 38 SMA P 2 2 1 5 83% Ya 3 4 2 4 13 81% Selalu

30 R-30 46 SD L 1 1 1 3 50% Tidak 3 1 2 2 8 50% Kurang


(1)

1 (Constant) 2.523 1.283 1.966 .055

Modal .819 .146 .674 5.609 .000

Jam Dagang -.156 .081 -.242 -1.933 .059

Lokasi .280 .117 .332 2.400 .020

a. Dependent Variable: Pendapatan

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 2.523 1.283 1.966 .055

Modal .819 .146 .674 5.609 .000 .759 .629 .495

Jam Dagang -.156 .081 -.242 -1.933 .059 .366 -.269 -.171

Lokasi .280 .117 .332 2.400 .020 .611 .327 .212


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)