8
4. Karakteristik Masyarakat Pesisir Suryo Adiwibowo • Karakterisitk masyarakat pesisir ditinjau dari interaksinya terhadap lingkungan dan
sumberdaya alam • Kearifan-kearifan masyarakat pesisir dalam pengelolaan pesisir
• Pranata sosial masyarakat pesisir • Dampak pengaruh luar intervensi terhadap masyarakat pesisir bagi pengelolaan
wilayah pesisir • Pemerintahan terhadap potensi pesisir oleh masyarakat
5. Sistem Hukum dan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir di Indonesia. Suparman AJacub Rais
• Urgensimanfaat hukum dan kelembagaan bagi stakeholders pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan pesisir
• Bagaimana pola hubungankerja sama antar lembaga yang ada selama ini? Apa saja masalah-masalah kelembagaan yang dihadapi sampai saat ini? Bagaimana cara
mengatasinya? • Implikasi dari UU No 22 Tahun 1999 dan PP 25 tahun 2000 terhadap pengelolaan
sumberdaya pesisir di Indonesia 6. Perspektif Masyarakat Terhadap Nilai Ekonomi Sumberdaya Pesisir Dr. Akhmad Fauzi
• Mengapa masyarakat sering menilai rendah terhadap sumberdaya pesisir • Bagaimana masyarakat menilai sumberdaya pesisir secara ekonomi
• Pendekatan yang digunakan dalam menilai sumberdaya pesisir • Tools apa yang digunakan dalam menghitung sumberdaya pesisir
• Contoh kasus penilaian sumberdaya pesisir
7. Peranan Stakeholders Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Dr. Neviaty P. Zamani • Pengertian stakeholders
• Bagaimana mengindetifikasi stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan pesisir • Bagaimana mekanisme hubungan antar stakeholders
• Bagaimana seharusnya peran dan fungsi setiap stakeholders
8. Pengembangan Sektor Perikanan Tangkap dan Budidaya di Indonesia Dr. A. Fedi Sondita
• Konsep, prospek dan potensi pengembangan sektor perikanan di Indonesia • Tantangan dan peluang pengembangan sektor perikanan di Indonesia
• Permasalahan yang dihadapi dalam sektor perikanan • Studi kasus pengembangan sektor perikanan di Indonesia
9. Pemanfaatan Jasa Lingkungan untuk Wisata Bahari Lilik Sudarwati • Pengertian wisata bahari
• Tantangan dan peluang pengembangan wisata bahari di Indonesia • Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan wisata bahari di Indonesia
• Studi kasus pengelolaan wisata bahari di Indonesia
10. Metode PRA dan RRA LSM ·
Pengertian PRA dan RRA ·
Kelebihan dan kekurangan metode PRA dan RRA 11. Metode Identifikasi Isu dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Dr. Budy Wiryawan
• Pemahaman tentang isu-isu pesisir dan lautan • Cara identifikasi isu-isu pesisir
• Penentuan prioritas isu
9
Hari Jam Mater Pengajar TotalJam
4. 2. Jadwal acara
Total jam pengajarankelas
10
elatihan Kader Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu dilaksanakan di Wisma Dahlia Bandar Lampung. Pelatihan ini ditujukan kepada anggota masyarakat dari
Desa Pematang Pasir Kecamatan Ketapang dan Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Pelatihan ini dimaksudkan untuk
membina kader-kader yang nantinya akan berperan sebagai motivator bagi masyarakat di kedua desa tersebut untuk mengelola sumberdaya pesisir. Seperti diketahui bahwa saat itu
tahun keempat Proyek Pesisir Lampung sedang mengembangkan contoh pengelolaan terpadu pada tingkat desa, yaitu Rencana Pengembangan Daerah Perlindungan Laut
Berbasis Masyarakat di Desa Tejang Pulau Sebesi dan Pengelolaan Rehabilitasi Mangrove di Desa Pematang Pasir, Lampung Selatan. Pelatihan ini diikuti sebanyak 28 peserta, terdiri
antara lain 7 orang wakil masyarakat Desa Pematang Pasir dan 10 orang wakil Desa Tejang Pulau Sebesi. Meskipun pelatihan ini diperuntukkan bagi masyarakat dari lokasi percontohan
Proyek Pesisir Lampung, namun karena banyak permintaan dari luar lokasi percontohan Proyek Pesisir, maka Proyek Pesisir juga melibatkan partisipan lain, yaitu 2 orang dari wakil
LSM, serta masing-masing 1 orang dari Rajabasa, Labuan Maringgai, Margasari Lampung Timur dan Pulau Puhawang.
Pelatihan ini di rancang dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat desa. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan lebih difokuskan pada pengenalan permasalahan lapangan yang ada
di kedua desa tersebut. Penyajian beberapa materi terpilih hanya diberikan selama dua hari dengan penekanan pada konsep-konsep aplikatif, seperti Pengelolaan Sumberdaya
Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat, Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, Kebijakan- kebijakan dan Perencanaan Pembangunan Daerah Lampung dan Simulasi Analisis
Permasalahan serta ditambah materi-materi teoritis seperti Ekosistem Wilayah Pesisir dan Proses Penyusunan Profil Wilayah Pesisir. Keluar yang diharapkan dari pelatihan ini adalah
1 peningkatan kapasitas peserta sebagai kader pelatihan dalam mendampingi masyarakat lainnya dalam memberikan pemahaman bidang pengelolaan pesisir terpadu, khususnya
dalam menggali atau mengidentifikasi isupermasalahan, dan 2 munculnya kesadaran dan keinginan peserta pelatihan untuk memecahkan persoalan-persoalan pengelolaan pesisir
yang ada di desa mereka.
Inti dari pelatihan ini adalah kegiatan praktek lapangan yang dilakukan selama dua hari, yaitu ke Desa Tejang Pulau Sebesi dan Desa Pematang Pasir. Pada bagian ini peserta
didampingi oleh para fasilitator melakukan identifikasi isu melalui pengamatan dan diskusi wawancara dengan anggota masyarakat yang ada di kedua desa tersebut. Secara umum
para peserta telah mampu mengidentifikasi isu-isu pengelolaan wilayah pesisir yang ada di kedua desa tersebut. Isu-isu yang mereka identifikasi adalah 1 isu yang terdapat di Desa
Pematang Pasir seperti degradasi pantai akibat penebangan mangrove secara besar-besaran
5 Pelatihan Kader Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir Terpadu 24 - 30 Juni 2001
P
11
yang dikonversi menjadi lahan tambak, tanah timbul, perubahan lahan sawah menjadi tambak, jalur hijau; 2 isu yang terdapat di Pulau Sebesi meliputi status kepemilikan lahan, kerusakan
terumbu karang, pengoperasian jaring dasar, konflik nelayan, dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan serta kurangnya pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
Untuk lebih mendalami isu yang telah diidentifikasi, maka pada bagian akhir dari pelatihan ini, peserta pelatihan diarahkan untuk lebih mendalami isu-isu tersebut dengan cara
menganalisis dan menuangkan ke dalam kerangka pengidentifikasian isu dalam pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir. Pelatihan yang difasilitasi oleh Learning Team PP-PKSPL ini
telah memberikan beberapa pengetahuan baru bagi para peserta berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh panitia. Hasil evaluasi tersebut adalah peningkatan pemahaman peserta
terhadap istilah pengelolaan terpadu, peningkatan wawasan peserta terhadap makna pengelolaan yaitu, upaya, merawat, proses, menjaga, melindungi, melaksanakan,
mengawasi, menggarap, dan memanfaatkan, serta kesadaran peserta terhadap kebutuhan akan pengetahuan pengelolaan wilayah pesisir. Dari hasil evaluasi tersebut terlihat keinginan
yang besar dari para peserta untuk mendapatkan pelatihan lebih lanjut baik terhadap mereka maupun terhadap masyarakat lainnya.
12
elatihan ini juga merupakan pelatihan yang dilakukan untuk para stakeholders di level pengambil kebijakan. Pesertanya sebanyak 34 orang yang berasal dari Perguruan Tinggi
yang tergabung dalam INCUNE maupun PT lainnya UNHAS, UNDIP, UNILA, UBH, UNRI, Univ. Khairun Ternate, Dinas Kelautan Prop. Jambi, KalTeng, Minahasa, Lampung Selatan,
DPRD Kab. Minahasa, BAPEDALDA Riau, BAPPEDA KalTim, SulUt, NTT, Jawa Tengah, serta Dinas Kehutanan Lampung
6.1. Silabus materi dan jadwal pelatihan yang diberikan adalah:
Pengelolaan Pesisir Terpadu: Sebuah Pengantar •
Hari : Senin
• Tanggal : 29 Oktober 2001
• Jam
: 09:00-10:30 Topik bahasan:
• Konsep dasar pengelolaan pesisir terpadu
• Bentuk, pola dan permasalahan pemanfaatan sumberdaya di wilayah pesisir
• Perlunya pengelolaan sumberdaya pesisir
• Pengelolaan wilayah pesisir terpadu dalam konteks pembangunan berkelanjutan
Ekosistem dan Sumberdaya di Wilayah Pesisir •
Hari : Senin
• Tanggal : 29 Oktober 2001
• Jam
: 10:45-12:00 Topik bahasan:
• Tipologi ekosistem dan sumberdaya di wilayah pesisir
• Hubungan antar ekosistem pesisir dan antar ekosistem pesisir dan darat serta keterkaitan
fungsionalnya •
Kaidah-kaidah pemanfaatan sumberdaya pesisir berkelanjutan •
Contoh-contoh pengelolaan sumberdaya pesisir terpadu Siklus Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir
• Hari
: Senin •
Tanggal : 29 Oktober 2001 •
Jam : 13:00-15:00
Topik bahasan: •
Siklus perencanaan dan relevansinya dengan pengelolaan wilayah pesisir •
Tahapan-tahapan dalam pengelolaan wilayah pesisir
6 Pelatihan Pengelolaan Pesisir
Terpadu 29 Oktober - 3 November 2001
13
• Kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan dalam setiap tahapan
• Indentifikasi permasalahan sebagai titik awal perencanaan
• Contoh-contoh penerapan siklus perencanaan dalam pengelolaan wilayah pesisir
Aspek Sosial-Ekonomi Masyarakat Pesisir dan Strategi Pemberdayaan Mereka untuk Pengelolaan Secara Terpadu
• Hari
: Senin •
Tanggal : 29 Oktober 2001
• Jam
: 15:30-17:15 Topik bahasan:
• Pentingnya pemahaman terhadap aspek sosial-ekonomi masyarakat untuk proses
pengelolaan wilayah pesisir •
Indikator terukur untuk sukses perbaikan aspek sosial dan ekonomi akibat dari pengelolaan wilayah pesisir
• Teknik praktis untuk memahami aspek sosial-ekonomi masyarakat pesisir
• Konsep pemberdayaan masyakarat dan contoh-contoh yang pernah diterapkan
Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir untuk Bidang Perikanan Tangkap •
Hari : Selasa
• Tanggal
: 30 Oktober 2001 •
Jam : 08:00-09:30
Topik bahasan: •
Pentingnya perikanan tangkap bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pesisir dan nasional •
Indikator terukur untuk sukses pengelolaan perikanan tangkap pesisir berbasis masyarakat •
Teknik praktis untuk mengkaji kondisi perikanan tangkap di wilayah pesisir •
Strategi perencanaan pengelolaan perikanan tangkap dan contoh-contoh yang pernah diterapkan
Peraturan dan Kelembagaan yang diperlukan untuk Penerapan Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu
• Hari
: Selasa •
Tanggal : 30 Oktober 2001
• Jam
: 09:45-11:45 Topik bahasan:
• Peraturan-peraturan yang terkait dengan pengelolaan wilayah pesisir.
• Jenis peraturan yang diperlukan agar pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu yang
efektif dapat terwujud •
Jenis kelembagaan yang diperlukan agar pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu yang efektif dapat terwujud
• Indikator terukur dari efektivitas peraturan-peraturan yang mendukung terciptanya
pengelolaan wilayah pesisir yang efektif. •
Teknik praktis untuk mengkaji aspek peraturan dan kelembagaan dari pengelolaan wilayah pesisir
• Contoh-contoh peraturan yang pernah diterapkan dan efektivitasnya
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir: Manfaat dan Strategi Pelaksanaannya Dalam Konteks Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat
• Hari
: Rabu •
Tanggal : 31 Oktober 2001
• Jam
: 08:00-10:00