Deskripsi Data Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

sturges dan me Tabel No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. variabe Gam 2 4 6 8 10 12 14 F re k u en si 47 es. Setelah jumlah kelas diketahui lalu menc menentukan panjang kelas rentangkelas interv el 2. Distribusi Frekuensi Variabel Panjang Lan Kelas Interval Tally 127,00 - 133,08 ||| 133,09 - 139,17 |||| || 139,18 - 145,26 |||| |||| ||| 145,27 - 151,35 |||| |||| 151,36 - 157,44 |||| |||| | 157,45 - 163,53 || 163,54 - 169,62 | Jumlah: Untuk memperjelas deskripsi data, berikut bel panjang langkah lari 25 M: ambar 15. Grafik Variabel Panjang Langkah La 3 4 13 10 11 2 Panjang Langkah Lari 25 ncari rentang data rval. angkah Lari 25 M Frekuensi f 3 7 13 10 11 2 1 47 t histogram untuk Lari 25 M 1 M Kelas Interval 48 b. Frekuensi Langkah Per Detik Lari 20 M Dilambangkan dengan , dari output dilampiran olah data pada Frequencies diperoleh skor dengan mean sebesar 3,80, median sebesar 3,76, mode sebesar 3,70. Standar deviasi diperoleh sebesar 0,38, range sebesar 2,11. Nilai minimum 3,17 dan nilai maksimum 5,28. Agar data lebih menarik dan mudah dipahami maka diperlukan penyusunan tabel distribusi frekuensi. Menurut Sugiyono 2006: 29-31 yaitu dengan terlebih dahulu mencari jumlah kelas interval 1+3,3logN. Rumus ini dinamakan rumus sturges. Setelah jumlah kelas diketahui lalu mencari rentang data dan menentukan panjang kelas rentangkelas interval. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Frekuensi Langkah Per Detik lari 20 M No. Kelas Interval Tally Frekuensi f 1. 3,17 – 3,47 |||| || 7 2. 3,48 – 3,78 |||| |||| |||| || 17 3. 3,79 – 4,09 |||| |||| |||| || 17 4. 4,10 – 4,40 ||| 3 5. 4,41 – 4,71 | 1 6. 4,72 – 5,02 | 1 7. 5,03 – 5,33 | 1 Jumlah: 47 Untuk memperjelas deskripsi data, berikut histogram untuk variabel frekuensi langkah per detik lari 20 M: Gambar 1 c. Kemam Dilamb Freque sebesa sebesa maksim diperlu Sugiyo jumlah sturges dan me 10 12 14 16 18 Fre F re k u en si 49 r 16. Grafik Variabel Frekuensi Langkah Per D ampuan Lari Sprint 100 M mbangkan dengan Y, dari output dilampiran uencies diperoleh skor dengan mean sebesar sar 20,07, mode sebesar 18,59. Standar de sar 1,98, range sebesar 9,29. Nilai minimum simum 25,16. Agar data lebih menarik dan mudah d rlukan penyusunan tabel distribusi freku yono 2006: 29-31 yaitu dengan terlebih ah kelas interval 1+3,3logN. Rumus ini di es. Setelah jumlah kelas diketahui lalu menc menentukan panjang kelas rentangkelas interv 2 4 6 8 10 12 14 16 18 4 14 14 3 1 1 Frekuensi Langkah Per Detik Lari 20 Detik Lari 20 M n olah data pada sar 20,42, median deviasi diperoleh m 15,87 dan nilai dipahami maka kuensi. Menurut dahulu mencari dinamakan rumus ncari rentang data rval. 1 ri 20 M Tab No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. variabe Gamb 2 4 6 8 10 12 14 F re k u en si 50 abel 4. Distribusi Frekuensi Kemampuan Lari S Kelas Interval Tally F 15.87 – 17,20 | 17,21 – 18,54 |||| || 18,55 – 19,88 |||| |||| ||| 19,89 – 21,22 |||| |||| 21,23 – 22,56 |||| |||| 22,57 – 23,90 ||| 23,91 - 25,24 ||| Jumlah: Untuk memperjelas deskripsi data, berikut bel kemampuan lari sprint 100 M: bar 17. Garafik Variabel Kemampuan Lari Sp 1 4 13 10 10 3 Kemampuan Lari Sprint 100 M ri Sprint 100 M Frekuensi f 1 7 13 10 10 3 3 47 t histogram untuk Sprint 100 M 3 00 M 51

B. Hasil Uji Prasyarat

Sebelum dilakukan analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi atau uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Penggunaan uji normalitas untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang diperoleh sedangkan penggunaan uji linearitas untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat. 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas menggunakan bantuan SPSS 16.0 dengan uji Kolmogorov Smirnov . Dalam uji normalitas ini data dinyatakan normal apabila signifikansi 0,05. Dari output dilampiran olah data pada NPar Tests dapat diketahui bahwa nilai signifikasi Asymp. Sig. 2-tailed untuk kemampuan lari sprint 100 M sebesar 0,670, panjang langkah lari 25 M sebesar 0,781 dan frekuensi langkah per detik lari 20 M sebesar 0,256. Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas No Variabel Kesimpulan 1. Kemampuan lari sprint 100 M 0,670 0,05 Normal 2. Panjang langkah Lari 25 M 0,781 0,05 Normal 3. Frekuensi langkah Per Detik Lari 20 M 0,256 0,05 Normal Karena signifikansi untuk ketiga variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa populasi data kemampuan lari sprint 52 100 M, panjang langkah lari 25 M dan frekuensi langkah per detik lari 20 M berdistribusi normal. 2. Uji linearitas Uji linearitas merupakan uji prasyarat yang dilakukan sebelum melakukan analisis korelasi. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel secara signifikan mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji linearitas menggunakan bantuan SPSS 16.00 dengan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila nilai signifikansi, dapat dilihat pada linearity kurang dari 0,05. Signifikansi 0,05. a. Dari output dilampiran pengolahan data pada Means. Untuk hasil uji linearitas variabel panjang langkah lari 25 M dengan kemampuan lari sprint 100 M Y dapat dilihat pada output ANOVA Table Linearity kolom Sig. Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada linearitas sebesar 0,021. Karena signifikansi kurang dari 0,05 0,021 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara panjang langkah lari 25 M dengan kemampuan lari sprint 100 M terdapat hubungan yang linear. b. Dari output dilampiran pengolahan data pada Means. Untuk hasil uji linearitas variabel frekuensi langkah per detik lari 20 M dengan kemampuan lari sprint 100 M Y dapat dilihat pada output ANOVA Table Linearity kolom Sig. Dapat diketahui bahwa nilai

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Univers

2 43 11

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Univers

0 2 19

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI 100 METER MELALUI PENDEKATAN BERMAIN.

0 2 16

HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

0 2 15

PENDAHULUAN HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

1 4 11

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

2 8 93

Pelatihan lari akselerasi lebih meningkatkan kecepatan lari 100 meter daripada pelatihan lari interval pada siswa SMA di Kabupaten Badung.

0 0 13

Pengaruh metode latihan dan panjang tungkai terhadap prestasi lari cepat 100 meter JOKO SAROSO2010

3 61 124

HUBUNGAN POWER TUNGKAI, PANJANG LANGKAH, DAN KECEPATAN 10 LANGKAH DENGAN HASIL LARI SPRINT 50 METER SISWA PUTRA KELAS VII SMP N 1 MANISRENGGO, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 101

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER

1 1 75