pengalaman ini tidak hanya bersifat pribadi individual, tetapi juga bersifat sosial. Pendidikan merupakan suatu lembaga yang konstruktif untuk memperbaiki
masyarakat. Realisasi pendidikan dalam bentuk perkembangan bukan hanya perkembangan anak dan pemuda-pemuda, melainkan juga perkembangan
masyarakat. Tujuan pendidikan diarahkan untuk mencapai suatu kehidupan yang
demokratis. Demokratis bukan dalam arti politik, melainkan sebagai cara hidup bersama sebagai way of life, pengalaman bersama dan komunikasi bersama.
Tujuan pendidikan merupakan usaha agar individu melanjutkan pendidikannya. Tujuan pendidikan terletak pada proses pendidikan itu sendiri, yakni kemampuan
dan keharusan individu meneruskan perkembangannya. Dalam penyusunan bahan ajaran menurut Dewey hendaknya memperhatikan
syarat-syarat sebagai berikut: 1. Bahan ajaran hendaknya konkret, dipilih yang betul-betul berguna dan
dibutuhkan, dipersiapkan secara sistematis dan mendetil, 2. Pengetahuan yang telah diporoleh sebagai hasil belajar, hendaknya
ditempatkan dalam kedudukan yang berarti, yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan baru, dan kongkrit yang lebih menyeluruh.
2. Landasan Psikologis
Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antar-individu manusia, yaitu antara peserta didik dengan pendidik dan juga antara peserta didik dengan orang-orang
yang lainnya. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya, karena kondisi psikologisnya. Manusia berbeda dengan benda atau tanaman, karena benda atau
tanaman tidak mempunyai aspek psikologis. Manusia juga lain dari binatang, karena kondisi psikologis manusia jauh lebih tinggi tarafnya dan lebih kompleks
dibandingkan dengan binatang. Berkat kemampuan-kemampuan psikologis yang lebih tinggi dan kompleks inilah sesungguhnya manusia menjadi lebih maju, lebih
banyak memiliki kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan dibandingkan dengan binatang.
Apa yang dimaksud dengan kondisi psikologis itu? Kondisi psikologis merupakan karakteristik psikofisik seseorang sebagai individu, yang dimaklumi
Landasan Desain Pesan Pembelajaran Page 5
dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksi dengan lingkungannya. Perilaku- perilaku tersebut merupakan manifestasi dari ciri-ciri kehidupannya, baik yang
tampak maupun yang tidak tampak, perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor. Kondisi psikologis setiap individu berbeda, karena perbedaan tahap
perkembangannya, latar belakang sosial-budaya, juga karena perbedaan faktor- faktor yang dibawa dari kelahirannya. Kondisi ini pun berbeda pulat bergantung
pada konteks, peranan, dan status individu di antara individu-individu yang lainnya. Interaksi yang tercipta dalam situasi pendidikan harus sesuai dengan
kondisi psikologis para peserta didik maupun kondisi pendidiknya. Interaksi pendidikan di rumah berbeda dengan di interaksi antara anak dan guru pada
jenjang sekolah dasar berbeda dengan sekolah lanjutan pertama dan sekolah lanjutan atas.
Peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses perkembangan. Tugas utama yang sesungguhnya dari pendidikan adalah
membantu perkembangan peserta didik secara optimal. Sejak kelahiran sampai menjelang kematian, anak selalu berada dalam proses perkembangan,
perkembangan seluruh aspek kehidupannya. Tanpa pendidikan di sekolah, anak tetap berkembang, tetapi dengan pendidikan di sekolah tahap perkembangannya
menjadi lebih tinggi dan lebih luas. Apa yang dididikkan dan bagaimana cara mendidiknya, perlu disesuaikan dengan pola-pola perkembangan anak.
Karakteristik perilaku individu pada tahap-tahap perkembangan, serta pola-pola perkembangan individu menjadi kajian Psikologi Perkembangan.
Perkembangan atau kemajuan-kemajuan yang dialami anak sebagian besar terjadi karena usaha belajar, baik berlangsung melalui proses peniruan,
pengingatan, pembiasaan, pemahaman, penerapan, maupun pemecahan masalah. Pendidik atau guru melakukan berbagai upaya, dan menciptakan berbagai
kegiatan dengan dukungan berbagai alat bantu pengajaran agar anak-anak belajar. Cara belajar-mengajar mana yang dapat memberikan hasil secara optimal serta
bagaimana proses pelaksanaannya membutuhkan studi yang sistematik dan mendalam. Studi yang demikian merupakan bidang pengkajian dari Psikologi
Belajar. Minimal ada dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum,
Landasan Desain Pesan Pembelajaran Page 6
yaitu Psikologi Perkembangan dan Psikologi Belajar. Keduanya sangat diperlukan, baik di dalam merumuskan tujuan, memilih dan menyusun bahan ajar,
memilih dan menerapkan metode pembelajaran serta teknik-teknik penilaian.
3. Landasan Sosial dan Budaya