BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS FUNGSI
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN
Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur
pendukung tugas Kepala Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah serta bertanggungjawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang lingkungan hidup. Sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bojonegoro
2013 – 2018, bahwa masalah lingkungan menjadi isu yang sangat penting di Kabupaten Bojonegoro karena adanya kegiatan eksploitasi
sumber daya migas dan penambangan pasir sungai secara liar yang berpotensi merusak lingkungan. Sisi positif perkembangan ekonomi
yang didorong oleh pesatnya pertumbuhan sektor migas memicu perkembangan sektor ekonomi lainnya, juga membawa dampak negatif
terjadinya penurunan kualitas air dan udara, ketika kualitas lingkungan mengalami penurunan, produktifitas sektor pertanian dan perkebunan
yang sangat tergantung pada kualitas lingkungan juga akan menurun. Konversi lahan pertanian ke lahan terbangun mengakibatkan
berkurangnya pesediaan air tanah di wilayah catchment utama, perubahan iklim dan cuaca, ancaman bencana alam banjir, longsor,
dan kekeringan menjadi tantangan sekarang dan di masa mendatang, sehingga upaya-upaya penanggulangan bencana dan penyadaran
kelestarian lingkungan harus terus dilakukan. Untuk dapat mencapai itu semua diperlukan kerja keras serta
dukungan dari berbagai pihak dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada. Adapun
permasalahan terkait dengan penyelenggaraan pelayanan pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah :
1. Belum adanya pos pengaduan masyarakat terkait dugaan kasus pencemaran dan perusakan lingkungan;
2. Belum adanya laboratorium lingkungan dan tenaga laboratorium yang kompeten di bidangnya;
3. Belum adanya perda tentang ijin lingkungan dan; 4. Masih lemahnya penegakan hukum lingkungan dikarenakan belum
adanya jabatan fungsional pengendali dampak lingkungan dan fungsional pengawas lingkungan.
Berbagai macam persoalan mengenai lingkungan hidup merupakan suatu masalah bersama yang dihadapi oleh manusia.
Manusia perlu menanggapinya dengan serius sambil mengusahakan suatu solusi yang terbaik. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu dilakukan
sebagai usaha melestarikan lingkungan hidup antara lain; upaya
rekonsiliasi, perubahan konsep tentang alam dan penanaman budaya pelestari.
BLH Kab. Bojonegoro sebagai kepanjangan tangan Kepala Daerah dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup bukanlah eksekutor akan tetapi peranannya
sangatlah penting dalam mengkoordinasikan dan mensinergikan
kebijakan dan program-program pemerintah Kabupaten Bojonegoro di bidang lingkungan hidup. Cakupan layanan lingkungan hidup yang
begitu luas membutuhkan koordinasi dan sinergitas antar SKPD terkait. Kepedulian dari berbagai pihak mulai dari pengambil kebijakan,
pelaksana kebijakan, pelaku usahakegiatan dan industri serta segenap warga masyarakat Bojonegoro amatlah penting dalam upaya
pelestarian dan keberlanjutan fungsi lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam hal ini kebijakan yang diambil oleh Kepala Daerah sangatlah menentukan dalam rangka mendukung terlaksananya
pelestarian fungsi LH. Kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah kebijakan pembangunan yang pro environment
dengan menempatkan isu Lingkungan Hidup sebagai prioritas utama
dalam setiap pendekatan pembangunan sebagai “environmental
mainstreaming in development” serta dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan perencanaan pembangunan dan implementasi
pembangunan di Kabupaten Bojonegoro.
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KDH DAN WAKIL KDH TERPILIH