7. 1 Krit eria Perencanaan
7. 2 Krit eria Pengorganisasian
7. 3 Krit eria Pelaksanaan
7. 4 Krit eria Monit oring dan Evaluasi
I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS sebagai bagian dari pembangunan wilayah sampai saat ini masih menghadapi berbagai masalah yang kompleks dan saling t erkait . Permasalahan t ersebut
ant ara lain t erj adinya erosi, banj ir, kekeringan, masih belum adanya ket erpaduan ant ar sekt or, ant ar inst ansi dan kesadaran msyarakat yang rendah t ent ang pelest arian manf aat sumber daya
alam.
Perkembangan dewasa ini menunj ukkan adanya pergeseran paradigma di bidang sumber daya air , yang ant ara lain berupa perubahan cara pandang t erhadap pungsi air dari yang semula benda
sosial menj adi benda ekonomi yang memiliki f ungsi sosial, peran pemerint ah dari
provider
menj adi
enabl er
, t at a pemerint ahan dari sent ralist is menj adi desent ralist is, sist em pembangunan dan pengelolaan dari
government cent ris
menj adi
publ ic-privat e-communit y part icipat ion
, pelayanan dari birokrat is- normat if menj adi prof esional-responsif –f leksibel-net ral, penent uan kebij akan dari
t op-down
menj adi
bot t om-up
. Aspek desent ralisasi dit uangkan dalam UU No. 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah dan
PP No. 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Ot onom yang menet apkan Daerah mempunyai kewenangan ot onomi yang luas dan bert anggung
j awab dalam penyelenggaraan pemerint ahan yang ant ara lain mencakup kewenangan pengelolaan sumber daya nasional di daerah, baik sumber daya alam, sumber daya buat an
maupun sumber daya manusia. Unt uk sumber daya alam yang bersif at st rat egis, Pemerint ah menet apkan kebij akan pendayagunaannya.
Menindaklanj ut i PP 25 Tahun 2000 pasal 2 ayat 3 angka 4 huruf e bidang kehut anan dan perkebunan, maka dirasakan perlunya sebuah pedoman yang dapat menj adi acuan bagi pihak
yang t erlibat dalam pengelolaan DAS, baik dinas, inst ansi, swast a, lembaga masyarakat , maupun
st akeholders
lainnya.
1. 2 Maksud dan Tuj uan Pedoman
Pedoman ini disusun dengan maksud memberikan arahan umum at au acuan dalam menyelenggarakan pengelolaan DAS yang disesuaikan dengan perkembangan dan pergeseran
paradagima dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanj ut an. Pedoman ini dapat digunakan unt uk pengelolaan DAS nasional, regional, dan lokal yang dapat disesuaikan dengan
kondisi, t unt ut an spesif ik dan kewenangan yang dimiliki masing-masing daerah.
Tuj uan yang ingin dicapai dari penerbit an pedoman ini yait u t erbent uknya persamaan persepsi dan langkah dalam penyelenggaran pengelolaan DAS sesuai dengan karat erist ik ekosist emnya,
sehingga pemanf aat an sumber daya alam dapat berlangsung secara opt imal, berkeadilan, dan berkelanj ut an.
1. 3 Ruang Lingkup Pengelolaan DAS
Unt uk mencapai t uj uan akhir pengelolaan DAS yait u t erwuj udnya kondisi yang opt imal dari sumber daya t anah, air dan veget asi, maka kegiat an pengelol aan DAS meliput i empat upaya
pokok, yait u:
a. Pengelolaan lahan melalui usaha konsevasi t anah dalam art i yang luas.
b. Pengelolaan air melalui pembangunan sumber daya air.
c. Pengelolaan veget asi, khususnya pengelolaan hut an yang memiliki f ungsi
perlindungan t erhadap t anah dan air. d.
Pembinaan kesadaran dan kemampuan manusia dalam penggunaan sumber daya alam secara bij aksana, sehingga ikut berperan sert a pada upaya pengelolaan DAS.
1. 4 Beberapa Pengertian terkait dengan Pengelolaan DAS
Beberapa ist ilah yang perlu dipahami dan disepakat i bersama dalam hal pengert ian yang t erkandung didalamnya berkait an dengan pengelolaan DAS, ant ara lain:
a. Daerah Aliran Sungai DAS adalah suat u daerah t ert ent u yang bent uk dan sif at
alamnya sedemikian rupa, sehingga merupakan kesat uan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang melalui daerah t ersebut dalam f ungsinya unt uk menampung air yang
berasal dari curah huj an dan sumber air lainnya dan kemudian mengalirkannya melalui sungai ut amanya
singl e out l et
. Sat u DAS dipisahkan dari wi layah lain disekit arnya DAS- DAS lain oleh pemisah dan t opograf i, sepert i punggung perbukit an dan pegunungan;
b. Sub DAS adalah bagian DAS yang meneri ma air huj an dan mengalirkannya melalui
anak sungai ke sungai ut ama. Set iap DAS t erbagi habis kedalam Sub DAS-Sub DAS; c.
Wilayah Sungai WS at au wi layah DAS adalah suat u wilayah yang t erdiri dari dua at au lebih DAS yang secara geograf i dan f isik t eknis layak digabungkan sebagai unit
perencanaan dalam rangka penyusunan rencana maupun pengelolaannya; d.
Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengendalikan hubungan t imbal balik ant ara sumber daya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala akt if it asnya,
dengan t uj uan membina kelest arian dan keserasian ekosist em sert a meningkat kan kemanf aat an sumber daya alam bagi manusia secara berkelanj ut an;
e. Rencana Pengelolaan DAS Terpadu merupakan konsep pembangunan yang
mengakomodasikan berbagai perat uran perundang-undangan yang berlaku dan dij abarkan secara menyeluruh dan t erpadu dalam suat u rencana berj angka pendek, menengah
maupun panj ang yang memuat perumusan masalah spesif ik di dalam DAS, sasaran dan t uj uan pengelolaan, arahan kegiat an dalam pemanf aat an, peningkat an dan pelest arian
sumber daya alam air, t anah dan veget asi, pengembangan sumber daya manusia, arahan model pengelolaan DAS, sert a sist em monit ori ng evaluasi kegiat an pengelolaan DAS;
f .
Pengelolaan DAS t erpadu adalah proses f ormulasi dan implement asi suat u kegiat an yang menyangkut pengelolaan sumber daya alam dan manusia dalam suat u DAS
dengan mempert imbangkan aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan di dalam dan sekit ar DAS t ermasuk unt uk mencapai t uj uan sosial t ert ent u;
g. Tat a air DAS adalah hubungan kesat uan individual unsur-unsur hidrologis yang
meliput i huj an, aliran permukaan dan aliran sungai, peresapan, aliran air t anah dan evapot ranspirasi dan unsur lainnya yang mempengaruhi neraca air suat u DAS;
h. Lahan krit is adalah lahan yang keadaan f isiknya demikian rupa sehingga lahan
t ersebut t idak dapat berf ungsi secara baik sesuai dengan perunt ukannya sebagai media produksi maupun sebagai media t at a air;
i. Rehabilit asi Lahan dan Konservasi Tanah RLKT adalah upaya manusia unt uk
memulihkan, mempert ahankan, dan meningkat kan daya dukung lahan agar berf ungsi opt imal sesuai dengan perunt ukannya.
1. 5 Kerangka Pikir Pengelolaan DAS Terpadu