2 Prinsip Dasar Pengelolaan DAS

a. Undang-Undang Dasar 1. Alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; 2. Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945. b. Ket et apan MPR 1. Ket et apan MPR No. IX MPR 1998 t ent ang Pencabut an Ket et apan MPR No. II MPR 1998 t ent ang Garis-Garis Besar Haluan Negara; 2. Ket et apan MPR No. X MPR 1998 t ent ang Pokok-pokok Ref ormasi Pembangunan dalam rangka Penyelamat an dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara. c. Undang-Undang 1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-pokok Agraria; 2. Undang-Undang No. 9 Tahun 1969 t ent ang Bent uk-bent uk Usaha Negara; 3. Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 t ent ang Pengairan; 4. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi Sumber Daya Alam Hayat i dan Ekosist emnya; 5. Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 t ent ang Sist em Budidaya Tanaman; 6. Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang; 7. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 8. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah; 9. Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 t ent ang Perimbangan Keuangan ant ara Pemerint ah Pusat dan Daerah; 10. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan. d. Perat uran Pemerint ah 1. Perat uran Pemerint ah No. 22 Tahun 1982 t ent ang Tat a Pengat uran Air; 2. Perat uran Pemerint ah No. 23 Tahun 1982 t ent ang Irigasi; 3. Perat uran Pemerint ah No. 20 Tahun 1990 t ent ang Pengendalian Pencemaran Air; 4. Perat uran Pemerint ah No. 35 Tahun 1991 t ent ang Sungai; 5. Perat uran Pemerint ah No. 69 Tahun 1996 t ent ang Pelaksanaan Hak dan Kewaj iban, sert a Bent uk dan Tat a Cara Peran Sert a Masyarakat dalam Penat aan Ruang; 6. Perat uran Pemerint ah No. 27 Tahun 1999 t ent ang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; 7. Perat uran Pemerint ah No. 25 Tahun 1999 t ent ang Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Ot onom. e. Keput usan Presiden 1. Keput usan Presiden No. 32 Tahun 1990 t ent ang Pengelolaan Kawasan Lindung; 2. Keput usan Presiden No. 84 Tahun 2000 t ent ang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah; 3. Keput usan Presiden No. 165 Tahun 2000 t ent ang Kedudukan, Tugas, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen; 4. Keput usan Presiden No. 234 M Tahun 2000 t ent ang Pembent ukan Kabinet Periode Tahun 1999-2004 j o. Keppres No. 289 M Tahun 2000.

2. 2 Prinsip Dasar Pengelolaan DAS

a. Pengelolaan DAS berupa pemanf aat an, pemberdayaan, pengembangan, perlindungan dan pengendalian sumber daya dalam DAS. b. Pengelolaan DAS berlandaskan pada asas ket erpaduan, kelest arian, kemanf aat an, keadilan, kemandirian kelayakan usaha sert a akunt abilit as. c. Pengelolaan DAS diselenggarakan secara t erpadu, menyeluruh, berkelanj ut an dan berwawasan lingkungan. d. Pengelolaan DAS dilakukan melalui pendekat an ekosist em yang dilaksanakan berdasarkan prinsip “ sat u sungai, sat u rencana, sat u pengelolaan” dengan memperhat ikan sist em pemerint ahan yang desent ralist is sesuai j i wa ot onomi yang luas, nyat a dan bert anggung j awab. 1. Sat u sungai dalam art i DAS merupakan kesat uan wilayah hidrologi yang dapat mencakup beberapa wilayah administ rat if yang dit et apkan sebagai sat u kesat uan wilayah pengelolaan yang t idak dapat diipisah-pisahkan; 2. Dalam sat u sungai hanya berlaku Sat u Rencana Kerj a yang t erpadu, menyeluruh, berkelanj ut an dan berwawasan lingkungan; 3. Dalam sat u sungai dit erapkan Sat u Si st em Pengelolaan yang dapat menj amin ket erpaduan kebij akan, st rat egi perencanaan sert a operasionalisasi kegiat an dari hulu sampai hilir. Ket erpaduan t ersebut diperlukan karena : 4. Terdapat ket erkait an ant ara berbagai kegiat an mult i sekt or dalam pengelolaan sumbar daya alam dan pembinaan akt ivit as manusia dalam penggunaannya; 5. Melibat kan berbagai disiplin ilmu yang mendasari bersif at mult i disiplin dan mencakup berbagai kegiat an; 6. Meliput i daerah hulu sampai hilir. Pengelolaan DAS terpadu mempunyai ciri pokok sebagai berikut : 7. Sasaran yang j elas, yait u suat u pencapai an hasil yang t elah direncanakan dan diharapkan akan t erj adi pada masa dat ang; 8. St rat egi wakt u, yait u penj adwalan unt uk mengkoordinasikan dan mengint egrasikan set iap kegiat an dalam mewuj udkan sasaran; 9. Melibat kan berbagai sekt or dan disiplin ilmu t erkait , yait u upaya melibat kan dan mengkoordinasikan peran sert a sekt or dan disiplin ilmu menuj u sasaran secara bersama; 10. Tumbuhnya mot ivasi set iap sekt or, dengan mengacu kepada ket erlibat an berbagai sekt or dalam proses penet apan sasaran akan merangsang keinginan at au t ekad unt uk mencapai hasil.

2. 3 Kebij akan Dasar