Implementasi EIS: Sukses atau Gagal.

Bab 12 Knowledge and Data Engineering

BAB 12 KNOWLEDGE AND DATA ENGINEERING

Pendahuluan. Data: kumpulan kode alfanumerik. Fakta: data yang terbukti kebenarannya. Informasi: data yang memiliki nilai tambah. Knowledgepengetahuan: informasi yang terorganisir. Data Engineering. Untuk masalah-masalah yang terstruktur. Bisa langsung dikoneksikandidapat langsung dari data yang diketahui. Sehingga disebut data engineering DE, rekayasa data. Knowledge Engineering. Untuk masalah-masalah yang semi dan tak terstruktur. Informasi yang diketahui tidak bisa langsung dikoneksikan ke tujuannya, sehingga membutuhkan knowledge. Sehingga disebut knowledge engineering KE, rekayasa pengetahuan. Keduanya disebut dengan Knowledge and Data Engineering KDE. Masalah terstruktur. Basis data BD sendiri sudah punya value nilai, sehingga dapat diekstraksi langsung. Tapi pada kelas enterprise yang melibatkan data multidimensi, data normalisasi yang akan diproyeksikan ke data multimedia membutuhkan tools OLAP Maka dari sini lahirlah Data Warehousing DW. Jadi DW lahir dari masalah-masalah yang terstruktur, bukan yang semi atau tak terstruktur. Masalah semi dan tak terstruktur. Knowledge memodelkan sebab akibat, maka membutuhkan proses inferencing. Tidak ada hubungan kuantitatif antara masukan dengan keputusan yang dihasilkan. Kalau hubungan kualitatif pasti selalu ada hubungannya. Fokus pada basis pengetahuan. Metodologi yang dikembangkan di atas knowledge ini disebut dengan knowledge engineering. Yang namanya engineering rekayasa optimasi. Diagram. Berikut ini disajikan diagram hubungan dari bidang-bidang di KDE: DSS Decision Support System Conseptual OLAP On-Line Structured Analytical Processing Semi-structured ES Expert System DM IR ODS DW Unstructured Information Data Mining Retrieval Operational Data Structure Data Warehouse Pattern Pattern Multidimensional Analysis - Denormalisation Recognition Association Text Sequential Documents OLTP OLTP OLTP OLTP DB Data Base On-Line Transactional Operational Processing Conseptual Commercial Combinatoric 91 Sistem Pendukung Keputusan – Irfan Subakti