Telecommuting Bekerja di Rumah. Kesimpulan.
Bab 11 Executive Information and Support Systems EISS
Nature of Activity Decision Role Percentage of Support
Negotiations
. The manager attempts to resolve conflicts and disputes, either internal or external to the organization. Such
3 attempts usually involve some negotiations.
Others
. 6
Pekerjaan eksekutif, dalam hubungannya dengan peran yang bersifat keputusan, dibagi menjadi 2 fase. Fase I adalah identifikasi masalah danatau peluang yang ada. Fase II adalah keputusan
mengenai apa yang harus dikerjakan mengenai hal itu. Dapat digambarkan seperti bagan berikut:
External environment Internal environment Scanning
Scanning
Evaluation of information
Qualitative Quantitative
analysis analysis
Interpretation: Is there a problem
opportunity?
No Phase I
Yes
Input for decision making
Phase II
Decision: What to do about the problem
opportunity
Kebutuhan Informasi Eksekutif.
Tujuan dasar EIS adalah mendukung fase I dari proses yang telah disebutkan dalam subbab sebelumnya.
Metode untuk menemukan informasi yang dibutuhkan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, diantaranya: Menanyakan kepada eksekutif senior mengenai pertanyaan apakah yang akan ditanyakan oleh
mereka setelah mereka kembali dari liburan 3 minggunya. Menggunakan metodologi CSF.
Mewancarai semua manajer senior untuk menentukan data terpenting apakah yang mereka pikirkan.
Mendaftar semua tujuan utama dalam rencana jangka pendek dan panjang dan mengidentifikasi informasi yang diperlukan.
Menanyakan kepada para eksekutif informasi apakah yang sedikit banyak mereka perlukan dalam persaingan usaha yang mereka lihat.
Baik melalui proses wawancara ataupun pengamatan, tentukan informasi apakah dari laporan manajemen sekarang ini, yang akhirnya dipakai oleh eksekutif.
Sistem Pendukung Keputusan – Irfan Subakti
81
Bab 11 Executive Information and Support Systems EISS
Sediakan akses yang lebih cepat, online ke laporan manajemen sekarang ini, dan lalu tanyakan kepada para eksekutif bagaimana ia dapat membuat sistem menjadi lebih baik sesuai dengan
kebutuhannya. Eksekutif lebih baik menceritakan pada kita mengenai apa yang kurang dari informasi yang telah kita berikan, daripada menceritakan kepada kita apa yang mereka
butuhkan.
Menggunakan prototyping menunjukkan, mengkritisi, memperbaiki.
Pendekatan Wetherbe.
Dapat digambarkan seperti bagan berikut ini:
Phase I
Conceptual information
Structured
requirements
Build a interviews
prototype
Phase II
Show to executives -
Yes
Develop is it
final satisfactory
EIS ?
No
Revise Identif
y prototype
sources of information
Pendekatan Watson dan Frolick.
Pendekatan ini berdasarkan strategi dasar untuk menentukan kebutuhan informasi, berikut ini: Menanyakan.
Menurunkan kebutuhan dari sistem informasi yang telah ada. Mensintesis dari karakteristik sistem.
Menemukan informasi dari pengalaman dengan sistem yang berkembang yang telah didayagunakan prototyping.
Karakteristik EIS.
Di bawah ini adalah karakteristik-karakteristik yang dibutuhkan oleh EIS, dan keuntungannya. Kualitas informasi:
Fleksibel. Menghasilkan informasi yang benar.
Menghasilkan informasi yang sedia setiap saat. Menghasilkan informasi yang relevan.
Menghasilkan informasi yang lengkap. Menghasilkan informasi yang valid.
Antarmuka user:
Memiliki antarmuka user grafis yang canggis misal, GUI. Memiliki antarmuka user yang user-friendly.
Akses informasi yang aman dan terjamin kerahasiaannya. Waktu tanggapan atas respon cepat informasi yang tersedia setiap
saat. Dapat diakses dari sembarang tempat. Memiliki prosedur akses yang dapat diandalkan.
Meminimalkan penggunaan keyboard; penggunaan alternatif pengontrol infra merah, mouse, papan sentuh, dan layar sentuh.
Mendapatkan kembali informasi yang diinginkan secara cepat. Didesain sesuai dengan gaya-gaya manajemen dari para
eksekutif. Memiliki self-help menu.
Kemampuan teknis yang ada:
Akses ke
kumpulan informasi
global. Akses ke e-mail.
Sistem Pendukung Keputusan – Irfan Subakti
82