Pneumatik Uji tampak PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 04/M-IND/PER/PER/1/2007

Cara uji tarik dilakukan dengan SNI 07-0408-1989, Cara uji tarik logam . Ca pukul charpy . sebanyak 5000 kali. Setelah mengalami pengujian dilakukan uji pneumatik. sebanyak 5.000 kali. Setelah mengalami pengujian dilakukan uji pneumatik. .4 Uji pneumatik pada katup dalam keadaan tertutup dengan tekanan kerja minimum Timbang berat awal contoh uji di udara dan ukur volume awal contoh uji dengan uji, kemudian dicelupkan di dalam cairan propena selama 72 jam erat dan ukur volume contoh uji dengan cara n di dara selama 24 jam. olume contoh uji dengan cara seperti butir a. Hitung perubahan berat dan volume pada butir d dan butir f. Perubahan berat dan volume dicatat sebagai prosentase berat dan volume semula. .7 Uji lentur ji dalam metanol yang didinginkan dengan es kering sampai °C ± 2°C, diamkan selama ± 10 menit. rkan contoh uji dan ukur kelenturannya kekerasannya.

8.1.2 Uji takik

ra uji tarik dilakukan dengan SNI 19-0411-1989, Cara uji

8.2 Uji tampak

Pengujian dilakukan secara visual pada katup.

8.3 Uji ketahanan

8.3.1 Katup tabung baja LPG 3 kg sampai 4,5 kg diuji dengan cara dibuka dan ditutup

8.3.2 Katup tabung baja LPG 6 kg sampai 50 kg diuji dengan cara dibuka dan ditutup

8 engujian dilakukan P 264 Psi 18,6 kgfcm² selama 30 detik. .5 Uji hidrostatik 8 Pengujian dilakukan pada badan katup sebelum dirakit dengan tekanan 529 Psi 37,2 kgfcm² selama 1 menit.

8.6 Uji hidrokarbon

Pengujian komponen karet dilakukan sesuai dengan prosedur sebagai berikut: a b dicelupkan di dalam air suling. c Keringkan contoh pada suhu 23 ± 2 °C. d Setelah itu ambil contoh uji dan keringkan dengan sehelai kertas filter. e Setelah interval 5 menit, timbang b seperti pada butir a f Selanjutnya contoh uji dibiarka u g Setelah itu timbang berat dan ukur v h 8 Pengujian komponen karet dilakukan sesuai dengan prosedur sebagai berikut: a Ukur kelenturan kekerasan awal contoh uji pada suhu ruang. b Rendam contoh u mencapai suhu –20 c Setelah itu kelua 21 d Kemudian contoh uji didiamkan ± 5 menit pada suhu ruang. Selanjutnya masukkan contoh uji ke dalam pemanas oven pada suhu 50 °C ± 2 °C, diamkan selama ± 10 menit. Keluarkan contoh uji dan ukur kelenturannya kekerasannya. g Hitung perubahan kelenturan kekerasan pada butir c dan butir f, bandingkan dengan kelenturan kekerasan co

8.8 Uji pengusangan ageing

Pengujian komponen karet dilakukan sesuai dengan prosedur sebagai berikut: ng. ven pada suhu 70 °C ± 1°C selama 168 .1 Kelompok katup dinyatakan lulus uji bila contoh uji memenuhi persyaratan pada utir 4 Bahan baku, 5 Syarat konstruksi dan 6 Syarat mutu. .2 Apabila salah satu syarat pada butir 4,5, dan 6 tidak terpenuhi maka contoh an dilakukan uji ulang dengan jumlah 2 x dua kali dari jumlah contoh pertama.

9.3 Apabila dalam uji ulang salah satu syarat pada butir 4, butir 5 dan butir 6 tidak

terpenuhi maka contoh tidak lulus dan kelompok yang diwakilinya dinyatakan gagal. 0 Penandaan p harus diberi tanda dengan huruf, angka atau simbol yang tidak mudah hilang sekurang-kurangnya mencakup: - Pembuat; - bulan dan tahun pembuatan; - petunjuk tekanan kerja maksimum. 11 Pengemasan Bagian ulir luar dan mulut katup harus dilindungi dengan penutup dan dikemas dalam dus karton tiap 50 buah katup. Setiap dus karton harus diberi tanda dengan huruf, angka atau simbol yang tidak mudah hilang sekurang-kurangnya mencakup: - nama pembuat; - jenistipe katup; - isi kemasan. e f ntoh uji awal. a Ukur kekerasan awal contoh uji pada suhu rua b Masukkan contoh uji ke dalam pemanas o jam. c Setelah itu keluarkan contoh uji, diamkan dalam suhu ruang minimum selama 16 jam. d Kemudian ukur kekerasan contoh uji. e Hitung perubahan kekerasan contoh uji, bandingkan dengan kekerasan contoh uji awal. 9 Syarat lulus uji 9 b 9 dinyatakan tidak lulus d 1 Setiap katu 22

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.58 TAHUN 2005 TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

2 44 15

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa FISIP UMM)

2 59 22

ANALISIS YURIDIS PERANAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DALAM PENATAAN REKLAME BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME

2 64 102

ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN OLEH OKNUM POLISI DALAM PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.MR (PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.MR)

3 64 17

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI (PTKLN) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NO.2 TAHUN 2004 BAB II PASAL 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO (Studi Kasus pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupa

3 68 17

KAJIAN YURIDIS PENGAWASAN OLEH PANWASLU TERHADAP PELAKSANAAN PEMILUKADA DI KOTA MOJOKERTO MENURUT PERATURAN BAWASLU NO 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

1 68 95

ANALISIS PERAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) SEBAGAI POLICY ADVISORY DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

1 50 65

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 34 50

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 17 50

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDAR LAMPUNG NOMOR 16/G/2009/PTUN/BL TENTANG SENGKETA SERTIFIKAT GANDA

1 23 52