c. Penyelesaian permohonan penundaan pembayaran pajak.
d. Penagihan pajak seketika dan sekaligus.
e. Penerbitan dan penyampaian surat teguran penagihan.
f. Penghapusan piutang pajak.
g. Penerbitan STP bunga penagihan, Surat Teguran Penagihan, Surat Paksa dan
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP serta Surat Keputusan Pencabutan Sita.
E. Jumlah Pegawai Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai
1. Kepala Kantor
Jumlah: 1 Kepala Kantor 2.
Sub Bagian Umum Jumlah: 1 kepala sub bagian umum dan 6 pelaksana.
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI
Jumlah: 1 kepala seksi dan 9 pelaksana. 4.
Seksi Pelayanan Jumlah: 1 kepala seksi dan 8 pelaksana.
5. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon
Jumlah: -Waskon 1 : 1 kepala seksi dan 6 account representative.
-Waskon 2 : 1 kepala seksi, 7 account representative, dan 1 pelaksana. -Waskon 3 : 1 kepala seksi, dan 7 account representative.
Universitas Sumatera Utara
6. Seksi Ekstensifikasi
Jumlah: 1 kepala seksi, dan 4 pelaksana. 7.
Seksi Pemeriksaan Jumlah: 1 kepala seksi dan 3 pelaksana.
8. Seksi Penagihan
Jumlah: 1 kepala seksi dan 4 pelaksana. 9.
Fungsional Jumlah:
- 6 orang fungsional pemeriksa pajak - 2 orang fungsional penilai PBB
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA
SURAT PEMBERITAHUAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PPh ORANG PRIBADI
A. Ketentuan Umum 1. Pengertian Pajak
Secara umum pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang – Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. UU KUP No. 28 Tahun 2007
Pasal 1 Angka 1. Beberapa ahli memberikan pengertian yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Dibawah ini ada beberapa pengertian pajak menurut para
ahli. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam bukunya “ Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pendapatan” adalah sebagai berikut:
“ Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang – Undang yang dapat dipaksakan yang tidak mendapat imbalan
kontraprestasi yang berlangsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum”.
Menurut Prof. Dr. PJ. A. Adriani sebagai berikut: “Pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang yang
wajib membayar menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat
Universitas Sumatera Utara
kontraprestasi kembali yang langsung dapat ditunju dan digunakannya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan
tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintahan”. Wirayan B Ilya, Perpajakan Indonesia, hal 4.
Menurut Prof. Dr. S.I. Djajadiningrat yaitu: “ Pajak adalah suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari pada kekayaan
kepada Negara disebabkan suatu keadaan dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman menurut peraturan-
peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari Negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan
umum “Rochmat Soemitro, 1993:5 Dengan kata lain bila hutang pajak tidak dibayar, hutang tersebut dapat
ditagih dengan menggunakan kekerasan, seperti surat paksa dan sita, dan juga penyenderaan, terhadap pembayar pajak tidak dapat ditunjukkan jasa timbal balik
tertentu. Setiap orang yang hidup dalam suatu Negara wajib membayar pajak, oleh
karena itu sebagai anggota masyarakat dari suatu Negara harus dan wajib mengetahui permasalahan yang berhubungan dengan pajak dimulai dari azas-azas, jenis macam-
macam pajak, cara perhitungannya, tata cara pembayarannya serta hak dan kewajibannnya sebagai wajib pajak. Pajak sudah ada sejak zaman dahulu kala,
Universitas Sumatera Utara
walaupun pada saat itu belum dinamakan pajak namun merupakan pemberiaan yang bersifat sukarela dari rakyat kepada rajanya, tetapi kemudian pemberian tersebut
berubah menjadi upeti yang sifat pemberiannya dipaksakan dan ditetapkan secara sepihak oleh Negara. Hal tersebut dikatakan wajar karena kebutuhan Negara akan
dana dalam mempertahankan Negara dan melindungi rakyat dari serangan musuh maupun untuk pelaksanaan pembagunan.
Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat baik material maupun spritual untuk dapt mereliasisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Salah satu usaha
untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsanegara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana untuk negara berupa pajak. Pajak
digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.
2. Fungsi Pajak Pajak yang dikenakan kepada masyarakat mempunyai 2 dua fungsi, yaitu:
a. Fungsi Finansial Budgeter
Fungsi pajak adalah untuk mengumpulkan dana yang diperlukan pemerintah untuk membiayai pengeluaran belanja negara guna kepentingan dan keperluan
seluruh masyarakat. Tujuan ini biasa disebut “revenue adequacy”, yaitu bahwa pemungutan pajak tersebut ditujukan untuk mengumpulkan
penerimaan yang memadai atau yang cukup untuk membiayai belanja negara.
Universitas Sumatera Utara
b. Fungsi Mengatur Regulerend
Fungsi Mengatur adalah tujuan agar memberikan kepastian hukum. Terutama dalam menyusun Undang – Undang pajak senantiasa perlu diusahkan, agar
ketentuan yang dirumuskan jangan sampai dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda, antara Fiskus dan Wajib Pajak. Fungsi pajak bukan semata-
mata untuk mendapatkan uang bagi kas negara, namun negara dalam menjalankan fungsi pajak juga untuk melaksanakan kebijakan di bidang
ekonomi, moneter, sosial, budaya dan bidang lainnya. Salah satu jenis pajak yang berlaku di Indonesia adalah Pajak Penghasilan,
dengan dasar hukumnya adalah Undang–Undang No. 7 Tahun 1983 dan kemudian diubah dengan Undang–Undang No. 7 Tahun 1991 dan diubah lagi dengan Undang–
Undang No. 10 Tahun 1994 dan diubah lagi Undang–Undang No. 17 Tahun 2000 dan yang terakhir diubah menjadi Undang–Undang No. 36 Tahun 2008.
B. SURAT PEMBERITAHUAN SPT 1. Dasar hukum surat pemberitahuan