b. Fungsi Mengatur Regulerend
Fungsi Mengatur adalah tujuan agar memberikan kepastian hukum. Terutama dalam menyusun Undang – Undang pajak senantiasa perlu diusahkan, agar
ketentuan yang dirumuskan jangan sampai dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda, antara Fiskus dan Wajib Pajak. Fungsi pajak bukan semata-
mata untuk mendapatkan uang bagi kas negara, namun negara dalam menjalankan fungsi pajak juga untuk melaksanakan kebijakan di bidang
ekonomi, moneter, sosial, budaya dan bidang lainnya. Salah satu jenis pajak yang berlaku di Indonesia adalah Pajak Penghasilan,
dengan dasar hukumnya adalah Undang–Undang No. 7 Tahun 1983 dan kemudian diubah dengan Undang–Undang No. 7 Tahun 1991 dan diubah lagi dengan Undang–
Undang No. 10 Tahun 1994 dan diubah lagi Undang–Undang No. 17 Tahun 2000 dan yang terakhir diubah menjadi Undang–Undang No. 36 Tahun 2008.
B. SURAT PEMBERITAHUAN SPT 1. Dasar hukum surat pemberitahuan
a. SE-11PJ2007 tentang pelaksanaan dan pengawasan perekaman SPT masa
PPN, SPT MASA PPH dan SPT tahunan pph. b.
PER-19PJ2009 tentang tentang tata cara penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan tahunan.
c. PER-1PJ2010 tentang tentang tata cara penerimaan dan pengolahan surat
pemberitahuan tahunan.
Universitas Sumatera Utara
d. PER-48PJ2011 tentang tentang tata cara penerimaan dan pengolahan surat
pemberitahuan tahunan.
2. Pengertian Surat Pemberitahuan SPT
Surat Pemberitahuan SPT adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
3. Fungsi Surat pemberitahuan
a. Untuk Wajib Pajak PPh
Sebagai sarana WP untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan
tentang : 1.
pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu Tahun Pajak
atau Bagian Tahun Pajak; 2.
penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak; 3.
harta dan kewajiban; 4.
pemotongan pemungutan pajak orang atau badan lain dalam 1 satu Masa Pajak.
Universitas Sumatera Utara
b. Untuk Pengusaha Kena Pajak
Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN dan PPnBM yang sebenarnya terutang dan untuk
melaporkan tentang : 1.
pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran; 2.
pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak, yang ditentukan
oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. c.
Untuk Pemotong Pemungut Pajak Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang
dipotong atau dipungut dan disetorkan.
3. Jenis Surat Pemberitahuan
Ada dua jenis SPT, yaitu : a.
Surat Pemberitahuan Masa Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa
Pajak. b.
Surat Pemberitahuan Tahunan Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu
Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
4. Penyampaian SPT
SPT disampaikan ke KPP wajib pajak terdaftar dengan ketentuan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dalam bahasa Indonesia dengan
menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak
tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan.
b. Wajib Pajak yang telah mendapat izin Menteri Keuangan untuk
menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib menyampaikan SPT dalam bahasa Indonesia dan
mata uang selain Rupiah yang diizinkan.
5. Prosedur Penyampaian SPT
a. SPT Tahunan di cetak oleh kantor Direktorat Jendral Pajak DJP, lalu
disalurkan keseluruh Kantor Pelayanan Pajak seluruh Indonesia untuk kemudian di sampaikan kepada para Wajib Pajak yang telah mempunyai
NPWP. b.
Setiap Wajib Pajak yang telah memiliki NPWP wajib mendapat SPT Tahunan dengan mengambil sendiri blanko SPT Tahunan ke Kantor
Pelayanan Pajak setempat untuk di isi dengan lengkap, benar dan jelas. c.
Setelah di isi dengan lengkap, benar dan jelas maka blanko SPT Tahunan tersebut dikembalikan lagi ke Kantor Pelayanan Pajak untuk diserahkan ke
bagian pelayanan untuk diteliti kelengkapannya agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai pembayaran pajak.
Universitas Sumatera Utara
d. Setelah diteliti oleh bagian pelayanan, maka SPT Tahunan diserahkan
kebagian Pemeriksaan Data dan Informasi PDI untuk direkam. Apabila pada saat perekaman terjadi kesalahan, misalnya kurang bayar KB, lebih bayar
LB diperlukan pemeriksaan, untuk memeriksa kesalahan tersebut maka SPT Tahunan diserahkan ke bagian Pengawasan dan konsultasi waskon I sampai
waskon IV atau menurut wilayah tempat si Wajib Pajak tinggal. e.
Bagian pengawasan dan konsultasi Waskon akan memeriksa kesalahan tersebut, Apabila setelah diperiksa terjadi kurang bayar KB maka Wajib
Pajak akan dipanggil untuk diberikan himbauan dan diberikan SKPKB Surat Ketetapan Kurang Bayar dan Wajib Pajak harus membayar kepada Kantor
Pelayanan Pajak, Tapi apabila lebih bayar LB maka Wajib Pajak akan diberikan restitusi atau uang milik Wajib Pajak akan dikembalikan
kompensasi juga dapat diberikan restitusi. f.
Setelah selesai diteliti, diperiksa dan direkam maka blanko SPT di arsipkan oleh KPP sebagai bukti apabila suatu saat dibutuhkan.
C. SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI