PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY EXPENDITURE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY EXPENDITURE DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

THE INFLUENCE OF FINANCIAL PERFORMANCE TO CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY EXPENDITURE AND CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE
(An Empirical Study to Mining Sector Company Listed in Indonesia Stock
Exchange 2012-2015)

Oleh
DWI FEBRIANTI
20130420479

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY EXPENDITURE DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)
THE INFLUENCE OF FINANCIAL PERFORMANCE TO CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY EXPENDITURE AND CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE
(An Empirical Study to Mining Sector Company Listed in Indonesia Stock
Exchange 2011-2015)

Oleh:
DWI FEBRIANTI
20130420479

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
SKRIPSI
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY EXPENDITURE DAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY DISCLOSURE

i

PERNYATAAN

Dengan ini saya,
Nama

: Dwi Febrianti

NIM

: 20130420479

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “PENGARUH KINERJA
KEUANGAN TERHADAP CSR EXPENDITURE DAN CSR DISCLOSURE
(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Pertambangan Tahun 2011-2015)”
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam Daftar Pustaka. Apabila
ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut
dibatalkan.

Yogyakarta, 5 Desember 2016
Materai, 6000,-

Dwi Febrianti

ii

MOTTO
“Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah
Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”
(Q.S Al-Mujadilah : 11)

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
(Al-Baqarah : 153)
“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”
(HR. Turmudzi)
“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil
(professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk
keluarganya maka dia serupa dengan mujahid di jalan Allah Azza wajalla”
(H.R. Ahmad)
“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”
(Thomas Alva Edison)

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur dan suka cita saya dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini, skripsi ini saya persembahkan untuk:
 Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan, kemudahan dan serta
nikmat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu,
ridhoi hamba dijalanMu dan jadikan hamba orang yang bermanfaat

untuk sesama. Aamiin
 Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang memberikan suri teladan yang baik kepada
seluruh umatNya.
 Aku persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak
Isdiyono dan Ibu Khairani yang selalu mendoakan, mendidik, serta
mencurahkan kasih sayang. Terimkasih telah mendukung baik secara
moril maupun materil untuk kesuksesan anakmu. Semoga ini menjadi
langkah awal untuk membuat bapak mamak bahagia.

 Terimakasih kepada dosen pembimbing Ibu Dr. Harjanti Widiastuti,
S.E., M.Si., Ak., CA yang selalu sabar dalam memberikan bimbingan dan
saran selama penyusunan skripsi ini. Semoga ibu selalu diberikan
kesehatan dan kebahagiaan.
 Terimkasih sahabat kontrakanku Puput dan Bela buat waktu 3 tahun
nya, susah senang, sedih gembira udah kita rasain bareng, yang selalu
nyemangatin aku saat aku mulai menyerah, selalu ngingatin aku saat
aku salah, selalu jadi tempat berbagi keluh kesah. Makasih buat canda
tawa kalian, semoga persaudaraan kita tetap terjalin meskipun udah
dengan jalan masing-masing.


iv

 Sahabat-sahabat ku Bela, Puput, Atqatia, Putri, Mustika dan Yani
yang selalu membantu banyak hal selama ini dari semenjak masuk kuliah
hingga akhir, terimkasih telah menjadi bagian dari ceritaku selama
kuliah di UMY. Semoga kita semua sukses seperti mimpi-mimpi kita.
Aamiin
 Terimakasih buat teman-teman Akuntani 2013 UMY tidak bisa
disebutkan satu persatu. Mari, kita lanjutkan perjuangan kita di luar
sana Be Professional, mengabdi kepada masyarakat juga nama baik
almamater dan buat harum nama kampus kita.
 Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan
dan semangat dalam proses penyelesaian skripsi ini.
 Almamaterku tercinta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

v

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ............................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi
INTISARI............................................................................................................................ viii
ABSTRACT .......................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ............................................................................ 9
C. TujuanPenelitian ............................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 10

vi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 11

A. Landasan Teori .................................................................................................. 11
1. Teori Legitimasi .......................................................................................... 11
2. Stakeholder Theory ..................................................................................... 12
3. Teori Signaling ............................................................................................ 13
4. Corporate Social Responsibility ................................................................. 14
B. Hipotesis............................................................................................................ 16
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap CSR Expenditure dan CSR
Disclosure ................................................................................................... 16
2. Pengaruh Leverage

terhadap CSR Expenditure dan dan CSR

Disclosure ................................................................................................... 19
3. Pengaruh Likuiditas terhadap CSR Expenditure dan Disclosure ............... 21
C. Model Penelitian ............................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................... 24
A. Obyek/Subyek Penelitian .................................................................................. 24
B. Jenis Data .......................................................................................................... 24
C. Teknik Pengambilan Sampel............................................................................. 24
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 25

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................................................... 25
F. Uji Kualitas Data ............................................................................................... 28
G. Uji Hipotesis dan Analisa Data ......................................................................... 31

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 33
A. Gambaran Umum Obyek/Subjek Penelitian ..................................................... 33
B. Hasil Uji Kualitas Data ..................................................................................... 34
1. Statistik Deskriptif ...................................................................................... 34
2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 37
C. Hasil Penelitian (Pengujian Hipotesis) ............................................................. 43
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .................................................... 43
2. Uji Nilai t .................................................................................................... 44
D. Pembahasan (Interpretasi) ................................................................................. 47
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap CSR Expenditure dan CSR
Disclosure ................................................................................................... 47
2. Pengaruh Leverage

terhadap CSR Expenditure dan CSR


Disclosure ................................................................................................... 48
3. Pengaruh Likuiditas terhadap CSR Expenditure dan Disclosure ............... 51
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ........................ 53
A. Simpulan ........................................................................................................... 53
B. Saran .................................................................................................................. 53
C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL
4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ......................................................................................... 33
4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................................................ 34
4.3 Uji Normalitas .............................................................................................................. 38
4.4 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................................................... 40
4.5 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................................. 41
4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................................................... 42
4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)............................................................ 43

4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ....................................................................... 44

ix

DAFTAR GAMBAR
2.1 Model penelitian........................................................................................................... 23

x

ABSTRACT
This research aimed to analyze the influence of profitability, leverage, and
liquidity to Corporate Social Responsibility (CSR) Expenditure and Corporate
Social Responsibility (CSR) Disclosure. The dependent variables in this research
were Corporate Social Responsibility (CSR) Expenditure and Corporate Social
Responsibility (CSR) Disclosure. The independent variables in this research were
profitability, leverage, and liquidity. The samples in this research were 55
companies listed in Indonesia Stock Exchange 2011-2015 selected through
purposive sampling.
The result showed that profitability and liquidity positively and
significantly influenced Corporate Social Responsibility (CSR) Expenditure.
Leverage did not influence Corporate Social Responsibility (CSR) Expenditure.
Profitability positively and significantly influenced Corporate Social
Responsibility (CSR) Disclosure. Leverage did not influence Corporate Social
Responsibility (CSR) Disclosure. Liquidity negatively influenced Corporate Social
Responsibility (CSR) Disclosure.
Keywords: Corporate Social Responsibility Expenditure, Corporate Social
Responsibility Disclosure, profitability, leverage, liquidity

i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal dengan istilah
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan terkait tanggung jawabnya terhadap lingkungan maupun
masyarakat sekitar.Hal ini sebagai dasar bahwa perusahaan tidak hanya
memiliki kepentingan terhadap shareholder melainkan juga kepada pihakpihak terkait lainnya yaitu stakeholder sebagai bentuk komitmennya terhadap
kepedulian lingkungan.Namun pengungkapan aktivitas tanggung jawab sosial
perusahaan itu sendirimasih sangat bergantung pada pertimbangan biaya dan
manfaat.CSR hanya dianggap sebagai pengeluaran biaya jika manfaat yang
dirasa hanya sedikit sehingga perusahaan cenderung rendah dalam
pengungkapan aktivitas sosialnya, sebaliknya jika manfaat yang dirasakan
cukup besar maka perusahaan secara sukarela untuk mengungkapkan aktivitas
tanggung jawab sosialnya. Menurut Oktafiani dan Rizki (2015), berdirinya
perusahaan di lingkungan masyarakat akan memberikan pengaruh terhadap
kehidupan di sekitarnya baik secara ekonomi, sosial dan ekologi. Secara
ekonomi keberadaan industri akan memberikan kesempatan kerja bagi
masyarakat sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup.
Sedangkan secara sosial akan berdampak pada perubahaan perilaku sosial
kemasyarakatan, dan secara ekologi akan berpengaruh terhadap pencemaran

lingkungan

yang

diakibatkan

oleh

limbah

pabrik,

yang

dapat

menimbulkanpolusi.Hal ini juga selaras dengan konsep Triple Bottom Line
yang memfokuskan kegiatan usaha pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Namun masih banyak kasus yang terkait pencemaran lingkungan oleh
industri, salah satunya kasus PT Arutmin Indonesia pada Desember 2014 yang
mencemari sungai di Kalimantan Selatan akibat aktivitas penambangan,
sehingga mengakibatkan tanah menjadi tandus, pohon mati mengering, kolam
limbah menjadi berwarna-warni, serta lubang-lubang bekas tambang
terbengkalai, dan air dari kolam pengendapan yang kotor tercemar mengalir ke
sungai. Permasalahan mengenai pencemaran lingkungan oleh industri ini tidak
hanya menjadi tanggung jawab salah satu pihak saja melainkan tanggung jawab
bersama.
Oleh karena itu, pemerintah melalui Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 Tentang Perseroan Terbatas pasal 74 ayat (1) menyatakan bahwa,
perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya dituntut untuk
memperoleh laba yang sebanyak-banyaknya melainkan juga harus mematuhi
peraturan yang ada dengan menaruh perhatian lebih terhadap lingkungan
sekitar. Perusahaan juga seharusnya menyadari pentingnya tanggung jawab
sosial dan lingkungan yang dapat memberikan dampak positif dapat bagi
kesejahteraan dan kemandirian masyarakat, yang mana keberhasilan
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional cukup bergantung pada

keharmonisan hubungan yang dibina dengan masyarakat setempat, sehingga
akan

memberikan

citra

positif

dan

memperoleh

penerimaan

masyarakatsehingga dapat menjamin kelangsungan hidup dari perusahaan.
Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi perusahaan yang enggan untuk
mengeluarkan biaya terkait aktivitas sosialnya.
Selain dari kasus pencemaran lingkungan tersebut, di Indonesia sendiri
praktik CSR dan lingkungan telah diungkapkan dan dilaksanakan dengan baik
oleh banyak perusahaan secara konsisten, diataranya PT Aneka Tambang
(Persero) Tbk pada tahun 2015 telah mengeluarkan biaya sebesar Rp
86.081.904.000

untuk

program

tanggung

jawab

sosialnya.

Adapun

pengungkapan CSR yang telah dilakukan yaitu mengembangkan sarana umum
pembangunan Bandar Udara Sangia Nibandera di wilayah Pomalaa-Kolaka,
Sulawesi Tenggara, bersinergi dengan pemerintah daerah sejak awal tahun 2013
hingga selesai pada tahun 2015. ANTAM juga menyediakan 30.000 bibit pohon
buah-buahan bagi penduduk di empat desa di Kecamatan Nanggung, Bogor,
Jawa Barat.Secara keberlanjutan ANTAM memiliki program pengembangan
sulam khas Kalimantan Barat, pada tahun 2015, terdapat 14 penerima
manfaat.Selain itu, ANTAM juga mengembangkan program kemitraan yang
berfokus pada pengembangan kelompok usaha di wilayah operasi.Adapun
kegiatan yang dilakukan meliputi penyaluran pinjaman (kredit), pembinaan,
monitoring hingga mitra binaan mampu untuk mandiri.Hingga tahun 2015
jumlah mitra binaan ANTAM mencapai 37.854 mitra.

Selain itu, PT Atlas Resources Tbk juga mengungkapakan CSR secara
konsisten, yaitu pada tanggal 28 Maret 2014 melaksanakan program tanda
terima kasih guru dengan memberikan tunjangan tambahan kepada guru
honorer yang bekerja di lingkungan sekitar tambang PT Gorby Putra Utama di
SDN 06 Bingin Teluk, dan juga kepada tenaga pengajar sekolah jauh di
kawasan Rumpok Kerbau dan Rumpok Danau. Perseroan juga berperan aktif
dengan memberikan kontribusi berupa perbaikan jalan-jalan desa, juga
pembangunan parit dan gorong-gorong desa, pembangunan dilakukan
sepanjang bulan Maret, April, dan Agustus 2014.Perseroan melalui PT Gorby
Putra Utama juga mewujudkan kepeduliannya terhadap kegiatan keagamaan
dengan melakukan renovasi terhadap Masjid Desa Mekar Sari yang terletak di
Kecamatan Bingin Teluk, Muratara pada tanggal 13 Agustus 2014.Adapun
biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan program tersebut sebesar Rp
5.562.213.142.
Perusahaan lainnya yaitu PT BUMI Resources Tbk terlibat dalam
kegiatan kepedulian lingkungan yang bertemakan 2500 Mangrove Tree
Planting Projectpada 29 April 2014 di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Kegiatan Internal CSR BUMI lainnya adalah donor darah, terlibat dalam
kegiatan Aksi Sosial Peduli Untuk Negeri yang dilaksanakan pada 12 Maret
2014 dalam rangka membantu korban banjir di Jakarta, dan BUMI
berpartisipasi dalam dua kegiatan CSR international awards.
Pada umumnya, semakin banyak perusahaan mengungkapkan aktivitas
CSR maka semakin besar pula tingkat CSR expenditure, hal ini dikarenakan

perusahaan dengan pengeluaran biaya CSR yang besar dapat berkontribusi pada
banyak kegiatan sosial seperti pendidikan, kesehatan, keselamatan kerja,
maupun lingkungan serta ikut serta dalam pembangunan daerah dan masyarakat
sekitar. Selain itu, CSR expendituredan CSR disclosuredapat dijadikan kegiatan
jangka panjang perusahaan dalam menarik investor maupun masyarakat.
Sehingga akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan, yang pada dasarnya
menganut prinsip going concern yaitu keadaan dimana perusahaan tetap dapat
beroperasi dalam jangka waktu kedepan. Namun sebaliknya, perusahaan
dengan tingkat CSR expenditure yang rendah cenderung akan mengungkapkan
kegiatan CSR yang sedikit.Hal ini dikarenakan perusahaan lebih berfokus pada
perbaikan finansialnya,sehingga perusahaan akan mengalokasikan dana CSR
untuk mengefektifkan dana perusahaan.
Ada banyak faktor yang diduga mempengaruhi praktik CSR expenditure
maupun CSR disclosure.Beberapa faktor tersebut adalah (1) Profitabilitas
(Dewi dan Keni (2015); Ekowati dkk (2014); Sari (2012); Oktafianti dan Rizki
(2015); Kamil dan Herusetya (2012); Dewi dan Priyadi (2013)) (2) Ukuran
perusahaan (Kamil dan Herusetya (2012); Oktafianti dan Rizki (2015); Astuti
dan Trisnawati (2015)) (3) Kepemilikan Manajerial (Oktafianti dan Rizki
(2015); Tarmizi (2012) dalam Oktafianti dan Rizki (2015); Suaryana (2012)
dalam Oktafianti dan Rizki (2015)) (4) Leverage (Astuti dan Trisnawati (2015);
Dewi dan Keni (2015); Rahman dan Widyasari (2008)) (5) Likuiditas (Kamil
dan Herusetya (2012); Ekowati, dkk (2014); dan Syahrir dan Suhendra (2010)
dalam Kamil dan Antonius (2012)) dsb.Dari beberapa faktor tersebut, maka

penelitian ini berfokus pada kinerja perusahaan yang diukur dengan
profitabilitas, leveragedan likuiditas.
Profitabilitas merupakan ukuran dalam persentase yang digunakan
untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba.Semakin
tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka semakin besar pula biaya CSR yang
dikeluarkan oleh perusahaan, dengan demikian pengungkapan aktivitas CSR
juga semakin banyak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari
(2012) menyatakan bahwa perusahaan dengan pendapatan yang tinggi akan
menjadi sorotan publik sehingga untuk mengurangi tekanan tersebut
perusahaan mengeluarkan biaya terkait tanggung jawab sosial.Dewi dan Keni
(2015) dan Ekowati dkk (2014) juga mengemukakan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.Namun penelitian yang
dilakukan oleh Oktafianti dan Rizki (2015) memberikan hasil yang berbeda
bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan informasi
lingkungan.Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Kamil dan
Herusetya (2012) dan Dewi dan Priyadi (2013), menunjukkan hasil bahwa
profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan CSR.Perusahaan
dengan tingkat profitabilitas yang tinggi merasa tidak perlu dalam
mengungkapan kegiatan CSR karena tanpa melakukan kegaiatan CSR pun
perusahaan telah sukses dalam peningkatan profitabilitasnya.
Leverage adalah gambaran mengenai seberapa jauh perusahaan
dibiayai oleh pihak luar/hutang. Perusahaan dengan tingkat leverage yang
tinggi cenderung akan mengeluarkan biaya CSR yang rendah sehingga

pengungkapan kegiatan CSR juga semakin sedikit. Penelitian mengenai
leverage dilakukan oleh Astuti dan Trisnawati (2015) yang memberikan hasil
bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi
cenderung akan rendah dalam mengungkapkan aktivitas sosialnya karena lebih
berfokus pada pelunasan kewajibannya. Namun penelitian Dewi dan Keni
(2015) serta Rahman dan Widyasari (2008)menunjukkan hasil yang berbeda
bahwa leveragetidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan, yang berarti bahwa ada atau tidak adanya kewajiban
perusahaan, maka perusahaan akan tetap melakukan pengungkapkan tanggung
jawab sosialnya, hal ini sebagai bentuk komitmen kepada masyarakat terhadap
pelestarian lingkungkan.
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya. Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi berarti
perusahaan tersebut akan mengeluarkan biaya CSR yang besar sehingga
kegiatan CSR yang dilakukan juga semakin banyak. Tingkat likuiditas yang
tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu dalam mengelola keuangannya
sehingga akan menarik investor untuk melakukan investasi. Penelitian
mengenai likuiditas dilakukan oleh Syahrir dan Suhendra (2010) dalam Kamil
dan Antonius (2012) yang menunjukkan hasil bahwa likuiditas mempunyai
pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.Penelitian Kamil dan Antonius
(2012) dan Ekowati dkk (2014), menunjukkan hasil yang berbeda yaitu
likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR.

Karena terdapat perbedaan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya,
maka peneliti ingin meneliti kembali“Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap CSR Expenditure dan CSR Disclosure”.Kinerja keuangan dalam
penelitian ini diukur dengan proksi profitabilitas, leverage, dan likuiditas.
Penelitian ini mereplikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Ekowati dkk
(2014) yaitu pengaruh profitabilitas, likuiditas, growth, dan media
exposureterhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Adapun perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
yaitu terletak pada variabel independen dan dependen, sampel, dan periode
(tahun) sampel. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas,
leverage, likuiditas, dan variabel dependennya adalah CSR expenditure dan
CSR disclosure. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ekowati dkk (2014)
variabel independennya adalah profitabilitas, likuiditas, growth, dan media
exposure dan variabel dependennya adalah pengungkapan tanggung jawab
sosial

perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.Alasan
peneliti menggunakan sektor pertambangan karena masih sangat jarang
penelitian mengenai CSR dengan sampel perusahaan pertambangan, selain itu
perusahaan

pertambangan

mengungkapkan

kegiatan

CSR

secara

luas.Sedangkan sampel pada penelitian Ekowati dkk (2014) menggunakan
perusahaan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2010-2012.

B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap CSR expenditure dan
CSR disclosure?
2. Apakah leverage berpengaruh negatif terhadap CSR expenditure dan CSR
disclosure?
3. Apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap CSR expenditure dan CSR
disclosure?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh
profitailitas terhadap CSR expenditure dan CSR disclosure.
2. Untuk menguji dan memperoleh bukti empirismengenai pengaruh leverage
terhadap CSRexpendituredan CSR disclosure.
3. Untuk menguji dan memperoleh bukti empirismengenai pengaruh likuiditas
terhadapCSR expenditure dan CSR disclosure.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis.
a. Bagi ilmu pengetahuan penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai salah satu pustaka atau referensi dimasa yang akan datang,
khususnya dalam penelitian yang berhubungan dengan tanggung jawab
sosial perusahaan.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang
akuntansi berkaitan dengan pengaruh profitabilitas, leverage, dan
likuiditas terhadap CSR expenditure dan CSR disclosure.
2. Manfaat praktis.
a. Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan atau
motivasi dalam melakukan kegiatan CSR dan melaporkannya secara
konsisten dalam laporan tahunan, serta memberi masukkan bagi
manajemen perusahaan dalam pengambilan kebijakannya.
b. Bagi investor penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam
menilai dan memilih perusahaan, terutama dari segi kegiatan sosial,
serta memberikan informasi mengenai pengeluaran dana untuk kegiatan
CSR

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Teori Legitimasi.
Penerimaan keberadaan perusahaan ditengah-tengah masyarakat
merupakan hal yang sangat penting mengingat bahwa kelangsungan hidup
perusahaan sangat bergantung pada dukungan masyarakat serta dapat
menjaga eksistensi perusahaan dimata publik.Menurut Ekowati dkk
(2014), dengan adanya penerimaan yang positif dari masyarakat maka
dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya, sehingga dapat
menjamin kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Untuk itu
perusahaan perlu menyelaraskan nilai-nilai perusahaan dengan normanorma sosial yang ada di masyarakat sehingga apa yang diharapkan oleh
kedua belah pihak dapat berjalan dengan baik. Kontrak sosial yang terjalin
antara perusahaan dan masyarakat inilah yang mendasari teori legitimasi
yang mana perusahaan mengharapkan aktivitasnya dapat dilakukan dengan
baik dan dapat diterima.
Teori legitimasi juga berkaitan dengan aktivitas CSR yang mana
semakin tinggi tingkat CSR expenditure maka semakin banyak kegiatan
CSR yang diungkapkan. Tujuan dari pengungkapan ini adalah untuk
melegitimasi aktivitas perusahaan di mata masyarakat, sehingga

1

pengungkapan CSR akan menunjukkan tingkat kepatuhan suatu
perusahaan (Branco dan Rodrigues, 2008 dalam Rosiana dkk, 2013).
Dengan demikian,akan membentuk hubungan timbal balik antara
perusahaan dengan masyarakat, dimana masyarakat mengharapkan
perusahaan dapat membangun dan mensejahterakan daerah sekitar. Disisi
lain, perusahaan juga sangat mengharapkan sambutan positif dari
masyarakat agar dapat menjalankan aktivitasnya secara berkelanjutan.
2. Stakeholder theory.
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya perlu menyampaikan
kegiatan usahanya secara transparan sebagai bentuk komunikasi dengan
pihak shareholder maupun stakeholder. Menurut Astuti dan Trisnawati
(2015), stakeholder atau pemangku kepentingan adalah orang-orang yang
terlibat didalam maupun diluar perusahaan yang dapat bersifat
mempengaruhi maupun dipengaruhi serta mempunyai hubungan langsung
maupun tidak langsung dengan perusahaan. Stakeholder theory juga
menyatakan bahwa perusahan tidak hanya befokus pada kepentingan
pribadi melainkan juga harus memberikan manfaat bagi stakeholder.
Pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut secara tidak
langsung akan bergantung dengan keberadaan perusahaan misalnya terkait
masalah kesehatan, peningkatan sosial budaya, maupun tanggung jawab
lingkungan. Oleh karena itu, aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan
dirasa sangat efektif dalam memberikan manfaat bagi stakeholder, karena

mereka dapat terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Kegiatan CSR
dapat berkontribusi untuk hubungan yang lebih baik dengan para
pemangku kepentingan yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan
modal dari investor (Weber, 2008 dalam Tuhin, 2014).
Menurut Sari (2012), perusahaan tidak hanya bertanggung jawab
kepada pemilik dari segi ekonomi saja, namun bergeser lebih luas lagi
sampai pada masalah sosial kemasyarakatan, sehingga muncul istilah
tanggung jawab sosial (corporate social responsibility). Selain itu,
stakeholder theory bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara
kepentingan perusahaan dengan stakeholder yang keduanya sama-sama
mengarah pada kemajuan perusahaan, dengan pengungkapkan aktivitas
sosial perusahaan juga akan menunjukkan bukti kepada masyarakat
terhadap komitmen dalam menjaga lingkungan serta dapat memberikan
citra yang positif dimata masyarakat.
3. Teori Signaling.
Ketika perusahaan telah mengeluarkan biaya untuk kegiatan CSR
tentu saja perusahaan ingin masyarakat mengetahui kegiatan-kegiatan CSR
yang telah dilaksanakan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan
sinyal kepada publik agar mereka mengetahui kegiatan tersebut.Hal inilah
yang mendasari teori signaling dalam praktik CSR. Pemberian sinyal
kepada publik tersebut akan memberikan dampak yang positif bagi
perusahaan itu sendiri, yaitu akan memberikan citra yang baik serta

mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Citra yang baik tidak hanya
mengurangi rumor negatif tetapi juga berkontribusi dalam menarik
pelanggan. Bagi masyarakat pemberian sinyal ini tentu saja sebagai
tambahan informasi mengenai kegiatan di internal perusahaan yang mana
masyarakat juga dapat memanfaatkan kegiatan CSR yang dilakukan oleh
perusahaan.
Pemberian informasi oleh perusahaan juga harus relevan dan
akurat sebagai bentuk pencegahan terhadap kesalahan penyampaian
informasi, yang dapat berdampak pada kesalahpahaman antara pihak
perusahaan dan publik. Informasi yang diberikan oleh perusahaan dapat
berupa sinyal yang baik (good news) atau sinyal yang buruk (bad news),
jika informasi yang diberikan baik maka akan menarik bagi investor dan
hal ini menandakan kondisi perusahaan yang baik dimasa depan (Cecilia
dkk, 2015).
4. Corporate Social Responsibility.
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selain bertujuan
mendapatkan laba juga harus memperhatikan tanggung jawab sosialnya
yang terkait dengan masalah-masalah sosial, misalnya pembangunan,
pengolahan

dan

pengelolaan

sumber

daya,

maupun

pendidikan.

Pelaksanaan program CSR tidak semata-mata sebagai upaya pemenuhan
komitmen terhadap kepatuhan perundang-undangan yang ada, namun juga
merefleksikan kesadaran serta tanggung jawab. Pengungkapan tanggung

jawab sosial atau Corporate social reporting adalah proses penyampaian
dampak-dampak sosial dan lingkungan atas tindakan ekonomi yang
dilakukan oleh perusahaan terhadap kelompok tertentu dalam masyarakat
maupun masyarakat secara keseluruhan (Tarmizi, 2012 dalam Oktafianti
dan Rizki, 2015).
Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan menjalankan
mekanisme yang saling menguntungkan serta berlandaskan pada prinsip
triple bottom line, yang mengedepankan keseimbangan antara kinerja
keuangan (profit), masyarakat (people) dan lingkungan (planet) dalam
menjalankan aktivitasnya.Oleh karena itu sangat diharakan dapat tercipta
hubungan yang erat antara masyarakat sekitar dengan perusahaan.Dengan
demikian tujuan perusahaan untuk menjalankan keberlanjutan usaha akan
terlaksana dengan baik karena telah mendapat dukungan dari masyarakat.
Dalam praktik CSR, perusahaan telah mengeluarkan biaya-biaya
yang digunakan untuk menjalankan kegiatan CSR yang dikenal dengan
istilah CSR expenditure. Biaya-biaya ini lah yang mencerminkan
banyaknya kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan.Jadi, semakin
banyak kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan maka semakin
tinggi CSR expenditure. Dari kegiatan-kegiatan tersebut tentu saja
perusahaan ingin publik mengetahui aktivitas yang dilakukannya.Oleh
karena itu, perusahan kemudian memberikan sinyal atas kegiatan-kegiatan
CSR yang telah diungkapkannya kepada publik. Aktivitas-aktivitas CSR
tersebut dapat melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk untuk

menghubungkan

para

investor,

pelanggan,

karyawan,

pemerintah

Indonesia, lembaga swadaya masyarakat, komunitas lokal dan masyarakat
adat, serta pemangku kepentingan lainnya. Pada dasarnya pihak internal
dan eksternal perusahaan saling berkaitan erat terkait pengungkapan CSR,
dimana pihak eksternal dapat memanfaatkan seluruh kegiatan CSR yang
dijalankan

oleh

perusahaan,

disisi

internal

perusahaan

sangat

mengharapkan dukungan dari masyarakat agar dapat terus beroperasi. Jadi,
diharapkan akan menciptakan hubungan yang harmonis dari kedua belah
pihak.
B. Hipotesis
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap CSR Expenditure dan CSR Disclosure.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba serta menggambarkan hubungan antara penjualan dan beban serta
laba/rugi (Ekowati dkk, 2014). Dengan demikian, tingkat profitabilitas
berbanding lurus dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
sosial perusahaan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin
banyak pula biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan CSR
tersebut, sehingga aktivitas CSR yang diungkapkan juga akan semakin
banyak. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan CSR tersebut disebut CSR
expenditure, sedangkan banyaknya pengungkapan kegiatan CSR disebut
CSR disclosure. Hal ini sejalan dengan teori stakeholder dimana
perusahaan yang mendapatkan profitabilitas tinggi akan berdampak pada
banyaknya pengungkapan CSR, sehingga akan mensejahterakan pihak-

pihak terkait yaitu stakeholder, yang juga dapat memanfaatkan kegiatan
CSR yang dilakukan oleh perusahaan. Falck dan Heblich (2007)
mengemukakan bahwa CSR berkontribusi untuk reputasi yang baik dari
sebuah perusahaan yang penting untuk mempertahankan keterampilan
karyawan. Keterampilan karyawan ini diperlukan untuk keberhasilan
operasi

bisnis

yang

akhirnya

dapat

meningkatkan

profitabilitas

perusahaan.
Kamil dan Herusetya (2012) menyatakan bahwa perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas tinggi menunjukkan pendapatan laba yang
tinggi pula, dengan begitu perusahaan dapat mengatasi timbulnya biayabiaya atas pengungkapan tanggung jawab sosial serta mampu untuk
meningkatkan dan mengungkapan tanggung jawab sosialnya lebih luas
pada laporan keuangan. Selain itu, dengan profitabilitas yang tinggi berarti
perusahaan dapat lebih banyak melaksanakan program-program sosial,
misalnya terkait masalah kesehatan, pendidikan, keselamatan kerja,
koperasi dan konservasi lingkungan. Berbeda halnya dengan perusahaan
yang memiliki profitabilitas yang rendah yang hanya sedikit melakukan
program sosial.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai pengaruh
profitabilitas terhadap CSR diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
Ekowati dkk (2014) dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI tahun 2010-2012 menunjukkan hasil bahwa profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR, berarti bahwa

semakin tinggi profitabilitas maka pengungkapan CSR juga semakin
tinggi, dengan demikian perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi
dapat dengan leluasa memilih bentuk pengungkapan CSR yang
dilakukannya.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sari (2012) dengan sampel perusahaan manufaktur periode
2008-2010 menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap
CSR karena dengan tingkat profitabilitas yang tinggi maka perusahaan
akan menjadi sorotan publik sehingga perusahaan akan mengeluarkan
biaya untuk kegiatan CSR. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Dewi
dan Keni (2015) dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2009-2011 profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap
pengungkapan

tanggung

jawab

sosial

perusahaan,

karena

akan

memberikan motivasi kepada manajer untuk mengungkapkan informasi
yang lebih lengkap mengenai pertanggungjawaban aktivitas sosialnya.
Namun, ada beberapa penelitian yang tidak sesuai dengan hipotesis
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Kamil dan Herusetya (2012) dengan
sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2009 dan
Dewi dan Priyadi (2013) dengan sampel perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2009-2011 memberikan hasil yang berbeda bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Adapun
penelitian yang dilakukan oleh Oktafianti dan Rizki (2015) dengan sampel
perusahaan peserta proper tahun 2011-2013 menemukan bukti bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan informasi
lingkungan. Dengan demikian hipotesis penelitian dapat dirumuskan:
H1a: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap CSR expenditure
H1b: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap CSR disclosure
2. Pengaruh Leverage terhadap CSR Disclosure dan CSR Expenditure
Leverage merupakan rasio yang menggambarkan hubungan antara
hutang perusahaan terhadap total aktiva (Febrina dan Suaryana, 2011).
Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung rendah dalam
mengungkapkan kegiatan CSR. Hal ini dikarenakan perusahaan lebih
berfokus pada pembiayaan hutang perusahaan. Dalam hubungannya
dengan pengungkapan CSR berkaitan juga dengan teori legitimasi dimana
dengan tingkat leverage yang rendahakan memberikan hubungan yang
baik antara perusahaan dengan masyarakat, karena perusahaan dapat
mengungkapkan aktivitas CSR lebih banyak. Hubungan baik ini akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan diantaranya menciptakan kerja
sama antara perusahaan dengan pihak-pihak lain misalnya media, sehingga
memperbesar dampak pelaksanaan promosi, memberikan peluang kepada
masyarakat maupun pihak terkait lainnya untuk terlibat dalam suatu
kegiatan sosial, dan meningkatkan citra perusahaan, dimana perusahaan
yang baik dapat memberikan berbagai pengaruh yang positif.
Menurut Anggraini (2006), dengan tingkat leverage yang tinggi
perusahaan cenderung akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak

hutang sehingga manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang
lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan. Untuk mendapatkan laba
sekarang yang tinggi perusahaan akan mengurangi biaya-biaya yang ada,
termasuk biaya CSR. Selain itu, leverage juga menunjukkan seberapa jauh
perusahaan bergantung terhadap hutang dalam membiayaioperasinya, jadi
semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap hutang maka kegiatan
CSR yang diungkapkan juga semakin rendah.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai pengaruh
leverage terhadap CSR diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
Belkaoui dan Karpik (1989) serta Cormier dan Magnan (1999) dalam
Sembiring (2005), hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan
negatif leverage terhadap CSR. Semakin banyak hutang perusahaan maka
perusahaan semakin rendah dalam membiayai kegiatan operasi CSR
sehingga pengungkapan kegiatan CSR juga semakin rendah. Hal ini juga
dikarenakan perusahaan lebih berfokus pada perbaikan fianansialnya.
Penelitian lainnya yaitu dilakukan oleh Dewi dan Keni (2015) dengan
sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011,
dan Rahman dan Widyasari (2008) dengan sampel perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2003-2005 serta Almilia
dan Retrinasari (2007) menemukan bukti bahwa leverage tidak
mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan Trisnawati
(2015) dengan sampel perusahaan manufaktur yang mengungkapkan CSR

yang terdaftar diBEI tahun 2010-2013 memberikan bukti bahwa leverage
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan, yang berarti bahwa semakin tinggi leverage perusahaan maka
pengungkapan aktivitas sosial semakin sedikit, dan sebaliknya jika tingkat
leverage rendah maka pengungkapan aktivitas sosial juga semakin banyak.
Dengan demikian hipotesis penelitian dapat dirumuskan:
H2a: leverage berpengaruh negatif terhadap CSR expenditure
H2b: leverage berpengaruh negatif terhadap CSR disclosure
3. Pengaruh Likuiditas terhadap CSR Disclosure dan CSR Expenditure.
Likuiditas adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat
kemampuan entitas dalam membayar semua liabilitas jangka pendek pada
saat jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia (Kamil
dan Herusetya, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan baik dalam
mengelola keuangannya yang mana liabilitas ini digunakan oleh
perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan.
Dalam kaitannya dengan pengungkapan CSR berhubungan juga
dengan teori signaling, ini sesuai dengan pendapat Kamil dan Herusetya
(2012) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan likuiditas yang tinggi
akan memberikan sinyal kepada perusahaan lain bahwa mereka lebih baik
dalam melakukan kegiatan sosial. Selain sebagai salah satu bentuk
komunikasi antar perusahaan, sinyal ini juga dapat mendorong perusahaan
lain agar ikut serta dalam melakukan kegiatan CSR dan juga sebagai

informasi bagi publik bahwa perusahaan yang bersangkutan telah
melakukan kegiatan CSR, sehingga akan meningkatkan citra perusahaan.
Perusahaan dianggap likuid jika mampu membayar hutang jangka
pendeknya pada saat jatuh tempo, yang berarti perusahaan harus memiliki
aktiva lancar yang dapat segara dikonversikan menjadi kas. Jika
perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendek tersebut maka
perusahaan juga dianggap mampu dalam mengeluarkan biaya-biaya yang
berhubungan dengan CSR. Penelitian Syahrir dan Suhendra (2010) dalam
Kamil dan Antonius(2012) dengan sampel sektor aneka industri yang
terdaftar di BEI periode 2007 dan 2008 menemukan bahwa likuiditas
mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Dengan
demikian, perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi dianggap lebih baik
dalam hal mengelola keuangannya maupun terkait dengan biaya kegiatan
CSR. Namun penelitian Kamil dan Herusetya (2012) dengan sampel
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)tahun
2007-2008 sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ekowati dkk
(2014) dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2010-2012 memberikan hasil yang berbeda bahwa likuiditas tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Dengan demikian hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
H3a: Likuiditas berpengaruh positif terhadap CSR expenditure.
H3b: Likuiditas berpengaruh positif terhadap CSR disclosure.

C. Model Penelitian

Profitabilitas

H1a: +

CSR
Expenditure

Leverage

H3b: +

Likuiditas

CSR
Disclosure

14

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek / Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 20112015. Alasan peneliti menggunakan perusahaan pertambangan karena sektor
tersebut mengungkapkan kegiatan CSR secara luas, selain itu perusahaan
pertambangan melakukan kegiatan usaha yang terkait secara langsung dengan
lingkungan sehingga lebih banyak mempunyai dampak terhadap lingkungan
sekitarnya.
B. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini dalah data sekunder, dimana
data sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan oleh entitas.Data
sekunder yang digunakan dalam penenlitian ini diambil dari annual report
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20112015.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling, yaitu dengan memilih sampel berdasarkan kriteria
dan tujuan tertentu. Adapun kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama periode 2011-2015.
2. Perusahaan pertambangan yang menerbitkan laporan tahunan lengkap di
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
3. Perusahaan pertambangan yang menggunakan kurs rupiah.
4. Perusahaan pertambangan yang memiliki data lengkap terkait dengan
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini periode 2011-2015.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penenlitian ini adalah
teknik dokumentasi.Teknik dokumentasi adalah teknik yang mempelajari arsiparsip atau laporan keuangan perusahaan sampel yang sudah dipublikasi di BEI
serta dari website perusahaan.Data yang dikumpulkan berupa data tentang
tanggung jawab sosial perusahaan dan laporan keuangan, serta data-data terkait
lainnya.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen.
Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh
variabel independen.Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
a. Corporate Social Responsibility Expenditure.
Corporate Social Responsibility Expenditure adalah biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka pengungkapan
tanggung jawab sosialnya.

Variabel ini akan diukur dengan rumus:
� �� ��� �
��



Dimana total pengeluaran CSR merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan CSR selama satu periode.
Total laba merupakan laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode.
b. Corporate Social Responsibility Disclosure.
Corporate

Social

Responsibility

Disclosure

merupakan

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bentuk
komitmen perusahaan dalam menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Untuk mengukur tingkat pengungkapan CSR,
penelitian ini menggunakan Content Analysis berdasarkan instrumen
Global Reporting Initiative/GRI dengan indikator sebanyak 91 item
dari lima kategori.
Untuk setiap item pengungkapan akan diberi skor 1 jika
diungkapkan dan skor 0 jika tidak diungkapkan. Indeks corporate
social responsibility disclosure diukur dengan skala rasio yaitu:

CSRI =

∑ ��
n

Dimana:
CSRDI : Corporate social responsibility disclosure index
(pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan).

Xij

:

Jumlah pengungkapan perusahaan j, n ≤ 91

n

:

Jumlah item yang diungkapakan¸n = 91. Jika
diungkapkan
diberi
nilai
1.Jika
tidak
diungkapkandiberi nilai nol.

c. Variabel Independen.
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1) Profitabilitas.
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat
aset tertentu. Pengukuran profitabilitas salah satunya dengan Return
On Total Asset (ROA) (Sumarsan, 2010 dalam Ekowati, dkk). Oleh
karena itu tingkat profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan
rasio Return On Total Asset (ROA).

ROA =
2) Leverage.









�ℎ

Leverage dapat diartikan sebagai tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap hutang dalam membiayai kegiatan operasinya.

Rasio utang =











3) Likuiditas.
Rasio likuiditas mengukurkemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Tingkat
likuiditas diukur dengan rasio lancar (current ratio/CR).

Rasio Lancar =







��

F. Uji Kualitas Data
1. Statistik deskriptif.
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif
yang diolah menurut perhitungan dalam variabel penelitian sehingga dapat
memberikan penjelasan atau gambaran mengenai kondisi dan karakteristik
data.Data tersebut dapat dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata
(mean), dan standar deviasi dengan tujuan untuk mengetahui distribusi data
yang menjadi sampel penelitian.Analisis deskriptif dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 16.
2. Uji Asumsi Klasik.
Dalam pengujian ini akan dilakukan uji asumsi klas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121