FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.): PENGARUH KADAR NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET

1

BAB I
PENDAHULUAN

Pada era globalisasi dan perdagangan bebas, harga obat menjadi sangat
mahal karena hampir semua bahan baku obat diimpor dari luar negeri. Sebenarnya
potensi alam Indonesia sangat melimpah dan baru sekitar 2% tanaman yang telah
diteliti dan dimanfaatkan (Hariana, 2007). Sebagian besar sumber daya alam yang
melimpah tersebut dapat diperoleh sepanjang tahun. Kekayaan alam seperti ini
justru tidak dimiliki oleh negara-negara maju. Apabila dikelola dengan baik, maka
Indonesia akan mampu menguasai pasar obat berbasis bahan alam (herbal
medicines). Di tingkat nasional, minat masyarakat Indonesia untuk menggunakan
obat tradisional sebagai alternatif utama dalam pengobatan, pemeliharaan
kesehatan, maupun pencegah penyakit semakin meluas. Hal ini disebabkan obat
tradisional lebih murah dan memiliki efek samping yang relatif lebih ringan
dibanding obat sintetik.
Salah satu tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia yaitu
tanaman kemangi (Ocimum sanctum L). Secara empiris masyarakat Indonesia
memanfaatkan kemangi untuk menghilangkan rasa tidak sedap di dalam mulut,
melancarkan


air

susu

ibu,

penurun

panas,

memperbaiki

pencernaan

(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991), melebarkan pembuluh darah dan sariawan
(Hariana, 2007). Sementara di India dan China, kemangi digunakan untuk
menjaga kesehatan dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stess (Maimes,
2004).
Kandungan yang terdapat pada daun kemangi adalah saponin, flavonoid

dan tannin (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991). Flavonoid yang terisolasi dalam
daun kemangi tersebut antara lain vicenin, galutenolin, cirsilineol (Hiltunen dan
Holm, 1999). Berbagai penelitian telah membuktikan tanaman kemangi (Ocimum
sanctum L) potensial untuk dikembangkan sebagai herbal medicines. Daun
kemangi memiliki aktivitas

neuroprotektif (Yanpallewar et al., 2004),

hipoglikemik (Eshrat et al., 2001), antioksidan (Getha et al., 2004), antibakteri
dan antiinflamasi (Dharmani dan Palit, 2006). Ekstrak etanol daun kemangi juga

2

terbukti mampu mencegah katalepsi yang merupakan efek samping pemakaian
obat neuroleptik secara in vivo (Pemmineti et al., 2007) dan memperbaiki kondisi
retina pada diabetic retinopathy secara in vivo (Eshrat dan Mukhopadhyay, 2006).
Aktivitas antioksidan yang tinggi dari daun kemangi telah dibuktikan baik melalui
mekanisme penangkapan radikal (antiradikal) (Cholisoh dan Hanwar, 2006), atau
menghambat peroksidasi lipid (Getha et al., 2004; Reddy et al., 2007).
Secara tradisional daun kemangi biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar

sebagai lalapan atau direbus dengan air (Hariana, 2007). Sayangnya daun kemangi
segar akan cepat layu dan membusuk jika tidak cepat dimakan, sehingga akan
mempengaruhi khasiat dari kemangi itu sendiri (Kicel, 2005). Selain itu cara
perebusan dipandang kurang efisien dari segi waktu dan tidak praktis dibawa.
Oleh karena itu diperlukan upaya mengoptimalkan khasiat, menutupi rasa yang
kurang enak, sekaligus memformulasi daun kemangi dalam bentuk sediaan yang
lebih efisien dan praktis.
Ekstraksi senyawa aktif dari daun kemangi merupakan cara agar khasiat
daun kemangi dapat terjaga dalam waktu yang lama (stabil). Selain itu bentuk
ekstrak lebih praktis, karena jumlah yang dikonsumsi lebih sedikit (Anonim,
1986), dan lebih menjamin ketepatan dosis (Voigt, 1984). Tablet hisap merupakan
bentuk sediaan yang cocok untuk ekstrak daun kemangi karena mempunyai rasa
aromatik yang enak sehingga menutupi rasa ekstrak daun kemangi yang kurang
enak. Di samping itu tablet hisap lebih disukai pasien yang kesulitan dalam
menelan tablet biasa atau kapsul, karena cukup dengan mengulum dan
mengisapnya pelan-pelan (Banker dan Anderson, 1994). Bentuk sediaan ini juga
sangat cocok untuk pengobatan antibakteri lokal karena melarut perlahan-lahan
pada mulut sehingga senyawa aktif bekerja lebih efektif.
Bahan pengikat yang digunakan dalam pembuatan tablet hisap diantaranya
adalah gula dan jenis pati, turunan selulosa, gom arab, tragakan dan gelatin

(Voigt, 1984). Natrium karboksimetilselulosa (Na CMC) merupakan

bahan

pengikat polimer turunan selulosa (Rowe et al., 2006), berfungsi memberi daya
adhesi pada massa serbuk, serta untuk menambah daya kohesi yang telah ada pada
bahan pengisi. Penggunaan bahan pengikat Na CMC diharapkan menghasilkan

3

tablet hisap dengan tingkat kekerasan yang baik karena Na CMC memiliki
kecenderungan untuk mengeras pada penyimpanan (Lachman dkk, 1994).
Berdasarkan paparan di atas maka perlu dibuat suatu sediaan tablet hisap
ekstrak kemangi dengan bahan pengikat Na CMC sehingga diharapkan
menghasilkan tablet hisap ekstrak kemangi yang mempunyai sifat fisik yang baik.

41

DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh, 2000, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik, Cetakan ke sembilan,

211, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Anief, Moh, 2003, Ilmu Meracik Obat, 168-169, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarata.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 7, 265, 338, 354, 591,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 10-12, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 448-449, 515, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan I,
10, 17-19, Dirjen POM, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Ansel, H.C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida
Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi IV, 255-271, 607-608, UI Press,
Jakarta.
Banker, G.S. dan Anderson, N.R., 1994, Tablet In The Theory and Practice of
Industrial Pharmacy, Ed III, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, UI Press,
Jakarta.
Cholisoh, Z., dan Hanwar, D., 2006, Aktivitas Antiradikal Ekstrak Etanol Daun,
Bunga, dan Biji Selasih (Ocimum sanctum) serta Hubungannya dengan
Karakteristik Kandungan Polifenol, J Pharmacon, Vol 7 No 1.

Dharmani, P., and Palit, G., 2006, Exploring Indian Medical Plants for Antiulcer
Activity, Central Drug Research Institute, (online) www.medind.inc.in,
diakses 7 Februari 2008.
Eshrat, Halim M. and Mukhopadhyay, A.K, 2006, Effect of Ocimum sanctum
(Tulsi) and Vitamin E on Biochemical Parameters and Retinopathy in
Streptozotocin Induced Diabetic Rats., Indian Journal of Clinical
Biochemistry, 21 (2):181-188
Eshrat, Halim M., Hussain, A., Kaiser, J., and Rao, M., 2001, Hypoglycemic,
Hypolipidemic and Antioxidant Properties of Tulsi (Ocimum sanctum
Linn) on Streptozotocin Induced Diabetes in Rats, Ind J Clin Biochem,
2:190-194.

42

Fassihi, A.R., and Kanfer., 1986, Effect of Compressibility and Powder Flow
Properties on Tablet Weight Variation in Drug Development and
Industrial Pharmacy, 11-13, Marcel Dekker Inc.
Fudholi, A., 1983, Metodologi Formulasi dalam Kompresi Direct, 586-593,
Majalah Medika, No. 7, Tahun 9.
Getha, R. K., and Vasudevan, D.M., 2004, Inhibition of Lipid Peroxidation by

Botanical Extracts of Ocimum sanctum: in vivo and in vitro Studies, Life
Sci., 76(1), 21-28.
Gupta, S.K., Srivastava, S., Trivedi, D, Joshi, S., Halder, N., 2005, Ocimum
sanctum Modulates Selenite-Induced Cataractogenic Damage and Prevents
Rat Lens Opacification, Curr Eye Res., 30(7):583-591.
Hariana, A., 2007, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2, Penerbit Penebar
Swadaya, Jakarta.
Hiltunen, R., and Holm, Y., 1999, Basil The Genus Ocimum, 69, OPA (Overseas
Publishers Association) NV published, Netherlands.
Kicel, A., Kurowska, A., Kalemba, D., 2005, Composition of the Essential Oil of
Ocimum sanctum L, Grown in Poland During Vegetation, Journal of
Essential Oil Research, (online) www.jeor.org, diakses tanggal 28 Januari
2008.
Lachman, L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J.L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi
Industri, Ed. III, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Iis Arsyah, UI Press,
Jakarta.
Maimes, S., Maimes Report on Holy Basil Ocimum sanctum-Tulsi, (online)
www.holybasil.com, diakses 15 Januari 2008.
Mohrle, R., 1989, Effervescent Tablets, In Lieberman, H.A., Lachman, L., and
Schwartz, J.B., (editors), Pharmaceutical Dosage Forms, Tablets, Vol. I,

2nd Ed, 225-255, Marcel Dekter Inc, New York.
Parrott, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, 3rd
Ed, Burgers Publishing Company, Minneapols.
Pemmineti, S., Nair, P., Dorababu, P., Gopalakhrisna, H.N., and Pai, M.R.S.M.,
2007, Effect of Ethanolic Leaf Extract of Ocimum sanctum on Haloperidol
Induced Catalepsy in Albino Mice, Indian J Pharmacol, 39(2):87-89.
Peters, D., 1989, Medical Lozenges in Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L
(Eds). Pharmaceutical Dosage Form : Tablets, Vol 1, 419, 543 – 565,
Marcel Dekker Inc., New York.

43

Reddy, L.S.S.V.P., Thangavel, A., Leela, V., and Raju, K.V.S.N, 2007, Effect of
Dietary Supplementation of Tulasi (Ocimum Sanctum) and Selenium on
Lipid Peroxidation Levels and Growth Rate in Broiler Chickens,
Tamilnadu J. Veterinary & Animal Sciences, 3(3):144-149.
Rowe, C.R., Sheskey, J.P., and Weller, J.P., 2006, Handbook of Pharmaceutical
Excipients, Fifth Edition, 731-732, American Pharmaceutical Association,
London.
Stahl, E., 1985, Analisis Obat secara Kromatografi dan Mikroskopi,

diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Sudiro, Penerbit
ITB, Bandung.
Syamsuhidayat, S.S., dan Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat
Indonesia (1), 186, Badan Litbangkes, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani
Noerono Soewandhi, Ed. V, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Yanpallewar, S.U., Raj, S., Kumar, M., Achary, A., 2004, Evaluation of
Antioxidant and Neuroprotective Effect of Ocimum sanctum on Transient
Cerebral Ischemia and Longterm Cerebral Hypoperfusion, Biochem
Behar., 79(1):155-164.

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KEMANGI
(Ocimum sanctum L.): PENGARUH KADAR NATRIUM KARBOKSIMETIL
SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK
TABLET

Oleh :

Setyo Nurwaini, S.Farm
NIK. 100.1051
Erindyah Retno Wikantyasning, S.Si., M.Si., Apt
NIK. 868

DIBIAYAI DIPA KOPERTIS VI
NOMOR: 019/O06.2/PP/KT/2009
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SEPTEMBER, 2009

i

RINGKASAN

Salah satu tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia yaitu
tanaman kemangi (Ocimum sanctum L). Kandungan yang terdapat pada daun

kemangi adalah saponin, flavonoid dan tannin (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
Flavonoid yang terisolasi dalam daun kemangi tersebut antara lain vicenin,
galutenolin, cirsilineol (Hiltunen dan Holm, 1999).
Berbagai penelitian telah membuktikan tanaman kemangi (Ocimum sanctum
L) potensial untuk dikembangkan sebagai herbal medicines. Daun kemangi memiliki
aktivitas neuroprotektif (Yanpallewar et al., 2004), hipoglikemik (Eshrat et al., 2001),
antioksidan (Getha et al., 2004), antibakteri dan antiinflamasi (Dharmani dan Palit,
2006). Ekstrak etanol daun kemangi juga terbukti mampu mencegah katalepsi yang
merupakan efek samping pemakaian obat neuroleptik secara in vivo (Pemmineti et
al., 2007) dan memperbaiki kondisi retina pada diabetic retinopathy secara in vivo
(Eshrat dan Mukhopadhyay, 2006). Aktivitas antioksidan yang tinggi dari daun
kemangi telah dibuktikan baik melalui mekanisme penangkapan radikal (antiradikal)
(Cholisoh dan Hanwar, 2006), atau menghambat peroksidasi lipid (Getha et al., 2004;
Reddy et al., 2007).
Secara tradisional daun kemangi biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar
sebagai lalapan atau direbus dengan air (Hariana, 2007). Sayangnya daun kemangi
segar akan cepat layu dan membusuk jika tidak cepat dimakan, sehingga akan
mempengaruhi khasiat dari kemangi itu sendiri (Kicel, 2005). Oleh karena itu
diperlukan upaya mengoptimalkan khasiat, menutupi rasa yang kurang enak,
sekaligus memformulasi daun kemangi dalam bentuk sediaan yang lebih efisien dan
praktis. Tablet hisap merupakan bentuk sediaan yang cocok untuk ekstrak daun
kemangi karena mempunyai rasa aromatik yang enak sehingga menutupi rasa ekstrak
daun kemangi yang kurang enak. (Banker dan Anderson, 1994). Bentuk sediaan ini

iii

juga sangat cocok untuk pengobatan antibakteri lokal karena melarut perlahan-lahan
pada mulut sehingga senyawa aktif bekerja lebih efektif.
Bahan pengikat yang digunakan dalam pembuatan tablet hisap diantaranya
adalah gula dan jenis pati, turunan selulosa, gom arab, tragakan dan gelatin (Voigt,
1984). Penggunaan bahan pengikat Na CMC diharapkan menghasilkan tablet hisap
dengan tingkat kekerasan yang baik karena Na CMC memiliki kecenderungan untuk
mengeras pada penyimpanan (Lachman dkk, 1994).
Tablet dibuat dengan granulasi basah menggunakan bahan pengikat Na CMC
dengan sebagai solutio dengan kadar 1.5%, 3%, 4.5% dan 6%. Tablet dibuat dengan
metode granulasi basah. Granul yang dihasilkan kemudian diuji sifat fisik granul dan
ditablet menjadi tablet hisap. Tablet hisap yang dihasilkan diuji sifat fisik dan uji
respon rasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa granul yang dihasilkan dari proses
granulasi ini memiliki sifat alir yang baik (Tabel 1).
Tabel 1.

Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Granul Ekstrak Kemangi dengan Variasi
Bahan Pengikat Karboksimetilselulosa Natrium (CMC-Na)
Parameter

Waktu alir (detik)
Sudut diam (°)

Indeks pengetapan (%)

FI

F II

F III

F IV

FV

X

12,9

9,9

9,8

9,1

10,1

SD

0,12

0,12

0,25

0,12

0,15

X

42,2

35,4

34,8

34,0

36,8

SD

0,31

2,66

0,06

0,36

1,60

X

22,7

16

14

13,3

16,3

SD

0,58

1

1

0,58

1,53

Sedangkan tablet hisap yang dihasilkan memiliki sifat fisik yang memenuhi
persyaratan Farmakope Indonesia dan buku standar lainnya. Hasil uji menunjukkan
adanya pengaruh CMC-Na yang besar pada kekerasan tablet, kerapuhan, dan waktu
larut tablet hisap. Semakin tinggi kadar CMC-Na, maka kekerasan tablet akan

iv

semakin meningkat, dan berakibat pada semakin rendahnya nilai kerapuhan tablet dan
semakin lama waktu yang dibutuhkan tablet untuk melarut (Tabel 2).
Tabel 2.

Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Hisap Ekstrak Kemangi dengan Bahan
Pengikat CMC-Na
Parameter

FI

F II

F III

F IV

FV

X

662,4

657,85

658,4

660,05

659,45

SD

8,13

7,33

6,07

5,56

5,28

CV (%)

1,23

1,11

0,92

0,84

0,8

X

5,73

8,47

9,29

9,75

10,74

SD

0,63

0,71

1,12

0,70

1,41

X

4,2

0,87

0,75

0,58

0,49

SD

0,38

0,07

0,03

0,04

0,05

Waktu Melarut

X

8,00

9,2

11,2

12,2

12,8

(menit)

SD

1,23

0,45

0,45

0,84

0,45

Keseragaman
bobot tablet (mg)

Kekerasan (kg)

Kerapuhan (%)

Berdasarkan uji tanggapan rasa, responden paling banyak menyukai tablet
hisap dengan pengikat yang paling rendah (1.5%), karena tablet ini yang paling
banyak mengandung bahan pemanis (manitol).
Lebih lanjut, tablet hisap kemangi yang dihasilkan dapat memperkaya sediaan
farmasi yang sekarang tersedia terutama untuk antibakteri lokal (mulut dan
tenggorokan).

v

ABSTRACT
Kemangi plant (Ocimum sanctum L.) was used by the society as salad as a
mean to overcome the problem of mouth aroma. Ethanol extract of kemangi can
pursue the growth of bacterium pathogen of mouth. This research aimed to formulate
the lozenges of kemangi extract with the various of CMC-Na concentration as binder
that influent physical characteristic of the lozenges.
Kemangi extract was made by maceration using ethanol 70% as solvent. The
lozenges were made with wet granulation method with the variation of CMC-NA 0%
for the formula I; 1,5% for the formula II; 3% for the formula III; 4,5% for the
formula IV; and 6% for the formula V. the granule were produced by using machine
of single punch tablet (650 mg for each tablet). The granule and the tablet were tested
its physical characteristic. The data was analyzed theoretically and statistically
approach by using variant analysis (ANAVA) one way with the trust level 95%
continued with the t test (LSD).
The obtained result indicates that the usage of CMC-NA in formulation of
kemangi lozenges results good lozenges. Results of research also indicate that there
are differences having a meaning (of) at all of formula on test of physical
characteristic of granule and lozenges, except uniformly of the weight. Formula II has
the coziest taste. Increase of binder concentration marginally will increase the
hardness of lozenges, reduce friability of lozenges, and also increase dissolve time of
lozenges.

Key word: Ocimum sanctum L., lozenges, CMC-Na

vi

PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas
segala rahmat dan rizqi yang diberikan sehingga penelitian dengan judul “Formulasi
Tablet Hisap Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Pengaruh Kadar Natrium
Karboksimetil Selulosa Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Tablet” ini
dapat diselesaikan.
Penelitian yang dikerjakan ini merupakan sedikit upaya untuk menemukan
formula tablet hisap kemangi yang baik. Hal ini diharapkan dapat berperan dalam
penyediaan sediaan farmasi yang dibutuhkan masyarakat.
Selesainya penelitian ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan berbagai
pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional melalui
DIPA Kopertis VI atas bantuan dana penelitian.
2. Rektor dan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Radityo Taufan P yang telah membantu penelitian ini di laboratorium.
5. Staf dan karyawan Laboratorium Tehnologi Farmasi UMS.
6. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas segala amal dan kebaikannya.
Akhir kata penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
untuk perbaikan penelitian selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, September 2009

vii

Penulis

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
RINGKASAN .......................................................................................... iii
ABSTRACT ............................................................................................ vi
PRAKATA .............................................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 4

1. .................................................................................. Tanaman
Kemangi....................................................................................... 4

2. .................................................................................. Ekstrak
..................................................................................................... 5

3. .................................................................................. Tinjauan
Tablet Hisap ................................................................................. 6

4. .................................................................................. Metode
Pembuatan Tablet ......................................................................... 7

5. .................................................................................. Bahan
Tambahan Pembuatan Tablet Hisap .............................................. 8

6. .................................................................................. Monografi
Bahan Tambahan .......................................................................... 9
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN .............................. 12
BAB IV. METODE PENELITIAN ......................................................... 13

ix

1. .................................................................................. Definisi
Operasional Penelitian .................................................................. 13

2. .................................................................................. Jalannya
Penelitian ..................................................................................... 13
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................. 20

1. .................................................................................. Determinasi
Tanaman ...................................................................................... 20

2. .................................................................................. Hasil
Pengolahan Simlisia Kemangi ...................................................... 20

3. .................................................................................. Hasil
Identifikasi Serbuk Kemangi ........................................................ 21

4. .................................................................................. Hasil
Pemeriksaaan Mutu Ekstrak Kental .............................................. 22

5. .................................................................................. Hasil
Pemeriksaan Ekstrak Kering ......................................................... 23

6. .................................................................................. Hasil

Uji

Sifat Fisik Granul ......................................................................... 24

7. .................................................................................. Hasil
Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Hisap Kemangi ............................ 30

8. .................................................................................. Uji
Tanggapan Rasa ........................................................................... 36

9. .................................................................................. Hasil

Uji

KLT ............................................................................................. 38
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 41
LAMPIRAN ............................................................................................ 44

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Formula Tablet Ekstrak Kemangi ............................................... 15
Tabel 2. Persyaratan Keseragaman Bobot Tablet ...................................... 17
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Granul Ekstrak Kemangi .............. 24
Rabel 4. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Hisap Ekstrak Kemangi .... 31

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman kemangi (Ocimum sanctum L.) ................................ 5
Gambar 2. Struktur kimia Na CMC .......................................................... 10
Gambar 3. Skema Jalannya Penelitian ...................................................... 19
Gambar 4. Serbuk Kemangi (Ocimum sanctum L.) ........................................... 21
Gambar 5. Ekstrak Kental Kemangi (Ocimum sanctum L.) ............................... 22
Gambar 6. Histogram Hubungan antara Formula dengan Waktu Alir Granul ..... 25
Gambar 7. Histogram Hubungan antara Formula dengan Sudut Diam .............. 27
Gambar 8. Histogram Hubungan antara Formula dengan Pengetapan ............... 28
Gambar 10. Tablet Hisap Ekstrak Kemangi (Ocimum sanctum L.)

31

Gambar 11. Histogram Hubungan antara Formula dengan CV

32

Gambar 12. Histogram Hubungan antara Formula dengan Kekerasan Tablet

33

Gambar 13. Histogram Hubungan antara Formula dengan Kerapuhan

34

Gambar 14. Histogram Hubungan antara Formula dengan Waktu Melarut

36

Gambar 15. Histogram Tanggapan Responden terhadap Rasa

37

Gambar 16. Histogram Tanggapan terhadap Formula yang Diterima

38

Gambar 17. Kromatogram Tablet Hisap Ekstrak Kemangi

39

xii