Tujuan Pemberdayaan Tinjauan tentang Pemberdayaan Perempuan
22 Untuk mampu berperan dalam pembangunan perempuan dituntut
untuk memiliki sikap mandiri, disamping sikap yang dapat mengapresiasikan semua potensi yang dimiliki. Profil perempuan di
Indonesia saat ini masih berada pada suatu keadaan yang dilematis, hal ini karena disatu sisi perempuan Indonesia dituntut untuk berperan dalam
semua sektor, tetapi tetap tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan yaitu menjadi ibu rumah tangga. Menurut Loekman Soetrisna 1999: 62
penyebab situasi dilematis perempuan Indonesia, pertama, bahwa Indonesia adalah suatu negara yang pluralistik dari segi etnik dan
kebudayaan. Kedua, adanya pluralisme membuat suatu pendapat yang menggeneralisasi bahwa perempuan Indonesia sejak semula memiliki
kedudukan yang rendah dari laki-laki. Ketiga, situasi dilematis yang saat ini dihadapi oleh perempuan Indonesia merupakan hasil dari suatu proses
interaksi dari berbagai faktor sosial dan politik yang berkembang di negara kita.
Bidang keterampilan merupakan suatu primadona bagi perempuan pedesaan. Keterampilan seperti menjahit, kerajinan tangan dan beberapa
jenis industri rumah tangga lainnya dengan jenis keterampilan yang tidak melanggar kodrat perempuan, singkatnya keterlibatan perempuan dalam
pekerjaan keterampilan seperti tersebut dapat meningkatkan peran perempuan dan menambah wawasan perempuan yang dapat lebih
meningkatkan kualitas hidup harmoni dalam keluarga.
23 Pemberdayaan perempuan sering digunakan dalam konteks
kemampuan meningkatkan keadaan ekonomi, pemenuhan kebutuhan praktis individu yang merupakan pra syarat pemberdayaan.
Pemberdayaan meliputi pemberdayaan psikologi, sosial budaya, ekonomi, politik yang berkaitan satu sama lain. Adanya jaringan kerjasama
diantaranya yang saling memberdayakan dapat tercipta transformasi sosial dmana tidak ada penekanan dan perbedaan terhadap kaum perempuan.
Beberapa pendekatan kebijakan yang berkaitan dengan kedudukan perempuan dalam pembangunan menurut Roemidi dan Riza 2006: 110-
112 sebagai berikut: a.
Pendekatan kesejahteraan the welfare approach b.
Pendekatan keadilan the equity approach c.
Pendekatan pengentasan kemiskinan the anti proverty approach d.
Pendekatan efisiensi the efficiency approach e.
Pendekatan pemberdayaan the empowerment approach Dilihat dari pendekatan di atas, maka pendekatan kelima yaitu
pendekatan pemberdayaan menekankan pada fakta perempuan mengalami penekanan yang berbeda menurut bangsa dan kedudukannya dalam orde
ekonomi internasional pada masa kini. Oleh karena itu perempuan tetap harus menantang struktur dan situasi yang menekannya secara bersama
pada tingkatan yang berbeda. Pendekatan ini juga menekankan pentingnya perempuan untuk meningkatkan keberdayaannya serta menempatkan
pemberdayaan dalam arti kecakapan atau kemampuan perempuan untuk