12 Memperhatikan aspek-aspek yang dikemukakan di atas yang
menunjukkan seseorang memiliki keberdayaannya, maka aspek itu merupakan dampak yang muncuk sebagai pengaruh dari suatu proses
kegiatan pemberdayaan yang telah dilalui seseorang. Perwujudan dari aspek tersebut meliputi: adanya peningkatan taraf hidup ke arah positif,
pengembangan hasil belajar pada lingkungan sekitarnya dan berperan serta atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial politik pembangunan masyarakat.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses memampukan seseorang atau
kelompok masyarakat untuk dapat memahami dan mengendalikan situasi ekonomi, sosial dan politik di lingkungan dimana ia berada. Artinya dia
terlibat secara aktif dalam kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau meningkatkan taraf kehidupannya, sehingga ia mampu berdiri sendiri dan
tidak bergantung sepenuhnya dibawah kuasa orang serta kelompok lain serta mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Apabila kondisi
demikian dapat tercapai, maka dapat diharapkan keterlibatan masyarakat secara perorangan atau kelompok secara aktif ikut dalam kegiatan-kegiatan
yang bertujuan memperbaiki atau meningkatkan taraf kehidupannya.
2. Prinsip Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya merupakan upaya sistematis dan berkelanjutan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya sendiri. Oleh karenanya prinsip pemberdayaan masyarakat yang tepat saat ini adalah
13 dengan mendayagunakan potensi yang dimiliki masyarakat. Dengan
demikian masyarakat tidak bergantung lagi pada kuasa orang lain baik dari segi sosial, ekonomi dan politik.
Menurut Fandy Tjiptono 2002:135 kesalahan umum yang harus dihindari pada saat mengimplementasikan pemberdayaan adalah sebagai
berikut: a.
Memulai kegiatan tanpa adanya strategi sistematis. b.
Memulai kegiatan tanpa adanya kepemimpinan yang aktif dari manajemen.
c. Menghitung kegiatan seperti jumlah pertemuan untuk peningkatan
kualitas. d.
Rencana dan harapan yang realistis. Pemberdayaan perempuan dalam operasionalisasinya ada dua hal
yang perlu dilakukan. Pertama,dalam proses pemberdayaan hendaklah menekankan pada proses pendistribusian kemampuan, kekuatan, dan
kekuasaan pada perempuan secara seimbang agar mereka lebih berdaya. Untuk mewujudkan hal ini perlu merubah struktur dan kultur yang
menghambat pemberdayaan perempuan yang selama ini telah mendistribusikan komponen di atas menjadi tidak seimbang. Kedua,dengan
proses menstimulasi dan memotivasi kaum perempuan agar berdaya dan mandiri dalam menentukan apa yang menjadi pilihan
hidupnya.Pemberdayaan perempuan juga sangat mengedepankan persoalan kemandirian kaum perempuan agar tidak terlalu bergantung kepada orang
14 lain, agar potensi dan kemampuan yang dimilikinya dapat diaktualisasikan
secara maksmal. Kemandirian yang seja ti memberikan kekuatan untun kelakukan tindakan lahir dan kemandirian berfikir dalam menentukan sikap.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip utama dalam pemberdayaan adalah adanya kemauan dan kesadaran dari masyarakat untuk
mengembangkan segala potensi dan bakat yang dimiliki sebagai upaya meningkatkan kompetensi atas keterampilan dan keahlian yang dimiliki.
Pemberdayaan harus dilakukan secara terus menerus, komprehensif, dan simultan sampaia ambang batas tercapainya keseimbangan yang dinamis
antara pemerintah dan semua segmen yang diperintah. Menurut Draha 2013: 12 diperlukan berbagai program pemberdayaan diantaranya:
a. Pemberdayaan politik
Bertujuan meningkatkan daya tawar yang diperintah terhadap pemerintah. Bargaining ini dimaksudkan agar yang diperntah
mendapatkan apa yang merupakan haknya dalam bentuk barnag, jasa, layanan dan kepedulian tanpa merugikan pihak lain.
b. Pemberdayaan ekonomi
Diperuntukkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan yang diperintah sebagai konsumen agar dapat berfungsi sebagai penanggung
dari dampak negative pertrumbuhan, pembayar resiko salah urus, pemikul bebab pembangunan, kegagalan progam dan akibat kerusakan
lingkungan.