organisasi-organisasi yang faktor utama bisnisnya sangat ditentukan oleh kesehatan fisik dan psikologi
karyawannya. Dari konsep-konsep di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kepuasan kerja adalah suatu tingkat
sejauh mana
seseorang menyukai
pekerjaannya. Mencakup
sikap seorang
pekerja terhadap
pekerjaannya yang
beragam sehingga
memberikan respons terhadap situasi kerjanya, hasil yang dicapai, dan sikap-sikap yang berhubungan
dengan pekerjaan itu karena pekerjaan itu sendiri memiliki
aspek-aspek seperti;
gaji, promosi,
pengawasan, tunjangan,
penghargaan, prosedur
pelaksanaan kerja, rekan kerja, sifat pekerjaan, dan komunikasi.
2.3.1. Teori Kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yukl 1977 teori-teori tentang kepuasan kerja ada tiga macam yang lazim dikenal
yaitu:
A. Teori kesenjangan Discrepancy Theory
Teori kesenjangan Discrepancy Theory dicetuskan oleh Locke 1969,1976. Dalam teori kesenjangan ini
Locke dalam Wexley Yukl, 2005 mengemukakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah
aspek pekerjaan tergantung pada selisih antara apa yang dianggap telah didapatkan dengan apa yang
diinginkan should be . Jumlah yang “diinginkan” dari
karakteristik pekerjaan didefenisikan sebagai jumlah minimum
yang diperlukan
untuk memenuhi
kebutuhan yang ada. Kepuasan akan didapatkan ketika tidak terdapat selisih antara kondisi-kondisi
yang diinginkan
dengan kondisi-kondisi
yang didapatkan. Apabila ternyata yang didapatkan oleh
pegawai lebih besar dari yang diinginkan, maka individu akan merasa lebih puas lagi. Walaupun
terdapat Discrepancy, tetapi merupakan Discrepancy positif. Sebaliknya, apabila terjadi Discrepancy negatif
di mana apa yang didapatkan jauh di bawah batas minimum
maka pegawai
akan merasakan
ketidakpuasan. Semakin besar kekurangan selisih yang dirasakan, maka akan semakin besar ketidakpuasan
yang dirasakan
pegawai. Contohnya,
karyawan menganggap peluang untuk maju lebih penting dari
aspek-aspek pekerjaan yang lain, yaitu penghargaan, dengan demikian maka kemajuan bagi karyawan
tersebut dapat dinilai tinggi akan kepuasannya dari pada penghargaan. Sedangkan ketidakpuasan kerja
dapat terjadi ketika terdapat pertentangan akan kepentingannya,
yaitu ketidaksesuaian
antara pendapatan dengan keinginan. Contohnya, banyak
karyawan mendapatkan gaji yang tidak sesuai menjadi tidak puas, atau ruang kerja terlalu panas.
Jadi, kesimpulan
teori kesenjangan
adalah menekankan selisih antara kondisi yang diinginkan
dengan kondisi aktual kenyataan, jika ada selisih jauh antara keinginan dan kekurangan yang ingin dipenuhi
dengan kenyataan maka orang menjadi tidak puas. Tetapi jika kondisi yang diinginkan dan kekurangan
yang ingin dipenuhi ternyata sesuai dengan kenyataan yang didapat maka ia akan puas.
B. Teori Keadilan Equity Theory