Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

108 d. Terkait pemeliharaan sarana pembuangan sampah, sekolah yang tidak mencuci tempat sampah setiap hari kiranya dapat mengikutsertakan peserta didik dalam melakukan pemeliharaan tersebut dengan cara pembagian jadwal. Hal ini dimaksud untuk mengatasi kurangnya tenaga kebersihan dalam melakukan pemeliharaan sanitasi sekolah. e. Terkait pemeliharaan tempat cuci tangan, petugas sekolah kiranya dapat lebih memperhatikan cara memeliharanya karena pencapaian semua deskriptor masih rendah. Setiap kelas memiliki satu tempat cuci tangan, dalam hal ini pemeliharaan bisa dibebankan kepada peserta didik yang mendapat jadwal piket tiap harinya. Hal tersebut dapat mengajari peserta didik dalam bertanggung jawab akan pemeliharaan kebersihan dan juga mengurangi beban petugas kebersihan yang terlalu banyak. 2. Selain meningkatkan pemeliharaan sanitasi, sekolah juga perlu memenuhi standar kondisi sanitasi sekolah yang tercantum dalam peraturan-peraturan terkait. Beberapa hal yang disarankan untuk memenuhi standar kondisi sanitasi sekolah antara lain: a. Terkait kondisi jamban sekolah, sekolah dengan jamban tidak bebas dari sarang laba-laba kiranya dapat meningkatkan pemeliharaan dengan membersihkan sarang laba-laba secara rutin. Sekolah dengan jamban yang licin kiranya dapat meningkatkan pemeliharaan dengan cara menyikat lantai jamban setiap hari. Selanjutnya terkait ketersediaan perlengkapan jamban beberapa sekolah perlu menambahkan gantungan pakaian dan tempat sampah di dalam KMWC. 109 b. Sekolah dengan keberadaan TPS berjarak tidak lebih dari 10 meter dari ruang pembelajaran kiranya sekolah bersangkutan perlu membuat TPS yang berjarak minimal 10 meter dari ruang pembelajaran supaya tidak menganggu aktivitas pembelajaran. c. Sekolah yang belum menyediakan tempat cuci tangan yang sesuai standard kesehatan kiranya perlu menyediakan tempat cuci tangan yang terdapat westafel atau bak penampung, menyediakan sabun dan lap tangan. 3. Terkait perilaku pengguna sarana sanitasi, sekolah dapat bekerjasama dengan Puskesmas setempat untuk mengadakan penyuluhan kepada peserta didik tentang cara hidup sehat dan tata cara menggunakan fasilitas sanitasi dengan benar. 4. Beberapa sekolah tidak melakukan pemeliharaan sebagaimana mestinya sesuai dengan petunjuk teknis pemeliharaan jamban. Petugas sekolah mengatakan bahwa tidak mengetahui cara pemeliharaan sanitasi secara rinci. Terkait hal tersebut kepala sekolah dapat melakukan pembinaan terhadap petugas kebersihan dengan cara membuat lembar checklist pemeliharaan sanitasi dan ditempelkan di tempat strategis supaya dapat menjadi panduan bagi petugas kebersihan dalam melakukan pemeliharaan, selain itu juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi sekolah. 110 DAFTAR PUSTAKA Asingwire, N.; Muhangi, D.;. Evaluation report 2000 UGD: Primary School Sanitation Research. Uganda: Makerere University. Diakses tanggal 24 Juni 2015 dari http:www.unicef.orgevaldatabaseindex_19011.html Bagja Waluya. 2009. Bab 4 Sanitasi. Diakses tanggal 28 November 2014 dari http:file.upi.eduDirektoriFPIPSJUR._PEND._GEOGRAFI19721024200 1121_BAGJA_WALUYAPengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SM ABAB_4_SANITASI_LINGKUNGAN.pdf . Basilius K. Cahyanto. 2008. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Aceh: Aceh Media Grafika. Depkes RI. 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta. Dina Andriani, et. al . 2013. Studi tentang Sanitasi Lingkungan SD Negeri di Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal. Sumatera Barat: Geografi STKIP PGRI. Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung. 2013. Pedoman Operasi Pemeliharaan Sarana Sanitasi Komunal di Kabupaten Bandung. Bandung. Eka Irdianty. 2011. Studi Deskriptif Sanitasi Dasar di Tempat Pelelangan Ikan Lempasing Teluk Betung Bandar Lampung. Skripsi. Universitas Indonesia. Ginting, Paham dan Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Analisis Data Penelitian. USU Press: Medan. Hartati Sukirman, et. al. 1999. Administrasi dan Supervisi Pendidikan Yogyakarta: UNY Press Kementerian Agama Republik Indonesia. 2012. Pedoman Teknis Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Madrasah. Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan No 965MenkesSKVII2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta: Departemen Kesehatan _______. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1098MENKESSKVII2003: Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Jakarta: Departemen Kesehatan _______. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1429MENKESSKXII2006: Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah. Jakarta: Departemen Kesehatan 111 Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Permendiknas No 24 tentang Standar Sarana dan Prasarana SekolahMadrasah Pendidikan Umum. Jakarta: