Pelindung Mata Air Air Bersih
29
Selanjutnya menurut Modul Kebijakan Diklat Kesehatan Lingkungan dalam Program Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL Sederhana,
dijelaskan pemeliharaan SPAL adalah sebagai berikut: a. Tidak memasukkan limbah padat karena akan menghambat aliran sehingga
mengganggu saluran pembuangan. b. Tidak membuang bahan kimia ke saluran karena akan membunuh banteri.
c. Semua resapan perlu sering dikontrol, agar bagian-bagian yang tersumbat dapat dibersihkan.
d. 1 satu kali per 2 dua tahun, pengurasan dilakukan dengan truk tinja. e. Tidak menanam pohon di dekat saluran pembuangan karena akar bohon akan
merusak saluran. f. Memeriksa sakerusakan saluran tiap minggu dan memperbaiki saluran yang
rusak. Berdasarkan sumber lain yaitu Pedoman Teknis Pengelolaan Kebersihan
Lingkungan Madrasah 2012: 8 memaparkan sebagai berikut: “Petunjuk pemeliharaan perpipaan air limbah adalah:
a. Memeriksa kebocoran pada pipa secara berkala untuk dapat memberikan indikasi lebih dini.
b. Mengidentifikasi penyebab terjadinya kebocoran serta titik kebocoran, misalnya: bagian-bagian sambungan pipa dan atau perlengkapannya,
atau lubang kecil akibat cacat bahan atau kurang baiknya pemasangan pipa, terjadinya gempa atau turunnya tanah, pipa yang korosi, dan
sebagainya.
c. Setiap bagian dari sistem pembuangan harus diperiksa apakah dapat mengalirkan air buangan dengan lancar.
d. Memeriksa apakah ada benda-benda atau bahan-bahan yang menyumbat aliran atau mengganggu aliran air limbah.
e. Memeriksa apakah air limbah dapat mengalir dengan lancar tanpa meninggalkan endapan.
f. Memeriksa apakah kemiringan pipa masih memadai atau cukup.
30
g. Jika ditemukan ada benda-benda atau bahan-bahan yang menyumbat, masukkan sebatang kawat yang fleksibel dan putar-putarkan. jangan
menggunakan bahan kimia dalam pembersihan sebab akan menimbulkan efek buruk pada pipa, perlengkapan maupun proses pengolahannya.”
Selanjutnya masih menurut sumber yang sama tentang pemeliharaan saluran pembuangan air limbah adalah sebagai berikut:
“Pemeliharaan bangunan bawah tangki septic adalah: a. Memastikan bahwa tidak ada sampahbahan-bahan anorganik dan non
biodegradable misalnya: kain, puntukng rokok, pembalut, tisu dan lain- lain masuk ke dalam tangki septic.
b. Mengetahui kondisi atau volume lumpur atau scum yang ada di dalam tangki septic.
c. Menguras tangki septic apabila: 1 Ketinggian lumpur sudah mencapai kurang lebih 50 cm dari pipa
outlet. 2 Ketebalan scum sudah mencapai kurang lebih 10 cm dari bagian sekat.
3 Menguras tangki septic minimal sekali dalam 2 tahun.”