Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis pencitraan yakni masyarakat Bojonegoro yang menjadi pendengar
radio Malowopati dan proses komunikasinya melalui radio sebagai media berinteraksi antara komunikator dan komunikan.
I. Sistematika Pembahasan
Dalam sistematika pembahan sistematika berisi tentang desksripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan sampai
dengan bab penutup. Adapun dalam susunan dalam skripsi ini adalah : Bab I merupakan pendahuluan yang didalamnya mencangkup sub
bahasan, antara lain: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian riset sebelumnya, definisi konsep, kerangka
pikir penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II merupakan tentang kajian teoritis yang terdiri dari radio yang
berupa pengertian dan karakteristik radio dan pencitraan. Bab III merupakan penyajian data berisi tentang ulasan komunikasi
dalam pencitraan Kang Prabu dan daya tarik pendengar radio Malowopati di Bojonegoro.
Bab IV merupakan pembahasan komunikasi dalam pencitraan yang menjadi pokok permasalahan berisi tentang temuan penelitian dan
konfirmasi dengan teori. Bab V merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dari
penelitian dan berisi saran.
22
BAB II RADIO DAN TEORI
A. Radio Sebagai Media Komunikasi
Dalam interaksi sosial yang sering disebut dengan komunikasi perlu adanya penyelarasan pesan sehingga tidak terjadi salah persepsi atau sering
dikenal dengan Miss Communication. Menurut Carl I Hovland komunikasi
adalah proses dimana seseorang Komunikator menyampaikan perangsang biasanya lambang
– lambang bahasa untuk mengubah perilaku orang lain komunikan. Dari pemikiran Carl I Hovland bahwa lambang- lambang atau
simbol yang diberikan harus dapat langsung direspon kembali untuk mencapai perubahan perilaku dan tidak terjadi
miss communication atau pemahaman yang keliru.
Pada era sekarang perubahan perilaku sering dilihat di media komunikasi masa. Media sering dibicarakan dan dibahas karena memiliki
effect komunikasi yang langsung direspon oleh khalayak umum karena fungsi
media adalah sebagai alat hubung antara komunikator dan komunikan khalayak umum. Media secara mendasar adalah alat yang besifat teknis atau
fisik yang mengubah pesan menjadi saluran sehingga memungkinkan untuk ditransmisikan pada saluran. Elemen-elemen dari media menentukan
bagaimana sebuah kode-kode yang diberikan dapat ditransmisikan. Ada tiga kategori yang dapat diketahui.
1. Presentasi media berupa suara, wajah, tubuh dan lain sebagainya yang
menggunakan bahasa alamiyah seperti mimik wajah, gesture dan