Mengamati Menanya Kegiatan Pembelajaran

E. Materi Pembelajaran

. Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia Salah satu factor yang sangat menentukan keberadaan keanekaragaman hayati adalah habitat. Hutan merupakan habitat asli tempat hidup makhluk hidup. Penebangan serta perusakan hutan secara terus menerus menyebabkan terganggunya ekosistem makhluk hidup dan pada akhirnya keanekaragaman hayati akan berkurang dan hilang. Selain manusia, factor lain yang bisa menyebabkan perubahan flora dan fauna adalah pengaruh evolusi, seleksi alam, adaptasi terhadap lingkungan, pengrusakan oleh manusia, dan bencana alam. 1. Pelestarian Flora dan Fauna dengan Cara Konservasi Konservasi memiliki tujuan sebagai berikut: a. Menjaga berlangsungnya proses ekologi dan system kehidupan b. Menjaga keanekaragaman genetika flora dan fauna c. Menjamin kelestarian pemanfaatan makhluk hidup dan ekosistem Langkah kebijakan yang ditempuh pemerintah Indonesia dalam konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang antara lain: a. Konservasi di dalam dan di luar kawasan b. Pembangunan taman nasional c. Pembinaan hutan lindung d. Pengembangan wisata alam e. Penyuluhan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup kepada masyarakat f. Pengawasan dampak lingkungan g. Perlidungnan dan pengamanan hutan h. Kerjasama dengan pihak swasta dan luar negeri salam penutup doa. 2. Menjawab salam berdoa. Konservasi flora dan fauna menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 28 tahun 2011 dibagi menjadi 2 bagian pengelolaan yaitu kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. Kriteria pemilihan kawasan konservasi, yaitu a. Kekhasan, komunitas hayati dikonservasi jika memiliki lebih banyak spesies langka dan endemik b. Keterancaman, secara umum spesies yang menghadapi ancaman kepunahan dan membutuhkan penanganan c. Kegunaan, spesies yang memiliki kegunaan nyata atau berpotensi bagi manusia perlu diberikan prioritas konservasi jika dibandingkan dengan yang memiliki sedikit kegunaan 2. Kawasan Suaka Alam Suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di daratan maupun perairan. Terdapat tiga macam kawasan suaka alam, yaitu cagar biosfer, cagar alam dan suaka margasatwa. a. Cagar biofer Merupakan kawasan yang dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna yang ada di dalamnya. Cagar biosfer juga meliputi kawasan yang merupakan hasil budaya manusia, yaitu suku- suku terasing. Cagar biosfer ini terdiri atas kawasan darat, maupun laut yang keberadaannya diakui secara internasional dan merupakan bagian dari UNESCO. Kawasan konservasi yang termasuk cagar biosfer antara lain cagar biosfer Gunung Leuser, cagar biosfer Lore Lindu, dan Cagar biosfer Lorentz. b. Cagar alam Merupakan kawasan suaka alam yang keadaan alamnya memiliki kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistem yang memerlukan upaya perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangan dapat berlangsung secara alami. Kriteria suatu kawasan ditetapkan sebagai cagar alam, yaitu sebagai berikut