Mengasosiasi. Mendengarkan. 20 Kegiatan Pembelajaran

Konservasi flora dan fauna menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 28 tahun 2011 dibagi menjadi 2 bagian pengelolaan yaitu kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. Kriteria pemilihan kawasan konservasi, yaitu a. Kekhasan, komunitas hayati dikonservasi jika memiliki lebih banyak spesies langka dan endemik b. Keterancaman, secara umum spesies yang menghadapi ancaman kepunahan dan membutuhkan penanganan c. Kegunaan, spesies yang memiliki kegunaan nyata atau berpotensi bagi manusia perlu diberikan prioritas konservasi jika dibandingkan dengan yang memiliki sedikit kegunaan 2. Kawasan Suaka Alam Suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di daratan maupun perairan. Terdapat tiga macam kawasan suaka alam, yaitu cagar biosfer, cagar alam dan suaka margasatwa. a. Cagar biofer Merupakan kawasan yang dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna yang ada di dalamnya. Cagar biosfer juga meliputi kawasan yang merupakan hasil budaya manusia, yaitu suku- suku terasing. Cagar biosfer ini terdiri atas kawasan darat, maupun laut yang keberadaannya diakui secara internasional dan merupakan bagian dari UNESCO. Kawasan konservasi yang termasuk cagar biosfer antara lain cagar biosfer Gunung Leuser, cagar biosfer Lore Lindu, dan Cagar biosfer Lorentz. b. Cagar alam Merupakan kawasan suaka alam yang keadaan alamnya memiliki kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistem yang memerlukan upaya perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangan dapat berlangsung secara alami. Kriteria suatu kawasan ditetapkan sebagai cagar alam, yaitu sebagai berikut 1 Memiliki keragaman, baik tumbuhan maupun satwa 2 Memiliki kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli atau belum diganggu oleh manusia. Sesuai dengan fungsinya, kawasan cagar alam dapat dimanfaatkan untuk kawasan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, kegiatan pariwisata alam, dan kegiatan penunjang budidaya beragam flora dan fauna. Contohnya adalah Bukit Bungkuk di Riau; Pulau Bokor di DKI Jakarta; Batukahu di Bali. c. Suaka margasatwa Merupakan kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasankeunikan jenis satwa liar yang kelangsungan hidupnya memerlukan upaya perlindungan dan pembinaan terhadap populasi dan habitatnya. Kriteria suatu daerah yang dijadikan kawasan suaka margasatwa antara lain; 1 Merupakan habitat dan perkembangbiakan dari jenis satwa 2 Merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka atau satwa yang dikhawatirkan akan punah 3 Memiliki tingkat keragaman dan populasi yang tinggi 4 Merupakan tempat hidup satwa migran tertentu 5 Memiliki kawasan yang luas sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan. Contohnya adalah Rawa Singkil di Aceh; Bawean di Jawa Timur 3. Kawasan Pelestarian Alam Kawasan pelestarian alam memiliki fungsi yang hampir sama dengan kawasan suaka alam, hanya saja memiliki fungsi lebih. Kawasan pelestarian alam dapat dimanfaatkan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara lestari. Kawasan pelestarian alam terdiri atas taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. a. Taman Nasional