Peran Fasilitator PENDAMPINGAN MASYARAKAT PEDULI PADA POLUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI DESA DEKET KULON KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menanggulangi dampak polusi pabrik sehingga membuat lingkungan desa menjadi tercemar.peran fasilitator disini hanya membantu untuk merealisasikan keinginan bersama untuk mendampingi masyarakat desa dalam membuat program kebersihan lingkunganNamun yang bertindak langsung tidak lain adalah semua masyarakat yang ada di Desa Deket Kulon. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB VIII PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendampingan penguatan petani yang ada di Desa Deket Kulon kecamatan Deket kabupaten Lamongan ini dilakukan dengan retan waktu 3 bulan. Pendampingan ini menggunakan pendekatan teori Asset Based Community Development ABCD, yang mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang dimiliki masyarakat untuk kemudian digunakan sebagai bahan yang memberdayakan. Dengan metode pendekatan berbasis aset, Apreciative inquery, dan Sustainable Livelihood, fasilitator mencoba mendampingi masyarakat untuk menemukan potensinya. Selanjutnya aset – aset yang sudah dimunculkan digunakan untuk bahan yang memberdayakan. Kedudukan fasilitator dalam proses ini hanya membantu, sedang pelaku utamanya adalah tetap masyarakat khususnya para petani yang ada di Desa Deket Kulon. Fungsi fasilitator hanyalah sebagai pembuka jalaan bagi para pedagang untuk lebih membuka jalan pikirannya. Dengan terbukanya pikiran masyarakat diharapkan bisa menjadikan masyarakat berubah dengan sendirinya tanpa adanya pemaksaan dari pihak luar atau manapun. Dalam membangun pola pikir masyarakat adalah suatu trend utama dalam pendampingan ini. Usaha-usaha yang dilakukan sengaja diarahkan agar bagaimana masyarakat bisa berubah, berinisiatif, dan berkreative secara mandiri untuk mengankat komunitasnya. Setelah dilakukan pendampingan yang dilakukan secara kontinu, terlihat perubahan dari hasil pendampingan yang telah dilakukan. adapun perubahan yang paling digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id utama dari masyarakat Deket Kulon adalah perubahan pola pikir petani dan pedagang yang ingin membuat lingkungan desa menjadi lebih bersih. Proses perubahan mindset tidaklah semudah membalikkan telapak tangan yang dengan langsung dapat berubah dan tidak pulah semudah meakukan kegiatan yang sifatnya fisik. Merubah pola pikir haruslah memberikan pemahaman yang nyata kepada masyarakat. Sebuah pemahaman yang bisa masyarakat terima sebagai logika berfikir yang sesuai dengan nalar mereka. Ketika suatu pemikiran bisa diterima oleh masyarakat, lama kelamaan akan menjadi pola perilaku yang akhirnya nanti akan merubah pola pikir mereka dengan sendirinya.Yang diharapkan serta dinginkan adalah proses pemberdayaan ini harus terus berjalan, walaupun ada atau pun tidak seorang fasilitator.

B. Rekomendasi

Proses pendampingan yang dilakukan oleh fasilitator dalam hal pemberdaayaan petani yang ada di Desa Deket Kulon tentunya memberikan kontribusi yang lebih bagi masyarakat luas, mahasiswa, pemerintah dan beberapa pihak lainnya dalam melakukan pendampingan dengan menggunakan pendekatan berbasis kekuatan bisa meningkatkan kesejahteraan, teruma bagi kalangan petani desa dan para pedagang kelontong kecil lainnya. Bagi pemerintah, fasilitator ini dapat digunakan sebagai tolak ukur pemberdayaan masyarakat diwilayah pedesaan yang mendapat dampak lingkungan yang kuarang bersih dan kesadaran masyarakat desa akan kebersihan lingkungan.juga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa. Kata sejahtera sering di artikan sebagai suatu hal yang bersifat fisik seperti bangunan gedung-gedung bertingkat, industri-industri ilegal maupun program pemerintah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yang tidak tepat sasaran. Banyak program pemerintah yang tidak diterima dengan baik karena masih minimnya sumber daya masyarakat dan peran partisipatif masyarakat itu sendiri. Bagi masyarakat luas, pendampingan ini dapat membangun simbiosis mutualisme guna menciptakan sebuah lingkungan yang ramah bagi semua kalangan. Kerjasama dari masyarakat luas sebagai monitor sekaligus pengajar, merupakan proses pemberdayaan yang sangat diharapkan. Karna tanpa adanya itu semua maka pemberdayaan akan berhenti di tengah jalan. Bagi mahasiswa pendampingan ini dapat berguna untuk acuan dalam memberdayakan masyarakat dengan pendekatan berbasis kekuatan atau ABCD Asset Based Community Development. Sebab ilmu tanpa aplikasi seperti mengukir di pasir. Dan pendampingan ini juga memberikan pengalaman hidup, bahwasanya dalam hidup bermasyarakat tidaklah gampang. Banyak kendala maupun rintangan yang sering muncul dengan resikonya masing-masing. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR PUSTAKA Keraf, A. Sonny. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial sketsa teori dan refleksi metodologi kasus Indonesia. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Azwar Saifuddin , Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2004, cet. Ke-5, h.1. Amirullah, Ahmad. 1986. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Jakarta: PLP2M Arikunto Suharsimi , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, 129. Arifin Zainal , Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012, h.233. Bungin M. Burhan , Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : Kencana, 2011, cet. Ke-6, h. 129. Derau, Christoper. 2013. Pembaru dan Kekuatan Lokal untuk Pembangunan. Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme ACCESS Phase II: TT Danim Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: CV Pustaka Setia, 2002, h. 54-55. Dureau, Christopher. 2009. Applying an Asset Based Approach to Community Development and Civil Society Strengthening.Matrix Internasional Consulting Privatecirculation, unpublished Edi, Suharto. 2008. Analisis Kebijakan Publik. Ed. Revisi. Bandung: CV. Alfabeta Hasil wawancara dari kepala Desa Deket Kulon, 17 februari 2015 Hasil Wawancara dengan ibu Ningsih 14 maret 2015 pukul 13.00 wib Hasil wawancara kepala Desa Deket Kulon, 22 maret 2015 pukul 14.00 wib Hasan Iqbal. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Media Grafika, 2004 hlm. 19