Rasionalitas Instrumental Tindakan Sosial Max Weber

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tindakan ini sudah hilang lenyap karena meningkatnya rasional instrumental. Keempat tipe tindakan sosial diatas ini harus dilihat sebagai tipe- tipe ideal. Pola perilaku khusus yang sama mungkin bisa sesuai dengan kategori-kategori tindakan sosial yang berbeda dalam situasi-situasi yang berbeda, tergantung pada orientasi subyektif dari individu yang terlibat. Tindakan sosial dapat dimengerti hanya menurut arti subyektif dan pola- pola motivasional yang berkaitan dengan itu. Untuk tindakan rasional arti subyektif dapat ditangkap dengan skema alat tujuan. Konsep kedua dari Weber adalah konsep tentang antar hubungan sosial. Didefinisikan sebagai tindakan yang beberapa orang aktor yang berbeda-beda. Sejauh tindakan itu mengandung makna dan dihubungkan serta diarahkan kepada tindakan orang lain. Tidak semua kehidupan kolektif memenuhi syarat sebagai antar hubungan sosial. Dimana tidak ada saling penyesuaian antara orang yang satu dengan orang yang lain maka disitu tidak ada antara hubungan sosia. Meskipun ada sekumpulan orang yang diketemukan bersama. Titik tolak bagi teori Weber adalah individuyang bertindak yang tindakan-tindakanya dapat dimengerti menurut arti subyektifnya. Kenyataan sosial bagi Weber pada dasarnya terdiri dari tindakan-tindakan sosial individu yang berarti secara subyektif. Analisa yang diberikan Weber adalah terutama tindakan individu sebagai kenyataan sosial bertentangan dengan struktur dan budaya. Titik tolak Weber pada tingkat digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id individual mengingatkan kita bahwa struktur sosial atau sistem budaya tidak dapat dipikirkan sebagai sesuatu yang berbeda secara terlepas dari individu yang didalamnya struktur sosial yang terdiri pola-pola tindakan sosial tertentu dan interaksi yang didefinisikan Weber sebagai istilah probabilistik, dan sistem budaya kerja dalam kehidupan sosial kalau sistem itu mempengaruhi orientasi subyektif dan orientasi individu. Pendekatan Weber melihatkan secara meyakinkan bahwa melihat individu sebagai satuan utama dalam analisis sosiologi sama sekali tidak mengesampingkan sistem sosial yang besar. 19 19 Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Jakarta: Gramedia Pustaka, 1994, hlm. 215-225

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Ant

1 91 173

Persepsi Masyarakat Terhadap Pemakaian Gigitiruan Di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Februari 2010

3 35 78

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) DI DESA JUMPUT REJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO.

0 0 126

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) DI DESA JUMPUT REJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO.

0 0 126

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) DI DESA JUMPUT REJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO.

0 0 126

PERSEPSI MASYARAKAT SUB URBAN TENTANG MEDIA INTERNET PADA MASYARAKAT DESA KEBONSARI KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO.

0 0 114

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN PROGRAM ALOKASI DANA DESA (ADD) DI DESA PANJUNAN, KECAMATAN SUKODONO, KABUPATEN SIDOARJO Noerma Alifahrani Bahtiar

1 5 14

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) DI DESA JUMPUT REJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO

0 1 16

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) DI DESA JUMPUT REJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO

0 0 16

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) DI DESA JUMPUT REJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO

0 0 16