PERSEPSI MASYARAKAT SUB URBAN TENTANG MEDIA INTERNET PADA MASYARAKAT DESA KEBONSARI KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO.

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT SUB URBAN TENTANG MEDIA

INTERNET PADA MASYARAKAT DESA KEBONSARI

KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh : Dasam Pasirio NIM. B06212006

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Dasam Pasirio, B06212006, 2016. PERSEPSI MASYARAKAT SUB URBAN

TENTANG MEDIA INTERNET PADA KELURAHAN KEBONSARI KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci : Persepsi Masyarakat, Social Media, Masyarakat Kelurahan Kebonsari

Penelitian ini di latar belakangi banyaknya pengguna Social Media di Indonesia dari berbagai kalangan dan semakin berkembangnya zaman, social media sudah merambah ke semua orang termasuk masyarakat Sub urban, maka penulis ingin mengetahui persepsi masyarakat sub urban terhadap media internet khususnya social media.

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif yang berguna untuk memberikan fakta dan data mengenai persepsi masyarakat sub urban tentang media internet khususnya social media. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teori penilaian sosial sehingga diperoleh beberapa temuan.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa masyarakat sub urban memiliki persepsi bahwa social media adalah sebagai sarana komunikasi online tanpa harus bertatap muka secara langsung yang mempermudah seseorang untuk saling berinteraksi tanpa harus berhadapan langsung. Selain itu social media juga memiliki sebuah tempat masyarakat berkumpul dalam sebuah forum jual beli berbagai macam kebutuhan seperti untuk keperluan hobi, jual beli barang bekas serta tempat berkumpulnya komunitas online. Masyarakat sub urban lebih banyak menggunakan social media facebook karena mereka beranggapan bahwa fitur mudah dipahami, banyak penggunanya, semua berita dan pengetahuan baru dapat terupdate dari social media ini.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat Teoritis ... 9

2. Manfaat Praktis ... 9

E. Penelitian Terdahulu ... 10

F. Definisi Konsep ... 12

1. Persepsi ... 12

2. Masyarakat Sub Urban ... 13

3. Media Internet ... 15

G. Kerangka Pemikiran ... 17

H. Metode Penelitian ... 22

1. Pendekatan Penelitian ... 22

2. Jenis Penelitian ... 23

3. Subyek, Objek, dan Lokasi Penelitian ... 23

4. Jenis dan Sumber Data ... 25

4.1 Jenis Data a. Data Primer ... 25

b. Data Sekunder ... 26

4.2 Sumber Data 1. Informan Penelitian ... 26

2. Sumber tertulis ... 27

3. Foto ... 27

5. Tahap-tahap Penelitian ... 27

6. Teknik Pengumpulan Data ... 30

7. Teknik Analisis Data ... 32

8. Teknik Keabsahan Data ... 32


(8)

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Pustaka ... 35

2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi ... 35

2.1.2 Faktor – Faktor yang mempengaruhi persepsi ... 37

2.2 Masyarakat Sub Urban ... 42

2.3 Internet ... 47

2.3.1 Definisi Internet... 47

2.3.2 Definisi Social Media ... 49

2.3.3 Fungsi Social Media ... 53

2.3.4 Karakteristik Social Media ... 54

B. Kajian Teori ... 56

2.4. Teori Penilaian Sosial ... 56

BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN A. Profil Data ... 60

1. Kondisi Geografis Kelurahan Kebonsari ... 60

A.Data Demografis ... 61

B. Deskripsi Hasil ... 65

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data ... 82

B. Konfirmasi dengan Teori... 97

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 101

B. Rekomendasi ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 104 LAMPIRAN


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial dituntut untuk mampu beradaptasi dan melakukan hubungan sosial yang baik dengan sesama manusia lainnya. Makhluk sosial yaitu makhluk yang mempunyai keterikatan yang tidak dapat dipisahkan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Manusia juga memerlukan komunikasi dan interaksi antar sesama, salah satu ciri makhluk sosial adalah adanya naluri untuk selalu hidup bersama orang lain. Maka dari itu timbul komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.

Dalam komunikasi terdapat beberapa fungsi menurut William I. Gorden yang salah satunya adalah komunikasi instrumental. Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu, menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga menghibur. Komunikasi ini berfungsi memberitahukan atau menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui.1

1

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010), hlm. 15


(10)

2

Untuk menunjang sebuah proses komunikasi perlu adanya pesan, komunikator, komunikan dan media. Tanpa adanya unsur – unsur tersebut maka komunikasi tidak dapat berjalan dengan maksimal. Dalam kaitannya media sangat berperan penting untuk menunjang penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator. Media yang digunakan untuk sebuah proses komunikasi bisa bermacam – macam mulai dari media bahasa, kertas, alat

Electronic seperti Handphone, Tablet PC, dan lain – lain.

Dalam sejarah perkembangan alat komunikasi terus mengalami perubahan dari masa ke masa. Awal mula komunikasi menggunakan media bahasa dimana dalam proses komunikasi sehari – hari kita menggunakan bahasa yang beragam. Mulai dari bahasa Indonesia sampai bahasa daerah, serta yang baru – baru ini yang sedang tren di kalangan remaja dan masyarakat seperti bahasa gaul. Pada awalnya masyarakat kebanyakan menggunakan bahasa yang baku kemudian berkembang menjadi bahasa gaul agar mudah di ingat dan mudah di terima oleh masyarakat yang lain. Namun demikian besarnya perkembangan bahasa yang terjadi adalah banyaknya masyarakat yang kurang mengerti dengan bahasa – bahasa alay yang saat ini sering digunakan oleh beberapa kalangan. Setelah menggunakan bahasa, masyarakat juga menggunakan media berupa kertas. Dimana fungsi dari kertas sendiri adalah sebagai sarana atau media yang digunakan untuk menulis pesan yang akan disampaikan kepada komunikan yang berada di tempat yang jauh. Sedangkan untuk mengirim pesan yang sudah tertulis dalam kertas tersebut ada


(11)

3

berbagai cara , diantaranya adalah dengan menggunakan mesin faximille, jasa pos dan lain – lain.

Perkembangan media yang saat ini beredar di masyarakat sudah semakin maju. Kemajuan teknologi media mulai dari abad 1400 M sampai sekarang sudah mulai mengalami perubahan yang sangat signifikan. Mulai dari mesin ketik, kertas sabak yang sekarang sudah tergantikan semuanya dengan alat – alat yang canggih seperti handphonne, faximile, internet dan lain – lain. Kemajuan tersebut seiring dengan berkembangnya kebutuhan manusia sebagai makhluk hidup dan sebagai komunikasi antar manusia atau golongan2.

Semua yang berkaitan dengan teknologi pasti berkaitan dengan komunikasi. Mengapa demikian? Zaman dahulu ketika manusia masih sedikit di muka bumi ini, manusia mengandalkan pesan burung merpati atau bahkan hanya mengandalkan insting yang mereka biasa gunakan. Seiring pertambahan jumlah penduduk di muka bumi ini, banyak kalangan yang mulai menggagas untuk adanya sebuah perubahan tentang cara komunikasi atau cara menyampaikan sebuah pesan jarak jauh.

Era globalisasi yang didukung oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi tepat guna, telah menghadapkan dunia pada era revolusi industri atau yang lebih dikenal sebagai era informasi. Teknologi yang dianggap paling muktakhir saat ini adalah internet. Internet sendiri muncul berawal dari eksperimen Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada akhir tahun 1960-an yang menghubungkan

2


(12)

4

jaringan riset militer. Internet adalah jaringan (network) komputer terbesar di dunia. Jaringan merupakan istilah yang berarti sekelompok komputer yang dihubungkan bersama sehingga dapat digunakan untuk berbagi informasi dan sumber daya.

Dewasa ini perkembangan internet semakin pesat. Hal ini dapat diketahui dengan semakin banyaknya pengguna internet yang ada di Indonesia. Sebuah survei yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Internet (APJII) mengungkapkan bahwa pengguna jasa internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini. Pada tahun 2013 angka tersebut akan diprediksi naik menjadi sekitar 30 persen menjadi 82 juta pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada 2015. 3

Seiring dengan kemajuan zaman, Era globalisasi di iringi dengan perkembangan IPTEK yang semakin canggih, seperti penyebaran informasi serta akses transportasi semakin cepat dan efisien. Hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap masyarakat. Baik itu berdampak positif maupun dampak negative. Dampak nya pun tidak terbatas pada kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua kalangan baik kalangan remaja maupun kalangan dewasa.

Arus globalisasi yang semakin hari semakin kuat daya tariknya tidak dapat terhalangi oleh individu, kelompok institusi maupun negara. Sehingga arus globalisasi mau tidak mau harus di terima secara terbuka, karena arus globalisasi dapat masuk melalui aspek-aspek kehidupan.

3

Oik Yusuf, “2013, Pengguna Internet Indonesia Bisa Tembus 82 Juta” http://tekno.kompas.com, diakses dari

http://tekno.kompas.com/read/2012/12/13/10103065/2013.pengguna.internet.Indonesia.bisa.tembu s.82.juta. diakses tanggal 14 Juni 2013


(13)

5

Pada era globalisasi saat ini, informasi menjadi sangat berharga dan menjadi titik tolak perkembangan dan kemajuan suatu masyarakat. Teknologi informasi menawarkan peluang bagi upaya peningkatan kecepatan dan efisiensi kerja. Pada zaman dahulu, ketika teknologi informasi belum berkembang seperti saat ini sulit sekali untuk mendapatkan informasi dari tempat-tempat yang jaraknya ratusan kilometer. Belum ada media komunikasi dan informasi yang dapat dengan cepat menyampaikan informasi dari tempat yang berjauhan.

Komunikasi dan informasi masih dibatasi oleh ruang dan waktu. Akan tetapi, pada saat ini, untuk mendapatkan informasi dari tempat yang jauh diperlukan waktu singkat. Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Berbagai media komunikasi bibuat untuk semakin memudahkan kehidupan masyarakat.

Masyarakat pun yang pada awalnya tidak mengenal internet mulai belajar untuk menggunakan internet. Bukan hanya kaum muda saja yang saat ini selalu up to date menggunakan internet namun para kaum dewasa pun mulai merambah dunia internet untuk menambah wawasan mereka terhadap dunia luar yang luas ini.

Sering kita jumpai masyarakat memegang gadget untuk sekedar menggunakan social media namun kita juga sering melihat masyarakat menggunakan gadget yang mereka miliki untuk mengakses beberapa keperluan


(14)

6

– keperluan khusus yang menurut mereka begitu penting untuk diketahui karena tidak semua media mnginfokan apa yang mereka inginkan.

Didunia yang saat ini sedang berkembang, masyarakat urban dan sub urban pada umumnya saling dan sering bertukar pikiran melalui sebuah media. Melalui media internet mereka dapat dipertemukan tanpa harus bertatap muka secara langsung dalam sebuah kesempatan. Masyarakat sub urban yang pada umumnya masih semi urban mulai mengetahui dan belajar mengenai media internet. Masyarakat sub urban sendiri yang awalnya belum mengetahui seberapa pentingnya sebuah internet, mereka mulai mendapat pengetahuan seberapa pentingnya sebuah internet dari masyarakat urban.

Banyak masyarakat sub urban pada umumnya adalah masyarakat yang bekerja di pusat kota namun tempat tinggalnya berada di tepi pusat kota. Dalam kehidupannya sendiri, masyarakat sub urban sudah mulai diperkenalkan berbagai hal terutama intenet. Bagi masyarakat yang asli sub urban mereka masih minim pengetahuan tentang media internet itu sendiri. Namun seiring dengan banyaknya pendatang yang masuk ke dalam lingkungan mereka dan membawa budaya yang baru dan pengetahuan yang baru dapat mempengaruhi perkembangan masyarakat yang masih asli dari wilayah tersebut.

Salah satu lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan kecamatan candi yang lebih tepatnya di desa Kebonsari atau yang sering kita kenal sebagai kampong bebek Sidoarjo. Mengapa desa Kebonsari bisa dikatakan sebagai wilayah sub urban? Mayoritas penduduk sub urban adalah


(15)

7

masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut namun kesehariannya mereka umumnya bekerja di pusat kota yang letaknya tak jauh dari tempat tinggal mereka. Sedangkan desa Kebonsari sendiri letaknya di pinggiran kota Sidoarjo dan mayoritas mereka pada umumnya bekerja di wilayah pusat kota Sidoarjo. Penduduknya juga banyak para pendatang karena selain bekerja di pusat kota namun banyak dari mereka yang menjadi buruh pabrik di sekitar candi karena di kecamatan candi banyak terdapat komplek pabrik dan pergudangan besar.

Dewasa ini perkembangan informasi dan telekomunikasi di dunia, khususnya di Indonesia semakin berkembang. Terbukti dengan tingkat antusiasme masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan fasilitas informasi modern seperti internet. Dari data statistic yang ada penggunaan fasilitas internet sudah merambah ke pelosok-pelosok Indonesia. Bukan hanya itu saja, banyak masyarakat yang mulai belajar untuk menggunakan internet dan tidak menutup kemungkinan masyarakat tersebut dapat lebih cepat memahami sesuatu melalui media internet.4

Kemajuan zaman yang sedemikian rupa menjadi sebuah gejolak besar dalam lingkup komunikasi yang dilakukan oleh manusia. Banyak manusia yang menggunakan alat – alat komunikasi tersebut agar mempermudah komunikasi yang dilakukan namun ada beberapa kalangan yang menggunakannya untuk merusak atau mengganggu hubungan orang.

4 Ike_cute,”2013, http://ike09.blogspot.com/2013/09/contoh-proposal-penelitian-mps.html, diakses


(16)

8

Namun ada sebuah fenomena yang menarik di sini, yaitu media internet yang digunakan sebagai media untuk mengetahui dunia luar yang beranekaragam tersebut mulai digunakan oleh masyarakat sub urban di wilayah Sidoarjo ini.

Dari sinilah timbul sebuah fenomena yang mungkin tidak seberapa disadari oleh masyarakat bahwa masyarakat akan mempersepsikan berbagai hal mengenai media internet terlebih masyarakat yang akan mempersepsikan internet itu sendiri terkadang belum mengetahui secara penuh apa itu internet dan apa itu media dan konten yang terdapat dalam internet itu sendiri.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah persepsi masyarakat sub urban di wilayah Candi Sidoarjo ini terhadap media internet?”

C.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dengan adanya penelitian ini yaitu untuk menggambarkan persepsi masyarakat sub urban terhadap internet.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.


(17)

9

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dan kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan berkaitan dengan media internet

b. Bermanfaat untuk perkembangan kajian ilmu komunikasi terhadap media dan masyarakat

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Memberikan pengalaman untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah kedalam karya nyata 2) Memberikan pengetahuan mengenai persepsi masyarakat sub

urban terhadap media internet b. Bagi Mahasiswa

1) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan menambah wawasan tentang persepsi masyarakat sub urban terhadap media internet

2) Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lainnya yang sejenis.


(18)

10

E.PENELITIAN TERDAHULU

Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa karya penelitian sebelumnya yang memiliki tema yang hampir relevan dengan tema yang diangkat peneliti yakni sebagai berikut :

Pertama, Persepsi Mahasiswa Tentang Tingkat Akurasi Pemberitaan Media Online Detik.com karya Dani Prayudhi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Penelitian mengenai akurasi pemberitaan media online ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana data yang di peroleh merupakan data berupa angka dan dapat dihitung. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat di generalisasikan.

Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas diantaranya setuju bahwa detikcom selalu menyajikan berita-berita berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Penyajian fakta dalam berita juga diperkuat dengan dihadirkannya saksi-saksi pemberitaan yang jelas melalui berbagai kutipan dalam isi beritanya. Sumber yang relevan juga sangat diperhatikan oleh pihak detikcom demi menjaga kualitas berita yang diterbitkan dalam website- nya. Sebagai media online detikcom sudah tergolong baik dalam menyeimbangkan antara akurasi dengan aktualitas.

Kedua, Persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Terhadap Penggunaan Facebook”karya dari Eko Sujadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas


(19)

11

Riau terhadap penggunaan facebook. Fokus penelitian dalam penelitian ini meliputi : persepsi yang didalamnya terdapat sensasi, attention, ekspektasi, motivasi dan memori serta Model S-O-R.

Penelitian ini termasuk studi deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan atau melukiskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan yang diselidiki. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik wawancara kepada mahasiswa yang memenuhi kriteria-kriteria, tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi mereka tentang facebook, serta mencari data dari berbagai tulisan artikel, buku-buku dan internet.

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah :

1. Persamaan Penelitian :

a. Sama – sama meneliti tentang media internet

b. Metode penelitiannya sama – sama menggunakan deskriptif kualitatif

2. Perbedaan Penelitian :

a. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dani Prayudhi meneliti tentang tingkat akurasi pemberitaan media online namun dalam penelitian ini akan meneliti tentang penilaian masyarakat terhadap media online

b. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Sujadi tentang Persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Terhadap Penggunaan Facebook dalam hal objek yang diteliti adalah


(20)

12

mahasiswa namun dalam penelitian yang dilakukan saat ini objeknya adalah masyarakat sub urban di sidoarjo.

F.Definisi Konsep

Dalam penelitian yang akan dilakukan mengenai persepsi masyarakat sub urban terhadap media internet dipilah menurut beberapa definisinya.

1. Persepsi

Menurut Deddy Mulyana persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi. Selanjutnya Mulyana mengemukakan persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan lain.5

Menurut John M. Ivancevich persepsi didefinisikan sebagai proses kognitif dimana seseorang individu memilih, mengorganisasikan, dan memberikan arti kepada stimulus lingkungan. Melalui persepsi, individu berusaha untuk merasionalkan lingkungan dan objek, orang dan peristiwa di dalamnya.

Sedangkan Persepsi menurut Jalaludin Rakhmat adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafslrkan pesan.6

Menurut Solomon, persepsi sebagai proses dimana sensasi yang diterima oleh seseorang dipilah dan dipilih, kemudian diatur dan

5

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm 168

6


(21)

13

akhirnya diinterpretasikan. Hubungan antara persepsi dan sensasi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori.7

Pengertian persepsi menurut para ahli di atas berbeda-beda. Namun, dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulannya bahwa persepsi adalah proses pemberian makna, interpretasi dari stimuli dan sensasi yang diterima oleh individu, disesuaikan dengan karakteristik masing – masing individu tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat sub – urban tentang media internet yang difokuskan pada social media diantaranya adalah tentang apa definisi social media menurut masyarakat sub urban di desa Kebonsari, apa saja fungsi social media menurut masyarakat sub – urban di desa Kebonsari, serta social media apa yang paling sering digunakan oleh masyarakat sub – urban di desa Kebonsari.

2. Masyarakat Sub Urban

Sub-urban adalah daerah tempat atau area di mana para penglaju /

commuter tinggal yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. penglaju atau kommuter adalah orang-orang yang tinggal di pinggiran kota yang pulang pergi ke kota untuk bekerja setiap hari. Pada dasarnya daerah sub-urban merupakan daerah pinggiran kota yang terekspansi akibat pemekaran kota.

7 ibid


(22)

14

Fenomena ini disebabkan karena kemunculan jaringan-jaringan jalan baru sehingga mempermudah adanya perluasan lahan. Jika dilihat sebagai suatu bentuk komunitas, sub-urban merupakan komunitas yang memiliki sifat urban yang berada di tengah-tengah rural.8

Masyarakat sub-urban dapat menjadi penyangga (buffer) bagi kehidupan kota jika warganya memiliki kemampuan kontributif dalam kehidupan kota induk, sebaliknya masyarakat sub-urban hanya akan menjadi beban bagi kehidupan bagi kota induk apabila masyarakatnya tidak memiliki ketempilan atau kemampuan untuk berkontribusi bagi kehidupan kota induk. Permasalahan yang sering timbul di daerah sub-urban adalah terjadinya perubahan sektor pertanian yang dapat menimbulkan masalah lingkungan secara fisik (misal: perubahan dari sawah menjadi kawasan perumahan), masalah transportasi (misal: bertempat tinggal di pinggiran, namun bekerja di pusat kota sehingga menyebabkan lalu lintas menjadi padat).9

Dari penjelasan diatas, definisi masyarakat sub urban dalam penelitian ini adalah masyarakat yang lebih tepat disebut sebagai masyarakat yang kerja di kota namun mereka bertempat tinggal di desa. Masyarakat sub urban tersebut bekerja dan melakukan kegiatan seperti jual beli di pusat kota.

8

Kuswitoyo, Wilayah Urban di Kota Bekasi Tahun 2000. (Depok, Skripsi Sarjana Jurusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Geografi Universitas Indonesia, 2001)

9


(23)

15

3. Media Internet

Internet merupakan sistem komunikasi hubungan jarak jauh dari berbagai jaringan komputer yang dihubungkan melalui modem dan jalur telepon. Manfaat sistem komunikasi yang berjaringan ini dengan cepat ditangkap oleh peneliti dan pendidik secara umum. Akhir-akhir ini melalui layanan web-tv, internet hadir untuk publik. Pada keadaan seperti inipun masih ada beberapa orang yang tidak setuju bahwa internet merupakan sebuah media massa baru.

Pada mulanya internet dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Projects Agency), pada tahun 1960-an, yaitu sebuah jaringan eksperimen milik pemerintah Amerika Serikat yang berbasis komunikasi data paket. Jaringan ini bertujuan untuk menghubungkan para peneliti ke pusat komputer sehingga para peneliti bisa menggunakan sarana komputer bersama-sama, antara lain database dan diskspace. Kegiatan ini di sponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat bersama ARPA (Advanced Research Projects Agency). Pengambangan jaringan komputer menggunakan Network Control Protocol (NCP), jumlahnya pada saat itu baru empat buah. Pada tahun 1980 Arpanet terpecah menjadi dua, yaitu Arpanet dan Milnet (Military Network). Kedua jaringan ini masih mempunyai hubungan sehingga komunikasi antarjaringan masih tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut Darpa internet, tetapi dikenal dengan nama internet saja. Tahun 1983 NCP digantikan dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Control Protocol)


(24)

16

sehingga berbagai jenis komputer bisa saling berkomunikasi dengan baik. Sampai juli 1995, komputer yang dihubungkan lebih dari 6.500.000, menghubungkan sekitar 25.000 jaringan, tersebar di lebih dari 100 negara. Sekitar 30 juta orang dapat saling mengirim pesan melalui internet dan jaringan lain yang terhubung. Penelusuran informasi dapat dilakukan melalui directory atau search engine dari yahoo, alta vista, excite, infoseek,

dan lain-lain.

Dalam konteks penelitian yang dilakukan yang berhubungan dengan masyarakat sub urban adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Kebonsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo yang pada umumnya masyarakatnya masih dikatagorikan kedalam masyarakat pinggiran. Dimana fenomena yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri, mereka menerima semua masukan pengaruh yang di bawa oleh masyarakat baru atau para pendatang dan mereka juga memilah berbagai masukan yang mereka dapat.

Banyak keluhan yang sering kita dengar bahwa media internet bisa berdampak buruk bagi mereka yang menggunakannya namun tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat yang baru mengerti dan sudah benar – benar mengerti tentang apa itu internet juga membawa dampak yang positif dalam kehidupannya sehari – hari.

Masalah yang diteliti dalam hal ini adalah apa saja yang masyarakat sub urban persepsikan terhadap apa yang mereka ketahui dari media internet itu karena tidak semua masyarakat sub urban beranggapan bahwa media


(25)

17

internet itu hal yang buruk bagi mereka khususnya social media yang mereka gunakan. Peneliti juga meneliti apa saja social media yang mereka gunakan, manfaat yang mereka dapat dari social media yang mereka gunakan serta seberapa pentingnya social media bagi mereka.

G. Kerangka Pemikiran

Manfaat dari kerangka pemikiran adalah memberikan arah bagi proses penelitian dan terbentuknya persepsi yang sama antara peneliti dan orang lain (dalam hal ini pembaca, atau orang yang membaca hasil penelitian ini)

terhadap alur-alur berpikir peneliti dalam rangka membentuk hipotesis riset secara logis.

Serupa dengan pemikiran diatas, kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila penelitian tersebut berkenaan atau berkaitan dengan variabel atau fokus penelitian. Maksud dari kerangka berpikir sendiri adalah supaya terbentuknya suatu alur penelitian yang jelas dan dapat diterima secara akal.10

Peneliti tertarik pada persepsi masyarakat terhadap media internet terutama pada masyarakat sub urban. Peneliti berpendapat bahwa masyarakat dapat mempersepsikan berbagai hal tentang internet yang sering mereka gunakan karena tidak semua orang memili persepsi yang sama terhadap apa yang mereka peroleh dari internet tersebut.

10


(26)

18

Seperti yang dijelaskan diatas kerangka pemikiran memberikan arah bagi proses penelitian dan terbentuknya persepsi yang sama antara peneliti dan orang lain (dalam hal ini pembaca, atau orang yang membaca hasil penelitian ini) terhadap alur-alur berpikir peneliti dalam rangka membentuk hipotesis riset secara logis. Melalui proses berpikir dan diskusi maka peneliti berpandangan kerangka pemikiran pada penelitian ini seperti gambar 1.2 berikut ini:

Gambar 1.2 : Sumber Peneliti

Dalam penelitian ini kerangka pikir penelitian menggunakan teori penilaian sosial. Teori penilaian social menurut Sheriff & Hovland pada tahun

Media

Internet

Persepsi

Masyarakat

Definisi

Manfaat


(27)

19

1961 menggambarkan proses internal penilaian individu terhadap pesan yang disampaikan. Teori penilaian sosial, sebuah karya dalam ilmu psikologi sosial, berfokus pada bagaimana kita membuat penilaian mengenai pernyataan yang kita dengar.

Menurut Buana (2005) yang dikutip oleh Morissan, penilaian dapat didefenisikan sebagai kegiatan menentukan nilai suatu objek, seperti baik- buruk, efektif tidak efektif. Berhasil-tidak berhasil, dan semacamnya sesuai criteria atau tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilailan adalah merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program yang telah dilaksanakan telah berhasil dan efisien. Menurut Sudijono (2005), penilaian berarti menilai sesuatu, sedangkan menilai itu mengandung arti : mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri dan berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya.11

Terdapat lima prinsip dasar teori penilaian social yaitu sebagai berikut<

1. Orang – orang memiliki kategori penilaian yang mereka gunakan untuk mengevaluasi informasi yang dating. Saat disajikan dengan situasi ketika seseorang harus membuat keputusan, berbagai kemungkinan posisi dapat diambil sebagai tanggapan.

2. Setelah individu mengevaluasi informasi yang masuk, mereka memutuskan rentang kategori yang mana. Oleh karena itu, dalam contoh menyumbangkan uang, individu yang mendukung amal akan menempatkan sikap mereka dalam rentang penerimaan. Sebaliknya, mereka yang memegang pandangan yang tidak menguntungkan dari amal akan menemukan sikap mereka dalam rentang penolakan.

11

Stephen W. Littlejohn, Karen A.Foss, Teori Komunikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2014) hlm 106


(28)

20

Mereka yang tidak memiliki pendapat akan menemukan sikap mereka dalam rentang tanpa komitmen.

3. Ukuran dari rentang ditentukan oleh tingkat keterlibatan atau keterlibatan ego seseorang dengan masalah yang dihadapi

4. Orang cenderung mengubah informasi yang masuk agar sesuai kategori penilaian mereka. Ketika suatu informasi disajikan dengan pesan persuasif, hal tersebut akan berada dalam rentang penerimaan, dan paling dekat dengan jangkar individu. Orang – orang akan menerima dan menyesuaikan informasi baru dan menciptakan posisi baru. Semakin dekat informasi dengan jangkar itu sendiri, semakin lebih mudah diterima dan dianggap berada seperti posisi semula.

5. Agar persuasi membuat perbedaan yang kecil hingga sedang, antara jangkar dan posisi yang disarankan yang bertolak belakang tidak akan terjadi memungkinkan untuk pesan yang dikomunikasikan dapat dipertimbangkan. Dengan kondisi tersebut, persuasi atau perubahan dimungkinkan.

Bila teori ini dihubungkan dengan masyarakat sub – urban yang tinggal di daerah pinggiran kota yang memiliki pemikiran masih relatif lebih ke pedesaan dan mendapatkan berbagai masukan cara pandang baru ketika mereka berada di kota maka akan beragam pengetahuan yang mereka dapatkan dari masyarakat yang berada di kota. Masyarakat sub – urban tersebut mendapatkan pengetahuan


(29)

21

baru tentang berbagi macam kemajuan zaman ketika mereka sedang berada di kota dan berinteraksi dengan masyarakat urban. Ketika masyarakat urban aktif sebagai pengguna social media dan berinteraksi dengan masyarakat sub – urban yang belum mengenal social media maka mereka pasti akan mempelajari lebih mendalam tentang social media tersebut. Dari situlah pengalaman yang didapatkan masyarakat sub – urban tentang social media dan akan membuat dan mempengaruhi persepsi mereka tentang social media itu sendiri.

Beragam social media yang digunakan menawarkan berbagai macam fungsi dan kemudahan bagi penggunanya. Hal itu membuat masyarakat sub – urban lambat laun mempelajari tentang social media tersebut dan semakin banyaknya pengetahuan yang mereka dapatkan dari masyarakat urban membuat mereka mengetahui berbagai macam social media dan fungsi social media itu sendiri.

Berangkat dari latar belakang tersebut, peneliti memilih teori penilaian sosial yang mana teori tersebut digunakan untuk mengetahui persepsi intrapersonal masyarakat sub urban tentang media internet terutama social media.


(30)

22

H. Metode Penelitian

Dalam penulisan pada penelitian dibutuhkan sebuah metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara melakukan penelitian untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan data baik data primer maupun sekunder dengan tujuan dan kegunaan untuk keperluan menyusun karya suatu ilmiah.

Menurut Sugiyono, Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.12 Sedangkan pengertian Menurut I Made Wirartha, metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.13

1. Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

12

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND, (Bandung: Alfabeta, 2010). Hlm.2

13

I Made Wirartha, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2006), hlm 68.


(31)

23

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.14

2. Jenis Penelitian

Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data.

Jenis penelitian deskriptif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai persepsi masyarakat yang tersebar di daerah Desa Kebonsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo terhadap media internet secara mendalam dan komprehensif. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan persepsi masyarakat tersebut.

3. Subyek, Objek, dan Lokasi Penelitian.

Subyek penelitian adalah sumber data yang diperoleh dari informan yang terlibat dalam penelitian. Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Kebonsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo terhadap media internet. Dalam hal ini subyek nya adalah beberapa masyarakat yang tersebar di Desa Kebonsari Kecamatan Candi Sidoarjo. Masyarakat disini yang diteliti adalah mereka yang paham dan pernah menggunakan sendiri media internet tersebut. Namun klasifikasi masyarakat tersebut di golongkan untuk umur produktif yaitu

14

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007), Hlm.6


(32)

24

umur 17 sampai 50 tahun. Pemilihan kriteria tersebut berdasarkan perkembangan kebermanfaatan pada usia tersebut, serta optimalisasi penggunaannya yang tidak hanya sekedar untuk bermain game saja. Maka dari itu peneliti memfokuskan pada usia 17 – 50 tahun sebagai informan atau subyek dalam penelitian ini. Dalam penelitian digolongkan menjadi 3 pemilihan kriteria informan yaitu usia 17 – 20 tahun dimana masyarakat atau pengguna social media masih terbilang sebagai awal mereka menggunakan social media, kedua untuk usia 20 – 30 tahun dimana pada usia tersebut masyarakat atau pengguna social media sudah mulai mengerti dan mengetahui fungsi social media sebagaimana mestinya, ketiga pada usia 30 – 40 tahun ketika masyarakat sudah memasuki usia ini mereka hanya menggunakan social media seperlunya saja.15

Obyek penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada obyek penelitian ini, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu.

Obyek yang dikaji dalam penelitian ini terkait dengan persepsi masyarakat sub urban terhadap media internet dalam lingkup/konteks komunikasi interpersonal dimana persepsi merupakan penilaian atau pemberian makna tentang sebuah fenomena atau hubungan tentang sebuah kejadian dimana masyarakat sub – urban mendefinisikan social media

15

https://dailysocial.id/post/penggunaan-media-sosial-di-indonesia-mulai-tersegmentasi-berdasarkan-kebutuhan


(33)

25

menurut apa yang mereka ketahui dan apa manfaat yang mereka dapatkan dari social media tersebut.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kebonsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Dalam hal pemilihan lokasi ini dikarenakan dalam lokasi penelitian ini letaknya di pinggiran Kabupaten Sidoarjo.

4. Jenis dan Sumber Data

Menurut Suharsmi Arikunto, Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.16 Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan ada dua, yaitu : data primer dan sekunder.

4.1 Jenis Data

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Data primer merupakan data pokok yang fokus pada persepsi masyarakat Desa Kebonsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo terhadap media internet. Seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Pihak – pihak terkait yang akan diwawancarai adalah masyarakat yang tersebar di beberapa desa Desa Kebonsari Kecamatan Candi Sidoarjo

16

Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), Hlm 129


(34)

26

b. Data Sekunder

Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain, dengan semua data yang mendukung data primer seperti, gambar bergerak, foto, dan data pelengkap primer lainnya.

4.2 Sumber Data

1. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggolongkan informan ke dalam usia antara 17 sampai 40 tahun, hal ini dikarenakan usia tersebut dirasa sangat produktif dalam menggunakan internet dan menguasai berbagai pengetahuan tentang internet itu sendiri.17 Informannya adalah : Rizky Danang Saputra, Muhammad Nur Kholis, Indra Sapta Adi, Miftakhu Rakhman, Lia Kumala Sari, Slamet Raharjo, Winarti, Rochmad, Achmad Aulia Rachman.

17

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, 2000), Hlm.97


(35)

27

2. Sumber tertulis

Walaupun dikatakan bahwa sumber diluar kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bias diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Sumber berupa buku dan majalah ilmiah juga termasuk kategori ini. Buku disertasi atau tesis, biasanya tersimpan di perpustakaan. Di perpustakaan terdapat buku riwayat hidup, buku terbitan pemerintah, majalah ilmiah dan lain – lain.

3. Foto

Sekarang ini foto sudah banyak dipakai sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif karena dapat dipakai dalam berbagai keperluan. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi – segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif.18

5. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ada beberapa tahapan yang akan dilakukan oleh peneliti. Antara lain :

18


(36)

28

A.Tahap Pralapangan

1. Menyusun rancangan penelitian

Dalam menyusun rancangan penelitian kualitatif ini, peneliti menyusun beberapa rencana serta membuat proposal untuk penelitian.

2. Memilih lapangan penelitian

Lapangan atau tempat penelitian yang dipilih adalah beberapa desa yang tersebar di Desa Kebonsari Kecamatan Candi

3. Mengurus perizinan

Dalam hal pengurusan perizinan, peneliti akan mengurus surat – surat yang berkaitan dengan izin meneliti di lokasi yang sudah ditentukan

4. Manjajagi dan menilai keadaan lapangan

Observasi lapangan dan menilai kondisi atau fenomena yang ada di area atau kawasan yang akan diteliti.

5. Memilih dan memanfaatkan informan

Menentukan siapa saja yang akan menjadi informan. Dalam penelitian ini, peneliti memilih 9 warga yang bertempat tinggal di beberapa desa di Desa Kebonsari Kecamatan Candi


(37)

29

6. Menyiapkan perlengkapan penelitian

Peralatan yang berguna untuk mendukung jalannya penelitian, diantaranya recorder, kamera, alat tulis dan buku

7. Persoalan etika penelitian

Dalam hal ini, peneliti akan membaur dengan masyarakat ketika melakukan penelitian dan melihat fenomena yang terjadi dalam kampung itu.

B. Tahap Pekerjaan Lapangan

1. Memahami latar penelitian dan persiapan diri

Dalam hal ini, peneliti akan mempersiapkan fisik dan mentalnya sebelum mulai melakukan penelitian.

2. Memasuki lapangan

Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan membaur dengan masyarakat disekitar area yang di teliti dan memahami fenomena yang terjadi di area tersebut.

3. Berperan serta sambil mengumpulkan data

Peneliti selain mengumpulkan data di lapangan, juga akan turut serta membaur dengan masyarakat disekitar sambil mengumpulkan data yang berkaitan dengan yang diteliti.


(38)

30

C.Tahap analisis data

1. Konsep dasar analisis data

Memilah – milah data yang sudah terkumpul untuk dijadikan satu dan diambil kesimpulan sebagai hasil dari penelitian yang telah dilakukan

2. Menemukan tema dan merumuskan hipotesis

Hasil temuan di lapangan kemudian di teliti lebih mendalam dan di telaah dengan menggabungkan data dari berbagai sumber yang ada.

3. Menganalisis berdasarkan hipotesis

Pada tahapan ini, peneliti menganalisis dan mengambilkan beberapa kesimpulan berdasarkan fakta dan fenomena yang ada di lapangan.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Observasi (pengamatan)

Penulis mengamati langsung di beberapa tempat – tempat penting di Desa Kebonsari Kecamatan Candi Sidoarjo seperti tempat berkumpul warga, warung yang biasa di gunakan untuk berkumpul warga, hal ini difungsikan untuk mengetahui seberapa antusias masyarakat menggunakan internet dengan melakukan


(39)

31

wawancara awal untuk mengetahui apakah masyarakat tersebut menggunakan internet atau tidak agar peneliti dapat melanjutkan penelitian lebih dalam terhadapa persepsi masyarakat terhadap media internet tersebut.

2. Interview (wawancara)

Peneliti melakukan wawancara secara mendalam mengenai persepsi masyarakat Desa Kebonsari Kecamatan Candi terhadap media internet dan hal – hal yang mempengaruhi persepsi masyarakat. Dalam hal ini, peneliti akan membuat beberapa pertanyaan kepada responden. Responden akan di ambil sebanyak 10 warga yang masuk kedalam kriteria penentuan informan guna menjawab fenomena yang berkaitan dengan persepsi masyarakat sub urban terhadap media internet. Responden yang termasuk dalam kriteria adalah responden yang berusia 17 – 50 tahun yang menggunakan jejaring sosial.

3. Dokumentasi (mengumpulkan data)

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh dari masyarakat yang tersebar di Desa Kebonsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo diantaranya adalah foto – foto kegiatan warga ketika menggunakan jejaring sosial, foto – foto apa saja yang dilihat warga ketika menggunakan jejaring sosial, serta data rekaman ketika sedang interview dengan warga.


(40)

32

7. Teknik Analisis Data

Dalam proses ini, analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah :

1. Mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi adalah usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan – pernyataan yang perlu di jaga sehingga tetap berada di dalamnya.

2. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan – satuan. Satuan – satuan itu kemudian dikatagorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori – kategori itu dilakukan sambil membuat

koding.

3. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.19

8. Teknik Keabsahan Data

1. Perpanjangan keikutsertaan

Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data saat penelitian berlangsung. Namun keikutsertaan peneliti tidak hanya dilakukan secara singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada

19


(41)

33

latar penelitian agar hasil dari penelian yang dilakukan bisa maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.

2. Ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan dalam hal ini dimaksudkan untuk menemukan ciri – ciri dan unsur – unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal – hal tersebut secara rinci.

3. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos temuan – temuan yang ada selama dilapangan dan mendiskusikannya dengan rekan – rekan sejawat agar dapat menguji pemikiran peneliti dalam penelitian ini.20

I. Sistematika Penelitian

Dalam membahas suatu penelitian diperlukan sistematika pembahasan yang bertujuan untuk memudahkan penelitian, langkah – langkah pembahasan sebagai berikut:

1. BAB I dimana akan membahas latar belakang, rumusan masalah dan fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian,

20


(42)

34

penelitian terdahulu, definisi konsep penelitian, kerangka pikir penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

2. BAB II berisikan tentang kajian pembahasan permasalahan yang diteliti,pada bab ini terdiri dari dua sub bab, sub bab pertama yaitu pembahasan teori dan sub bab kedua yakni hasil penelitian yang relevan.

3. BAB III pada bab ini terdiri dari dua sub bab yaitu akan membahas tentang profil data informan berserta deskripsi hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

4. BAB IV akan memadukan antara data dengan teori yang digunakan. Dalam bab ini terdapat dua sub bab yaitu Analisis Data dan Konfirmasi dengan Teori

5. BAB V akan menjelaskan tentang Kesimpulan dan saran dalam penelitian ini.


(43)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A.Kajian Pustaka

2.1. Persepsi

2.1.1. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan

ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Persepsi merupakan obyek – obyek di sekitar yang ditangkap melalui indera dan diproyeksikan pada bagian tertentu dalam otak sehingga dapat mengamati suatu obyek. Persepsi , adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian –balik (decoding) dalam proses komunikasi21. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat tidak mungkin terjadi komunikasi yang efektif.

21

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm 167


(44)

36

Untuk lebih memahami persepsi, berikut adalah beberapa definisi persepsi menurut para ahli, diantaranya:

1. Desiderato, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli)22.

2. Branca, mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang didahului oleh penginderaan23.

3. Moskowitz dan Orgel, persepsi merupakan proses yang intergrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya24.

4. Joseph A. Devito, persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita25.

Dari pengertian di atas, persepsi yang penulis maksud adalah penilaian atau pemberian makna tentang sebuah fenomena atau hubungan tentang sebuah kejadian. Dengan persepsi maka individu dapat menyadari, dapat mengerti keadaan lingkungan sekitar, dan juga tentang keadaan individu yang bersangkutan. Dengan demikian dalam persepsi, stimulus dapat datang dari luar individu, karena persepsi merupakan aktivitas yang ter-intergrated. Meskipun stimulus yang diterima sama, tetapi karena pengalaman dan

22

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001) hlm 51

23

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2010) hlm 100

24 ibid 25


(45)

37

kemampuan berfikir yang berbeda antara individu yang satu dengan yang lain kemungkinan hasil persepsi juga berbeda.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David Krech dan Richard S. Crutchfield menyebutnya faktor fungsional dan faktor struktural, tetapi terdapat faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap persepsi, yakni perhatian.

Menurut Kenneth E. Andersen, perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat- sifat yang menonjol, antara lain: gerakan, intensitas stimuli, kebaruan, perulangan, faktor biologis, dan faktor sosiopsikologis26.

Di samping itu masih ada faktor lain yang yang dapat mempengaruhi proses persepsi, antara lain:

1. Faktor internal

Individu sebagai faktor internal saling berinteraksi dalam individu mengadakan persepsi. Mengenai keadaan individu yang dapat mempengaruhi hasil persepsi datang dari dua sumber, yaitu berhubungan dengan segi kejasmanian dan segi psikologis. Bila sistem fisiologis terganggu, hal tersebut akan berpengaruh dalam persepsi seseorang. Sedangkan segi psikologis

26

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996) hlm 51-54


(46)

38

yaitu antara lain mengenai pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir, kerangka acuan, dan motivasi akan berpengaruh pada seseorang dalam mengadakan persepsi.

2. Faktor eksternal

A. Stimulus

Agar stimulus dapat dipersepsi, maka stimulus harus cukup kuat. Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh dalam persepsi. Stimulus yang kurang jelas akan berpengaruh dalam ketepatan persepsi. Bila stimulus berwujud benda-benda bukan manusia, maka ketepatan persepsi lebih terletak pada individu yang mengadakan persepsi, karena benda yang dipersepsi tersebut tidak ada usaha untuk mempengaruhi yang mempersepsi.

B. Lingkungan atau situasi

Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi stimulus juga akan berpengaruh dalam persepsi bila obyek persepsi adalah manusia. Obyek dan lingkungan yang melatarbelakangi obyek merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan. Obyek yang sama dengan situasi sosial yang berbeda dapat menghasilkan persepsi yang berbeda27.

27


(47)

39

3. Faktor fungsional

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal.

a. Persepsi bersifat selektif secara fungsional

Persepsi bersifat selektif secara fungsional adalah bahwa obyek- obyek yang mendapat tekanan dalam persepsi biasanya obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. Misalnya seperti pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya terhadap persepsi.

b. Kerangka rujukan (Frame of Reference)

Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan. Mula-mula konsep ini berasal dari penelitian psikofisik yang berkaitan dengan persepsi obyek. Para psikolog sosial menerapkan konsep ini untuk menjelaskan persepsi sosial. Dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi bagaimana orang memberi makna pada pesan yang diterimanya. Menurut Mc David dan Harari, para psikolog menganggap konsep


(48)

40

kerangka rujukan sangat berguna untuk menganalisa interpretasi perseptual dari peristiwa yang dialami28.

4. Faktor struktural

a) Sifat stimuli fisik dan efek- efek yang ditimbulkan pada sistem saraf individu. Maksudnya adalah bahwa untuk memahami suatu peristiwa tidak hanya meneliti fakta-fakta yang terpisah tetapi harus memandang dalam hubungan keseluruhan atau untuk memahami seseorang harus melihat dalam kontesnya, lingkungannya, dan masalah yang dihadapi.

b) Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Dalam mengorganisasikan stimuli harus dengan melihat konteks. Walaupun stimuli yang diterima tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsi.

c) Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok dipengaruhi oleh keanggotaan kelompoknya, dengan efek berupa asimilasi atau kontras.

d) Obyek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari

28

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) hlm 54-56


(49)

41

struktur yang sama. Stimuli yang berdekatan satu sama lain akan dianggap satu kelompok. Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan kredibilitas. Menghubungkan diri atau mengakrabkan diri dengan orang-orang yang mempunyai prestise tinggi disebut “gilt by association” (cemerlang karena hubungan). Sebaliknya, kredibilitas berkurang karena berdampingan dengan orang-orang yang nilaikredibilitasnya rendah disebut “guilt by association” (bersalah karena hubungan)29.

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, dalam bukunya “Pengantar Umum Psikologi” terdapat 6 faktor yang menyebabkan perbedaan persepsi, yaitu:

1. Perhatian. Biasanya seseorang tidak menangkap seluruh rangsang yang ada di sekitar kita sekaligus, tetapi memfokuskan perhatian pada satu atau dua obyek saja. Perbedaan fokus antara satu orang dengan orang lain menyebabkan perbedaan persepsi.

2. Set. Set adalah harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul.

3. Kebutuhan. Kebutuhan-keebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang akan mempengaruhi persepsi seseorang. Kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan persepsi yang berbeda pula.

4. Sistem nilai. Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh terhadap persepsi.

29


(50)

42

5. Ciri kepribadian. Ciri kepribadian akan mempengaruhi persepsi pula.

6. Gangguan kejiwaan. Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dari ilusi, halusinasi bersifat individual, hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja.30

2.2 Masyarakat Sub Urban

Memahami tentang masyarakat sub urban, dapat ditelusuri melalui pengkajian kota. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang matrealistis, atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala pemusatan penduduk daerah belakangnya. Beberapa aspek kehidupan di kota antara lain aspek sosial sebagai pusat pendidikan, pusat kegiatan ekonomi , dan pusat pemerintahan. Ditinjau dari hirarki tempat, kota itu memiliki tingkat atau rangking yang tertinggi, walaupun demikian menurut sejarah perkembangannya kota itu berasal dari tempat-tempat pemukiman sederhana.31

Fungsi kota antara lain sebagai tempat bermukim warga kota, tempat bekerja, tempat hidup dan rekreasi. Sehingga kelangsungan dan kelestarian kota harus didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai untuk waktu yang selama mungkin.

30

Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi,(Jakarta: Rajawali Pers, 1996) hlm 43-44

31

Khairuddin H , Pembangunan Masyarakat: Tinjauan Aspek Sosiologi, Ekonomi dan Perencanaan (Yogyakatra: Liberty,1992).hlm.4.


(51)

43

Pengertian kota dan daerah perkotaan dapat dibedakan dalam dua pengertian yaitu kota untuk city dan daerah perkotaan untuk „’urban”. Pengertian

city diidentikkan dengan kota, sedangkan urban berupa suatu daerah yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan modern, dapat disebut daerah perkotaan.

Kawasan perkotaan berdasarkan jumlah penduduknya dapat diklasifikasikan menjadi 4, antara lain :

a. Kawasan perkotaan kecil, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani sebesar 10.000 hingga 100.000 jiwa.

b. Kawasan perkotaan sedang, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani sebesar 100.000 hingga 500.000 jiwa.

c. Kawasan perkotaan besar, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih besar dari 500.000 jiwa.

d. Kawasan perkotaan metropolitan, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih besar dari 1.000.000 jiwa.32

Keadaan geografi sebuah kota bukan hanya merupakan pertimbangan yang esensial pada awal penentuan lokasi, tetapi mempengaruhi fungsi dan bentuk fisiknya. Para pendiri kota memiliki maksud untuk mengembangkan kegiatan niaga kelautan didalam pemukimannya ,yaitu sebagai tempat pertukaran barang

32

Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya, (Bandung : Cv Pustaka Setia, 2015) hlm 38.


(52)

44

antara daerah daratan dengan lautan. Sebaliknya.kota- kota didunia keadaanya beragam ada berpenduduk jarang dan padat. Kota-kota yang mengalami kehidupan dengan kondisi sosial politik,keagamaan,dan budaya yang berbeda-beda mempunyai beberapa unsur eksternal yang menonjol sehingga mempengaruhi perkembangan kota.33

Menurut R. Bintarto, terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan pengertian kota, antara lain:

1) City, adalah pusat kota

2) Urban, adalah suatu daerah yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan modern atau dapat disebut perkotaan

3) Suburban, adalah suatu area yang lokasinya dekat pusat kota atau inti kota dengan luas mencakup daerah penglaju (commuter)

4) Suburban Fringe, adalah suatu daerah peralihan antara kota dan desa, lokasinya mengelilingi suburban

5) Urban Fringe, adalah suatu daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip dengan kota kecuali inti kota

6) Rural Urban Fringe, adalah jalur daerah yang terletak antara daerah kota dengan desa, yang ditandai dengan penggunaan tanah campuran

7) Town, adalah suatu kota kabupaten.34

33

Melville C.Branch, Perencanaan Kota Komprehensif: Pengantar dan Penjelasan,Diterjemahkan oleh Bambang Hari Wibisono, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995).hlm.37-38.

34

Amir Khosim dan Kun Marlina Lubis, Geografi untuk SMA/MA kelas XII, (Jakarta:Grasindo,2007) hlm 82


(53)

45

Sub-urban adalah daerah tempat atau area di mana para penglaju /

commuter tinggal yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. penglaju atau kommuter adalah orang-orang yang tinggal di pinggiran kota yang pulang pergi ke kota untuk bekerja setiap hari. Pada dasarnya daerah sub-urban merupakan daerah pinggiran kota yang terekspansi akibat pemekaran kota. Fenomena ini disebabkan karena kemunculan jaringan-jaringan jalan baru sehingga mempermudah adanya perluasan lahan. Jika dilihat sebagai suatu bentuk komunitas, sub-urban merupakan komunitas yang memiliki sifat urban yang berada di tengah-tengah rural.35

Masyarakat sub-urban dapat menjadi penyangga (buffer) bagi kehidupan kota jika warganya memiliki kemampuan kontributif dalam kehidupan kota induk, sebaliknya masyarakat sub-urban hanya akan menjadi beban bagi kehidupan bagi kota induk apabila masyarakatnya tidak memiliki ketempilan atau kemampuan untuk berkontribusi bagi kehidupan kota induk. Permasalahan yang sering timbul di daerah sub-urban adalah terjadinya perubahan sektor pertanian yang dapat

35

Kuswitoyo, Wilayah Urban di Kota Bekasi Tahun 2000. (Depok, Skripsi Sarjana Jurusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Geografi Universitas Indonesia, 2001)


(54)

46

menimbulkan masalah lingkungan secara fisik (misal: perubahan dari sawah menjadi kawasan perumahan), masalah transportasi (misal: bertempat tinggal di pinggiran, namun bekerja di pusat kota sehingga menyebabkan lalu lintas menjadi padat).36

Masyarakat sub urban merupakan sejumlah penduduk yang memiliki karakteristik yang ada diantara masyarakat desa dan masyarakat desa. Masyarakat sub urban bisa dikatakan penduduk yang berpindah dari desa ke kota yang berada tinggal di pinggiran kota. Karakteristik yang dimiliki masyarakat Sub Urban dalam berbagai karakteristik yang ada di masyarakat kota dan karakteristik desa.

Pertama, perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota, hal ini memicu perubahan-perubahan sosial dalam menerima pengaruh dari luar. Kedua, bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa. Ketiga, daerah yang dekat dengan pusat pemerintahan.

Keempat, letak daerah tersebut sangat strategis untuk usaha-usaha perdagangan / perniagaan. Kelima, munculnya industri didaerah itu mulai dari barang maupun jasa.37 Keenam, kondisi geografisnya masih terdapat pertanian (Agraris), bangunan penduduk ada dua (bangunan berhimpit dan bangunan terpisah-pisah).

Ketujuh, pola hidup masyarakat sub urban secara fisik berdekatan terkadang secara sosial berjauhan.38

36

Ibid, Kuswitoyo

37

Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar, (jakarta : Pt. Rajagrafindo Persada, 2013) hlm 140-141.

38

Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya, (Bandung : Cv Pustaka Setia, 2015) hlm 87.


(55)

47

Merujuk kepada penjelasan diatas, maka peneliti memilih tempat penelitiann di Desa Kebonsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Hal ini dikarenakan masyarakat yang terdapat di desa tersebut umumnya bekerja di pusat kabupaten sidoarjo bahkan sampai ada yang bekerja pulang pergi kota Surabaya. Mereka pada umumnya bekerja sebagai pegawai kantor dan buruh di pabrik yang tersebar di sidoarjo.

2.3 Internet

2.3.1 Definisi Internet

Internet merupakan singkatan dari dua buah kata dalam bahasa Inggris, yaitu International Work (penghubung jaringan).39 Istilah internet berasal dari bahasa latin inter yang berarti jaringan antara atau penghubung. Jadi, definisi internet adalah hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya, Dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi yang menggunakan protocol standar yang berupa IP (interconnected protocol).40

Internet juga berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk

39

Daryanto, Memahami Kerja Internet, (Bandung : Yrama Widya, 2004), halaman 22.

40

http:/www.Library, Usu. ac.id/ modules, Php : Pengertian Sejarah dan Fasilitas-fasilitasnya, diakses pada : 25/12/2010.


(56)

48

sistem jaringan yang ada seluruh dunia.41 Dengan sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung.42 Internet juga berawal dari suatu rencana Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada sekitar tahun 60-an yang dimulai dengan suatu proyek yang dinamakan Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET).43 Sebuah jaringan berbasis komunikasi data paket yang di dirikan di tahun 1969 yang bertujuan menghubungkan para periset ke pusat-pusat komputer, sehingga mereka bisa bersama-sama memanfaatkan sarana komputer seperti Disk Space, Data Base dan lain-lain.

Masih terdapat pengertian internet yang lain diantaranya :

Internet adalah media komunikasi yang menggunakan sambungan seperti halnya telepon yang tentunya disambungkan dengan komputer serta modem. Namun berbeda dengan telepon yang komunikasinya harus dilakukan dengan oral dan di laksanakan secara bersamaan atau simultan.44 Maka pada internet komunikasi yang dilakukan umumnya tanpa perlu dilakukan secara bersamaan antara pengirim dan penerima pesan.45

41

Lani Shidarta, Internet Informasi Bebas Hambatan (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 1996), halaman xiii

42

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, e-Education : Konsep Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan, (Yogyakarta : Andi, 2002), halaman 52.

43

Windiaparna Ramelan dan I Made Wiryana, Pengantar Internet, (Jakarta : Lembaga Pengembangan Komputerisasi Universitas Gunadarma, 1998), halaman 1-1.

44

http://www. Wikipedia. Elektron Indonesia.Com/Elektron/no. 3b.html-11k, diakses pada : 17/12/2015

45

http://www. Pustekkom go.id/teknodik/t7/7=11 html., Internet Sebagai Sumber Belajar Anak dan Keluarga, diakses pada : 25/12/2015.


(57)

49

Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (network) komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri dari lembaga pendidikan, pemerintahan, militer, organisasi bisnis dan organisasi – organisasi lainnya. Internet atau nama pendeknya Net merupakan jaringan komputer yang terbesar di dunia. Sampai saat ini, Internet sudah menghubungkan lebih dari 100.000 jaringan komputer dengan pemakai lebih dari 100 juta orang 46.

Internet bagaikan sebuah kata elektronik yang sangat besar, dimana setiap penduduk memiliki alamat (Internet Address) yang dapat berkirim surat atau informasi. Jika penduduk itu ingin berkeliling kota cukup dengan menggunakan computer sebagai kendaraan. Jaringan telekomunikasi jalan lambatnya menggunakan line telepon dan jalur cepatnya bisa menggunakan Lised Line atau ISDN.47

Internet memberikan sejumlah manfaat penting bagi masyarakat, antara lain : menyediakan hiburan digital, menjadi ladang untuk memperoleh pendapatan, mempererat hubungan antar individu, dan menciptakan masyarakat informasi.48

2.3.2 Definisi Social Media

46

Prof. Dr. Jogiyanto H.M, M.B.A., Akt, Pengenalan komputer,(ANDI Yogyakarta, 2005) hlm 341

47

http://www. Rad. Co.Id/Homes/Edward/Int Basic/. html, Konsep Situs Web : Belajarlah Dari Kebutuhan Manusia (Memanfaatkan Kebutuhan Manusia Untuk Kembangan Konsep), diakses pada : 11/12/2015.

48


(58)

50

Social media adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Social media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang ini antara lain : Blog, Twitter, Facebook dan Wikipedia.

Definisi lain dari social media juga di jelaskan oleh Antony Mayfield. Menurutnya social media adalah media dimana penggunanya dengan mudah berpartisipasi di dalamnya, berbagi dan menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia online, forum-forum maya, termasuk

virtual worlds (dengan avatar/karakter 3D).49

Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang.50

Social media atau dalam bahasa indonesia disebut media sosial adalah media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif atau dua arah. Media sosial berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola

49

http://prezi.com/vddmcub_-ss_/social-media-definisi-fungsi-karakteristik/ diakses pada tanggal 29 Sept e mbe r 2015 pukul 18.00

50

Dan Zarrella, The Social Media Marketing Book, (Jakarta:PT. Serambi Ilmu Semesta,2010) hlm 02


(59)

51

penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat satu ke banyak audiens, banyak audiens ke banyak audiens.51

Menurut Gunelius media sosial adalah penerbitan online dan alat-alat komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada percakapan, keterlibatan, dan partisipasi. Menurut Wikipedia (12 Januari 2008) definisi media social, adalah media online partisipatif yang mempublikasikan berita, foto, video, dan podcast yang diumumkan melalui situs media sosial. Biasanya disertai dengan proses pemungutan suara untuk membuat media item menjadi populer.

Defenisi media sosial diperluas dikatakan bahwa media Sosial adalah demokratisasi informasi, mengubah orang dari pembaca konten ke penerbit konten. Hal ini merupakan pergeseran dari mekanisme siaran ke model banyak ke banyak, berakar pada percakapan antara penulis, orang, dan teman sebaya. berdasarkan defenisi tersebut diketahui unsur-unsur fundamental dari media sosial yaitu pertama, media sosial melibatkan saluran sosial yang berbeda dan

online menjadi saluran utama. Kedua, media sosial berubah dari waktu ke waktu, artinya media sosial terus berkembang. Ketiga, media sosial adalah partisipatif. “penonton” dianggap kreatif sehingga dapat memberikan komentar.52

Media sosial dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk forum internet, papan pesan, weblog, wiki, podcast, gambar dan video. Teknologi seperti blog,

51

Cindy Rizal Putri Paramitha, Analisis Faktor Pengaruh Promosi Berbasis Sosial Media Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan dalam Bidang Kuliner, (Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro: Thesis. Ekonomi S-1,2011) hlm 42

52


(60)

52

berbagi gambar, dinding posting, e-mail, instant messaging, music-sharing, pembuatan grup dan voice over IP. Beberapa Jenis aplikasi media sosial adalah

Bookmarking, Content Sharing, Wiki, Flikcr, Connecting, Creating-opinion, Blog.53

1. Bookmarking: berbagi alamat website yang menurut pengguna bookmark sharing menarik minat mereka. social bookmarking memberikan kesempatan untuk share sebagai link dan tag yang mereka minati, hal ini bertujuan agar lebih banyak orang menikmati apa yang kita sukai. Beberapa contoh bookmarking site yakni www.dig.com, www.muti.com, www.reddit.com.

2. Content Sharing: melalui situs-situs content sharing orang-orang menciptakan berbagai media dan mempublikasikannya dengan tujuan berbagi kepada orang lain. YouTube dan Flickr adalah situs content sharing yang sering dikunjungi oleh khalayak. Youtube menyajikan fasilitas bagi orang-orang yang ingin berbagi video dari YouTube ke

website/blog, demikian juga Flickr memberikan kesempatan untuk dapat mem-print out berbagai gambar dari Flickr.

3. Wiki: media sosial yang sering yang menyajikan seluruh informasi yang disajikan oleh pengunjung situs itu sendiri dan khalayak dapat melakukan editing jika merasa informasi yang diajukan kurang tepat, salah, atau kurang lengkap. Beberapa situs Wiki yang memiliki berbagai karakteristik

53

Danis Puntoadi, Menciptakan Penjualan Melalui Social Media, (Jakarta : PT Elex Komputindo, 2011) hlm 34


(1)

101 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan kita dapat mengetahui berbagai macam persepsi masyarakat sub urban tentang social media serta kegunaan social media sebenarnya. Kesimpulannya masyarakat sub urban memiliki persepsi bahwa social media adalah sebagai sarana komunikasi online tanpa harus bertatap muka secara langsung yang mempermudah seseorang untuk saling berinteraksi tanpa harus berhadapan langsung.

Selain itu social media juga memiliki sebuah tempat masyarakat berkumpul dalam sebuah forum jual beli berbagai macam kebutuhan seperti untuk keperluan hobi, jual beli barang bekas serta tempat berkumpulnya komunitas online. Masyarakat sub urban lebih banyak menggunakan social media facebook karena mereka beranggapan bahwa fiturnya mudah dipahami, banyak penggunanya, semua berita dan pengetahuan baru dapat terupdate dari social media ini.

Masyarakat Sub Urban memiliki persepsi bahwa penggunaan social media sangatlah penting jika memang penggunanya dapat memanfaatkan

social media tersebut dengan benar dan tepat. Selain itu, Perbedaan Umur serta pengalaman pribadi setiap individu juga berpengaruh dalam penggunaan social media. Tidak semua orang mengasumsikan sebuah


(2)

102

social media penting bagi mereka. Social media adalah media internet yang terdapat dalam dunia maya yang memiliki berbagai macam fungsi untuk masyarakat Sub urban diantaranya sebagai alat komunikasi dengan orang lain tanpa harus bertatap muka secara langsung, pusat berbagai macam informasi dari berbagai belahan dunia serta tempat dimana seseorang dapat berkomunikasi langsung dengan kerabat serta rekan dalam satu pemikiran.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah penulis paparkan, maka terdapat beberapa saran dari penulis sebagai berikut:

1. Saran yang diberikan oleh peneliti untuk masyarakat adalah:

1. Sering terdapat informasi yang tidak benar di social media, hendaknya kita harus memilah informasi dengan benar agar pikiran kita tidak mudah terpengaruh pemberitaan tersebut. 2. Hendaknya para orang tua harus bisa mengawasi penggunaan

social media yang digunakan oleh anaknya agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan

2. Saran yang diberikan peneliti untuk pihak Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, adalah :

 Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dapat menjadikan penelitian ini


(3)

103

sebagai studi pustaka saat ingin melakukan penelitian yang masih berhubungan.

 Untuk data kepustakaan, hendaknya referensi yang ada diperpustakaan lebih ditambah buku tentang persepsi dan social media.

3. Saran yang diberikan peneliti untuk penelitian selanjutnya :

Untuk penelitian selanjutnya tentang persepsi masyarakat, sebaiknya lebih diperbanyak referensi buku sebelum terjun ke lapangan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

C.Branch, Melville. 1995. Perencanaan Kota Komprehensif: Pengantar dan Penjelasan, Diterjemahkan oleh Bambang Hari Wibisono. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Dharma Oetomo, Budi Sutedjo. 2002. e-Education : Konsep Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan. Yogyakarta : Andi.

Daryanto. 2004. Memahami Kerja Internet. Bandung : Yrama Widya.

Khairuddin H. 1992. Pembangunan Masyarakat: Tinjauan Aspek Sosiologi, Ekonomi dan Perencanaan. Yogyakarta : Liberty.

Khosim, Amir dan Lubis, Kun Marlina. 2007. Geografi untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta : Grasindo.

Littlejohn, Stephen W. dan A.Foss, Karen. 2014. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset.

Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta : Kencana Media Group.

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Prof. Dr. Jogiyanto H.M, M.B.A., Akt. 2005. Pengenalan computer. Yogyakarta : ANDI.

Puntoadi, Danis. 2011. Menciptakan Penjualan Melalui Social Media. Jakarta : PT Elex Komputindo.


(5)

105

Putri Paramitha, Cindy Rizal. 2011. Analisis Faktor Pengaruh Promosi Berbasis Sosial Media Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan dalam Bidang Kuliner. Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro : Thesis. Ekonomi S-1.

Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. 2012. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ramelan, Windiaparna dan Wiryana, I Made. 1998. Pengantar Internet. Jakarta : Lembaga Pengembangan Komputerisasi Universitas Gunadarma.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1996. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta : Rajawali Pers.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta.

Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.

Wirartha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Zarrella, Dan. 2010. The Social Media Marketing Book. Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta.

SUMBER INTERNET :

http://vickydyaz.blog.com/perkembangan-media-komunikasi/ diakses pada 21 Agustus 2015

Oik Yusuf, “2013, Pengguna Internet Indonesia Bisa Tembus 82 Juta”

http://tekno.kompas.com, diakses dari

http://tekno.kompas.com/read/2012/12/13/10103065/2013.pengguna.internet.Indo nesia.bisa.tembus.82.juta. diakses tanggal 14 Juni 2013


(6)

106

http:/www.Library, Usu. ac.id/ modules, Php : Pengertian Sejarah dan Fasilitas-fasilitasnya, diakses pada : 25/12/2010.

http://www. Pustekkom go.id/teknodik/t7/7=11 html., Internet Sebagai Sumber Belajar Anak dan Keluarga, diakses pada : 25/12/2015.

http://www. Wikipedia. Elektron Indonesia.Com/Elektron/no. 3b.html-11k, diakses pada : 17/12/2015

http://www. Rad. Co.Id/Homes/Edward/Int Basic/. html, Konsep Situs Web : Belajarlah Dari Kebutuhan Manusia (Memanfaatkan Kebutuhan Manusia Untuk Kembangan Konsep), diakses pada : 11/12/2015.

http://prezi.com/vddmcub_-ss_/social-media-definisi-fungsi-karakteristik/ diakses pada tanggal 29 September 2015 pukul 18.00

Jurnal :

Kuswitoyo, Wilayah Urban di Kota Bekasi Tahun 2000. (Depok, Skripsi Sarjana Jurusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Geografi Universitas Indonesia, 2001)