Proses tanya jawab dalam pembelajaran dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus
berpartisipasi aktif. Siswa tidak bisa menghindar proses pembelajaran, karena setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab.
Berdasarkan penelitian priatna, proses probing dapat mengaktifkan siswa dalam belajar yang penuh tantangan, sebab ia menuntut konsentrasi dan
keaktifan. Selanjutnya, perhatian siswa terhadap pembelajaran yang sedang dipelajari cenderung lebih terjaga karena siswa selalu
mempersiapkan jawaban sebab mereka harus selalu siap jika tiba-tiba ditunjuk oleh guru. dalam pembelajaran ini, kemunkinan akan terjadi
suasana tegang, namun demikian bisa dibiasakan. Untuk mengurangi kondisi tersebut, guru hendaknya serangkaian pertanyaan disertai dengan
wajah ramah, suara menyejukkan, dan nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan ceria.
Jangan lupa, bahwa jawaban siswa yang salah harus dihargai, karena salah adalah ciri dari orang yang sedang belajar dan telah berpartisipasi.
Sudartidalam Huda, 2008.
2. Langkah-langkah Pembelajaran Probing-prompting
Langkah-langkah pembelajaran probing-prompting dijabarkan melalui 7 tujuh tahapan teknik probing yang kemudian dikembangkan dengan
prompting sebagai berikut : 1. Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan dengan
membeberkan gambar, rumus, atau situasi lainnya yang mengandung permasalahan.
3. Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil dalam
merumuskan permasalahan. 4. Guru mengajukan persoalan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
khusus TPK atau indikator kepada seluruh siswa. 5. Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa
untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil. 6. Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.
7. Jika jawaban tepat, maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa
terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika siswa tersebut mengalami kemacetan jawaban atau jawaban yang diberika
kurang tepat, tidak tepat, atau diam, maka guru mengajukan pertanyaan- pertanyaan lain yang jawabannya merupakan petunjuk jalan
penyelesaian jawaban. Kemudian, guru memberikan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, sehingga siswa
dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator. Pertanyaan yang diajukan pada langkah keenam ini sebaiknya
diberikan pada beberapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa terlibat dalam kegiatan probing-prompting.
8. Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih menekankan bahwa TPKindikator tersebut benar-benar telah
dipahami oleh seluruh siswa. Sudartidalam Huda, 2008:14.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Probing-prompting
Kelebihan dari pembelajaran probing-prompting diantaranya :
a. Mendorong siswa berpikir aktif. b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
kurang jelas sehingga guru dapat menjelaskan kembali. c. Perbedaan pendapat antara siswa dapat dikompromikan atau diarahkan
pada suatu diskusi. d. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun
ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang ngantuknya.
e. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
Kekurangan dari pembelajaran probing-prompting diantaranya :
a. Siswa merasa takut, apalagi guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang
melainkan akrab. b. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir
dan mudah dipahami siswa. c. Waktu sering banyak terbuang apabila siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan sampai dua, atau tiga orang. d. Jumlah siswa yang banyak tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. http:
ayuface.wordpress.com20101225pembelajaran-probing- prompting
Cara mengatasi kekurangan dari pembelajaran probing-prompting, penulis dapat menguraikan sebagai berikut :
a. Untuk menghindari siswa yang takut, sebaiknya guru memberikan pernyaan dengan wajah ramah, nada yang lembut dan senyuman.
sehingga tercipta suasana nyaman dan tidak tegang.
b. Guru bisa membentuk kelompok secara heterogen untuk meminimalisir siswa agar siswa mudah dalam memahami pertanyaan
dan bisa menjawab pertanyaan serta peggunaan waktu yang tidak banyak terbuang.
B. Kajian tentang Materi Statistika 1. Pengertian Statistika