HUKUM INTERNASIONAL 016

ISTILAH – ISTILAH PERJANJIAN INTERNASIONAL
1.

Trakat (Treaty), yaitu perjanjian paling formal yang merupakan persetujuan dari dua
Negara atau lebih. Perjanjian ini khusus mencakup bidang politik dan bidang
ekonomi. Beberapa contoh dari traktat atau treaty adalah: Treaty Banning Nuclear
Weapon Tests in the Atmosphere, in Outer Space and Underwater of August 5, 1963
(Traktat tentang larangan Melakukan Percobaan Senjata Nuklir di Atmosphir, Angkasa
Luar, dan di Bawah Air, tanggal 5 Agustus 1963).

2.

Konvensi (Convention), yaitu pesetujuan formal yang bersifat multilateral, dan tidak
berurusan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (high policy). Persetujuan ini harus
dilegalisasi oleh wakil-wakil yang berkuasa penuh (plaenipotentiones).Contoh:
Konvensi Jenewa, dll.
Sebagai contoh dari beberapa konvensi, misalnya:


Convention on International Liability for Damage Caused by Space Objects of
November 29, 1971 (Konvensi tentang Tanggung Jawab Internasional atas

Kerugian oleh Benda-Benda Angkasa, tanggal 29 Nopember 1971).



Convention for the Suppression of Unlawful Acts Against the Savety of Civil
Aviation of September 23, 1971 (Konvensi mengenai Pemberantasan TindakanTindakan Melawan Hukum Terhadap Keselamatan Penerbangan Sipil, 23
September 1971).
Namun ada pula perjanjian yang sebenarnya merupakan perjanjian bilateral tetapi

diberi nama konvensi, seperti Perjanjian antara Pemerintah Perancis dan Spanyol
tentang Garis Batas Kedua Negara di Teluk Biscay, dengan nama Convention between
the Government of the French Republic and the Government Spanish State on the
Delimitation of the Two States in the Bay of Biscay, 29 January 1974, yang mulai
berlaku pada tanggal 5 April 1975.
3.

Pesetujuan (Agreement), yaitu perjanjian yang bersifat teknis atau administratif.
Agreement tidak diartikan karena sifatnya tidak seresmi trakat dan konvensi.
Beberapa contoh dari persetujuan (Agreement) adalah:


Agreement Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government
of the Commonwealth of Australia Establishing Certain Seabed Boundaries, Mei 18,
1971 (Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Persemakmuran Australia
tentang Penetapan Garis-Garis Batas Dasar Laut Tertentu, tanggal 18 Mei 1971).
4.

Perikatan (Arrangement), yaitu istilah yang digunakan untuk transaksi-transaksi yang
bersifat

sementara.

Perikatan

Contoh: Arrangement Studi

ini

Kelayakan

tidak

Proyek

seresmi
Tenaga

trakat
Uap

dan
di

konvensi.
Aceh

yang

ditandatangani tanggal 19-02-1976 antara Departemen Pertambangan RI dan President
the Canadian International Development Agency.
5.


Proses Verbal, yaitu catatan-catatan atau ringkasan-ringkasan atau kesimpulankesimpulan konferensi diplomatik, atau catatan-catatan suatu permufakatan. Proses
verbal tidak diratifikasi.

6.

Piagam (Statute), yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan oleh persetujuan
internasional baik mengenai pekerjaan maupun kesatuan-kesatuan tertentu seperti
pengawasan internasional yang mencakup tentang minyak atau mengenai lapangan
kerja lembaga-lembaga internasional. Piagam itu dapat digunakan sabagai alat
tambahan untuk pelaksanaan suatu konvensi (seperti piagam kebebasan transit).
Organisasi internasional yang menggunakan istilah piagam atau charter untuk
konstitusinya, misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa yang piagamnya secara otentik
disebut Charter of the United Nations, demikian juga Organisasi Persatuan Afrika
Unity, dan Charter of the Organisations of American States, 1948.
Contoh umum yang paling dikenal dari perangkat internasional tersebut adalah piagam
PBB tahun 1945.

7.

Protokol (Protocol), yaitu persetujuan yang tidak resmi dan pada umumnya dibuat

oleh kepala Negara, mengatur masalah-masalah tambahan seperti penafsiran klausulklausul tertentu.
Ada dua macam protocol, yaitu:
a. Protocol of Signature
Yaitu protokol penandatanganan, merupakan perangkat tambahan suatu perjanjian
internasional yang dibuat oleh pihak-pihak yang sama pada perjanjian, protokol
tersebut berisikan hal-hal yang berkaitan dengan penafsiran pasal-pasal tertentu
pada perjanjian dan hal-hal yang berkaitan dengan peraturan teknik pelaksanaan
perjanjian.
b.

Optional Protocol

Protokol tambahan, yaitu protokol yang memberikan hak tambahan hak dan
kewajiban selain yang diatur dalam perjanjian internasional. Contoh protokol
tambahan, konvensi internasional mengenai hak-hak sipil dan politik tahun 1966.
c. Protocol based on a framework
v Protokol ini merupakan perangkat yang mengatur kewajiban-kewajiban khusus
dalam melaksanakan perjanjian induknya.
v Protokol untuk mengubah beberapa perjanjian internasional sepertiProtocol of
Amending the Agreement 1945, Conventions and Protocol on Natur in Drugs.

v Protokol yang merupakan perlengkapan perjanjian sebelumnya seperti Protocol
of 1967 Relating to the Status of Refugees yangmerupakan pelengkap
dari Convention of relating to the Status Refugees.
8.

Deklarasi (Declaration), yaitu Perjanjian internasional yang berbentuk trakat, dan
dokumen tidak resmi. Deklarasi sebagai trakat bila menerangkan suatu judul dari
batang tubuh ketentuan trakat, dan sebagai dokumen tidak resmi apabila merupakan
lampiran pada trakat atau konvensi, Deklarasi sebagai persetujuan tidak resmi bila
mengatur hal-hal yang kurang penting.
Salah satu contoh dari deklarasi adalah Declaration of Principles Governing the
Seabed and the Ocean Floor, and the Subsoil Thereof, Beyond the Limit of National
Jurisdiction (Deklarasi tentang Prinsip-Prinsip Pengaturan Dasar Laut dan Dasar
Samudera-Dalam serta Tanah di Bawahnya di Luar Batas-Batas Yurisdiksi Nasional).
Contoh: Declaration of Human Rights 1947, Declaration of Zone of Peace, Freedom
and Neutrality, 1971.

9.

Modus (Vivendi), yaitu dokumen untuk mencatat persetujuan internasional yang

bersifat sementara, sampai berhasil diwujudkan perjumpaan yang lebih permanen,
terinci, dan sistematis serta tidak memerlukan ratifikasi.

10.

Pertukaran Nota, yaitu metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak
digunakan. Biasanya, pertukaran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara
serta dapat bersifat multirateral. Akibat pertukaran nota ini timbul kewajiban yang
menyangkut mereka.

TUGAS
HUKUM DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

OLEH
FITRIAH ARTINA
1161040059

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2013