Dalam kegiatan penutup, guru:
Menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Memberikan evaluasi dengan menugaskan siswa untuk menulis isi dari video yang telah ditayangkan.
Berdoa kemudian salam penutup H.
Sumber Belajar
1. Sutarto, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial SMPMTs. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.
2. LKS IPS Terpadu Mutiara. 3. Buku IPS Erlangga Tim Abdi Guru Kelas IX Jilid 1A
I. Media Pembelajaran
1. Power point 2. Laptop
3. LCD 4. Kertas
J. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Menjelaskan
pengaruh kebijakan pemerintah
pendudukan Jepang terhadap kehidupan
ekonomi, sosial, dan pergerakan
kebangsaan Indonesia
Tes Tes Tulis Kanan
1. Pemimpin PUTERA lebih dikenal dengan sebutan...
2. Ada berapakah jumlah organisasi perjuangan bikinan Jepang? Sebutkan
salah satunya 3. Apa itu MASYUMI?
4. Kapan perlawana yang dilakukan oleh PETA?
5. Siapa pemimpin perlawanan di Cot Pleing?
Kiri A. Sebutkan salah satu tokoh yang termasuk
dalam
Empat Serangkai
B. Ada berapakah contoh perjuangan melalui Gerakan Bawah Tanah? Sebutkan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
salah satunya C. Organisasi yang berdiri setelah MIAI
dibubarkan adalah... 4. Apa itu perjuangan melalui gerakan
bawah tanah? 5. Di daerah manakah perlawanan PETA
yang merupakan perlawanan terbesar dilakukan?
Skor= Jumlah benar X 20
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran IPS
Drs. Akirman NIP 19560124 199003 1 002
Sleman, 2 September 2015 Mahasiswa PPL
Desy Artian Maharani 12416244017
Lampiran Materi Pembelajaran
Bentuk-bentuk perlawanan rakyat dan pergerakan kebangsaan indonesia melaui MIAI, gerakan bawah tanah, perjuangan bersenjata
Pada masa pendudukan Jepang, para pemimpin perjuangan bangsa Indonesia bersikap hati-hati. Hal ini dikarenakan pemerintah pendudukan Jepang sangat kejam, menyiksa bahkan
membunuh terhadap siapa saja yang terang-terangan menentang Jepang. Semua organisasi kebangsaan yang telah ada sejak penjajahan Belanda dibubarkan. Para pemimpin pergerakan
kebangsaan selalu dicurigai dan diawasi dengan ketat. Hal tersebut disebabkan karena sebelum Jepang masuk ke Indonesia telah mengirimkan mata-mata sehingga memiliki data
yang lengkap keadaan politik di Indonesia. Menghadapi keadaan yang serba sulit maka para pemimpin bangsa Indonesia
berjuang dengan menyesuaikan situasi dan kondisi. Mereka tidak kehilangan semangat perjuangan. Dengan taktik kooperasi para pemimpin dapat membela nasib rakyat dan
memanfaatkan kebijaksanaan pemerintah Jepang untuk kepentingan nasional. Namun ada pula yang mengadakan gerakan bawah tanah atau ilegal maupun dengan perlawanan
bersenjata. Semua itu adalah mempunyai cita-cita yang sama yakni mewujudkan Indonesia merdeka. Adapun bentuk perlawanan terhadap Jepang adalah sebagai berikut.
1. Perjuangan Melalui Organisasi Bikinan Jepang
a. Memanfaatkan Gerakan PUTERA Pusat Tenaga Rakyat Pada zaman pendudukan Jepang semua partai politik dibubarkan. Untuk
mempropagandakan politik Hakko Ichiu, Jepang membentuk Gerakan 3A Gerakan Tiga A yang dipimpin Mr. Syamsudin. Organisasi ini dibubarkan karena tidak mendapat simpati
rakyat dan kemudian dibentuklah PUTERA Pusat Tenaga Rakyat pada tanggal 1 Maret 1943. Pemimpin PUTERA yang dikenal dengan Empat Serangkai adalah Ir. Soekarno, Moh.
Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan K.H. Mas Mansyur. Tujuan Jepang membentuk PUTERA adalah agar kaum nasionalis dan intelektual
menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan Jepang. Namun oleh para pemimpin Indonesia, PUTERA justru dimanfaatkan untuk membela rakyat dari kekejaman
Jepang serta untuk menggembleng mental dan semangat nasionalisme, cinta tanah air , anti kolonialisme dan imperialisme. Dengan demikian PUTERA ini ibarat tombak bermata dua.
Organisasi PUTERA mendapat sambutan di kalangan rakyat dan melalui organisasi ini