15 b. Faktor psikologis. Faktor ini lebih ditinjau
dari segi psikis dan perilaku seseorang seperti terjadi karena adanya konflik jiwa,
stress, kekecewaan
dan kurangnya
perhatian orang tua maupun keluarga. c. Faktor sosial budaya. Faktor penyebab ini
lebih melihat pada sosial seseorang, bisa terjadi
karena kerusuhan
sosial, masyarakat sekitar, serta perubahan
sosial dan budaya secara cepat yang susah untuk diterima seseorang.
2.1.3 Pasien
Pasien diartikan seseorang yang sedang mempunyai masalah kesehatan yang memeriksakan
dirinya ke klinik maupun rumah sakit secara teratur dalam interval tertentu atau yang dikunjungi perawat
atau yang dirawat inap di rumah sakit Hinchliff, S, 1999. World Health Organization WHO secara jelas
menjelaskan bahwa sehat merupakan keadaan ideal seseorang yang bebas dari segala jenis penyakit, baik
itu secara fisik, mental maupun sosial, begitupun sebaliknya sakit dapat didefinisikan sebagai keadaan
16 yang tidak terbebas dari penyakit, baik fisik, mental
maupun sosialnya.
2.1.4 Faktor – faktor penyebab relaps gangguan jiwa
Sullinger dalam
Keliat, 1996
mengidentifikasi 4 faktor penyebab relaps penderita gangguan jiwa dan perlu perawatan rumah sakit, yaitu:
a. Klien
Secara umum klien yang teratur mengkonsumsi
obat mempunyai
kemungkinan untuk relapskambuh. Hasil penelitian menunjukan 25 sampai 50
yang pulang tidak mengkonsumsi obat secara teratur. Khususnya penderita gangguan jiwa
tidak mampu mengontrol konsumsi obat secara teratur, sukar untuk diatur dan tidak
mampu dalam
pengambilan keputusan.
Pemberian obat dan tugas kontrol selama di rumah
sakit dilakukan
oleh perawat
sementara di rumah digantikan oleh anggota keluarga yang lain.
17 b.
Dokter pemberi resep Mengikuti peraturan dengan minum
obat yang teratur dapat mencegah relaps. Namun, pemakaian dan mengkonsumsi obat
dengan jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan efek samping, dengan demikian
pemberi resep dokter diharapkan tetap memperhatikan dan mengidentifikasi dosis
teraupetik dan dapat mencegah relaps serta efek samping penggunaanya.
c. Penanggung jawab pasiencase manager
Setelah pasien mengalami pembaikan dan diizinkan pulang atau kembali ke rumah
maka penanggung jawab kasus memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk
bertemu dengan penderita, sehingga dapat mengidentifikasi gejala dini dan segera
mengambil tindakan atas kondisi penderita. d.
Keluarga Perilaku dan tindakan keluarga yang
tidak sesuai bisa memicu relaps penderita. Keluarga memiliki tanggung jawab yang besar
dalam proses perawatan di rumah sakit jiwa,
18 persiapan untuk pulang dan perawatan
selama di rumah agar penderita dapat beradaptasi
dengan lingkungan
sekitar dengan baik. Kualitas dan efektifitas perilaku
keluarga dapat membantu proses pemulihan dan mencegah terjadinya relaps sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup dari penderita gangguan jiwa tersebut.
2.2 Pengetahuan 2.2.1 Defenisi pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu Notoatmodjo, 2007. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran kita sebagai
hasil dari
penggunaan indera,
Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh dari kenyataan fakta dengan melihat atau mendengar, serta melalui media-
media komunikasi seperti membaca buku, mendengarkan radio maupun menonton movie atau televisi Soekanto,
2000.