25 Berdasarkan tabel di atas guru sebagai seorang pendidik harus memiliki
beberapa kompetensi. Kompetensi yang dimiliki guru diantaranya kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial, dimana pada masing-masing kompetensi tersebut terdiri beberapa butir diskripsi yang harus diperhatikan, profil kompetensi tersebut yang akan
digunakan sebagai bekal ia menjadi pendidik di sekolah untuk meningkatkan profesionalitasnya.
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kinerja guru adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan
tugas-tugas dalam pembelajaran yang meliputi perencanaan program kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi penilaian
pembelajaran yang dibebankan kepadanya.
4. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Semua hal yang dilakukan pasti memiliki suatu sebab yang mempengaruhi, tidak terkecuali hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja
guru. Kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Kinerja guru menurut Hary Susanto 2012: 210,
“faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu kompetensi guru, kepemimpinan
kepala sekolah dan motivasi kerja guru ”. Faktor-faktor tersebut akan dibahas
sebagai berikut: a. Kompetensi guru.
Kompetensi guru merupakan suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru untuk melaksanakan tugas sebagai pengajar dan
26 pendidik. Mulyasa 2006: 26 berpendapat bahwa
“kompetensi adalah kemampuan melaksanakan sesuatu tugas yang diperoleh melalui
pendidikan ”. Pendidikan yang guru laksanakan sejatinya untuk mengetahui
seberapa besar kompetensi yang guru miliki. Guru melaksanakan tugas sebagai pengajar dan pendidik dengan kemampuan yang dimilikinya secara
maksimal dengan menjalankan kompetensi yang dibebankan kepadanya sebagai pendidik yang profesional.
b. Kepemimpinan kepala sekolah. Salah satu kunci yang sangat menentukan keberhasilan dan
kesuksesan suatu sekolah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah peran kepala sekolah. Mulyasa 2006: 98-122 mengatakan bahwa
ada beberapa peran yang harus dimiliki oleh kepala sekolah yaitu EMASLIM Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader,
Inovator dan Motivator, yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1 Educator
Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya.
Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasihat kapada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga
kependidikan, serta melaksanaka model pembelajaran yang menarik.
2 Manager Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan
untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang
program sekolah.
3 Administrator Kepala sekolah harus mampu bertindak situasional sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada, meskipun demikian pada hakikatnya kepala sekolah harus lebih mengutamakan tugas task oriented, agar
27 tugas-tugas yang diberikan kepada setiap tenaga kependidikan bisa
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 4 Supervisor
Kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pegendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.
Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tida melakukan
pengimpangan
dan lebih
berhati-hati dalam
melaksanakan pekerjaannya.
5 Leader Kepala sekolah harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan,
meningkatkan kamauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas.
6 Inovator Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin
hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap legiatan, memberikan teladan kepada seluruh
tenaga pendidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif
7 Motivator Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan
motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
c. Motivasi kerja guru. Luthans 2008: 158 mengemukakan bahwa
“Motivation is a process that starts with a physiological or psychological deficiency or need that
activates a behavior or a drive that is aimed at a goal or incentive”. Menurut Luthan motivasi adalah suatu proses yang dimulai dengan kegiatan
kehidupan atau kebutuhan jiwa atau kebutuhan yang mengaktifkan perilaku tekad yang mengarah pada suatu tujuan atau dorongan. Tujuan dan
dorongan yang ada dalam motivasi dapat menggerakkan manusia untuk melakukan pekerjaan. Husaini Usman 2006: 223 mengatakan bahwa
“motivasi kerja dapat diartikan sebagai keinginan atau kebutuhan yang melatarbelakangi seseorang sehingga ia terdorong untuk bekerja
”.
28 Seseorang akan termotivasi melakukan pekerjaan atau keinginan bekerja
karena adanya suatu dorongan yang membuatnya melakukan pekerjaan atau bekerja sesuai dengan kebutuhannya.
Beberapa faktor kinerja guru yang dikemukakan di atas diantaranya adalah kompetensi guru, kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja
guru. Kompetensi guru dan motivasi kerja guru berkaitan langsung dengan guru atau berada pada diri guru, sedangkan yang berkaitan dengan penelitian
ini yaitu mengenai kepemimpinan kepala sekolah, maka hanya faktor kepemimpinan kepala sekolah yang dipilih untuk diteliti. Kepala sekolah
memiliki beberapa peran yang harus dilaksanakan. Peran kepala sekolah diantaranya yaitu kepala sekolah sebagai manajer. Kepala sekolah sebagai
manajer sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru, sehingga diharapkan kepala sekolah mampu memaksimalkan perannya sebagai manajer
yang terdapat pada kemampuan manajerial kepala sekolah sehingga kinerja guru dalam sekolah juga akan berjalan dengan baik.
B. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah