50
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitan
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 130, “populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian ”. Definisi populasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa populasi tidak harus berwujud manusia, namun semua benda yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru
SDN di Kecamatan Bambanglipuro, Bantul tahun ajaran 20152016 yang berjumlah 134 yang tersebar di 10 sekolah dasar.
Tabel 2. Jumlah Populasi Guru SD di Kecamatan Bambanglipuro Bantul Tahun Ajaran 20152016
NO NAMA SD
Guru 1
SD Panggang 20
2 SD 3 Panggang
10 3
SD Grogol 20
4 SD Tulasan
12 5
SD Sribit 13
6 SD Bondalem
11 7
SD Kaligondang 13
8 SD Plebengan
16 9
SD Kembangan 9
10 SD Terban 10
Jumlah 134
Sumber: hasil observasi dan wawancara
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan hasil penelitian tersebut mewakili keseluruhan anggota populasi. Adapun
populasi dalam penelitian ini guru berjumlah 134 yang terbagi di 10 sekolah dasar yang berbeda dan tersebar di Kecamatan Bambanglipuro Bantul, agar
diperoleh sampel yang cukup representatif digunakan teknik proporsional
51 random sampling. Proporsional ditetapkan karena setiap sekolah
mempunyai jumlah guru yang berbeda. Hal ini disebabkan karena metode random memberi hak yang sama kepada semua guru sebagai subjek dalam
populasi untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel penelitian Suharsimi Arikunto, 2006: 134.
Hasil perhitungan dari jumlah populasi 134 guru dengan menggunakan rumus Slovin dan taraf signifikan 5 maka diperoleh jumlah
sampel sebanyak 100 guru. Jumlah sampel hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai dasar perbandingan untuk menentuan sampel di setiap
sekolah dasar. Rumus untuk menentukan perbandingannya sebagai berikut:
keterangan: ni
= jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya.
Riduwan Akdon, 2007: 254 Berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Riduwan Akdon
tersebut, maka diperoleh jumlah sampel yang diambil tiap sekolah dasar yang memiliki jumlah guru yang berbeda. Sampel yang diambil dari jumlah
guru yang mengampu atau mengajar setiap sekolah berbeda, hasil perhitungan sampel dengan rumus yang dikemumakakan oleh Riduwan
Akdon adalah sebagai berikut:
52 Tabel 3. Jumlah Sampel
No Nama Sekolah
Jumlah Guru
Jumlah sampel
1 SD Panggang
20 2
SD 3 Panggang 10
3 SD Grogol
20 4
SD Tulasan 12
5 SD Sribit
13 6
SD Bondalem 11
7 SD Kaligondang
14 8
SD Plebengan 16
9 SD Kembangan
9 10
SD Terban 10
Jumlah 134
100
Pengambilan sampel pada setiap sekolah yaitu dengan sampel acak atau random. Pengambilan sampel secara random acak dapat dilakukan dengan
bilangan random, komputer, maupun dengan undian Sugiyono, 2010: 132, dalam penelitian ini sampel acak yang digunakan yaitu undian, semua guru
mengisi skala yang telah disediakan, kemudian ketika data sudah terkumpul baru ditentukan jumlah yang dibutuhkan dengan menuliskan nama guru dalam kertas
kecil-kecil kemudian di ambil secara acak, contohnya di SD Panggang terdiri dari 20 guru namun hanya dibutuhkan 15 guru saja, maka semua guru mengisi lembar
skala kemudian melalui data yang terkumpul dan nama guru yang diisi pada lembar skala tulis 20 nama di kertas yang dipotong kecil-kecil kemudian diambil
secara acak hingga memenuhi jumlah 15 guru.
53
F. Teknik Pengumpulan Data