15. Setelah kolom inventarisasi hampir habis, sebelum ganti halaman
dicatat rekapitulasi buku-buku yang telah dicatat dengan perincian tentang jumlah eksemplar, judul, harga seluruh buku yang dibeli,
seperti tercatat pada halaman tersebut, jenis buku serta macam bahasanya dan lain-lain. Kemudian hasil rekapitulasi tersebut
dipindahkan ke halaman berikutnya pada baris paling atas.
Menurut Bafadal 2001:46 kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan inventarisasi bahan pustaka meliputi:
1. Memberi stempel pada buku. Setiap bahan pustaka yang datang harus diperiksa. Dalam pemeriksaannya
hendaknya diteliti nama pengarang, judul karangan, edisi, serta bentuk fisiknya. Setelah selesai diperiksa dan ternyata benar maka setiap bahan
pustaka tersebut distempel dengan stempel inventaris perpustakaan. 2. Setiap bahan pustaka yang distempel dengan stempel perpustakaan sebagai
tanda pengenal. Yang perlu distempel adalah halaman-halaman tertentu, seperti halaman judul, daftar isi bab per bab. Hal ini tergantung kepada
kebijakan pustakawannya masing-masing. 3. Buku-buku yang telah distempel perpustakaan, perlu juga distempel
dengan stempel inventaris yang memuat kolom isian inventaris dan tanggal menginventaris. Biasanya stempel inventaris ini distempelkan dibalik
halaman judul. 4. Mendaftar bahan pustaka
Bahan-bahan yang telah distempel segera diinventariskan ke dalam buku inventaris. Dalam penginventarisasiannya diusahakan dibagi menurut cara
pengadaannya. Bahan pustaka yang diperoleh dari bantuan pemerintah hendaknya diinventariskan dalam buku inventaris bantuan pemerintah.
Bahan pustaka yang diperoleh dari hadiah dan sebagainya. Kegiatan inventarisasi dilakukan setelah pengadaan koleksi selesai
dikerjakan yaitu pada waktu koleksi diterima. Kegiatan ini merupakan bagian pekerjaan yang penting untuk proses pengolahan bahan pustaka karena
dengan menginventarisasi koleksi dapat diketahui berapa jumlah pertambahan koleksi setiap tahunnya dan jumlah koleksi yang dimiliki
perpustakaan.
2.6 Pemeliharaan Bahan Pustaka
Agar kandungan informasi yang terdapat dalam bahan informasi yang dikelola perpustakaan itu memiliki daya guna lebih lama, maka perlu diadakan
pemeliharaan bahan pustaka. “Pemeliharaan adalah tindakan atau kegiatan mencegah, melindungi, dan memperbaiki semua fasilitas, sarana perabotan dan
perlengkapan yang ada diperpustakaan, baik perlindungan dari kerusakan oleh sebab-sebab alamiah, maupun kerusakan akibat tangan-tangan usil manusia”
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, 2007:119.
22
Universitas Sumatera Utara
Kerusakan oleh sebab-sebab alamiah misalnya keausan bahan karena memang sudah tua dimakan usia seperti contohnya buku menjadi lapuk, kursi rusak karena
sudah lama digunakan, dan sebagainya. Sedangkan kerusakan yang disebabkan tangan-tangan usil, misalnya sebagian buku disobek, dicoret-coret sehingga
mengganggu tulisan aslinya, cara duduk di kursi tidak benar sehingga mempercepat kerusakan kursi yang diduduki,
dan sebagainya. Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar 2007:119 ada dua cara
kegiatan pemeliharaan bahan pustaka yang dapat ditempuh agar kondisi perpustakaan tetap dalam keadaan baik adalah sebagai berikut:
1 Tindakan Preventif
Tindakan preventif ini dimaksudkan untuk mencegah sebelum bahan atau koleksi perpustakaan termasuk segala fasilitas, perabotan, dan perlengkapan
mengalami kerusakan. Caranya antara lain sebagai berikut: 1
Membersihan secara rutin seluruh perabotan dan perlengkapan perpustakaan, termasuk keadaan ruangan
yang harus selalu dalam keadaan bersih. 2
Memberi sampul setiap buku yang dimiliki oleh perpustakaan.
3 Mengatur ventilasi udara supaya tetap dalam keadaan
normal, tidak terlalu dingin dan panas. Sinar matahari diusahakan supaya tidak langsung menembus ruangan
perpustakaan.
4 Membersihkan koleksi buku dan lainnya dengan
menggunakan komoceng atau kain lap yang bersih. 5
Memberi peringatan kepada para pengguna agar secara bersama-sama turut menjaga kebersihan dan kelestarian
perpustakaan. 6
Memasang simbol-simbol peringatan di ruang perpustakaan agar pengunjung menjaga kebersihan dan keamanan.
7 Tetap menjaga kerapian letak buku-buku atau koleksi
perpustakaan, termasuk perlengkapan dan perabot agar selalu dalam keadaan siaga layan.
23
Universitas Sumatera Utara
2 Tindakan Kuratif
Tindakan kuratif mempunyai arti perbaikan atau pengobatan akan sesuatu yang sudah terlanjur rusak, seperti contohnya buku-buku yang jilidnya rusak,
lembarannya rusak sebagian, sobek sebagian, dan lain-lain. Tindakan perbaikan ini bias dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Melaksanakan penjilidan sederhana terhadap buku-buku yang rusak
sebagian, misalnya kulit buku yang lepas, sobek sebagian, dan kerusakan sejenis lainnya.
2. Melaksanakan penyemprotan dengan menggunakan obat-obat anti
serangga guna membunuh serangga pengganggu yang berada di sela- sela buku dan bahan koleksi lain di perpustakaan. Penyemprotan
diharapkan juga dapat menetralisir ruangan dari seranggang pengganggu lainya.
3. Mengganti bahan-bahan yang sudah rusaksekali dengan bahan yang
baru terutama jika buku-buku tersebut banyak peminatnya. 4.
Meminta ganti rugi kepada pengguna perpustakaan yang dengan sengaja telah merusak atau menghilangkan koleksi milik
perpustakaan.
2.7 Weeding