Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai tangki tanpa tutup open top tank berbentuk persegi panjang yang terbuat dari baja dan terletak di atas tanah.
2.3. Kriteria Perencanaan Tangki Persegi Panjang
Berikut ini adalah peraturan standar yang digunakan dalam perancangan tangki penimbun meliputi struktur dan beban-beban yang bekerja :
1. Perhitungan bottom plate, shell plate dan top edge stiffener berdasarkan
ASME Paper A-71 Stress and Deflection of Rectangular Plates. 2.
Perencanaan pendukung atap seperti rafter, girder, dan kolom disyaratkan sesuai dengan SNI 03-1729-2002 : Tata cara perencanaan struktur baja untuk
bangunan gedung. 3.
Perhitungan efek gempa dan tekanan hidrodinamis tangki yang berisi cairan berdasarkan Bureau of Indian Standards IS 1893 2002 Part 1 2: Liquid
Retaining Tanks, ACI 350.3 2001 and NZS 3106 1986 4.
Perhitungan faktor respon spektrum tangki berdasarkan IBC 2000, International Building Code International Code Council.
5. Perhitungan untuk mengetahui waktu getar tangki terdapat pada Eurocode 8
1998.
2.4. Pembebanan
Beban-beban yang mungkin terjadi pada tangki adalah sebagai berikut : 1
Beban Mati D
L
: berat sendiri tangki ataupun komponen-komponen tangki termasuk juga korosi yang diijinkan.
2 Tekanan luar rencana P
e
: tidak boleh lebih kecil dari 0,25 kPa dan melebihi dari 6,9 kPa.
Universitas Sumatera Utara
3 Tekanan dalam rencana P
i
: besarnya tidak boleh melebihi 18 kPa. 4
Tes hidrostatik H
t
: beban yang terjadi ketika tangki diisi air sampai ke batas ketinggian yang direncanakan.
5 Beban hidup atap minimum L
r
: sebesar 1 kPa pada daerah proyeksi horizontal atap. Beban hidup atap minimum dapat ditentukan dengan
ASCE 7, tetapi tidak kurang dari 0,72 kPa. 6
Beban gempa E: beban yang mengakibatkan terjadinya gaya impulsive dan gaya konvektif dari cairan di dalam tangki.
7 Salju Beban akibat salju tidak akan diikutsertakan dalam tugas akhir ini
sebab tidak pernah terjadi salju di Indonesia. 8
Cairan yang disimpan F: beban yang terjadi ketika tangki diisi cairan dengan berat jenis yang telah direncanakan dan cairan tersebut diisi
sampai batas ketinggian yang telah direncanakan. 9
Tekanan Percobaan P
t
: a.
Untuk tekanan desain dan tes maksimum Ketika tangki telah dibangun seluruhnya, tangki tersebut harus diisi
dengan air sampai sudut tertinggi tangki atau sampai ketinggian air rencana, dan tekanan udara internal rencana harus diaplikasikan pada
ruang tertutup diatas tinggi air dan dibiarkan selama 15 menit. Tekanan udara tersebut kemudian dikurangi menjadi sebesar satu setengah dari
tekanan rencana, dan semua sambungan las diatas tinggi air harus diperiksa untuk mengecek adanya kebocoran. Lubang angin tangki
harus diuji selama tes berlangsung atau setelah tes selesai dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
b. Untuk tangki berpondasi dengan tekanan desain sampai 18 kPa
Setelah tangki diisi dengan air, badan tangki dan pondasi harus diperiksa keketatan sambungannya. Tekanan udara sebesar 1,25 kali
tekanan rencana harus diaplikasikan pada tangki yang dipenuhi air sampai pada ketinggian air rencana. Tekanan udara kemudian dikurangi
menjadi sebesar tekanan rencana, dan tangki lalu diperiksa kembali keketatan sambungannya. Sebagai tambahan, semua sambungan di atas
batas air harus diperiksa dengan menggunakan soap film dan material lain yang sesuai untuk mendeteksi kebocoran. Setelah pemeriksaan, air
harus dikosongkan dari tangki dan tangki sedang dalam tekanan atmosfir, pondasi harus diperiksa keketatan sambungannya. Tekanan
udara desain kemudian harus diaplikasikan pada tangki untuk pemeriksaan akhir pondasi.
10 Angin W: Kecepatan angin rencana V adalah sebesar 190 kmjam
120 mph dengan tekanan angin rencana pada arah horizontal sumbu tangki sebesar 1,44 kPa dan pada arah vertikal sumbu tangki sebesar 0,86
kPa. Dalam Tugas Akhir ini, beban yang dipertimbangkan adalah beban mati,
beban hidup tekanan hidrostatik dan beban gempa tekanan hidrodinamis konvektif dan impulsif.
2.5. Persyaratan untuk Elemen-Elemen Tangki