Indeks Pembangunan Desa 2014 14

Indeks Pembangunan Desa 2014 14

poskesdes atau polindes terdekat lebih dari atau sama dengan 8 km, dan untuk mencapai fasilitas tersebut dirasakan sulit atau sangat sulit. Kode 1 (satu) merupakan desa yang tidak terdapat poskesdes, polindes, tempat praktek bidan, tempat praktek dokter, poliklinik/balai pengobatan, puskesmas, pustu, rumah sakit bersalin, maupun rumah sakit. Jarak menuju poskesdes atau polindes terdekat lebih dari atau sama dengan 8 km, dan untuk mencapai fasilitas tersebut dirasakan mudah atau sangat mudah. Kode 2 (dua) merupakan desa yang tidak terdapat poskesdes, polindes, tempat praktek bidan, tempat praktek dokter, poliklinik/balai pengobatan, puskesmas, pustu, rumah sakit bersalin, maupun rumah sakit. Jarak menuju poskesdes atau polindes terdekat kurangdari 8 km, dan untuk mencapai fasilitas tersebut dirasakan sulit atau sangat sulit. Kode 3 (tiga) merupakan desa yang tidak terdapat poskesdes, polindes, tempat praktek bidan, tempat praktek dokter, poliklinik/balai pengobatan, puskesmas, pustu, rumah sakit bersalin, maupun rumah sakit. Jarak menuju poskesdes atau polindes terdekat kurangdari 8 km, dan untuk mencapai fasilitas tersebut dirasakan mudah atau sangat mudah. Kode 4 (empat) merupakan desa yang terdapat poskesdes atau polindes dengan rasio ketersediaan poskesdes atau polindes terhadap penduduk desa kurang dari 0,00070719038224 (7 fasilitas per 10.000 penduduk). Termasuk jika di desa tersebut terdapat tempat praktek bidan, tetapi tidak tersedia tempat praktek dokter, poliklinik/balai pengobatan, puskesmas, pustu, rumah sakit bersalin, maupun rumah sakit Kode 5 (lima) merupakan desa yang terdapat poskesdes

ketersediaan poskesdes atau polindes terhadap penduduk desa lebih dari atau sama dengan 0,00070719038224 (7 fasilitas per 10.000 penduduk). Termasuk jika di desa tersebut terdapat

poliklinik/balai pengobatan, puskesmas, pustu, rumah sakit bersalin, atau rumah sakit, tanpa mempertimbangkan

ketersediaan

tempat

praktek bidan.

 Indikator 12 (I12): Ketersediaan dan Kemudahan Akses Ke Apotek

Tabel 1.12. Ketersediaan dan Kemudahan Akses Ke

Apotek

Skor Indikator Banyaknya Desa Persentase Desa

Kode 0 (nol) merupakan desa yang tidak terdapat apotek. Jarak menuju apotek terdekat lebih dari atau sama dengan 17 km, dan untuk mencapai fasilitas tersebut dirasakan sulit atau sangat sulit. Kode 1 (satu) merupakan desa yang tidak terdapat apotek. Jarak menuju apotek terdekat lebih dari atau sama dengan 17 km, dan untuk mencapai fasilitas tersebut dirasakan mudah atau sangat mudah. Kode 2 (dua) merupakan desa yang tidak terdapat apotek. Jarak menuju apotek terdekat kurang dari 17 km, dan untuk mencapai fasilitas tersebut dirasakan sulit atau sangat sulit. Kode 3 (tiga) merupakan desa yang tidak terdapat apotek. Jarak menuju apotek terdekat kurang dari 17 km, dan untuk mencapai fasilitas tersebut dirasakan mudah atau sangat mudah. Kode 4 (empat) merupakan desa yang terdapat apotek dengan rasio ketersediaan apotek terhadap penduduk desa kurang dari 0,00032420638537 (3 fasilitas per 10.000 penduduk). Kode 5 (lima) merupakan desa yang terdapat apotek dengan rasio ketersediaan apotek terhadap penduduk desa lebih dari atau sama dengan 0,00032420638537 (3 fasilitas per 10.000 penduduk).

3. Variabel: Infrastruktur Ekonomi

mempertimbangkan ketersediaan minimarket maupun toko/warung kelontong.

 Indikator 13 (I13): Ketersediaan

Pertokoan, Minimarket Atau  Indikator 14 (I14): Ketersediaan Pasar Toko/Warung Kelontong

Tabel 1.14. Ketersediaan Pasar Tabel 1.13. Ketersediaan Pertokoan, Minimarket Atau Toko/Warung Kelontong

Skor Indikator Banyaknya Desa Persentase Desa

Skor Indikator Banyaknya Desa Persentase Desa

Kode 0 (nol) merupakan desa yang tidak Kode 0 (nol) merupakan desa yang tidak

terdapat pasar dengan bangunan permanen, terdapat kelompok pertokoan, minimarket,

pasar dengan bangunan semi permanen, maupun toko/warung kelontong.

maupun pasar tanpa bangunan.

Kode 1 (satu) merupakan desa yang tidak Kode 1 (satu) merupakan desa yang tidak terdapat

terdapat pasar dengan bangunan permanen minimarket,

bangunan semi kelontong

tetapi

tersedia

toko/warung

permanen, tetapi masih ada pasar tanpa toko/warung kelontong terhadap penduduk

desa kurang dari 0,01004450094485 (100 Kode 2 (dua) merupakan desa yang tidak fasilitas per 10.000 penduduk).

terdapat pasar dengan bangunan permanen, Kode 2 (dua) merupakan desa yang tidak

tetapi masih ada pasar dengan bangunan semi terdapat

permanen dengan rasio ketersediaan pasar minimarket,

dengan bangunan semi permanen terhadap kelontong

tetapi

tersedia

toko/warung

penduduk desa kurang dari 0,00053925247833 toko/warung kelontong terhadap penduduk

(5 fasilitas per 10.000 penduduk), tanpa desalebih

mempertimbangkan ketersediaan pasar tanpa 0,01004450094485 (100 fasilitas per 10.000

dari atau

penduduk). Kode 3 (tiga) merupakan desa yang tidak Kode 3 (tiga) merupakan desa yang tidak

terdapat pasar dengan bangunan permanen, terdapat kelompok pertokoan tetapi tersedia

tetapi masih ada pasar dengan bangunan semi minimarket

permanen dengan rasio ketersediaan pasar minimarket terhadap penduduk desa kurang

dengan bangunan semi permanen terhadap dari 0,00043681590218 (4 fasilitas per 10.000

penduduk desa lebih dari atau sama dengan penduduk),

0,00053925247833 (5 fasilitas per 10.000 ketersediaan toko/warung kelontong.

tanpa

mempertimbangkan

mempertimbangkan Kode 4 (empat) merupakan desa yang tidak

penduduk),

tanpa

ketersediaan pasar tanpa bangunan. terdapat kelompok pertokoan tetapi tersedia

Kode 4 (empat) merupakan desa yang minimarket

terdapat pasar dengan bangunan permanen minimarket terhadap penduduk desa lebih dari

dengan rasio ketersediaan pasar dengan atau sama dengan 0,00043681590218 (4

bangunan permanen terhadap penduduk desa fasilitas

kurang dari 0,00039399640901 (4 fasilitas per mempertimbangkan ketersediaan toko/warung

10.000 penduduk), tanpa mempertimbangkan kelontong.

ketersediaan pasar dengan bangunan semi Kode 5 (lima) merupakan desa yang terdapat

permanen maupun pasar tanpa bangunan. terdapat