Tahap Pasca Konstruksi

4.3 Tahap Pasca Konstruksi

Kegiatan pasca konstruksi meliputi perawatan dan pemantauan terhadap parit dan saluran yang telah disekat. Kegiatan ini, khususnya untuk

saluran-saluran yang penyekatnya dibangun oleh pemerintah, dapat dilakukan oleh instansi teknis terkait. Untuk parit dan saluran milik masyarakat sebaiknya perawatan dan pemantauan terhadap penyekat dilakukan oleh masyarakat yang bersangkutan dengan arahan/bimbingan dari pihak instansi teknis terkait.

Parit dan saluran yang telah disekat baik dengan menggunakan bahan- bahan sederhana/lokal yang diperoleh dari sekitar lokasi (misal papan kayu, balok, tanah mineral/gambut, dan sebagainya) maupun dengan bahan-bahan lain yang diperoleh dari toko (plat besi, plastik, dan sebagainya), seluruhnya memerlukan perawatan.

Panduan Penyekatan Parit dan Saluran

di Lahan Gambut Bersama Masyarakat

Sekat-sekat ini, terutama yang terbuat dari bahan sederhana, pada bagian tepinya mudah mengalami penggerusan oleh air saat musim hujan/banjir dan/atau dirusak oleh binatang maupun manusia yang tidak menginginkan adanya sekat tersebut. Untuk kondisi terakhir yang disebutkan ini mungkin karena keberadaan sekat dianggap mengganggu pemanfaatan parit dan saluran tersebut sebagai media transportasi atau pengangkut kayu atau hasil hutan lainnya.

Untuk sekat yang terbuat dari bahan semen dan logam, pada umumnya memiliki tingkat kekuatan/umur yang lebih panjang. Namun demikian tidak berarti sekat seperti ini tidak memerlukan perawatan. Air gambut yang bersifat asam dapat bersifat korosif terhadap materi sekat yang terbuat dari bahan logam. Oleh karena itu, sekat semacam inipun memerlukan perawatan dan pemantauan.

Sekat-sekat (dalam hal ini berfungsi sebagai pintu pengatur air) yang dibangun oleh pemerintah (terbuat dari semen dan plat besi) di eks-PLG Sejuta Hektar Kalimantan Tengah, saat ini banyak mengalami kerusakan fisik sebagai akibat tiadanya biaya perawatan dan jarang dipantau. Kondisi sekat-sekat tersebut kini banyak yang terbengkalai, pintu air yang terbuat dari plat besi telah dicuri orang dan ada pula yang mulai berkarat serta tergerus pada bagian sisinya oleh kekuatan aliran air gambut di dalam saluran.

Demikian pula dengan sekat yang terdapat pada Saluran Primer Utama (SPU) di Desa Kalampangan (Palangka Raya) yang terbuat dari bahan sederhana/lokal yaitu dari timbunan bahan gambut (panjang penyekat sekitar 5 meter, dalam 2,5 meter dan lebar saluran sekitar 10 meter), kini telah dibongkar oleh penduduk sekitar (Kotak 9). Hal demikian dilakukan karena keberadaan sekat tersebut dianggap telah menghambat jalur transportasi masyarakat. Hal ini sangat disayangkan karena keberadaan sekat tersebut sebelumnya telah mampu menjadikan perairan di dalam saluran sebagai media kegiatan perikanan (menjala dan memancing ikan) dan mencegah kebakaran hutan disekitarnya.

4 Panduan Penyekatan Parit dan Saluran

di Lahan Gambut Bersama Masyarakat

Dengan mengacu kepada kedua kondisi di atas, maka dalam rangka kegiatan penyekatan parit/saluran, kegiatan perawatan dan pemantauan merupakan suatu kesatuan/rangkaian kegiatan yang harus direncanakan dari awal dan dilaksanakan dengan komitmen yang penuh. Kalau kedua hal ini tidak dilakukan, maka investasi biaya akan menjadi sia-sia belaka.

KOTAK 6

Foto di bawah (kiri) memperlihatkan kondisi Saluran Primer Utama di Desa Kalampangan, Kalimantan Tengah (eks-PLG Blok C) yang telah disekat oleh Pemerintah beberapa waktu yang lalu. Sayangnya penyekatan tersebut tidak disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat di sekitarnya, padahal saluran tersebut masih digunakan oleh masyarakat sebagai sarana transportasi. Kini sekat- sekat tersebut dibongkar masyarakat dan kembali digunakan sebagai jalur transportasi air. Akibat dari dibongkarnya sekat-sekat ini, lahan gambut di sekitarnya menjadi kering pada musim kemarau dan terbakar.

Foto kanan, memperlihatkan dampak penyekatan Saluran Primer Utama Desa Kalampangan-Kalteng yang telah mempercepat proses penghijauan secara alami di sekitarnya.

Panduan Penyekatan Parit dan Saluran

di Lahan Gambut Bersama Masyarakat

(Foto: Yus Rusila Noor)

4 Panduan Penyekatan Parit dan Saluran

di Lahan Gambut Bersama Masyarakat

Bab 5

Kajian tentang Sifat Tanah, Hidrologi dan Kualitas Air, Rehabilitasi Tanaman Kehutanan dan Penanggulangan Kebakaran

terdapat hal-hal lain yang juga harus dikaji. Hal demikian dimaksudkan S

eperti telah disebutkan sebelumnya bahwa kegiatan penyekatan parit/saluran tidak hanya merupakan kegiatan pembangunan fisik sekat. Tapi sebelum dan sesudah sekat tersebut dibangun

agar sekat yang dibangun benar-benar berlandaskan pada kajian ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga dampak positif yang diberikan dapat optimal serta dampak negatifnya dapat dibatasi.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157