PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS

C. PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS

Pembelajaran berbasis aktivitas merupakan metodologi pembelajaran aktif. Pembelajaran berbasis aktivitas menggambarkan pendekatan pedagogik dalam pembelajaran IPA. Gagasan pembelajaran berbasis aktivitas ini didasarkan pada pemahaman tentang peserta didik sebagai pebelajar aktif. Jika diberi kesempatan, peserta didik akan mengeksplorasi kemampuan dan menyediakan lingkungan belajarnya secara optimal sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan bertahan lama.

Berbagai aktivitas dirancang dalam pembelajaran aktif untuk menarik minat belajar dan melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif atau active learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya peserta didik belajar aktif. Banyak istilah diperkenalkan dan digunakan oleh para ahli pendidikan. Istilah tersebut diantaranya pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan (PAKEM), pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM), atau PAIKEM gembira dan berbobot (PAIKEM Gembrot). Istilah lain yang dikenal dengan menggunakan bahasa asing adalah Student Centered Learning (SCL). Istilah-istilah ini merujuk satu hal yaitu penting pembelajaran yang dapat mengaktifkan belajar peserta didik dengan cara-cara yang menyenangkan tanpa mengurangi kualitas belajar dan pembelajaran.

Active learning aktif mengarahkan peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar bermakna

dan berpikir tentang aktivitas yang dilakukannya. Inti dari pembelajaran aktif adalah aktivitas peserta didik dan penggalian dalam proses belajar. Pembelajaran aktif sering dikontraskan atau dibedakan dengan metode ceramah dimana peserta didik secara pasif menerima informasi dari guru (Prince, 2001).

Pembelajaran aktif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan lebih aktif dalam proses pembelajarn (mencari informasi, mengolah informasi, dan menimpulkannya, kemudian menerepkan/mempraktikkan) dengan menyediakan lingkungan belajar yang membuat peserta didik tidak tertekan dan senang melaksanakan kegiatan belajar (Fink, 2009 : 71). Ciri umum dalam pembelajaran aktif adalah guru berganti peran, dari peran mempresentasikan

30 Buku Guru Kelas IX SMP/MTs

Petunjuk Umum Petunjuk Umum

mengajak guru dan peserta didik aktif melakukan kegiatan. Peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan belajar yang menekankan pada belajar melalui berbuat. Peserta didik menemukan masalah dan mencari alternatif penyelesaian masalah, mengungkap gagasan secara lisan dan tertulis, dan menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Di lain pihak, guru bertindak sebagai fasilitator yang menyediakan alat bantu belajar, seperti media pembelajaran, dan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi peserta didik. Guru juga membangkitkan minat dan semangat belajar peserta didik melalui kegiatan demonstrasi atau observasi yang melibatkan peserta didik.

karakteristik sebagai berikut:

1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas

2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran

3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajaran

4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi

5. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis berbasis aktivitas ditujukan pada pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik yang menunjukkan perbedaan dengan pola pembelajaran sebelumnya yang cenderung berpusat pada guru. Secara lebih rinci,perbedaan antara pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered learning) dan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered learning) dapat disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Perbedaan Teacher Centered Learning dan Student Centered Learning

Teacher Centered No

Student Centered Learning Learning

1 Pengetahuan ditransfer dari Peserta didik secara aktif guru ke peserta didik

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya

2 Peserta didik menerima Peserta didik secara aktif terlibat di pengetahuan secara pasif

dalam mengelola pengetahuan

Ilmu Pengetahuan Alam

Teacher Centered No

Student Centered Learning Learning

3 Lebih menekankan pada Tidak hanya menekankan pada penguasaan materi

penguasaan materi tetapi juga dalam mengembangkan karakter peserta didik

4 Biasanya memanfaatkan Memanfaatkan banyak media media tunggal

(multimedia)

5 Fungsi guru atau pengajar Fungsi guru sebagai fasilitator dan sebagai pemberi informasi

evaluasi dilakukan bersama dengan utama dan evaluator

peserta didik.

6 Proses pembelajaran dan Proses pembelajaran dan penilaian penilaian dilakukan secara

dilakukan saling berkesinambungan terpisah

dan terpadu

7 Sesuai untuk Sesuai untuk pengembangan ilmu mengembangkan ilmu dalam dengan cara pendekatan interdisipliner satu disiplin saja

8 Iklim belajar lebih Iklim yang dikembangkan lebih individualis dan bersifat

kolaboratif, suportif dan kooperatif kompetitif

9 Hanya peserta didik yang Peserta didik dan guru belajar dianggap melakukan proses

bersama di dalam mengembangkan pembelajaran

pengetahuan, konsep dan keterampilan.

10 Pembelajaran merupakan Peserta didik dapat belajar tidak

bagian terbesar dalam proses hanya dari pembelajaran saja tetapi belajar

dapat menggunakan berbagai cara dan kegiatan

11 Penekanan pada tuntasnya Penekanan pada pencapaian materi pembelajaran

kompetensi peserta didik dan bukan tuntasnya materi.

12 Penekanan pada bagaimana Penekanan pada bagaimana cara cara guru melakukan

peserta didik dapat belajar dengan pembelajaran

menggunakan berbagai bahan pelajaran, metode interdisipiner, penekanan pada problem based learning dan skill competency

Pembelajaran berbasis aktivitas memungkinkan peserta didik untuk melakukan kegiatan yang mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak. Berikut beberapa keuntungan pembelajaran berbasis aktivitas dalam pembelajaran IPA.

1. Meningkatkan perhatian dan memotivasi belajar peserta didik untuk

32 Buku Guru Kelas IX SMP/MTs

Petunjuk Umum Petunjuk Umum

2. Mengarahkan kemampuan sesuai dengan bakat dan minat belajar peserta didik

3. Memberikan kesempatan untuk belajar mandiri

4. Mengarahkan belajar kooperatif

5. Mendorong peserta didik untuk memberikan respon terhadap belajarnya sendiri

6. Berdasarkan karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas, pelaksanaan

jelas yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permen Dibud RI No 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, dan Permen Dikbud RI No 103 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran. Permasalahannya adalah bagaimana kreativitas dan inovasi guru dalam menciptakan suasana kelas agar peserta didik belajar melalui aktivitas-aktivitas belajar yang dapat membantu mengembangkan kemampuan peserta didik?

Ada banyak cara untuk mengajak peserta didik belajar aktif diantaranya penggunaan model atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi ajar. Berdasarkan teori belajar dan pembelajaran, ada banyak model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membelajarkan materi IPA. Pada bagian umum buku guru kelas IX ini akan membahas beberapa model pembelajaran yang didasarkan pada pembelajaran berbasis aktivitas. Model pembelajaran tersebut adalah Group Investigation, Discovery Learning, dan Creative Problem Solving. Model pembelajaran berbasis aktivitas lainnya yang dapat digunakan untuk membelajarkan IPA dapat dipelajari pada Buku Guru Mapel IPA Kelas VIII SMP.

Ilmu Pengetahuan Alam