� = tetapan pengendali pheromone
2.3.1.4 Penjelasan Alur Kerja Algoritma Ant Colony System
Algoritma Ant Colony System memiliki langkah-langkah untuk mencari rute terpendek yaitu:
1. Menginsialisasi harga parameter-parameter algoritma semut: a. Intensitas pheromone
τ
ij
. b. Tetapan siklus semut q
. c. Tetapan pengendali intensitas visibilitas
β. d. Tetapan pengendali pheromone
α, nilai α ≥ 0. e. Jumlah semut m.
f. Tetapan penguapan pheromone
ρ, nilai ρ harus 0 dan 1. g. Jumlah siklus maksimum NC
max .
2. Setelah itu menentukan titik selanjutnya yang akan dituju dengan aturan transisi status. Sesuai dengan nilai q
yang didapat, aturan transisi status akan menggunakan persamaan 1 atau persamaan 2 dengan syarat:
a. Jika q ≤q
maka aturan transisi status menggunakan persamaan 1. b. Jika qq
maka aturan transisi status menggunakan persamaan 2.
3. Apabila telah mendapat titik yang dituju, titik tersebut disimpan ke dalam daftar_kota untuk menyatakan bahwa titik tersebut telah menjadi bagian dari
rute perjalanan. Setelah itu intensitas pheromone di sisi tersebut diubah dengan menggunakan persamaan 3. Perubahan pheromone tersebut dinamakan
pembaruan pheromone lokal. Aturan transisi kembali dilakuk an, mencari titik berikutnya, sampai titik tujuan tercapai.
4. Apabila titik tujuan telah dicapai, panjang rute masing-masing semut akan diakumulasikan, kemudian diurutkan sehingga akan didapatkan rute yang
terpendek.
Universitas Sumatera Utara
5. Pembaruan pheromone pada titik-titik yang termuat dalam rute terpendek tersebut menggunakan persamaan 4. Perubahan pheromone ini dinamakan
pembaruan pheromone global. 6. Pengosongan daftar_kota. Daftar_kota perlu dikosongkan untuk diisi lagi
dengan urutan titik yang baru. Algoritma diulang lagi dari langkah 2 dengan harga parameter intensitas feromon yang sudah diperbarui.
Setelah semua proses telah dilalui jumlah siklus maksimum sudah terpenuhi, maka akan didapatkan rute dengan panjang rute yang terpendek. Langkah-langkah pencarian
rute terpendek dengan Algoritma Ant Colony diatas dapat digambarkan dengan flowchart seperti pada Gambar 2.7.
Universitas Sumatera Utara
Mulai Tetapkan
Parameter, Kota Awal, Kota Tujuan
For i=1 to JmulahSiklus
Ncmax do For j=1 to
JumlahSemut m do
Aturan transisi dengan pers. 1
atau 2
Simpan Kota Terpilih
Pembaruan pheromone lokal
Titik tujuan dicapai ?
Ya
Ya
Tidak Ya
Hitung jarak rute masing-masing
semut Pembaruan
pheromones global
Kosongkan daftar kota
TIdak
Tampilkan rute
terpendek
Berhenti Tidak
Gambar 2.7 Flowchart Ant Colony System
2.4 Sistem Informasi Geografis