Gambaran Pola Sidik Jari

B. Gambaran Pola Sidik Jari

Pola sidik jari dibedakan menjadi empat kategori, yaitu arch, ulnar loop, radial loop, dan whorl. Distribusi pola sidik jari pada kelompok pasien LES disajikan dalam tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Distribusi Pola Sidik Jari pada Kelompok Pasien LES

(Data primer , 2012) Tabel 4.3 menyajikan distribusi tipe pola sidik jari tangan meliputi empat pola yaitu arch, ulnar loop, radial loop, dan whorl. Pada kelompok pasien LES, frekuensi tipe pola yang paling sering muncul adalah ulnar loop (54.00%), lalu yang kedua adalah whorl (43.67%), dilanjutkan dengan radial loop (1.67%) dan arch (0.67%).

Adapun distribusi pola sidik jari pada kelompok responden normal disajikan dalam tabel 4.4 berikut :

Digiti Dexter

Digini Dexter

0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 0.67% Ulnar Loop

15 12 23 14 20 13 12 20 11 22 162 54.00% Radial Loop 0 3 0 0 0 0 2 0 0 0 5 1.67% Whorl

9 19 8 131 43.67% Jumlah

Digiti Dexter

Digini Dexter

1 2 0 0 0 1 2 1 0 0 7 2.33% Ulnar Loop

25 16 24 13 18 16 15 22 15 23 187 62.33% Radial Loop 0 1 0 0 1 0 2 0 0 0 4 1.33% Whorl

4 11 6 17 11 13 11 7 15 7 102 34.00% Jumlah

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 300 100.00% (Data primer , 2012)

Pada kelompok responden normal juga didapatkan frekuensi tipe pola yang tertinggi adalah ulnar loop (62.33%) disusul dengan tipe pola whorl (34.00%), arch (2.33%) dan yang terakhir adalah radial loop (1.33%). Data lengkap mengenai gambaran pola sidik jari pada pasien LES dan responden normal disajikan dalam lampiran 1 dan 2.

Pada pasien LES pola arch adalah pola yang paling jarang ditemukan. Hanya dua pasien LES yang memiliki pola tersebut dan masing- masing memiliki satu pola arch di antara kesepuluh jarinya. Hal berbeda ditemukan pada kelompok responden normal. Terdapat tiga responden normal yang memiliki pola arch. Ditemukan masing-masing satu pola arch pada satu responden normal, dua pola arch pada satu responden normal lainnya, dan empat pola arch pada responden normal yang lain.

Pola radial loop adalah pola yang paling jarang ditemukan pada kelompok responden normal. Terdapat empat orang yang memiliki pola tersebut dan masing-masing ditemukan satu pola radial loop di antara kesepuluh jarinya. Pasien LES yang memiliki pola radial loop juga berjumlah Pola radial loop adalah pola yang paling jarang ditemukan pada kelompok responden normal. Terdapat empat orang yang memiliki pola tersebut dan masing-masing ditemukan satu pola radial loop di antara kesepuluh jarinya. Pasien LES yang memiliki pola radial loop juga berjumlah

Terdapat beberapa responden yang di antara kesepuluh jarinya memiliki pola yang sama. Ditemukan satu pasien LES dengan pola ulnar loop pada kesepuluh jarinya dan dua pasien LES dengan pola whorl pada kesepuluh jarinya. Sedangkan pada kelompok responden normal ditemukan hal yang berbeda. Terdapat dua responden normal dengan pola ulnar loop pada kesepuluh jarinya dan satu responden normal dengan pola whorl pada kesepuluh jarinya.

Meskipun pola ulnar loop memiliki frekuensi kemunculan yang paling sering, namun pola tersebut tidak selalu mendominasi apabila dilihat pada masing-masing individu. Yang dimaksud dengan mendominasi di sini adalah pola dengan jumlah terbanyak di antara 10 jari. Pada pasien LES terdapat sepuluh orang dengan pola whorl yang mendominasi atau dapat dikatakan sepertiga dari kelompok pasien LES memiliki ≥ 6 pola whorl. Sedangkan dua pasien LES memiliki jumlah pola whorl dan ulnar loop yang sama (5:5). Sedangkan 18 sisanya memiliki pola sidik jari yang didominasi oleh ulnar loop.

Hal yang berbeda ditemukan pada responden normal. Pada responden normal hanya terdapat enam orang dengan pola whorl yang Hal yang berbeda ditemukan pada responden normal. Pada responden normal hanya terdapat enam orang dengan pola whorl yang

Pada pasien LES, pola whorl memiliki frekuensi kemunculan paling tinggi pada jari IV, I, II, V, dan III secara berurutan. Sedangkan pada kelompok responden normal frekuensi pola whorl dari yang paling tinggi hingga ke paling rendah adalah pada jari IV, II, V, I, III.

Pola ulnar loop pada pasien LES memiliki frekuensi kemunculan paling tinggi pada jari III, V, I, IV, dan II secara berurutan. Sedangkan pada kelompok responden normal frekuensi pola ulnar loop dari yang paling tinggi hingga ke paling rendah adalah pada jari III, I, V, II, dan IV. Frekuensi pola ulnar loop pada jari dan I dan V responden normal adalah sama.

Pada pasien LES, pola radial loop hanya ditemukan pada jari II. Sedangkan pada kelompok responden normal pola radial loop hanya ditemukan pada jari II dan V.

Pola arch pada pasien LES hanya ditemukan pada jari II dan III dengan frekuensi kemunculan yang sama. Sedangkan pada kelompok responden normal pola arch ditemukan pada jari II, I, dan III secara berurutan.

Sebelum melakukan analisis statistik maka perlu dilihat karakteristik dari tiap parameter yang diuji. Berikut adalah karakteristik nilai TRC, PII, dan sudut atd telapak tangan kanan dan kiri pada kelompok pasien LES dan kelompok responden normal yang disajikan dalam bentuk tabulasi.

1. Nilai Jumlah Guratan Total (TRC) Sampel pada Dua Kelompok Penelitian Tabel 4.5 berikut ini menyajikan karakteristik jumlah total guratan (TRC) pada dua kelompok penelitian Tabel 4.5 Karakteristik Jumlah Guratan Total (TRC) pada Dua Kelompok

Penelitian

n Mean Median

Standard Deviasi

Minimum Maksimum

Responden Normal

37.64 77 236 (Data primer , 2012)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, rerata jumlah TRC pada kelompok pasien LES adalah 154.10 dengan nilai terendah 77 dan nilai tertinggi 217. Sedangkan pada kelompok responden normal didapatkan reratanya adalah 143.13 dengan nilai terendah 77 dan nilai tertinggi 236. Dengan demikian terdapat perbedaan rerata di mana kelompok pasien lupus memiliki nilai TRC lebih tinggi dibandingkan kelompok responden normal.

2. Nilai Indeks Intensitas Pola (PII) Sampel pada Dua Kelompok Penelitian Adapun karakteristik Indeks Intensitas Pola (PII) pada dua kelompok penelitian dipaparkan pada tabel 4.6 berikut :

Penelitian

n Mean Median

Standard Deviasi

Minimun Maksimum

30 13.17 12.50 3.15 8 20 (Data primer , 2012)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, besar rerata untuk PII pada kelompok LES adalah 14.30 dengan rentang nilai antara 10 hingga 20. Pada kelompok responden normal nilai rerata PII yang didapat adalah

13.17 dengan rentang nilai antara 8 hingga 20. Terdapat perbedaan rerata di mana kelompok pasien LES memiliki nilai PII lebih tinggi dibandingkan kelompok responden normal.

3. Besar Sudut atd Telapak Tangan Sampel pada Dua Kelompok Penelitian Tabel 4.7 di bawah ini menyajikan karakteristik besar sudut atd pada telapak tangan kanan dua kelompok penelitian. Tabel 4.7 Karakteristik Besar Sudut atd Telapak Tangan Kanan pada

Dua Kelompok Penelitian

n Mean Median

Standard Deviasi

Minimum Maksimum Sudut

Responden Normal

30 41.40 0 41 0 4.73 0 33 0 50 0 (Data primer , 2012)

Sedangkan karakteristik besar sudut atd telapak tangan kiri pada dua kelompok penelitian disajikan pada tabel 4.8 berikut :

Kelompok Penelitian

n Mean Median

Standard Deviasi

Minimum Maksimum Sudut

Responden Normal

30 41.77 0 42 0 3.97 0 33 0 47.50 0 (Data primer , 2012)

Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa nilai rerata untuk besar sudut atd pada telapak tangan kanan kelompok pasien lupus adalah

41.33 0 dengan rentang nilai antara 33 0 hingga 56 0 , dan untuk kelompok responden normal reratanya adalah 41.40 0 dengan rentang nilai antara 33 0 hingga 50 0 . Sedangkan untuk besar rerata sudut atd pada telapak tangan kiri kelompok pasien lupus adalah 41.52 0 dengan rentang nilai 35 0 hingga

53 0 , dan untuk kelompok responden normal reratanya adalah 41.77 0

dengan rentang nilai antara 33 0 hingga 47.50 0 .

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik (tipe pola sidik jari) dan uji parametrik (TRC, PII, sudut atd). Uji parametrik menggunakan uji t tidak berpasangan. Bila tidak memenuhi ketentuan maka dilakukan uji alternatifnya. Sedangkan uji non parametrik yang digunakan adalah uji Chi square atau uji alternatifnya ( Uji Kolmogorov-Smirnov) jika tidak memenuhi ketentuan.

Nilai derajat kemaknaan yang digunakan adalah 0.05. Apabila nilai p < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan signifikan pola dermatoglifi tangan pada Nilai derajat kemaknaan yang digunakan adalah 0.05. Apabila nilai p < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan signifikan pola dermatoglifi tangan pada

Untuk mengetahui normalitas data pada penelitian ini, digunakan uji Kolmogorov- Smirnov (α = 0.05) karena jumlah sampel yang digunakan adalah 60 orang (> 50). Hasil uji normalitas data dengan Kolmogorov- Smirnov dapat dilihat pada lampiran 3. Nilai p dari hasil uji Kolmogorov- Smirnov disajikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

TRC

PII

Sudut atd Dexter

Sudut atd dexter

Lupus Normal Lupus Normal Lupus Normal Lupus Normal p 0.173

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa data nilai TRC, PII, sudut atd dexter dan sudut atd dexter pada kelompok responden normal memiliki nilai p > 0.05 sehingga menunjukkan bahwa sebaran data pada masing- masing variabel adalah normal. Namun nilai p pada sudut atd dexter kelompok lupus adalah 0.047 (< 0.05), maka distribusi data tidak normal sehingga syarat uji parametrik belum terpenuhi. Perlu dilakukan transformasi data untuk memperoleh distribusi data normal. Transformasi yang dilakukan adalah melalui cara 1/square root, selanjutnya dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan didapatkan nilai p = 0.136 (p >

0.05) sehingga dapat dinyatakan distribusi normal. Setelah distribusi semua data normal, kemudian dilakukan uji parametrik.

berpasangan bisa dilakukan. Apabila ketentuannya tidak terpenuhi maka uji hipotesis alternatif yang dilakukan berupa uji Mann-Whitney.

Hasil uji t tidak berpasangan untuk TRC, PII, besar sudut atd telapak tangan kanan dan kiri dapat dilihat pada lampiran 4. Nilai p dari hasil uji t tidak berpasangan disajikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 4. 10 Nilai p dari Uji t Tidak Berpasangan untuk TRC, PII, dan

sudut atd. Variabel

0.163 Sudut atd dexter

-0.052

0.959 Sudut atd sunistra

0.771

0.771

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai p pada TRC, PII, Sudut atd dexter, dan sudut atd dexter lebih besar dari 0.05 sehingga Ha ditolak dan Ho diterima. Ini artinya tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara besar jumlah total guratan ( TRC), Pattern Intensity Index (PII), dan besar sudut atd baik pada telapak tangan kanan maupun tangan kiri pada kelompok pasien LES dengan responden normal .

Uji non parametrik untuk mencari perbedaan tipe pola sidik jari antara kelompok LES dan responden normal yang digunakan adalah uji Chi Square. Analisis dilakukan apabila telah memenuhi syarat uji Chi Square yaitu sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel. Apabila syarat tidak terpenuhi maka digunakan uji

(Dahlan, 2011). Berdasarkan uji Chi Square ditemukan terdapat beberapa variabel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5 melebihi 20% dari jumlah sel. Karena tidak memenuhi syarat uji Chi Square dan tabel merupakan tabel 2 x K maka uji alternatif yang digunakan adalah uji Kolmogorov- Smirnov. Perbedaan pola sidik jari I, II, dan V pada tangan kanan, serta pola sidik jari I, II, dan III pada tangan kiri diketahui menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Sedangkan perbedaan pola sidik jari III dan IV tangan kanan serta pola sidik jari IV dan V tangan kiri diketahui menggunakan uji Chi Square. Tabel mengenai hasil uji SPSS Chi Square dan uji Kolmogorov-Smirnov ditampilkan dalam lampiran 5 dan 6. Berikut ini tabel 4.11 hingga tabel 4.20 menyajikan nilai p dan frekuensi untuk tipe pola dermatoglifi pada masing-masing jari. Tabel 4. 11 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Digiti Dexter I

Kategori Tipe Pola Dermatoglifi

Arch Ulnar Loop Radial Loop

Tabel 4. 12 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Digiti Dexter II

Kategori Tipe Pola Dermatoglifi

Arch Ulnar Loop Radial Loop

Whorl

% LES

Kategori Tipe Pola Dermatoglifi

Arch Ulnar Loop Radial Loop

Tabel 4. 14 Hasil Uji Chi Square Digiti Dexter IV

Kategori Tipe Pola Dermatoglifi

Arch Ulnar Loop Radial Loop

Tabel 4. 15 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Digiti Dexter V

Kategori Tipe Pola Dermatoglifi

Arch Ulnar Loop Radial Loop

Tabel 4. 16 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Digiti Dexter I

Kategori Tipe Pola Dermatoglifi

Arch Ulnar Loop Radial Loop

Whorl